Kimed
Kimed
ANTIINFEKSI ???
Obat
Antiinfeksi
Ektoparasitisida
Obat Antiinfeksi
setempat
Antiseptika
Desinfektan
Antihelmintik
Obat
Antimikobakteri
Antiseptik Saluran
Seni
Antituberkulosis
Antilepra
Obat Antijamur
Antiamuba
Obat Antivirus
Antileismania
Obat Antiprotozoa
Antitrikomonas
Antitripanosoma
Antimalaria
Obat
Antii
nfeks
i
EKTOPARASITISIDA
Senyawa yang digunakan untuk
pengobatan berbagai kelainan yang
disebabkan oleh ektoparasit, seperti
skabies dan pedikulosis.
Parasit yang terdapat pada kulit
tubuh, kuku, rambut dan kulit
kepala
Hidrokarbon Terklorinasi
(lindan sebagai antiskabies)
Ektoparasitisid
a
Turunan Piretrin
(tetrametrin, permetrin,
piretrin)
Senyawa Sulfur
(sulfur, sulfur presipitum, sulfur
sublimatum)
Turunan Lain-Lain
(benzil benzoat, malation,
krotamiton)
Hidrokarbon Terklorinasi
Cl
Cl
Cl
Cl
Lindan
Turunan Piretrin
Senyawa Sulfur
Fungs
i
Sulfur
Turunan lain-lain
(Benzil benzoat,malation dan krotamiton)
Benzil benzoat
Krotamiton (Eurax)
Antiskabies yang
cukup kuat
(Dalam bentuk
emulsi 25%)
Merangsang SSP
Menyebabkan
kejang dan
kematian antropoda
Sebagai
ektoparasitisida
(Dalam bentuk lotion
10% : dioleskan 2-3 kali
per hari)
Turunan lain-lain
(Benzil benzoat,malation dan krotamiton)
Malation
Penghambat enzim
kolinesterase
Pada serangga diubah
menjadi malaokson
aktivitas penghambat
kolinesterase 10.000 kali
> senyawa induk)
Pada manusia, malation
dihidrolisis menjadi asam
malation penghambat
kolinesterase lemah
Sebagai insektisida (bidang
pertanian)
X
H3CO P
COOCH2CH3
S
CH
OCH3 CH2COO R
X
C2H5 : Malation
C 2H5 : Malaoks on
: Asam malation
OBAT ANTILEPRA
Senyawa yang digunakan untuk pengobatan
infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae.
Bdasarkan
Struktur - Obat
Antilepra
Turunan Sulfon
(dapson,
asedapson dan
asetosulfon Na)
Turunan lain-lain
(klofazimin,
etionamid,
isoniazid,
protionamid,
rifampisin dan
tioasetazon)
Turunan Sulfon
(Dapson, asedapson dan asetosulfon Na)
Dapson
Pengobatan untuk semua bentuk
tipe reaksi lepra.
Mekanisme Kerja :
Menghambat secara bersaing
asam p-aminobenzoat
(mekanisme seperti gol.
Sulfonamida)
lain-lain
2Turunan
(klofazimin, etionamid, isoniazid, protionamid,
rifampisin dan tioasetazon)
Klofazimin (Lamprene)
Bersifat
bakteriostatik
Pilihan obat untuk
pasien yang resisten
terhadap turunan
sulfon
Efek antiradang
Antiseptika
Senyawa yang memiliki aktivitas sebagai
antiseptik, dikelompokkan sbb :
Turunan alkohol
Amidin dan guanin
Zat warna
Halogen
Senyawa merkuri
Senyawa fenol
Senyawa amonium kuartener
Senyawa perak, dll
Turunan Alkaloid
Kegunaan sebagai:
Antiseptik pada pembedahan dan pada kulit,
contoh : etanol dan isopropil alkohol
Pengawet, contoh : benzil alkohol, fenil alkohol dan
klorbutanol
Mensterilkan udara dalam bentuk aerosol, contoh :
etilen glikol, propilen glikol dan trimetilen glikol
Zat warna
1. Turunan akridin
Contoh : akrivlavin, aminakrim HCl dan
proflavin
Fungsi : antiseptik lokal pada permukaan
mukosa kulit dan antiseptik luka.
Efektif terhadap bakteri gram-positif
dan gram-negatif
Turunan trifenilmetan
Contoh : gentian violet dan
malachite green
Fungsi : larutan 1-2% gentian
violet sebagai pengobatan
kandidiasis ( infeksi candida
albicans) pada vagina dan mulut
bayi
Contoh...
Trioksan
Povidon-iodin
Senyawa merkuri
Senyawa merkuri mempunyai
aktivitas antiseptik dan
desinfektan
Klasifikasi
1.
Merkuri anorganik, contoh :
merkuri klorida (HgCl2), merkuri
oksida (HgO) dan merkuri
amonium klorida (NH2HgCl)
bersifat toksik dan
menimbulkan iritasi kulit
sehingga jarang sebagai
antiseptik, tetapi digunakan
sebagai pengawet dalam
industri.
2.
Merkuri organik, contoh :
fenilmerkuri nitrat, merbromin
(merkurokrom)nitromersol dan
timerosal.
dapat melepas ion merkuri
secara perlahan sehingga
memberi efeksamping yang
lebih rendah dibandingkan
dengan merkuri anorganik.
Contoh :
1. Fenilmerkuri nitrat, sebagai pengawet
pada sediaan parenteral kadar 1:
10.000-50.000
2. Merbromin kompleks organik pertama
kali sebagai antiseptik. Digunakan
bentuk larutan dengan kadar 2% untuk
antiseptik kulit dan luka
3. Nitromersol, efektif terutama pada
bakteri gram-positif. Efek iritasi lebih
rendah . Digunakan sebagai antiseptik
mata dan kulit bentuk larutan dengan
kadar 1:500
4. Timerosal, sebagai antiseptik salep
mata. efek iritasi rendah dan daya
bakteriostatik yang seragam. Larutan
sebagai antiseptik pada luka dengan
kadar 1:5000 dan membran mukosa
hidung 1:2000 dan salep dengan kadar
1:5000
Senyawa Fenol
Contoh:
Fenol,
para-klorfenol,
diklorofen,
resorsinol, timol, eugenol, heksaklorofen, dan
polikresulen (Albothyl).
Turunan fenol digunakan sebagai antiseptik,
desinfektan, anthelmintik dan keratolitik.
Bekerja dengan mengendapkan protein sel bakteri.
Cont....
Contoh
1.
2.
3.
Contoh
1.
2.
3.
Setilpiridinium
klorida,
1-heksadesilpiridinium
klorida;
mengadung N-kuartener pada cincin heterosiklik. Tidak
adanya gugus benzil dapat mengurangi toksisitas senyawa.
Senyawa Perak
Perak nitrat, AgNo3, yaitu garam yang mudah larut dalam air,
digunakan sebagai antiseptik pada mata bayi baru lahir
(opthalmia neonatorum) dan pada luka bakar.
Perak nitrat amoniakal, digunakan sebagai antibakteri dan
mengontrol karies gigi.
Perak proteinatum ringan, digunakan untuk pengobatan
infeksi pada membran mukosa, mata, saluran napas dan saluran
seni. Bentuk kompleks koloidal protein-protein ini tidak
menimbulkan iritasi, korosi, dan adstringen seperti yang
ditimbulkan perak nitrat.
Perak sulfadiazin, mempunyai toksisitas rendah, digunakan
terutama untuk luka bakar. Dosis krim: 1%, oleskan sehari 2 kali.
Turunan lain-lain
Contoh: Heksetidin (Baktidol).
Heksetidin, merupakan antibakakteri dan antijamur dengan
spektrum aktivitas luas, mempunyai afinitas yang besar
terhadap protein membran mukosa sehingga masa kerjanya
cukup panjang.
Mekanisme kerja:mempengaruhi pembentukan tiamin yang
sangat penting untung proses metabolisme mikroorganisme.
Desinfektan
A. Turunan aldehida
1. Larutan formaldehid (formalin)
mengandung formaldehid (HCOH) 37%, mempunyai efek antibakteri
dengan kerja lambat. Digunakan untuk desinfektan ruangan, alat dan
baju. Larutan formaldehid dalam air atau alkohol digunakan untuk
mengeraskan kulit, mencegah keringat yang berlebihan, dan untuk
desinfektan kulit.
2. Paraformaldehid
Diperoleh dengan cara menguapkan larutan formaldehid, dibuat untuk
lebih memudahkan pengankutan. Pengunaannya serupa dengan formalin.
3. Glutaraldehid (OHC-CH2CH2CH2-CHO)
Untuk sterlisasi larutan dan alat bedah yang tidak bisa disterilkan dengan
pemanasan. Tidak berbau dan efek mengiritasi kulit dan mata lebih
rendah dibandingkan dengan formalin dan paraformaldehid. Larutan 2%
efektif sebagai antibakteri dan spora bila didapar pada pH 7.5-8.6
B. Turunan klorofor
1. Kloramin T
Mengandung klorin aktif 11.5-13%. Larutan dalam
air secara lambat terurai membentuk NaOCl dan
melepas klorin yang aktif sebagai antiseptik dan
desinfektan. Larutan 0.1% sebagai antiseptik
membran mukosa dan 1% unruk mencuci luka.
2. Dikliramin T
Mengandung klorin aktif 28-30%, kelarutan dalam
air endah, penggunaanya terbatas.
3. Halazon dalam bentuk garam Na untuk
sterilisasi air minum.
c. Senyawa pengoksidasi
1. Hidrogen perokisda (H2O2)
Sering digunakan sebagai antimikroba. Oleh enzim katalase,
H2O2 mengalami penguraian melepaskan O2, yang aktif
sebagai pencuci. Kadar 1-3% berfungsi sebagai pencuci luka
dan penghilang bau badan.
2. Benzoil peroksida (C6H5-COOOC-C6H5), Dalam air
melepaskan H2O2 dan asam benzoat. Benzoil peroksida
berfungsi sebagai antiseptik dan keratolitik untuk mengobati
jerawat, dalam bentuk lotion 5-10 %.
3. Karbamid peroksida (urea peroksida), ((NH2)2CO.H2O2),
mengandung 34% H2O2 atau 16% O2. larutan karbamid
dalam air akan melepaskan H2O2 secara perlahan. Berfungs
sebagai antiseptik uktuk telinga dan luka.
4. Kalium permanganat dan sodium perborat berfungsi
sebagai antiseptik dan desinfektan karena sifat oksidasinya.
d. Turunan fenol
Contoh : kresol, klorokresol, kreosot,
betanaftol, timol, dan klorotimol.
Turunan fenol mempunyai efek
antiseptik, anthelmentik, anastetik,
keratolitik, kaustik, dan bekerja dengan
mengendapan protein sel bakteri.
Turunan ini terutama digunakan
sebagai antiseptik, desinfektan,
keratolitik dan anthelmentik.
Anticestoda
Anthelmintik
Turunan Piperazin
Piperazin sitrat (Pipersan, Upixon)
Dietilkarbamazin sitrat
Turunan Vinilpiperidin
Turunan Imidazotiazol
Contoh : tetramisol HCL dan levamisol HCL
Tetramisol HCL
Turunan
Benzimidazol
Struktur Utama
Benzimidazol
N
2
N1
H
N
N1
H
R
H
N
S
Nama
Obat
Tiabenda
zol
-SAlbendaz
CH2CH2CH NHCOOC
ol
3
H3
O
Mebenda
NHCOOC
C
zol
H3
Struktur Utama
Pirvinium Pamoat
Turunan Fenol
Heksil Resorsinol
Efektif terhadap ascariasis tambang
dan trematode. Heksil Resorsinol
menimbulkan efek iritasi pada kulir
dan saluran napas
Befenium Hidroksinaftoat
Terutama digunakan u/ pengobatan cacing
tambang, meskipun juga efektif terhadap
ascariasis dan triehuriasis
Strukturnya mirip asetilkolin sehingga
kemungkinan secara langsung dapat
berinteraksi deangan reseptor kolinergik.
Befenium adalah garam ami=onium
kuartener, bersifat basa kuat sehingga
tidak diabsorbsi dalam saluran cerna dan
tidak toksik
Obat Antirematoda
Obat antirematoda adalah senyawa
yang efektif untuk pengobatan infeksi
yang disebabkan oleh trematoda
(contoh: cacing platihelmintes).
Berdasarkan struktural kimianya
golongan ini dibagi menjadi enam
kelompok yaitu turunan alkaloida
ipeka, benzimidazol, nitro heterosiklik,
fenol, kuinolin dan turunan lain-lain.
KHASIAT:
Emetin Hidroklorida, obat ini berkhasiat terhadap
bentuk histolitika. Pemberian emetin ini hanya
efektif bila diberikan secara parenteral karena
pada pemberian secara oral absorpsinya tidak
sempurna. Toksisitasnya relatif tinggi,
terutama terhadap otot jantung.
Dehidroemetin relatif kurang toksik
dibandingkan dengan emetindan dapat diberikan
secara oral. Dosis maksimum adalah 0,1 gram
sehari, diberikan selama 46 hari.
PERBEDAAN:
Penghilangan gugus hidroksi pada emetin
menurunkan toksisitasnya
Turunan Benzimidazol
contoh: albendazol dan triklabendazol
KHASIAT:
PERBEDAAN:
Turunan Fenol
Contoh : heksilresorsinol
Turunan Kuinolin
Contoh : Prazikuantel, oksamnikuin dan klorokuin fosfat
Prazikuantel, adalah obat terpilih untuk pengobatan
schistosomiasis, clonorchiasis, hymenolepasis dan
taeniasis. Kombinasi dengan kortikosteroid efektif
terhadap cysticercosis dan neurpcysticercosis. Untuk
pengobatan cysticercosis pada mata harus diawasi secara
ketat karena destruksi parasit pada mata menyebabkan
luka yang sulit disembuhkan.
Hubungan struktur dan aktivitas turunan
prazikuantel
Pada posisi 2, aktivitas maksimal bila gugus yang diikat adalah
sikloheksil karbonil; gugus p-aminobenzoil dan benzoil juga
cukup aktif;
Gugu okso harus ada pada posisi 4, pengganti dengan substituen
lain menghilangkan aktivitas;
Prazikuantel mempunyai pusat kiral pada C 11b dan hanya isomer
(-) yang aktif sebagai anthelmintik.
Turunan lain-lain
Contoh : metrifonat
Metrifonat, merupakan obat
pilihan lain terhadap
S.hamatobium, dan sangat
efektif terhadap infeksi
S.haematobium dan
S.mansoni dalam saluran seni.
Metrifonat juga digunakan
sebagai insektisida dalam
bidang pertanian dan sebagai
obat cacing pada hewan.
Obat Antituberkulosis
Tuberkulosis adalah penyakit yang
disebabkan
oleh
Mycobacterium
tuberkulosis. Basil mikobakteri ini sangat
sukar dibunuh dan sesudah pengobatan
kemoterapi eliminasi basil dari tubuh
sangat pelan sehingga pengobatan infeksi
mikobakteri memerlukan waktu cukup
panjang.
Mekanisme Kerja
Menghambat biosintesis dinding
sel mikobakteri
Penghambatan
biosintesis
Terjadi
dinding sel
kerusakan
Mikroorganism
menyebabkan
membran sel
Sehingga diikuti dengan Sehingga e mengalami
kelemahan
kematian
jaringan
pecahnya sel
dinding sel
karena lisis
mikobakteri.
Contoh Obat:
1. Sikloserin
(Menghambat
enzim
yang
terlibat
dalam
penggabungan D-alanin ke prekursor dinding sel)
2. Isoniazid (Menghambat biosintesis asam mikolat dinding sel)
dapat
Contoh Obat:
1. Asam p-aminosalisilat (Menghambat biosintesis protein dengan
cara bersaing dengan asam p-aminobenzoat
2. Pirazinamid, Etionamid, Protionamid (Menghambat sintesis
peptida dengan memblok penggabungan asam-asam amino
yang mengandung sulfur. Kekurangan protein esensial dapat
menyebabkan kematian mikobakteri
3. Kanamisin,
Streptomisin
(Mengikat
ribosom
sehingga
menghambat biosintesis protein)
Obat
Antituberkul
osis
berdasarkan
struktur
kimianya
Turunan
Salisilat
Turunan
Hidrazida
Turunan
Amida
Heterosikl
ik
Golongan
Antibiotik
a
Golongan
lain-lain
Turunan Salisilat
Para amino salisilat, diabsorbsi dalam
saluran cerna secara cepat dan sempurna.
Kadar plasma maksimal obat dicapai setelah
1 jam pemberian secara oral, dengan waktu
pauh biologis
2jam.
Hubungan
struktur dan
aktivitas turunan p-amino salisilat :
1. Aktivitas antituberkulosis maksimum dicapai bila gugus hidroksi
berada pada posisi 2 dan gugus amino bebas pada posisi 4
2. Gugus p-amino menghilangkan aktivitas analgesik-antipiretik
dari asam salisilat (Sehingga bersifat antituberkulosis)
Turunan Hidrazida
Isoniazid, merupakan senyawa bakterisida dalam bentuk
tunggal digunakan untuk pencegahan tuberkulosis,
sedang dalam bentuk kombinasi dengan rifampisin atau
pirazinamid untuk pengobatan tuberkulosis.
Hubungan
struktur
dan
aktivitas
turunan hidrazida :
1. Atom nitrogen ujung dari gugus
hidrazid
sangat
penting
untuk
aktivitas.
2. Pemindahan gugus fungsi hidrazid ke
posisi orto (3) atau posisi meta (2)
menghasilkan senyawa yang kurang
aktif
3. Mengubah gugus hidrazid dengan
gugus
karbonil
lain
akan
menghasilkan senyawa yang kurang
aktif
4. Penggantian satu atom H pada atom
Turunan Amida
Heterosiklik
Pirazinamid, mempunyai efek bakterisid dan
digunakan
terutama
untuk
pengobatan
ulang
tuberkulosis dan untuk pengobatan jangka pendek bila
diduga penderita sudah kebal terhadap isoniazid.
Bukan merupakan obat primer dengan pengobatan
tuberkulosis karena menimbulkan hepatotoksik yang
potensial
Golongan Antibiotik
Dan Golongan Lain
Pendahuluan
Golongan antibiotik yang sering
digunaka
sebagai
antitubercolosis
antara lain adalah streptomisin sulfat,
dehidrosreptomisin sulfat kanamisin
sulfat dan rimfafisin.
Streptomisin Sulfat
Senyawa bakterisida yang diisolasi
dari streptomyces griseus.
Digunakan untuk pengobatan
tuberkulosis, dan juga dapat
meningkatkan efek antituberkulosis
yang diberikan secara oral
Kanamisin sulfat
Merupakan
senyawa
bakterisida,
diisolasi
dari
streptomyces
kanamiceticus
Kanaminsin efektif terhadap infeksi
saluran usus seperti disentri
Digunakan juga sebagai pengobatan
tuberkulosis
melalui
pemberian
intramoskular, tetapi tdak dianjurkan
karena menyebabkan kekebalan
Kanamisin A
Sering di gunakan
Kanamisin B
Kanamisin C
Rifampisin
Merupakan antibiotik semisintetik
yang dihasilkan oleh streptomyces
mediteranea
Digunakan
untuk
pengobatan
tuberkulosis dan lepra dan biasanya
dikombinasi dengan antituberkulosis
yang lain.
Sikloserin
Diisolasi
dari
streptomyces
orchidaceus,
S.garyphalus dan S.lavendulus . Pada invitro
menunjukkan aktivitas antibiotika yang cukup
lemah terhadap bakteri gram-positif dan negatif,
tetapi cukup efektif sebagai antituberkulosis.
Penggunaannya terbatas karena menimbulkan
toksisitas.
Dalam
penggunaan,
sikloserin
dikombinasikan dengan isoniazid (INH). Dosis
250 mg 2-4 dd
D-isomer
sikloserin
mempunyai
aktivitas hanya 10% dibanding Lisomer,
walaupun
campuran
rasematnya
mempunya
efek
sinergis.
Hilangnya
gugus
4-amino
menghasilkan 3-isoksazolidon, suatu
senyawa yang tidak aktif
Turunan 4-aminooksi (ONH2) tetap
aktif sebagai antituberkulosis.
Viomisin sulfat
Merupakan peptida siklik yang bersifat
basa kuat, diisolasi dari Streptomyces
vinaceus. Obat ini digunakan sebagai
pengganti streptomisin.
Toksisitas lebih besar, dapat merusak
saraf kranial 8 dan menimbulkan
kerusakan ginjal.
Dosis I.M :
Ekivalen dengan 1 g
viomisin, 2 dd, 2kali per minggu.
Kapreomisin Sulfat
Peptida siklik yang besifat basa kuat,
dan
diisolasi
dari
streptomyces
caprolus.
Digunakan
sebagai
pengganti streptomisin.
Aktivitasnya hampir sama dengan
viomisi dan menimbulkan toksisitas
terhadap saraf kranial 8 dan ginjal
Etambutol HCl
Senyawa bakteriostatik yang digunakan sebagai
penunjang pengobatan tuberkulosis dari obat
antimikobakteri yang bersifat bakterisid. Seperti INH
dan rifampisin.
Digunakan dalam awal pengobatan TB dalam jangka
pendek, Dapat juga digunakan untuk pengobatan
berulang namun dikombinasikan dengan antiTB yang
lainnya.
Absorpsi obat dalam saluran cerna cepat, kadar
plasma tertinggi dicapai dalam waktu 4jam sesudah
pemberian oral
Isomer dekstro mempunyai aktivitas 200500 kali lebih besar dari Levo
Turunan metoksi,etoksi dan metilamino
mempunyai aktivitas sama dengan senyawa
induk, hanya pada in vivo karena dealkilasi
enzimatik terdapat di dalam tubuh
Aktivitas maksimal, jarak antara atom-atom
nitrogen harus tetap. Pengubahan jarak,
misal penyisipan atom C,O atau S akana
menghilangkan aktivitas.
Tioasetazon
Senyawa bakteriostatik, digunakan untuk
pengobatan tuberculosis paru. Biasanya
dikombinasikan dengan antiTB lain terutama
INH,Tioasetazon efektif juga untuk lepra.
Absorpsi dalam saluran cerna cepat,kadar
dalam plasma tertinggi dicapai dalam waktu
4 jam sesudah pemberian oral dengan waktu
paruh biologiss 8-12 jam. Dosis oral sebagai
antiTB 150mg/hari.
DAFTAR PUSTAKA
Jacobs, D.E., dan Taylor, M.A., 2005. Drug used in the treatment and control
of parasitic infection,dalamThe Veterinary Formula, 6thedition, editor
Bishop, Y., Pharmaceutical Press. pp:181-220.
PBS animal heath, 2016, Livestock Dewormer Comparison,
http://www.pbsanimalhealth.com/dewormerchart1.html
Rossoff, I.S., 1994. Handbook of Veterinary Drugs and Chemicals, Pharmatox
Publishing Company, Taylorville, Illinois, USA.
Power, C., Sayers, R., OBrien, B., Furey, A., Danaber, M., dan Jordan K.,
2013. Review of studies on flukicide residues in cows milk and their transfer
to dairy products. Irish Journal of Agricultural and Food Research, 52:197207.
Novartis Animal Health Australia, 2016. Fasinex (triclabendazole).
http://ah.novartis.com.au/livestock_products/fasinex_100_sheep.html/secti
on/470#
EMEA, 2006. Committee for medicinal products for veterinary use,
Triclabendazole (modification of maximum residue limits),