Oleh:
Bello Sofiono
TEORI DASAR
Materialadalah segala sesuatu yang
mempunyai massa dan menempati
ruang.
Berdasarkan
pengertian
tersebut makamaterial teknikadalah
material
yang
digunakan
untuk
menyusun
sebuah
benda
dan
digunakan untuk perekayasaan dan
perancangan dibidang teknik
Srtuktur Karakteristik
2.
Kwarsa (Flint)
Kwarsa adalah bentuk lain dari batuan silica (SiO2), yang mempunyai
fungsi mengurangi susut kering, jadi mengurangi ada retakan dalam
pengeringan dan mengurangi susut pada waktu dibakar sehingga
kualitas tetap baik.
3.
Feldspard
Struktur intan
Bentuk sama seperti ZnS, tetapi seluruh atomnya diisi
atom C.
Sifat-sifat keramik
Sifat Mekanik
Keramik merupakan material yang kuat, keras
dan juga tahan korosi. Selain itu keramik memiliki
kerapatan yang rendah dan juga titik lelehnya
yang tinggi. Keterbatasan utama keramik adalah
kerapuhannya, yakni kecenderungan untuk patah
tiba-tiba dengan deformasi plastik yang sedikit.
Di dalam keramik, karena kombinasi dari ikatan
ion dan kovalen, partikel-partikelnya tidak mudah
bergeser. Faktor rapuh terjadi bila pembentukan
dan propagasi keretakan yangcepat.
Sifat Termal
Sifat termal bahan keramik adalah kapasitas panas,
koefisien ekspansitermal, dan konduktivitas termal.
Kapasitas panas bahan adalah kemampuan bahan
untuk mengabsorbsi panas dari lingkungan. Panas
yang diserap disimpan oleh padatan antara lain dalam
bentuk vibrasi (getaran) atom/ion penyusun padatan
tersebut.
Keramik biasanya memiliki ikatan yang kuat dan atomatom yang ringan. Jadi getaran-getaran atom-atomnya
akan berfrekuensi tinggi dan karena ikatannya kuat
maka getaran yang besar tidak akan menimbulkan
gangguan yang terlalu banyak pada kisi kristalnya.
Sifat elektrik
Sifat
listrik
bahan
keramik
sangat
bervariasi. Keramik dikenal sangat baik
sebagai isolator. Beberapa isolator keramik
(seperti BaTiO3) dapat dipolarisasi dan
digunakan sebagai kapasitor.
Keramik lain menghantarkan elektron bila
energi ambangnya dicapai, dan oleh karena
itu disebut semi konduktor.
Sifat fisik
Sebagian besar keramik adalah ikatan dari
karbon, oksigen atau nitrogen dengan
material lain seperti logam ringan dan
semilogam. Hal ini menyebabkan keramik
biasanya memiliki densitas yang kecil.
Sebagian keramik yang ringan mungkin
dapat sekeras logam yang berat. Keramik
yang keras juga tahan terhadap gesekan.
Teknik Pemrosesan
Keramik
Pembubukan
Bahan-bahan dasar keramik umumnya berbentuk bubukan.
Bahan dasar tersebut dapat diperoleh dengan metode
konvensional atau non konvensional. Metode konvensional
misalnya kalsinasi; yaitu menguraikan suatu bahan padatan
menjadi beberapa bagian yang lebih sederhana; Milling yaitu
menggiling atau menghaluskan bahan; mixing yaitu
mencampurkan beberapa bahan menjadi satu bahan.
Sedangkan metode nonkonvensional misalnya teknik larutan
sepaerti metode sol-gel, metode fase uap, atau dekomposisi
garam. Dalam proses pembubukan tersebut , seringkali
harus ditambahkan bahan penstabil agar suhu dapat
diturunkan atatu bahan organik yang berfungsi sebagai
pengikat atau pelunak bubukan sehingga mudah dibentuk.
Pembentukan
Metode pembentukan ini bermacammacam, misalnya metode pres isostatik dan
aksial; metode cetak lepas, yaitu dicetak
hingga kering lalu dilepas; metode cetak
balut yaitu bahan dibiarkan tetap berada
dalam cetakan atau cetak injeksi yaitu
bahan dimasukan ke dalam cetakan dengan
cara diinjeksikan ke dalamnya.
Penekanan
Penekanan atau disebut juga kompaksi
dilakukan untuk membentuk serbuk
keramik menjadi suatu bentuk padatan
berupa pelet mentah. Pelet mentah adalah
serbuk yang telah menjadi bentuk padat
tetapi belum disinter. Prosedur dasar
penekanan dibagi menjadi 3 yaitu: Uniaxial,
Isostatik, Hot pressing.
Sintering
Sintering adalah metode pemanasan yang dilakukan terhadap
suatu material ( biasanya dalam bentuk serbuk) pada suhu
dibawah titik lelehnya sehingga menjadi bentuk padatan .
Serbuk berubah menjadi padatan karena pada suhu tersebut
partikel-partikel akan saling melekat. Setelah disintering
bentuk porositas berubah cenderung berbentuk bola. Selain itu
semakin lama dipanaskan bentuk pori akan semakin kecil.
Karena itu ukuran sampel yang telah disinter akan semakin
kecil juga.
Sintering terbagi menjadi 2 jenis, yaitu berdasarkan ada
tidaknya fase cair selama proses sintering. Sintering yang
terjadi disertai adanya fase cair disebut sintering fase cair, dan
sintering yang terjadi tanpa fase cair disebut sintering padat.
Tahap akhir
Pada tahap ini, bahan keramik dikenakan
berbagai perlakuan akhir sehingga siap
diaplikasikan sesuai dengan sifat bahan
yang diinginkan. Perlakuan tersebut
misalnya mengasah, memoles, memberi
lapisan logam, memberi mantel untuk
perlindungan dan lain-lain.
Metode
meningkatkan
kekuatan keramik
Berbagai metode dikembangkan utk menambah kekuatan
keramik dg meminimalkan cacat permukaan dan cacat
internal:
a. Membuat bahan awal lebih seragam (uniform)
b. Mengurangi ukuran butiran (grain) pada produk keramik
polycrystalline.
c. Meminimalkan porosity
d. Memberi tagangan tekan (compressive) pada permukaan;
misalnya dengan melapisi bahan yg memiliki muai panas
rendah.
e. Menggunakan fiber reinforcement
f. Menerapkan perlakuan panas (heat treatment), seperti
quenching pada alumina dari suhu sekitar daerah deformasi
plastis untuk menambah kekuatan.
Keramik Konvensional
Keramik berstruktur
Penggunaan : pot bunga, lantai dan dinding.
Keramik putih
Penggunaan : peralatan meja makan (seperti piring,
teko, mangkuk), peralatan kamarmandi, perhiasan
rumah.
Keramik Modern
Keramik Oksida. Contohnya: Mata pahat, Komponen
mesin.
Keramik Bukan Oksida. Contohnya ialah Turbin gas,
Komponen mesin, Abrasif, Mata pahat.
Keramik Komposit. Contohnya ialah komponen mesin,
mata pahat
Keramik Kaca. Contohnya ialah untuk instrument bagianbagian mekanik dalam pesawat terbang.
Kesimpulan
Keramik merupakan senyawa unsur logam dan bukan
logam, kebanyakan keramik adalah isolator akan tetapi
beberapa diantaranya memiliki sifat semi konduktivitas
yang mempunyai nilai teknis. Keramik tahan terhadap
tekanan akan tetapi tidak tahan gaya tarik.
Contoh-contoh tersebut diatas sangat terbatas akan
tetapi
menggambarkan
bahwabahan
keramik
mempunyai berbagai karakteristik. Berbagai jenis
keramik
memegang
peranan
berarti
dalam
penggunaan teknologi dan kebutuhan masyarakat.
Akan tetapi keramiklebih rumit dibandingkan bahan
lainnya oleh karena itu memerlukan pengenalan
danpengertian teknis yang lebih baik.
Terimakasih