Anda di halaman 1dari 29

KERAMIK

Oleh:
Bello Sofiono

TEORI DASAR
Materialadalah segala sesuatu yang
mempunyai massa dan menempati
ruang.
Berdasarkan
pengertian
tersebut makamaterial teknikadalah
material
yang
digunakan
untuk
menyusun
sebuah
benda
dan
digunakan untuk perekayasaan dan
perancangan dibidang teknik

Srtuktur Karakteristik

Struktur kristal keramik merupakan salah


satu yang paling kompleks dari semua
struktur bahan. Ikatan antara atom-atom ini
umumnya ikatan kovalen atau ion. Ikatan ini
jauh lebih kuat daripada ikatan logam.
Akibatnya, sifat-sifat seperti kekerasan dan
ketahanan
panas
dan
listrik
secara
signifikan lebih tinggi keramik dari pada
logam.

Keramik dapat berikatan kristal tunggal


atau dalam bentuk polikristalin. Ukuran
butir mempunyai pengaruh besar terhadap
kekuatan dan sifat-sifat keramik. Ukuran
butir yang halus membuat keramik semakin
tinggi kekuatan dan ketangguhannya.

Keramik secara umum


tersusun dari bahan-bahan
berikut:
Clay(Tanah Liat)
1.
.

Sifat keadaan bahan dari Clay adalah berbutir kasar,


rapuh dan tidakplastis jika dibandingkan dengan lempung sedimenter

Clay mengandung hidrated alumunium silica (Al2O3.SiO.H2O) yang


berfungsi Mempermudah proses pembentukan keramik, mempunyai
sifat plastik sehingga mudah dibentuk, dan mempunyai daya ikat
bahan baku yang tidak plastis.

2.

Kwarsa (Flint)

Kwarsa adalah bentuk lain dari batuan silica (SiO2), yang mempunyai
fungsi mengurangi susut kering, jadi mengurangi ada retakan dalam
pengeringan dan mengurangi susut pada waktu dibakar sehingga
kualitas tetap baik.

3.

Feldspard

Feldspard yang disusun oleh K2O. Al2SO3.6SiO2 ini


merupakan suatu kelompok mineral yang berasal dari
batuan karang. Pada saat keramik dibakar, maka Feldspard
meleleh dan membentuk lelehan gelas yang menyebabkan
partikelpartikel
clay
bersatu
bersama
sehingga
memberikan kekerasan dan kekuatan pada keramik.
Feldspard sangat berguna karena mengandung soda dan
Potash sehingga tidak larut dalam air.
Feldspard mengandung semua bahan- bahan penting
untukmembentuk Glasir. Glasir sendiri bertujuan untuk
memperhalus permukaan keramik, melindungi keramik,
mempercantik dekorasi dan memperindah bila dengan
berbagai variasi warna. Sebagai bahan pelebur ,feldspard
merupakan bahan yang tidak plastis, sehingga dapat
mengurangi susut kering.

Struktur dan Sifat Keramik


Senyawa keramik disifati oleh ikatan kovalen &
ionik antar atom. Ikatan ini lebih kuat
dibanding ikatan metallic pada logam.
Sehingga keramik memiliki kekerasan dan
kekakuan tinggi, tetapi keuletan rendah.
Elektron yang terikat kuat dalam ikatan ini
menyebabkan keramik bersifat konduktor yang
buruk. Ikatan kuat ini juga menyebabkan
keramik memiliki titik leleh tinggi, beberapa
keramik pada suhu tinggi bukan meleleh tapi
terurai senyawanya.

Keramik biasanya membentuk struktur


kristal. Struktur kristal umumnya lebih
kompleks dari pada kebanyakan logam. Hal
ini karena:
Molekul keramik biasanya terdiri dari atomatom dengan ukuran yg jauh berbeda.
Muatan ion sering berbeda seperti pada
SiO2 dan Al2O3.
Beberapa keramik terbentuk dari tiga unsur
atau lebih, seperti Al2Si2O5(OH)4.
Struktur kristalnya dapat berbentuk single
crystals atau polycrystals.

Struktur Bentuk Mikro


Keramik
1. Struktur Kristal Tipe AX
. Jenis struktur kristal garam batu
Bentuk kubik berpusat muka (FCC). Cth.; NaCl,
CsCl, ZnS dan intan.
. Struktur sesium Klorida
Bentuk kubik sederhana (simple cubic)
. Struktur ZnS
Bentuk Sphalerite

Struktur intan
Bentuk sama seperti ZnS, tetapi seluruh atomnya diisi
atom C.

Sifat-sifat keramik
Sifat Mekanik
Keramik merupakan material yang kuat, keras
dan juga tahan korosi. Selain itu keramik memiliki
kerapatan yang rendah dan juga titik lelehnya
yang tinggi. Keterbatasan utama keramik adalah
kerapuhannya, yakni kecenderungan untuk patah
tiba-tiba dengan deformasi plastik yang sedikit.
Di dalam keramik, karena kombinasi dari ikatan
ion dan kovalen, partikel-partikelnya tidak mudah
bergeser. Faktor rapuh terjadi bila pembentukan
dan propagasi keretakan yangcepat.

Sifat Termal
Sifat termal bahan keramik adalah kapasitas panas,
koefisien ekspansitermal, dan konduktivitas termal.
Kapasitas panas bahan adalah kemampuan bahan
untuk mengabsorbsi panas dari lingkungan. Panas
yang diserap disimpan oleh padatan antara lain dalam
bentuk vibrasi (getaran) atom/ion penyusun padatan
tersebut.
Keramik biasanya memiliki ikatan yang kuat dan atomatom yang ringan. Jadi getaran-getaran atom-atomnya
akan berfrekuensi tinggi dan karena ikatannya kuat
maka getaran yang besar tidak akan menimbulkan
gangguan yang terlalu banyak pada kisi kristalnya.

Sifat elektrik
Sifat
listrik
bahan
keramik
sangat
bervariasi. Keramik dikenal sangat baik
sebagai isolator. Beberapa isolator keramik
(seperti BaTiO3) dapat dipolarisasi dan
digunakan sebagai kapasitor.
Keramik lain menghantarkan elektron bila
energi ambangnya dicapai, dan oleh karena
itu disebut semi konduktor.

Sifat fisik
Sebagian besar keramik adalah ikatan dari
karbon, oksigen atau nitrogen dengan
material lain seperti logam ringan dan
semilogam. Hal ini menyebabkan keramik
biasanya memiliki densitas yang kecil.
Sebagian keramik yang ringan mungkin
dapat sekeras logam yang berat. Keramik
yang keras juga tahan terhadap gesekan.

Keramik baru adalah bahan keramik yang


telah dikembangkan secara sintetis melalui
beberapa dekade utuk meningkatkan teknik
pemrosesan yang dapat mengontrol dengan
baik struktur dan sifat bahan keramik.
Keramik baru umumnya berbasis pada
senyawa selain variasi aluminum silicate,
dan secara kimia lebih sederhana dari pada
keramik tradisional, contohnya: oxides,
carbides, nitrides, dan borides.

Alumina adalah bahan terpenting dalam keramik, dewasa ini di


produksi secara sintetis dari mineral bauksit memakai metode tanur
listrik.
Melalui control ukuran partikel dan ketidak-murnian, metode
pemrosesan yang lebih baik, dan pencampuran dengan sejumlah
kecil bahan keramik lain, kekuatan dan keuletan alumina dapat
ditingkatkan secara substansial dibanding alumina tradisional.
Alumina memiliki sifat: kekerasan yang baik, daya hantar panas
rendah, dan daya tahan korosi baik.
Alumina banyak digunakan sebagai bahan abrasive (batu gerinda),
bio-ceramics (tulang dan gigi buatan), electrical insulators,
komponen elektronik, bahan paduan pada kaca (glass), dinding
tahan api/panas (refractory), pahat potong, badan busi (spark plug
barrels), dan komponen engineering lain.

Bahan mentah keramik digolongkan menjadi 5 (lima)


yaitu :
1. Bahan Pengikat Contoh : kaolin, ball clay, fire clay, red
clay
2. Bahan Pelebur Contoh : felspar, kapur
3. Bahan Pengisi Contoh : silika, grog (samot)
4. Bahan Tambahan Contoh : water glass, talk, pyrophillit
5.Bahan Mentah Glasir. (Bahan yang membuat lapisan
gelas pada permukaan benda keramik setelah melalui
proses pembakaran pada suhu tertentu), diantaranya
adalah bahan mengandung SiO2, pasir kuarsa, lempung,
felspar.
bahan pewarna, contoh : senyawa cobalt, senyawa besi,
senyawa nikel, senyawa chrom dan sebagainya.
bahan perekat Contoh : gum
bahan penutup Contoh: oksida sirkon, oksida seng.

Teknik Pemrosesan
Keramik
Pembubukan
Bahan-bahan dasar keramik umumnya berbentuk bubukan.
Bahan dasar tersebut dapat diperoleh dengan metode
konvensional atau non konvensional. Metode konvensional
misalnya kalsinasi; yaitu menguraikan suatu bahan padatan
menjadi beberapa bagian yang lebih sederhana; Milling yaitu
menggiling atau menghaluskan bahan; mixing yaitu
mencampurkan beberapa bahan menjadi satu bahan.
Sedangkan metode nonkonvensional misalnya teknik larutan
sepaerti metode sol-gel, metode fase uap, atau dekomposisi
garam. Dalam proses pembubukan tersebut , seringkali
harus ditambahkan bahan penstabil agar suhu dapat
diturunkan atatu bahan organik yang berfungsi sebagai
pengikat atau pelunak bubukan sehingga mudah dibentuk.

Pembentukan
Metode pembentukan ini bermacammacam, misalnya metode pres isostatik dan
aksial; metode cetak lepas, yaitu dicetak
hingga kering lalu dilepas; metode cetak
balut yaitu bahan dibiarkan tetap berada
dalam cetakan atau cetak injeksi yaitu
bahan dimasukan ke dalam cetakan dengan
cara diinjeksikan ke dalamnya.

Penekanan
Penekanan atau disebut juga kompaksi
dilakukan untuk membentuk serbuk
keramik menjadi suatu bentuk padatan
berupa pelet mentah. Pelet mentah adalah
serbuk yang telah menjadi bentuk padat
tetapi belum disinter. Prosedur dasar
penekanan dibagi menjadi 3 yaitu: Uniaxial,
Isostatik, Hot pressing.

Sintering
Sintering adalah metode pemanasan yang dilakukan terhadap
suatu material ( biasanya dalam bentuk serbuk) pada suhu
dibawah titik lelehnya sehingga menjadi bentuk padatan .
Serbuk berubah menjadi padatan karena pada suhu tersebut
partikel-partikel akan saling melekat. Setelah disintering
bentuk porositas berubah cenderung berbentuk bola. Selain itu
semakin lama dipanaskan bentuk pori akan semakin kecil.
Karena itu ukuran sampel yang telah disinter akan semakin
kecil juga.
Sintering terbagi menjadi 2 jenis, yaitu berdasarkan ada
tidaknya fase cair selama proses sintering. Sintering yang
terjadi disertai adanya fase cair disebut sintering fase cair, dan
sintering yang terjadi tanpa fase cair disebut sintering padat.

Anneling dan Aging


Anealing adalah proses pemanasan yang
lebih rendah dari sebelumnya. Dengan
maksud agar parameter dan sifat yang
diinginkan mencapai optimum. Sedangkan
aging adalah proses pendinginan selama
beberapa waktu tertentu.

Tahap akhir
Pada tahap ini, bahan keramik dikenakan
berbagai perlakuan akhir sehingga siap
diaplikasikan sesuai dengan sifat bahan
yang diinginkan. Perlakuan tersebut
misalnya mengasah, memoles, memberi
lapisan logam, memberi mantel untuk
perlindungan dan lain-lain.

Metode
meningkatkan
kekuatan keramik
Berbagai metode dikembangkan utk menambah kekuatan
keramik dg meminimalkan cacat permukaan dan cacat
internal:
a. Membuat bahan awal lebih seragam (uniform)
b. Mengurangi ukuran butiran (grain) pada produk keramik
polycrystalline.
c. Meminimalkan porosity
d. Memberi tagangan tekan (compressive) pada permukaan;
misalnya dengan melapisi bahan yg memiliki muai panas
rendah.
e. Menggunakan fiber reinforcement
f. Menerapkan perlakuan panas (heat treatment), seperti
quenching pada alumina dari suhu sekitar daerah deformasi
plastis untuk menambah kekuatan.

Keramik Konvensional
Keramik berstruktur
Penggunaan : pot bunga, lantai dan dinding.
Keramik putih
Penggunaan : peralatan meja makan (seperti piring,
teko, mangkuk), peralatan kamarmandi, perhiasan
rumah.
Keramik Modern
Keramik Oksida. Contohnya: Mata pahat, Komponen
mesin.
Keramik Bukan Oksida. Contohnya ialah Turbin gas,
Komponen mesin, Abrasif, Mata pahat.
Keramik Komposit. Contohnya ialah komponen mesin,
mata pahat
Keramik Kaca. Contohnya ialah untuk instrument bagianbagian mekanik dalam pesawat terbang.

Kesimpulan
Keramik merupakan senyawa unsur logam dan bukan
logam, kebanyakan keramik adalah isolator akan tetapi
beberapa diantaranya memiliki sifat semi konduktivitas
yang mempunyai nilai teknis. Keramik tahan terhadap
tekanan akan tetapi tidak tahan gaya tarik.
Contoh-contoh tersebut diatas sangat terbatas akan
tetapi
menggambarkan
bahwabahan
keramik
mempunyai berbagai karakteristik. Berbagai jenis
keramik
memegang
peranan
berarti
dalam
penggunaan teknologi dan kebutuhan masyarakat.
Akan tetapi keramiklebih rumit dibandingkan bahan
lainnya oleh karena itu memerlukan pengenalan
danpengertian teknis yang lebih baik.

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai