Anda di halaman 1dari 22

TEHNIK PENULISAN SKRIPSI

( TPS )
Oleh :
Drs. H. JOHN HARISANTOSO, MM

I. SKRIPSI HASIL PENELITIAN KUANTITATIF


Pada umumnya penelitian kuantitatif dilakukan dengan
maksud untuk menguji suatu hipotesis. Hal-hal yang
disajikan dalam laporannya bersifat kompleks; mulai dari
sisi kajian terhadap berbagai teori yang bersifat substantif
dan mendasar sampai dengan hal-hal yang bersifat
operasional teknis. Karena kompleksitas materi yang
disajikan, maka laporan penelitian kuantitatif diatur
sedemikian rupa sehingga pembaca laporan dapat dengan
mudah menemukan setiap bagian yang dicarinya dan
dapat memahaminya secara tepat.

II. KERANGKA SKRIPSI PENELITIAN KUANTITATIF

A. BAGIAN AWAL
( 1) HALAMAN JUDUL
( 2) HALAMAN MOTTO
( 3) HALAMAN PERSEMBAHAN
( 4) HALAMAN PENGAJUAN
( 5) HALAMAN PENGESAHAN
( 6) KATA PENGANTAR
( 7) DAFTAR ISI
( 8) DAFTAR TABEL
( 9) DAFTAR GRAFIK
(10) DAFTAR GAMBAR
(11) PETA / DENAH
(12) ABSTRAK

B. BAGIAN UTAMA
(1) I : PENDAHULUAN
(2) II : TINJAUAN KEPUSTAKAAN
(3) III : METODE PENELITIAN
(4) IV : HASIL DAN ANALISIS
(5) V : KESIMPULAN DAN SARAN
C. BAGIAN AKHIR
(1) KEPUSTAKAAN
(2) LAMPIRAN-LAMPIRAN

III. ISI KERANGKA SKRIPSI PENELITIAN KUANTITATIF


A. BAGIAN AWAL
Bagian awal sekripsi memuat : halaman judul, halaman motto, halaman
persembahan, halaman pengajuan, halaman pengesahan, kata
pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar grafik, daftar gambar,
peta/denah, dan abstrak.
(1) HALAMAN JUDUL
Terdapat dua macam halaman judul, yaitu halaman judul luar, dan
halaman judul dalam.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada halaman judul adalah isi dan
penulisannya.
a. Isi Halaman Judul
Yang termuat pada halaman judul adalah : rumusan judul, jenis karya
tulis (skripsi), nama dan nomor induk mahasiswa, nama lembaga serta
bulan dan tahun penyusunan skripsi.

b. Penulisan Halaman Judul


Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam halaman judul adalah :
(a). judul dapat menunjukkan variabel pokok yang
termasuk dalam penelitian, menggunakan katakata dan kalimat yang baku, serta disusun dengan
kalimat yang singkat, padat dan jelas;
(b). judul dapat menunjukkan keterkaitan antar variabel,
spesifikasi populasi, dan batas waktu;
(c). judul ditulis dengan huruf kapital dan disusun dalam format
kerucut terbalik;
(d). kata skripsi dan nama lembaga ditulis dengan huruf kapital;
(e). pada halaman judul dalam, dicantumkan logo STKIP PGRI
Situbondo yang diletakkan di tengah-tengah.

(2) HALAMAN MOTTO


Halaman motto boleh ada boleh tidak. Jika ada, hal-hal yang perlu
diperhatikan pada halaman motto adalah sebagai berikut :
a. motto merupakan semboyan yang menggambarkan intisari
skripsi, menunjukkan falsafah ataupun kata-kata mutiara
penulis;
b. motto harus memiliki relevansi dengan masalah penelitian;
c. motto yang diambil dari bahasa asing harus disertai
terjemahannya dalam bahasa Indonesia, kecuali untuk Program
Pendidikan Bahasa Inggris sesuai dengan media bahasa yang
dipakai dalam penulisan skripsi;
d. motto yang diambil dari Kitab suci Al Quran atau kitab suci yang
lainnya, harus disebutkan surat dan ayatnya, ditulis sesuai dengan
aslinya disertai terjemahannya, serta mengikuti kaidah penulisan
yang berlaku; dan
e. motto yang diambil dari hadits Nabi Muhammad SAW harus
disebutkan sanad, matan, dan rawinya disertai terjemahannya, dan
dibawah motto harus disebutkan tokoh atau sumbernya.

(3) HALAMAN PERSEMBAHAN


Terdapat dua hal yang perlu diperhatikan pada halaman
persembahan yakni :
a. persembahan merupakan pernyataan hormat dan
penghargaan kepada pihak yang dianggap berjasa atau
memberikan kesan khususnya pada penulisan skripsi;
b. persembahan disampaikan kepada orang yang levelnya
minimal sama dengan penulis, lebih baik lagi jika level
orang yang dimaksud lebih tinggi daripada penulis;
(4) HALAMAN PENGAJUAN
Isi halaman pengajuan meliputi : judul skripsi, jenis karya tulis
(skripsi) maksud pengajuan skripsi, nama dan identitas
mahasiswa serta persetujuan pembimbing I dan pembimbing II.
Catatan : Judul skripsi dan jenis karya tulis (skripsi) ditulis
dengan huruf kapital.

(5) HALAMAN PENGESAHAN

Halaman pengesahan adalah halaman yang menunjukkan bahwa


naskah telah dipertahankan di depan tim penguji dan diterima oleh
pihak Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan STKIP PGRI Situbondo.
Isi halaman pengesahan meliputi : hari dan tanggal pelaksanaan ujian,
tempat pengesahan (dalam hal ini di STKIP PGRI Situbondo), anggota
tim penguji yang terdiri atas : ketua, sekretaris, dan anggota serta tanda
tangan pengesahan oleh Ketua STKIP PGRI Situbondo.

(6) KATA PENGANTAR


Yang tercantum di dalam kata pengantar adalah hal-hal sebagai berikut :
a. ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya
sehingga skripsi dapat diselesaikan;
b. ucapan terima kasih kepada berbagai pihak (tanpa menyebut nama)
yang membantu terselenggaranya penelitian dan penyusunan skripsi
disertai doa untuk mereka;
c. pernyataan masih adanya kekurangan dalam penyusunan skripsi;
d. permohonan kritik serta saran kepada pembaca demi peningkatan
karya tulis pada masa-masa yang akan datang; dan
e. nama kota, tanggal, bulan, dan tahun selesainya skripsi.

Catatan :
Nama kota, tanggal, bulan, dan tahun diketik lurus pada margin kiri
berjarak tiga spasi dari baris terakhir.
Kata pengantar tidak memuat uraian yang bersifat ilmiah, tidak mulukmuluk, dan tidak lebih dari dua halaman.
(7) HALAMAN ISI
Daftar isi merupakan gambaran menyeluruh isi skripsi. Urut-urutan
daftar isi harus sama seperti yang terdapat dalam naskah.
Pembagian bab atau sub bab, sub bab atas anak sub bab tidak lebih
dari tiga angka (contoh : 2.1.2).
(8) DAFTAR TABEL
Skripsi yang memuat minimal tiga bah tabel harus dibuatkan daftar
tabel.
(9) DAFTAR GRAFIK
Skripsi yang memuat minimal tiga buah grafik, harus dibuatkan
daftar grafik.
(10) DAFTAR GAMBAR
Skripsi yang memuat minimal tiga buah gambar, harus dibuatkan
daftar gambar.

(11) PETA / DENAH


Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan peta/denah ini
adalah sebagai berikut :
a. peta/denah harus dibuat sesuai dengan peraturan yang berlaku;
b. peta/denah harus diberi judul yang jelas;
c. peta/denah harus dilengkapi dengan mata angin, keterangan
tentang lambang-lambang dan sumber; dan
d. untuk memberi gambaran yang jelas kepada pembaca tentang
kenyataan obyek, peta/denah harus dilengkapi dengan skala.
(12) ABSTRAK
Pada dasarnya abstrak merupakan intisari sebuah skripsi yang isinya
mencakup : latar belakang permasalahan, masalah penelitian,
tujuan, manfaat, waktu penelitian, hipotesis, metode, responden,
hasil analisis, dan kesimpulan.
Sebagai intisari skripsi, abstrak sangat berguna bagi orang yang
ingin mengetahui isi skripsi tetapi tidak sempat membaca secara
keseluruhan naskah skripsi.

Abstrak ditulis dengan spasi tunggal, tidak lebih dari dua halaman.
Sebelum isi abstrak diuraikan, terlebih dahulu harus ditunjukkan
nama penulis, tahun kelulusan, judul (digaris-bawahi), kata skripsi,
program, jurusan, Program Studi, Sekolah Tinggi dan nama
pembimbing. Disamping itu perlu pula dikemukakan kata kunci
masalah penelitiannya.
Catatan : semua judul Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Tabel,
Daftar Grafik, Daftar Gambar, Peta/Denah, dan Abstrak
ditulis dengan huruf kapital sebagai berikut : KATA
PENGANTAR, DAFTAR ISI, DAFTAR GRAFIK, DAFTAR
GAMBAR, PETA/DENAH, dan ABSTRAK.
B. BAGIAN UTAMA
Bagian utama skripsi terdiri atas lima bab yaitu : Bab I
(pendahuluan), Bab II (tinjauan pustaka), Bab III (metode
penelitian), Bab IV (hasil dan analisis), Bab V (kesimpulan dan
saran).

(1) I : PENDAHULUAN
Hal-hal yang diketengahkan dalam bab I adalah : latar belakang
permasalahan, masalah, rumusan permasalahan, definisi
operasional variabel, tujuan dan manfaat penelitian.
1.1. Latar Belakang Penelitian dan Latar Belakang Pemilihan
Permasalahan
Uraian yang dicantumkan dalam latar belakang permasalahan dan
pemilihan permasalahan harus dapat menunjukkan adanya
kesenjangan antara kenyataan yang ada (realita) dengan harapan
(yang seharusnya ada) atau antara das Sein dengan das Sollen.
Di dalam latar belakang ini dipaparkan secara ringkas teori, hasilhasil penelitian, kesimpulan seminar dan diskusi ilmiah, maupun
pengalaman/pengamatan pribadi yang terkait erat dengan pokok
permasalahan yang akan diteliti. Dengan demikian, permasalahan
yang dipilih untuk diteliti mendapat landasan pijak yang lebih kokoh.

1.2. Rumusan Permasalahan


Perumusan permasalahan merupakan upaya untuk menyatakan
secara tersurat pertanyaan-pertanyaan yang ingin dicari jawabannya.
Dapat juga dikatakan, bahwa perumusan permasalahan harus
lengkap dan terinci mengenai ruang lingkup permasalahan yang akan
diteliti berdasarkan identifikasi dan pembatasan permasalahan.
Rumusan permasalahan hendaknya dituangkan dalam bentuk kalimat
tanya serta disusun secara singkat, padat, dan jelas. Rumusan
permasalahan yang baik akan menampakkan variabel-variabel yang
diteliti, jenis atau sifat hubungan antara variabel-variabel tersebut,
serta subyek penelitian. Selain itu, rumusan permasalahan hendaknya
realistis, dalam arti memungkinkan dikumpulkannya data secara
empirik untuk menjawab permasalahan yang diajukan. Berikut ini
contoh rumusan permasalahan dalam sebuah penelitian.
Apakah ada korelasi yang signifikan antara tingkat kecerdasan
dengan prestasi belajar Bahasa Indonesia para siswa kelas II
SMP 1 Situbondo pada catur wulan II tahun ajaran 2004/2005 ?

1.3 Definisi Operasional Variabel


Definisi operasional variabel perlu diberikan untuk menyamakan
persepsi antara peneliti dengan pembaca.
Definisi operasional yang dirumuskan berkaitan langsung dengan
variabel-variabel yang diteliti. Definisi ini dirumuskan berdasarkan sifatsifat hal yang didefinisikan yang dapat diamati (observasi). Definisi ini
dibuat secara langsung, tanpa menguraikan asal-usul katanya, serta
lebih menitikberatkan pada pengertian variabel yang diberikan oleh
peneliti.
Dengan adanya definisi operasional, dapat diamati konsep atau
permasalahan yang akan diteliti. Dengan demikian, pengukuran
terhadap variabel tersebut akan mudah dilaksanakan. Berikut ini
beberapa contoh definisi operasional.
(a). Contoh definisi operasional variabel yang datanya diambil dari
sumber dokumen.
i. Tingkat Kecerdasan (IQ)
Yang dimaksud dengan tingkat kecerdasan (IQ) dalam
penelitian ini adalah skor hasil pengukuran IQ dengan
menggunakan tes inteligensi yang dilakukan oleh
orang/lembaga yang berwenang, yang hasilnya telah
didokumentasikan oleh SMP 1 Situbondo.

ii. Prestasi Belajar Bahasa Indonesia


Yang dimaksud dengan prestasi belajar Bahasa Indonesia adalah
nilai akhir mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas II SMP 1
Situbondo yang tertuang dalam buku raport.
(b). Contoh definisi operasional variabel yang datanya diambil melalui
pengukuran/tes :
i. Prestasi Belajar Bahasa Indonesia
Yang dimaksud dengan prestasi belajar Bahasa Indonesia
dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam Bahasa
Indonesia yang mencakup : membaca, menulis, penguasaan
kosakata, penguasaan tatabahasa, dan penguasaan tanda
baca.
ii. Prestasi Matematika
Yang dimaksud dengan prestasi Matematika dalam penelitian ini
adalah kemampuan siswa dalam bidang Matematika yang
meliputi : menambah, mengurangi, mengalikan, membagi,
menggunakan pecahan, dan menggunakan desimal.

Kedua contoh terakhir dapat memberikan petunjuk dalam


menciptakan alat ukur yang lingkupnya hanya mencakup butir-butir
yang telah disebutkan dalam definisi operasional saja.
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai
peneliti dalam kegiatan penelitian yang dilakukannya.
Isi dan rumusan tujuan penelitian mengacu pada isi dan rumusan
permasalahan penelitian, hanya saja berbeda rumusannya.
Permasalahan penelitian dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya,
sedangkan tujuan penelitian dirumuskan dalam bentuk kalimat
pertanyaan. Berikut ini contoh rumusan tujuan penelitian.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi antara
tingkat kecerdasan (IQ) dengan prestasi belajar Bahasa Indonesia
siswa kelas II SMP Negeri 1 Situbondo catur wulan II tahun ajaran
2004/2005.

1.5. Manfaat Penelitian


Pada bagian ini dikemukakan kegunaan atau pentingnya penelitian bagi
pihak-pihak tertentu yang terkait dengan masalah yang diteliti. Pihakpihak tersebut antara lain : si peneliti, lembaga tempat penelitian,
organisasi profesi, peneliti lain, dan sebagainya.
(2) II : TINJAUAN KEPUSTAKAAN
Tinjauan kepustakaan memuat hal-hal sebagai berikut : dasar
teori variabel X asar teori variabel Y, keterkaitan antara variabel
X dengan variabel Y, dan hipotesis penelitian.
2.1 Dasar Teori Variabel X
Bagian ini memuat deskripsi teori-teori dan konsep-konsep yang
berkaitan dengan variabel X yang dikaji. Disamping itu, perlu pula
dikemukakan hasil-hasil penelitian sejenis yang relevan dengan
permasalahan variabel X yang dikaji, baik yang dikutip dari skripsi,
tesis, laporan hasil penelitian, maupun jurnal penelitian.
Penguraian hasil-hasil penelitian tersebut dilakukan secara terpadu
dengan teori-teori dan konsep-konsep yang dikemukakan,
sehingga tidak memerlukan Sub Judul tersendiri.

2.2 Dasar Teori Variabel Y


Uraian pada bagian ini pada prinsipnya sama dengan uraian
mengenai dasar teori variabel X, hanya saja fokusnya mengarah
pada variabel Y.
2.3 Keterkaitan Antara Variabel X dengan Y
Bagian ini memuat deskripsi tentang hubungan (dalam penelitian
korelasional), pengaruh (dalam penelitian eksperimental) atau
perbedaan (dalam penelitian komparasi) antara variabel X dengan
variabel Y.
Seluruh uraian sebagaimana dimaksud di atas diarahkan kepada
perumusan hipotesis penelitian.
Apabila penelitian yang dilakukan tidak memerlukan hipotesis,
seperti penelitian deskriptif yang bersifat kualitatif, maka tinjauan
pustaka yang dilakukan lebih diarahkan pada penyajian informasi
terkait yang mendukung gambaran umum mengenai latar (setting)
penelitian serta petunjuk penting untuk studi tersebut.
Dalam memilih bahan pustaka yang akan dikaji, perlu diperhatikan
dua prinsip, yaitu : prinsip kemutakhiran (kecuali penelitian histories)
dan prinsip relevansi.

Prinsip kemutakhiran sangat penting artinya, sejalan dengan


perkembangan ilmu pengetahuan. Hal ini mengandung konsekuensi
bahwa sebuah teori yang efektif pada suatu periode mungkin sudah
ditinggalkan pada periode berikutnya, demikian seterusnya.
Sedangkan prinsip relevansi sangat diperlukan untuk menjaga
kesahihan serta memperkokoh landasan pijak bagi pengkajian
permasalahan yang diteliti.
2.4 Hipotesis Penelitian
Tinjauan kepustakaan diakhiri dengan perumusan hipotesis.
Hipotesis yang dirumuskan pada bagian ini harus mengacu pada
rumusan permasalahan dan tinjauan kepustakaan, karena pada
hakikatnya hipotesis merupakan kesimpulan tinjauan kepustakaan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perumusan hipotesis
adalah sebagai berikut :
(a) rumusan hipotesis mencakup hipotesis mayor maupun
hipotesis minor sesuai dengan rumusan permasalahan yang
ada;

Prinsip kemutakhiran sangat penting artinya, sejalan dengan


perkembangan ilmu pengetahuan. Hal ini mengandung konsekuensi
bahwa sebuah teori yang efektif pada suatu periode mungkin sudah
ditinggalkan pada periode berikutnya, demikian seterusnya.
Sedangkan prinsip relevansi sangat diperlukan untuk menjaga
kesahihan serta memperkokoh landasan pijak bagi pengkajian
permasalahan yang diteliti.
2.4 Hipotesis Penelitian
Tinjauan kepustakaan diakhiri dengan perumusan hipotesis.
Hipotesis yang dirumuskan pada bagian ini harus mengacu pada
rumusan permasalahan dan tinjauan kepustakaan, karena pada
hakikatnya hipotesis merupakan kesimpulan tinjauan kepustakaan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perumusan hipotesis
adalah sebagai berikut :
(a) rumusan hipotesis mencakup hipotesis mayor maupun
hipotesis minor sesuai dengan rumusan permasalahan yang
ada;

(b) jika teori-teori yang dikaji condong ke arah terdapatnya


hubungan/perbedaan/pengaruh antara variabel satu dengan
yang lainnya, maka hipotesis yang dirumuskan harus hipotesis
kerja, sebaliknya, jika deskripsi teori mengarah pada tidak
adanya hubungan/pengaruh/perbedaan antara variabel satu
dengan yang lainnya, maka hipotesis yang dirumuskan harus
hipotesis nihil;
(c) hipotesis berisi dugaan hubungan/pengaruh/perbedaan antara
dua variabel atau lebih dan dirumuskan dalam bentuk kalimat
pertanyaan yang jelas serta tidak mendua arti; dan
(d) hipotesis dapat diuji, artinya memungkinkan seseorang untuk
mengumpulkan data guna menguji kebenaran hipotesis tersebut.

Anda mungkin juga menyukai