Anda di halaman 1dari 56

TATALAKSANA STANDAR

PNEUMONIA
BALITA

SEKSI P2
BIDANG P2PL
DINAS KESEHATAN KABUPATEN PONROGO

TATALAKSANA
PNEUMONIA BALITA
PENDAHULUAN
KLASIFIKASI & TINDAKAN UTK ANAK BATUK &
ATAU SUKAR BERNAPAS UMUR KURANG 2 BLN
KLASIFIKASI & TINDAKAN UTK ANAK BATUK &
ATAU SUKAR BERNAPAS UMUR 2 BLN - <5 TAHUN
PENGOBATAN DAN RUJUKAN
KONSELING
TINDAK LANJUT

PENDAHULUAN
KENAPA SIH
MEREKA SULIT
MENEMUKAN
PNEUMONIA???

DEFINISI
Infeksi saluran pernapasan akut
(ISPA):
Infeksi akut yang menyerang salah satu
bagian/lebih dari saluran napas mulai
hidung-alveoli termasuk adneksanya
(sinus, rongga telinga tengah, pleura)

Pneumonia:
Infeksi akut yang mengenai jaringan paruparu (alveoli).

ANATOMI SALURAN
NAPAS
INFEKSI AKUT SALURAN
PERNAPASAN BAGIAN
ATAS
INFEKSI AKUT SALURAN
PERNAPASAN BAGIAN
BAWAH

(BRONKO) PNEUMONIA

ANATOMI SALURAN
NAPAS

DAMPAK PENATALAKSANAAN STANDAR


PNEUMONIA BALITA terhadap
KEMATIAN (WHO)
PNEUMON PNEUMON
IA
IA VIRUS
BAKTERI
KEMATIAN KRN
PNEUMONIA YANG
TDK DIOBATI
KEMATIAN YANG
DAPAT DICEGAH DGN
TATALAKSANA
STANDAR DI SARKES
DASAR
KEMATIAN DPT
DICEGAH DGN
RUJUKAN DI RS
KEMATIAN DPT
DICEGAH DGN
PERAWATAN RSSPESIALISTIK

JML.
KEMATIAN
PNEUMONIA

80
40

20
0

100
40

15
12

5
8

20
20

Tatalaksana standar mengajarkan


agar tenaga kesehatan
memfokuskan perhatian pada
pernapasan anak & bukan pada
keparahan batuknya maupun ada
tidaknya demam.
BATAS NAPAS CEPAT
Dihitung dalam
keadaan anak tenang1 menit penuh
> 60 x/menit
: <2 bl
> 50 x/menit
: 2 bl <1 th
> 40 x/menit
: <1 th
Tarikan
- <5 thdinding dada ke dalam
(kuat) saat anak menarik napas
Pada bayi muda, jika tddk hanya
sesekali & ringan maka bukan
tanda pneumonia berat

DETEKSI PNEUMONIA
METODE
STETOSKOP
HITUNG
NAPAS/
TDDK

SENSITIVITA SPESIFISITA
S
S
53%
59%
77%

58%

Demam pada anak batuk bukanlah kriteria


klasifikasi pneumonia. Spesifitas gejala ini & nilai
prediksinya rendah

MANFAAT TATALAKSANA
STANDAR KASUS PNEUMONIA
BALITA
1.

3.
4.

5.

Penatalaksanaan standar kasus


pneumonia bisa mencegah 40% dari
kematian pneumonia.
Antibiotika dapat secara efektif
mengobati pneumonia.
Deteksi kasus dan pengobatan sedini
mungkin, mengurangi kasus yang
harus dirujuk, menghemat waktu &
biaya keluarga, mengurangi beban
RS.
Dengan penggunaan yang tepat,
antibiotika dapat dihemat dan
resistensi dapat dikurangi

TATALAKSANA STANDAR PNEUMONIA


BALITA
Mengenali
Mengenali
22KELOMPOK
KELOMPOKUMUR
UMUR
SASARAN
PROGRAM
SASARAN PROGRAM
Ketrampilan
KetrampilanLIHAT
LIHAT
dan
DENGARKAN
dan DENGARKAN
Kemampuan
Kemampuan
KLASIFIKASI
KLASIFIKASIdan
dan
TINDAKAN
TINDAKAN

PENGOBATAN
PENGOBATAN&&RUJUKAN
RUJUKAN
KONSELING
BAGI
KONSELING BAGIIBU
IBU

TINDAK
TINDAKLANJUT
LANJUT22HARI
HARI

<2
<2BULAN
BULAN
22BULAN-<
BULAN-<55TAHUN
TAHUN

TANDA
TANDAPNEUMONIA
PNEUMONIA(BERAT)
(BERAT)

TANDA
TANDABAHAYA
BAHAYA

PENY.SANGAT
PENY.SANGATBERAT
BERAT

PNEUMONIA
PNEUMONIA

PNEUMONIA
PNEUMONIABERAT
BERAT

BATUK
BATUKBUKAN
BUKANPNEUMONIA
PNEUMONIA

ANTIBIOTIK
ANTIBIOTIKORAL-INJEKSI
ORAL-INJEKSI

PNEUMONIA
PNEUMONIA

BRONKHODILATOR
BRONKHODILATOR

MEMBAI
MEMBAI
KK
TETAP
TETAP
MEMBURUK
MEMBURUK

KLASIFIKASI & TINDAKAN UTK ANAK


BATUK & ATAU SUKAR BERNAPAS
UMUR KURANG 2 BLN

SEKSI P2
BIDANG P2MK
DINAS KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO

12

BAGAN TATALAKSANA
1.TANYAKAN
2.LIHAT & DENGARKAN
3.PENENTUAN ADA/
TIDAKNYA TANDA BAHAYA
4.KLASIFIKASI PENYAKIT
5.PENGOBATAN
13

KLASIFIKASI UMUR < 2 BLN


PENYAKIT SANGAT BERAT
PNEUMONIA BERAT
(TDDK KUAT/NAPAS CEPAT)
BATUK BUKAN PNEUMONIA

14

KLASIFIKASI
PENYAKIT SANGAT BERAT
UMUR <2 BULAN

TANDA :

TINDAKAN :

Kurang bisa minum


Kejang
Kesadaran menurun
Stridor pada waktu
tenang
Wheezing
Demam/dingin

Kirim segera ke RS
Beri 1 dosis antibiotik
Obati demam, jika ada
Obati wheezing, jika ada
Tetap beri ASI

Anak yang mempunyai


Salah satu tanda bahaya
Harus segera dirujuk
15
ke sarana kesehatan

KLASIFIKASI PENYAKIT <2 BLN


TANDA Ada napas cepat:
>60x/mnt
atau

TIDAK ADA NAPAS CEPAT


DAN
TIDAK ADA TDDK

Ada tarikan dinding


dada bag. bawah ke dalam
yang kuat (TDDK kuat)

KLASIF
IKASI
TINDA
KAN

PNEUMONIA BERAT

BATUK BUKAN PNEUMONIA

Rujuk segera ke RS
Antibiotik 1 dosis
obati demam, jika ada
Obati wheezing, jika
ada
Anjurkan tetap
memberikan ASI

Beri nasehat cara perawatan di

rumah/ jaga bayi tetap hangat


Teruskan pemberian asi & beri asi
lebih sering
Bersihkan hidung bila tersumbat
ANJURKAN KEMBALI KONTROL BILA:
Keadaan bayi memburuk/ parah
Napas menjadi cepat
Bayi sulit bernapas
Bayi sulit untuk minum

tahun

Umur:

bulan

hari

Batuk:

hari

Gangguan Napas:

Tanda bahaya:

Tidak bisa minum

Kejang

YA / TIDAK

Kurang bisa minum

Stridor

Kesadaran menurun

Wheezing

Demam/dingin

Gizi buruk PENY. SANGAT BERAT

Frekuensi napas :
Klasifikasi:

TDDK:

Batuk Bukan Pneumonia

YA / TIDAK

Pneumonia

Pneumonia Berat

Tindak lanjut:

kali per
menit

Rawat jalan

Rujuk ke:

Obat yang

Antibiotika:

diberikan:

Obat lain:

Nasihat:

Kontrol ulang:

hari

Cara minum obat:


Pemberian makanan-minuman
17

KASUS 1 : NANI
Bayi Nani, 13 hari, tidak mau menetek
seperti biasanya. Bayi waktu lahir
mengalami kesulitan lahir dan masa
persalinannya lama. Tidak ada kejang,
agak lemah, tidur terus & sulit
dibangunkan.
Pada hitung napas pertama = 62x/mnt.
Hitung napas kedua = 55x/mnt, ada
tarikan ringan pada dinding dada bagian
bawah. Tidak terdengar suara berisik pada
napasnya. Bayi nampak mengantuk &
18

Jawaban kasus 1
Umur 13 hari, kurang mau minum. Riw.
kesulitan lahir dan masa persalinannya
lama. Kejang(-), kesadaran menurun.
Hitung napas pertama = 62x/mnt.
Hitung napas kedua = 55x/mnt, TDDK
ringan. Stridor (-) demam (-) dingin (-)
Klasifikasi : Penyakit sangat berat

KASUS 2 : AGUS
Agus berumur 3 minggu. Ibu
membawanya ke Puskesmas krn
batuk, kejang(-). Bayi menetek lambat
tapi cukup banyak. Pada waktu
diperiksa TDDK (-) & tidak terdengar
suara berisik pada napasnya.
Pada perhitungan napas yang pertama
60x/mnt, kedua = 52x/mnt. Agus
sadar, suhu 37,8C
20

Jawaban kasus 2

umur 3 minggu.
Batuk (+)
kejang(-).
TDDK (-)
stridor (-).
Perhitungan napas yang pertama
60x/mnt, kedua = 52x/mnt.
sadar
suhu=37,8C

Jawaban kasus 2
tahun

Umur:

3 mgg
bulan Batuk:

hari

hari

Gangguan Napas:

Tanda bahaya:

Tidak bisa minum

Kejang

YA / TIDAK

Kurang bisa minum

Stridor

Kesadaran menurun

Wheezing

Demam/dingin

Gizi buruk PENY. SANGAT BERAT

Frekuensi napas : 52 kali per

TDDK:

menit

Batuk Bukan Pneumonia


Rujuk ke:
Tindak lanjut: Rawat jalan
Klasifikasi:

Obat yang

Antibiotika:

diberikan:

Obat lain:

YA / TIDAK

Pneumonia

Pneumonia Berat

Nasihat:

Kontrol ulang:

hari

Cara minum obat:


Pemberian makanan-minuman

ASI lebih sering

KASUS 3 : AMI
Ibu membawa anaknya Ami yang
berumur 6 minggu ke Puskesmas
karena batuk 4 hari. Pada waktu
diperiksa Ami menetek kuat & tidak
demam. Kejang(-) & tidak terdengar
sura berisik saat menarik napas.
Pada perhitungan napasnya yang
pertama = 74x/mnt, kedua =
68x/mnt.
23

Jawaban kasus 3: Ami

umur 6 minggu
batuk 4 hari.
menetek kuat
demam(-)
Kejang(-)
stridor (-)
perhitungan napas pertama =
74x/mnt, kedua = 68x/mnt.
24

Jawaban kasus 3
6 mgg
bulan
Batuk:

tahun

Umur:

hari

Gangguan Napas:

hari

Tanda bahaya:

Tidak bisa minum

Kejang

YA / TIDAK

Kurang bisa minum

Stridor

Kesadaran menurun

Wheezing

Demam/dingin

Gizi buruk PENY. SANGAT BERAT

Frekuensi napas :
Klasifikasi:

Obat yang
diberikan:

Rawat jalan

YA / TIDAK

Pneumonia

Rujuk ke: RS

Pneumonia Berat

Antibiotika: Amoksisilin 2,5


Obat lain:

Nasihat:

TDDK:

Batuk Bukan Pneumonia

Tindak lanjut:

per
68kali
menit

Kontrol ulang:

Cara minum obat:


Pemberian makanan-minuman

ml

hari

ASI diteruskan

4 PERBEDAAN TATALAKSANA
BAYI <2 BLN & UMUR 2 BLN - <5 THN
Perbedaa
n

<2 BLN

2 BLN - <5
THN

tanda
bahaya

Kurang mau minum,


demam, dingin,
wheezing

Tidak bisa minum,


gizi buruk

Batasan
napas

60 x /menit

40 x/ menit
50 x/ menit

TDDK

TDDK kuat

TDDK

Klasifikasi pneumonia berat


& tindakan

Pneumonia berat &


pneumonia
26

TATALAKSANA STANDAR
MENGAJARKAN AGAR
TENAGA KESEHATAN
MEMFOKUSKAN
PERHATIAN PADA
PERNAPASAN ANAK &
BATAS NAPAS CEPAT
BUKAN
Dihitung PADA
dalam
KEPARAHAN
BATUKNYA
keadaan anak tenang1
menit penuh
MAUPUN
ADA TIDAKNYA
>
60 x/menit
: <2 bl
DEMAM.

> 50 x/menit
: 2 bl <1 th
> 40 x/menit
: 1 th TARIKAN
DINDING DADA
<5 th

KE DALAM (KUAT) SAAT


ANAK MENARIK NAPAS
PADA BAYI MUDA,
JIKA TDDK HANYA
SESEKALI & RINGAN

KLASIFIKASI & TINDAKAN UTK


ANAK BATUK & ATAU SUKAR
BERNAPAS UMUR 2 BLN - <5 THN

SEKSI P2
BIDANG P2MK
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR
28

MEMILIH BAGAN TATALAKSANA


YANG TEPAT
Balita
Batuk dan atau kesukaran
bernapas
Umur:
< 2 bulan
2 bulan-<5 tahun
29

BAGAN TATALAKSANA
1.TANYAKAN
2.LIHAT & DENGARKAN
3.PENENTUAN ADA/
TIDAKNYA TANDA BAHAYA
4.KLASIFIKASI PENYAKIT
5.PENGOBATAN
30

KLASIFIKASI
UMUR 2 BULAN s.d. <5 TAHUN
PENYAKIT SANGAT BERAT
PNEUMONIA BERAT (TDDK )
PNEUMONIA (NAPAS CEPAT)
BATUK BUKAN PNEUMONIA

31

KLASIFIKASI
PENYAKIT SANGAT BERAT
UMUR 2 BULAN s.d. <5 TAHUN

TANDA :
Tidak bisa minum
Kejang
Kesadaran menurun/ sukar
dibangunkan
Stridor pada waktu anak
tenang
Gizi buruk

TINDAKAN :
Kirim segera ke RS
Beri 1 dosis antibiotik
Obati demam, jika ada
Obati wheezing, jika ada

Anak yang mempunyai


Salah satu tanda bahaya
Harus segera dirujuk
32
ke sarana kesehatan

KLASIFIKASI PENYAKIT

2 BLN-<5TH
TANDA

ADA TARIKAN
DINDING DADA
BAG.BAWAH KE
DALAM (TDDK)

TIDAK ADA TDDK


ADA NAPAS CEPAT:
2BL-<12BL: >50x/MNT
1TH-<5TH: >40x/MNT

TIDAK ADA TDDK


DAN
TIDAK ADA
NAPAS CEPAT

KLASIFIKASI

PNEUMONIA
BERAT

PNEUMONIA

BATUK BUKAN
PNEUMONIA

TINDAK
AN

RUJUK SEGERA
AB 1 DOSIS BILA
JAUH DARI
SARANA RUJUKAN
BILA DEMAM,
OBATI
BILA WHEEZING,
OBATI

RAWAT DI RUMAH
AB 3 HARI
Kontrol Ulang 2 HARI/
LEBIH CEPAT
BILA DEMAM,
OBATI
BILA WHEEZING,
OBATI

JIKA BATUK >3 MINGGU,


RUJUK PEMERIKSAAN
LANJUTAN
RAWAT DI RUMAH
BILA DEMAM, OBATI
BILA WHEEZING, OBATI

33

tahun

Umur:

bulan

hari

Batuk:

hari

Gangguan Napas:

Tanda bahaya:

Tidak bisa minum

Kejang

YA / TIDAK

Kurang bisa minum

Stridor

Kesadaran menurun

Wheezing

Demam/dingin

Gizi buruk PENY. SANGAT BERAT

Frekuensi napas :
Klasifikasi:

TDDK:

Batuk Bukan Pneumonia

YA / TIDAK

Pneumonia

Pneumonia Berat

Tindak lanjut:

kali per
menit

Rawat jalan

Rujuk ke:

Obat yang

Antibiotika:

diberikan:

Obat lain:

Nasihat:

Kontrol ulang:

hari

Cara minum obat:


Pemberian makanan-minuman
34

KASUS 1 : ADI
Ibu Adi membawa anaknya umur 1 tahun ke
Puskesmas pembantu karena batuk 1 minggu
& sekarang mengalami kesulitan bernapas.
Adi tidak kejang & tidak demam.
Waktu diperiksa Adi bernapas 63x/mnt, dada
bagian bawah tertarik ke dalam ketika
menarik napas. Tidak ada suara berisik ketika
bernapas. Adi nampak lesu, tetapi masih
bereaksi terhadap suara sekitarnya, BB
sesuai umur.
35

Jawaban kasus 1
Umur:

1 tahun

bulan

Batuk:

7 hari

Gangguan Napas:

1 hari

Tanda bahaya:

Tidak bisa minum

Kejang

YA / TIDAK

Kurang bisa minum

Stridor

Kesadaran menurun

Wheezing

Demam/dingin

Gizi buruk PENY. SANGAT BERAT

Frekuensi napas :
Klasifikasi:

per
63kali
menit

Batuk Bukan Pneumonia

TDDK:

Pneumonia

Obat yang
diberikan:

Obat lain:

Nasihat:

Pneumonia Berat

Rawat jalan Rujuk ke:


Antibiotika: kotrimoksazol

Tindak lanjut:

YA / TIDAK

Kontrol ulang:

Cara minum obat:


Pemberian makanan-minuman

hari

KLASIFIKASI PENYAKIT

2 BLN-<5TH
TANDA

ADA TARIKAN
DINDING DADA
BAG.BAWAH KE
DALAM (TDDK)

TIDAK ADA TDDK


ADA NAPAS CEPAT:
2BL-<12BL: >50x/MNT
1TH-<5TH: >40x/MNT

TIDAK ADA TDDK


DAN
TIDAK ADA
NAPAS CEPAT

KLASIFIKASI

PNEUMONIA
BERAT

PNEUMONIA

BATUK BUKAN
PNEUMONIA

TINDAK
AN

RUJUK SEGERA
AB 1 DOSIS BILA
JAUH DARI
SARANA RUJUKAN
BILA DEMAM,
OBATI
BILA WHEEZING,
OBATI

RAWAT DI RUMAH
AB 3 HARI
Kontrol Ulang 2 HARI/
LEBIH CEPAT
BILA DEMAM,
OBATI
BILA WHEEZING,
OBATI

JIKA BATUK >3 MINGGU,


RUJUK PEMERIKSAAN
LANJUTAN
RAWAT DI RUMAH
BILA DEMAM, OBATI
BILA WHEEZING, OBATI

37

KASUS 2 : JESI
Ibu Jesi membawa anaknya ke Puskesmas krn
anaknya mengalami gangguan pernapasan &
keadaannya sangat lemah. Umur Jesi 5 bln,
batuknya sudah 5 hari.
Ibunya mengatakan anaknya tidak dapat
minum, tidak panas & tidak kejang.
Pada pemeriksaan ditemukan suara keras
waktu menarik nafas. Ada TDDK, pernapasan
42x/mnt, gizi cukup. Badan kelihatan lemah,
Jesi tidak peduli dgn keadaan sekitarnya.
38

Jawaban kasus 2

Umur 5 bln
gangguan napas(+)
sangat lemah
batuk 5 hari
tidak dapat minum,
panas(-) kejang(-)
stridor (+)
TDDK(+)
Frekuensi napas 42x/mnt,
gizi cukup.
Kesadaran menurun

39

Jawaban kasus 2
tahun

Umur:

5 bulan

Batuk:

5 hari

Tidak bisa minum


Kurang bisa minum
YA / TIDAK
Kesadaran menurun
Tanda bahaya:

Demam/dingin

Frekuensi napas :
Klasifikasi:

Obat yang
diberikan:

Rawat jalan

Antibiotika:

Penyakit
Wheezing
sangat
Gizi buruk PENY. SANGAT BERAT
berat
TDDK: YA / TIDAK
Pneumonia

Rujuk ke:

1 dosis

Obat lain:
Kontrol ulang:

Cara minum obat:


Pemberian makanan-minuman

hari

Stridor

Nasihat:

Kejang

Batuk Bukan Pneumonia

Tindak lanjut:

per
42kali
menit

Gangguan Napas:

hari

Pneumonia Berat

KASUS 3 : MIDAH
Ibu membawa Midah, 18 bln ke
petugas kesehatan & mengatakan
bahwa Midah batuk sudah beberapa
hari. Midah tidak kejang tapi ada
panas sedikit.
Tidak terdengar suara napas berisik
namun tampak tarikan dinding dada
bagian bawah ke dalam. Pernapasan
35x/mnt, tidak teraba demam.
Ketika digoyang Midah terbangun.

41

Jawaban kasus 3

Umur 18 bln
batuk beberapa hari
Kejang(-)
panas sedikit
stridor (-)
TDDK (+)
Pernapasan 35x/mnt,
demam(-)
42

Jawaban kasus 3
tahun

Umur:

18bulan

Batuk:

hari

Gangguan Napas:

hari

Tanda bahaya:

Tidak bisa minum

Kejang

YA / TIDAK

Kurang bisa minum

Stridor

Kesadaran menurun

Wheezing

Demam/dingin

Gizi buruk PENY. SANGAT BERAT

Frekuensi napas :
Klasifikasi:

Obat yang
diberikan:

Rawat jalan

Antibiotika:
Obat lain:

Nasihat:

TDDK:

Batuk Bukan Pneumonia

Tindak lanjut:

per
35kali
menit

Kontrol ulang:

Cara minum obat:


Pemberian makanan-minuman

YA / TIDAK

Pneumonia

Rujuk ke: RS
1
dosis
hari

Pneumonia Berat

KASUS 4 : AHMAD

Ahmad, 3 thn, untuk kedua kalinya dibawa ke


Puskesmas. 2 minggu yang lalu Ahmad demam,
ingusan & tubuhnya ada bintik-bintik merah, lalu
timbul batuk. Ibunya menerangkan bahwa
Ahmad mau makan nasi & sup walaupun muntah
2x. Dalam 2 hari ini ada demam namun tidak
kejang.

Hasil pemeriksaan pernapasan 55x/mnt, TDDK


(-), tidak ada suara berisik waktu bernapas, suhu
39,2C. BB kurang dari BB normal. Tubuhnya
lebih kecil dibanding dgn umurnya tetapi
kelihatannya bukan menderita gizi buruk

44

Jawaban Kasus 4 :
Ahmad

3 thn
2 minggu yang lalu demam, ingusan & tubuhnya ada
bintik-bintik merah
Batuk(+)
mau makan
demam (+)
kejang(-)
pernapasan 55x/mnt,
TDDK (-),
stridor(-)
suhu 39,2C.
BB kurang dari BB normal. bukan gizi buruk
45

Jawaban kasus 4
Umur:

3 tahun

bulan

Batuk:

hari

hari

Gangguan Napas:

Tanda bahaya:

Tidak bisa minum

Kejang

YA / TIDAK

Kurang bisa minum

Stridor

Kesadaran menurun

Wheezing

Demam/dingin

Gizi buruk PENY. SANGAT BERAT

Frekuensi napas :
Klasifikasi:

per
55kali
menit

Batuk Bukan Pneumonia

TDDK:

Pneumonia

Rawat jalan Rujuk ke:


Antibiotika: 3 hari
Obat lain: paraseta

Tindak lanjut:

Obat yang
diberikan:

Nasihat:

YA / TIDAK

Kontrol ulang:

Cara minum obat:


Pemberian makanan-minuman

hari
2mol

Pneumonia Berat

KASUS 5 : YANTI
Seorang ibu membawa anaknya
Yanti, 8 bln ke Puskesmas. Yanti
batuk sudah 8 hari, menyusu seperti
biasa.
Yanti bernapas tenang, TDDK (-),
pernapasan 40x/mnt. BB normal,
Yanti terbangun ketika ibu
menggerakkannya, suhu 38C
47

Jawaban Kasus 5 : Yanti

8 bln
batuk 8 hari,
menyusu seperti biasa.
TDDK (-),
pernapasan 40x/mnt.
BB normal,
Sadar
suhu 38C
48

Jawaban kasus 5
tahun

Umur:

8 bulan

Batuk:

8 hari

hari

Gangguan Napas:

Tanda bahaya:

Tidak bisa minum

Kejang

YA / TIDAK

Kurang bisa minum

Stridor

Kesadaran menurun

Wheezing

Demam/dingin

Gizi buruk PENY. SANGAT BERAT

Frekuensi napas :

per
40kali
menit

Batuk Bukan Pneumonia


Rujuk ke:
Tindak lanjut: Rawat jalan
Klasifikasi:

Obat yang
diberikan:

Nasihat:

TDDK:

YA / TIDAK

Pneumonia

Pneumonia Berat

Antibiotika:

Obat lain:

Kontrol ulang:

Cara minum obat:


Pemberian makanan-minuman

Parasetamol bila
hari
panas

Apa Autopsi Verbal?


Kegiatan meminta keterangan atau
informasi tentang berbagai kejadian
yang berkaitan dengan atau
kesakitan dan atau tindakan yang
dilakukan pada Balita sebelum yang
bersangkutan meninggal dunia
Guna : mencari penyebab kematian
serta faktor determinan yang
esensial dalam pengelolaan
kesehatan masyarakat

AUTOPSI VERBAL

SEKSI P2
BIDANG P2MK
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR
51

Apa Autopsi Verbal?


Kegiatan meminta keterangan atau
informasi tentang berbagai kejadian
yang berkaitan dengan atau
kesakitan dan atau tindakan yang
dilakukan pada Balita sebelum yang
bersangkutan meninggal dunia
Guna : mencari penyebab kematian
serta faktor determinan yang
esensial dalam pengelolaan
kesehatan masyarakat

Cara melakukan
Melalui wawancara kepada ibu atau
pengasuh balita yg dianggap paling
tahu terhadap keadaan anak
menjelang meninggal.

Dari Autopsi Verbal akan didapat


data kematian balita berdasarkan
waktu, tempat dan orang sebagai
sumber informasi manajemen dalam
menentukan intervensi yang efisien
dan efektif.

Manfaat data kematian balita


Alat monitoring dan intervensi program
kesehatan yang dilaksanakan.
Bahan perencanaan penganggaran dan
kegiatan kesehatan.
Audit kasus kematian untuk upaya
pembinaan
Audit manajemen kasus dan kesehatan
masyarakat
Penentu prioritas program
Data sasaran program menurut umur

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai