Anda di halaman 1dari 25

FAAL PARU

Oleh:
Nadia Fitri
110610019

Preseptor:
dr. Indra Buana, Sp.P
1

BA B

PENDAHULUAN
Berfungsi dalam
pertukaran gas antara
udara luar dan darah

Terdiri dari:
Ventilasi
Difusi
Perfusi

Pernapasan

BA B

Fisiologi Sistem Pernapasan


Respirasi suatu proses pertukaran gas
antara organisme dengan lingkungan
Proses respirasi terdiri dari 3 tahap yang
berlangsung secara bersamaan
ventilasi, difusi dan perfusi

Ventilasi
proses keluar dan masuknya udara ke
dalam paru

VE = VT.f

VE = VD.VA

VT =volume udara yang masuk dan keluar selama satu kali


bernapas
f = frekuensi napas per menit

Difusi
Secara umum difusi peristiwa perpindahan molekul
dari suatu daerah yang konsentrasi molekulnya
tinggi ke daerah yang konsentrasinya lebih rendah
Peristiwa difusi di dalam paru perpindahan molekul
O2 dari rongga alveoli melintasi membran kapiler
alveolar melintasi plasma darah menembus
dinding sel darah merahmasuk ke interior sel
darah merah berikatan dengan hemoglobin
membentuk HbO2
Perpindahan molekul karbondioksida dari darah ke
udara alveolus
5

Perfusi
sirkulasi darah di dalam pembuluh kapiler paru
Distribusi aliran darah di paru tidak sama
rata karena rendahnya tekanan darah di
kapiler paru, aliran darah di paru sangat
terpengaruh oleh gravitasi bumi perfusi di
bagian dasar paru lebih besar dibandingkan
perfusi di bagian apeks
Adanya perbedaan perfusi menimbulkan
gagasan untuk membagi paru ke dalam 3 zona,
yaitu zona 1, zona 2, dan zona 3
6

Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Faal Paru

Gangguan Faal Paru

Faktor
internal
Faktor
eksternal
9

Volume Paru

10

Kapasitas Paru

11

Uji Faal Paru

Parameter yang digunakan untuk mengetahui fungsi paru VC, FVC, 12


dan
FEV1

Spirometri
dapat menilai 4 volume
paru dan 4 kapasitas paru

13

14

Spirometri jug dapat


mengukur aliran
ekspirasi volume
ekspirasi paksa detik
pertama (VEP1/FEV) dan
kapasitas vital paksa
(KVP/FVC)
Interpretasi hasil
spirometri digambarkan
oleh nilai VEP1/FEV1,
KV/VC, APE dan VEP/KVP

15

Kelainan fungsi paru yang


ditunjukkan spirometri

16

Uji provokasi bronkus


Digunakan untuk menentukan
hipereaktivitas saluran napas
nonspesifik oleh penyebab yang tidak
diketahui
Bahan yang sering digunakan
metakolin dan histamin

17

Uji ini dilaksanakan dalam 5 tahap


dengan 5 kali peningkatan konsentrasi
setiap selesai satu tahap kemudian
dilakukan spirometri bila terdapat
penurunan VEP sebesar 20%, tindakan
dihentikan dan dipertimbangkan hasilnya
positif hipereaktivitas saluran napas
Hasil positif uji ini secara kuat
menunjukkan diagnosis asma
18

Pemeriksaan kapasitas residu


fungsional (KRF)
Teknik dilusi gas
digunakan untuk
mengukur udara
dalam paru yang
berhubungan dengan
saluran napas
Teknik dilusi gas
menggunakan closedcircuit dilusi helium
dan open-circuit
nitrogen washout

Body plethysmograph
Menggunakan prinsip

hokum Boyle yaitu bila


massa gas ditekan pada
suhu konstan maka
tekanan (P) dan volume
(V) adalah tetap

19

Kapasitas difusi
Menggunakan
pemeriksaan DLCO
(diffusing capacity of the
lung for carbon
monoxide) untuk
menilai interaksi
permukaan alveolar,
perfusi kapiler alveolar,
bagian dari celah antara
alveolar-kapiler, volume
kapiler, konsentrasi Hb,
reaksi Hb dengan CO

Cara yang paling banyak


digunakan singlebreath breath-holding
technique subjek
diminta menghirup
sejumlah volume udara
yang terdiri dari 10%
helium, 0,3% CO, 21%
oksigen dan sisanya
adalah nitrogen Setelah
menghirup pasien
kemudian menahan
napas selama 10 detik
20

Anemia dapat
menurunkan DLCO
Penyakit interstitial
pulmonary fibrosis
(IPF) dan penyakit
interstitial lung
disease (ILD) lain
dapat
menghasilkan DLCO
abnormal

Penurunan DLCO
tidak hanya
menunjukkan
penyakit restriksi
tetapi dapat
ditemukan pada
emfisema

21

Alogaritma untuk menilai fungsi


paru pada praktek klinik

Keterangan:
VC : Vital Capacity
LLN : Lower Limits of
Normal
TLC : Total Lung
Capacity
DLCO: Diffusing
Capacity for Carbon
Monoxide
PV : Pulmonary
Vascular
CW and NM : Chest
Wall and Neuromuscular
ILD : Interstitial Lung
Disease
CB : Chronic Bronchitis
22

BA B

Kesimpulan
Fungsi paru yang paling penting adalah
untuk pertukaran gas. Proses respirasi
atau pernapasan terdiri dari 3 tahap
yang berlangsung secara
bersamaanventilasi, difusi dan perfusi
Faktor-faktor yang mempengaruhi faal
paru usia, jenis kelamin, tinggi badan,
olahraga, obesitas dan sebagainya

23

Gangguan faal paru dapat terjadi pada masingmasing proses respirasi tetapi pada penyakit
tertentu dapat terjadi secara bersamaan
Gangguan ventilasi dapat berupa gangguan
fungsi paru restriktif, gangguan fungsi paru
obstruktif dan gangguan fungsi paru campuran
(obstruktif-restriktif)
Uji fungsi paru spirometri, pengukuran
volume paru formal, kapasitas difusi karbon
monoksida (CO) dan gas darah arteri
24

25

Anda mungkin juga menyukai