Anda di halaman 1dari 41

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KLIEN DENGAN


TRAUMA
MUSKULOSKELETAL :
FRAKTUR RADIUSULNARIS
dan
Oleh Kelompok
3-A3-2014
FRAKTUR HUMERUS

FRAKTUR RADIUS-ULNARIS

ANATOMI TULANG RADIUS ULNA


Ulna

atau tulang hasta


adalah
tulang
panjang
berbentuk
prisma
yang
terletak
sebelah
medial
lengan
bawah,
sejajar
dengan jari kelingking arah
ke siku mempunyai taju yang
disebut prosesus olekrani,
gunanya
ialah
tempat
melekatnya otot dan menjaga
agar siku tidak membengkok
kebelakang.

ANATOMI TULANG RADIUS ULNA


Radius atau tulang
pengumpil
Letaknya bagian lateral,
sejajar dengan ibu jari. Di
bagian yang berhubungan
humerus dataran sendinya
berbentuk bundar yang
memungkinkan lengan
bawah dapat berputar atau
telungkup.

PERGERAKAN PERGELANGAN
TANGAN
Pergerakan pergelangan tangan, gerakannya adalah
sebagai berikut :
Flexi (800)
Ekstensi (700)
Deviasi ulna/medial (300)
Deviasi radial/lateral (200)
Pronasi (900)
Supinasi (900)
Kombinasi gerakan

FRAKTUR RADIAL ULNA


Fraktur

adalah

diskontinuitas atau kepatahan tulang


baik bersifat terbuka atau tertutup.
FRAKTUR RADIUS ULNA
merupakan kondisi
terputusnya kontinuitas
tulang dan ditentukan
sesuai jenis dan luasnya,
yang dapat diabsorbsi
(Sjamsuhidajat, 2015).

ETIOLOGI DAN KLASIFIKASI


Etiologi

Fraktur antebrachii 1/3 distal sinistra terjadi karena


adanya trauma dan penekanan pada lengan bawah
bagian kiri akibat benturan dengan benda yang keras
secara langsung (Thomas, et all. 2011).
Fraktur antebrachii 1/3 proximal sinistra
disebabkan karena adanya trauma pada lengan
bawah kiri akibat benturan dengan benda yang
keras, baik secara langsung maupun tidak
langsung.

ETIOLOGI DAN KLASIFIKASI


Klasifikasi

1. Fraktur/Dislokasi Galeazzi

2. Fraktur/dislokasi Montegia

Fraktur 1/3 distal radius disertai


dislokasi sendi radius ulna
distal.

Fraktur 1/3 tengah atau


proksimal ulna disertai dislokasi
caput radii.

ETIOLOGI DAN KLASIFIKASI


Klasifikasi

3. Fraktur Colles
Deformitas pada fraktur ini
berbentuk seperti sendok
makan (dinner fork deformity).

4. Fraktur Smith
Fraktur dislokasi ke arah
anterior (volar), karena itu
sering disebut reverse colles
fracture.

PATOFISIOLOGI
Fraktur kaput ulna sering terjadi akibat jatuh dan tangan
menyangga dengan siku ekstensi.

Bila terkumpul banyak darah


dalam sendi siku (hemarthosis)
harus diaspirasi untuk
mengurangi nyeri dan
memungkinkan gerakan awal.

Bila fraktur mengalami


pergeseran dilakukan
pembedahan dengan
eksisi kaput radii bila
perlu.

Dengan adanya fraktur dapat menyebabkan


atau menimbulkan kerusakan pada beberapa
bagian.

Kerusakan pada otot atau jaringan lunak dapat menimbulkan


nyeri yang hebat karena adanya spasme otot di sekitarnya.
kerusakan pada tulang itu sendiri mengakibatkan perubahan
sumsum tulang (fragmentasi tulang) dan dapat menekan
persyaratan di daerah tulang yang fraktur sehingga menimbulkan
gangguan syaraf ditandai dengan kesemutan, rasa baal dan
kelemahan.

MANIFESTASI KLINIS
Nyeri
Hilangnya fungsi ekstremitas
Deformitas
Pemendekan ekstremitas atas karena kontraksi otot
yang melekat di atas dan di bawah tempat fraktur
5. Krepitasi
6. Pembengkakan
7. Perubahan warna lokal pada kulit. Hal tersebut terjadi
akibat trauma dan perdarahan pada fraktur. Tanda ini
dapat terjadi beberapa jam atau beberapa hari setelah
cedera.
1.
2.
3.
4.

MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi klinis berdasarkan klasifikasi fraktur antebrachi
adalah sebagai berikut :

1. Fraktur Galeazzi
a.Ujung bagian bawah ulna yang menonjol merupakan tanda yang
mencolok.
b.Bila ringan, nyeri dan tegang hanya dirasakan pada daerah fraktur; bila
berat, biasanya terjadi pemendekan lengan bawah.

2. Fraktur Montegia
Klien biasanya mengeluh nyeri dan bengkak pada lengan
bawah serta datang dengan tangan dalam posisi fleksi dan
pronasi

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan Radiologi
a. Sinar X
b. CT-Scan
c. Elektromiografi (EMG)
d. Artroskopi
e. Magnetic Resonance
Imaging (MRI)
f. USG
g. Angiografi
h. Artrografi

Pemeriksaan Laboratorium
a. Hitung darah lengkap
Ht mungkin meningkat atau menurun

b. Hb
bila < dari 10 mg % -> anemia
bila > dari 10.000/mm3 -> adanya infeksi.

c. Kreatinin
trauma otot meningkatkan beban
kreatinin untuk klirens dan ginjal.

d. Profil koagulasi
perubahan dapat terjadi pada
kehilangan darah, transfusi multipel,
atau cedera hati.

PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan fraktur radius-ulna dikelompokkan
berdasarkan jenis fraktur yang terjadi:

1. Fraktur Colles
Pada fraktur colles tanpa dislokasi -> imobilisasi dengan pemasangan gips
sirkular dibawah siku selama 4 minggu.
Bila disertai dislokasi -> tindakan reposisi tertutup.
Tindakan keperawatan yang perlu dilakukan pada pemasangan gips adalah
mengkaji dan monitoring status neurovascular, terutama pada 24 jam pertama.
Dan mewaspadai untuk mencegah terjadinya tanda dan gejala dari
kompartemen syndrome.

2. Fraktur Smith
Dilakukan reposisi dengan posisi tangan diletakkan dalam posisi dorsofleksi
ringan,deviasi ulnar,dan supinasi maksimal (kebalikan posisi colles). Lalu
diimoilisasi dengan gips diatas siku selam 4-6 minggu.

PENATALAKSANAAN
3. Fraktur Galeazzi
Dapat dilakukan reposisi tertutup.bila hasilnya
baik,dilakukan imobilisasi dengan gips sirkular diatas
siku,dipertahankan selama 4-6 minggu.

4. Fraktur Montegia
Dilakukan reposisi tertutup.
Mobilisai dengan gips sikuler dilakukan diatas siku dengan
posisi siku fleksi 90o dan posisi lengan bawah supinasi
penuh.
Bila gagal dilakukan reposisi terbuka dengan pemasangan
fiksasi interna (plate-srew)

PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN
Manajemen Nyeri
Mengontrol nyeri dengan
kolaborasi pemberian obat
analgesic misalnya jenis opiate dan
NSAID.
Memelihara perfusi jaringan
adekuat
Memonitoring edema.
Memonitoring fungsi motoris.
Monitoring apakah terjadi
kompartemen syndrome atau tidak
setelah dilakukan immobilisasi.
Memonitoring adanya tanda infeksi
atau tidak.
Melakukan perawatan luka secara
rutin dengan prinsip steril.

Manajemen Mobilisasi
Mengajarkan pada klien untuk
melakukan ROM baik secara aktif
maupun pasif
Manajemen Ansietas dan Health
education
Mengajarkan strategi koping yang
efektif.
Menjelaskan program pengobatan,
tindakan yang akan dilakukan
kepada klien untuk mengurangi
ansietas.
Mengajarkan kepada klien untuk
memaksimalkan fungsi bagian yang
sehat agar tidak terjadi disfungsi.
Mengajarkan untuk melakukan
aktivitas perawatan diri dan hygiene
secara mandiri.

FRAKTUR HUMERUS

ANATOMI HUMERUS
Humerus atau tulang lengan atas adalah tulang
panjang dengan caput (ujung atas), corpus, ujung
bawah.
Caput hampir berbentuk setengah lingkaran dan
berartikulasi dengan cavitas glenoidalis scapula.
Corpus merupakan bagian tulang berbentuk silinder.
Otot melekat pada seluruh corpus.
Ujung bawah lebar dan mendatar anteroposterior,
memiliki epicondylus lateralis pada aspek lateralnya
dan epicondylus medialis pada aspek medialnya,
keduanya merupakan tempat melekatnya otot.

FRAKTUR HUMERUS
Fraktur humerus adalah
terputusnya kontinuitas
tulang dan jaringan disekitar
humerus, karena stress atau
tahanan yang berlebihan
pada tulang, yang
mengakibatkan dislokasi
sendi, kerusakan jaringan
lunak, saraf dan pembuluh
darah.

ETIOLOGI
Menurut Reksoprodjo (2010) fraktur humerus disebabkan oleh
trauma dimana terdapat tekanan yang berlebihan pada tulang,
trauma ada 2 jenis:

1.Trauma langsung, yaitu terjadi benturan pada tulang


dan mengakibatkan fraktur di tempat itu.

2.Trauma tidak langsung yaitu terjadi benturan pada


tulang dan titik tumpu benturan dengan terjadinya fraktur
berjauhan.
Sedangkan menururt Muttaqin (2008), fraktur humerus
disebabkan oleh:

1.Fraktur traumatik
2.Fraktur patologis

KLASIFIKASI
1. Fraktur suprakondilar humeri
Fraktur suprakondilar humeri (transkondilar)
merupakan fraktur yang sangat sering terjadi pada
anak-anak setelah fraktur antebraki.
Tipe posterior (tipe ekstensi)
Tipe anterior (tipe fleksi))

2. Fraktur intrakondilar humerus

KLASIFIKASI
3. Fraktur batang humerus (humerus tertutup)
terputusnya hubungan tulang batang humerus

4. Fraktur kolum humerus


Fraktur ini dapat terjadi pada kolum antomikum (terletak di
bawah kaput humeri) dan kolum sirurgikum (terletak di
bawah tuberkulum).

PATOFISIOLOGI
Setelah terjadi fraktur, periosteum dan pembuluh darah serta saraf
dalam korteks, marrow, dan jaringan lunak membungkus tulang rusak.
Perdarahan terjadi karena kerusakan tersebut dan mengalami nekrosis.
Jaringan yang mengalami nekrosis -> respon inflamasi ( vasodilatasi,
eksudasi plasma dan leukosit, dan infiltrat, rasi sel darah putih. )
Perdarahan yang terakumulasi -> pembengkakan jaringan sekitar
trauma. apabila ditekan atau digerakkan -> rasa nyeri yang hebat yang
dapat mengakibatkan syok neurogenik.

Pada umumnya tulang Humerus dipersyarafi oleh nervus subkapularis


dan muskulokutaneus.
Jika nervus subkapularis terganggu -> ketidakmampuan dalam
rotasi medial lengan, memulai abduksi lengan.
Jika Nervus Muskulokutaneus terganggu -> ketidakmampuan dalam
menggerakkan lengan ke atas dan medial, fleksi dan supinasi
lengan bawah.

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan Radiologi
a. Sinar X
b. CT-Scan
c. Elektromiografi (EMG)
d. Artroskopi
e. Magnetic Resonance
Imaging (MRI)
f. USG
g. Angiografi
h. Artrografi

Pemeriksaan Laboratorium
a. Hitung darah lengkap
Ht mungkin meningkat atau menurun

b. Hb
bila < dari 10 mg % -> anemia
bila > dari 10.000/mm3 -> adanya infeksi.

c. Kreatinin
trauma otot meningkatkan beban
kreatinin untuk klirens dan ginjal.

d. Profil koagulasi
perubahan dapat terjadi pada
kehilangan darah, transfusi multipel,
atau cedera hati.

PENATALAKSANAAN
Penanganan fraktur humerus dapat menggunakan terapi
operatif dan konservatif.
Prinsip penanganannya konservatif karena angulasi dapat
tertutup otot dan secara fungsional tidak terjadi gangguan.
Sedangkan indikasi tindakan operatif adalah fraktur terbuka,
non union, atau pasien ingin segera bekerja secara aktif.
(Djaya, Hasan, & Efendi, 2014)

PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan yang dapat dilakukan berdasarkan jenis


fraktur:
1. Fraktur suprakondiler humeri
Jika pembengkakan tidak hebat dapat
dilakukan reposisi dalam narkoseumum.
Setelah tereposisi, posisi siku dibuat fleksi
diteruskan sampai arteri radialis mulai tak
teraba. Kemudian diekstensi siku sedikit
untuk memastikan arteri radialis teraba lagi.
Dalam posisi fleksi maksimal ini dilakukan
imobilisasi dengan gips spal.
Kalau dalam pengontrolan dengan radiologi
hasilnya sangat baik gips dapat
dipertahankan dalam waktu 3-6 minggu.

PENATALAKSANAAN
2. Fraktur Intrakondiliner Humerus
Bila dilakukan tindakan konservatif berupa reposisi dengan
immobilisasi dengan gips sirkuler akan timbul komplikasi
berupa kekakuan sendi (ankilosis). Untuk mengatasi hal
tersebut dilakukan tindakan operasi reduksi dengan
pemasangan internal fiksasi dengan plate-screw.
3. Fraktur Batang Humerus
Berat lengan dapat membantu mengoreksi adanya perperlukan
poblik, spiral, atau bergeser yang mengakibatkan pemendekan
batang humerus, dapat digunakan gips penggantung. Gips
dirancang sehingga beratnya dapat berfungsi sebagai traksi bagi
lengan saat klien tegak, sehingga dapat memobilisasi dan
mereduksi fraktur.

KOMPLIKASI
sering terjadI -> Terjepitnya nervus radialis
karena reposisi
Komplikasi lanjut yang mungkin terjadi adalah
malunion dan non union.
Malunion dapat terjadi karena traksi yang terlalu
berat
Non union dapat terjadi karena pemaksaan
gerakan bahu dan siku sebelum waktunya
sehingga mengakibatkan refraktur.

ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian
1. Identitas pasien : nama, umur (biasanya dialami
oleh lansia dengan etiologi trauma), jenis kelamin, status
perkawinan, agama, suku/bangsa, pendidikan,
pekerjaan, penghasilan, alamat.

2. Riwayat kesehatan antara lain :


a. Keluhan utama : nyeri
b. Riwayat keluhan utama : Sifat nyeri, lokasi, dan
penyebaran, hal-hal yang meringankan/memperberat.
Keluhan lain yang menyertai: demam, kelemahan, nyeri
dada dan batuk, konstipasi.
c. Riwayat keluhan masa lalu akan memberikan informasi
tentang kesehatan atau penyakit masa lalu yang pernah
diderita.

4. Pemeriksaan fisik
B1 (breathing). tidak mengalami kelainan pernafasan.
B2 (Blood). Inspeksi : tidak ada iktus jantung, Palpasi: nadi meningkat,
iktus tidak teraba,
B3 (Brain). Tidak ditemukan masalah terkait B3.
B4 ( Bladder). Biasanya klien tidak mengalami gangguan eliminasi urine.
B5 (bowel). Tidak mengalami masalah pencernaan
B6 (bone). Adanya fraktur pada radius ulna akan menggangu secara
lokal baik fungsi motorik, sensorik maupun perdarahan

Look.

Feel.
Pada waktu akan palpasi, terlebih dahulu posisi penderita diperbaiki
mulai dari posisi netral (posisi anatomi).

Perubahan suhu disekitar trauma (hangat) dan


kelembaban kulit. Capillary refill time Normal > 3 detik
Apabila ada pembengkakan, apakah terdapat fluktuasi
atau oedema terutama disekitar persendian.
Nyeri tekan (tenderness), krepitasi, catat letak kelainan
(1/3 proksimal, tengah, atau distal). Otot: tonus pada
waktu relaksasi atau konttraksi, benjolan yang terdapat di
permukaan atau melekat pada tulang. Selain itu juga
diperiksa status neurovaskuler. Apabila ada benjolan,
maka sifat benjolan perlu dideskripsikan permukaannya,
konsistensinya, pergerakan terhadap dasar atau
permukaannya, nyeri atau tidak, dan ukurannya.

Move
Menggerakan ekstrimitas dan dicatat apakah terdapat keluhan
nyeri pada pergerakan.
Gerakan sendi dicatat dengan ukuran derajat, dari tiap arah
pergerakan mulai dari titik 0 (posisi netral) atau dalam ukuran
metrik.

Provoking Incident: hal yang menjadi factor presipitasi nyeri


adalah trauma pada lengan atas.
Quality of Paint: klien merasakan nyeri yang bersifat menusuk.
Region, Radiation, Relief: nyeri terjadi di lengan atas. Nyeri dapat
reda dengan imobilisasi atau istirahat. Nyeri tidak menjalar atau
menyebar.
Severity (Scle) of Paint: secara subjektif, klien merasakan nyeri
skala 2-4 rentang 0-4.
Time: berapa lama nyeri berlangung, kapan, apakah bertambah
buruk pada malam hari atau siang hari.

Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b.d spasme otot, gerakan fragmen tulang,
oedema, cedera jaringan lunak, pemasangan traksi,
stress atau ansietas (00132)
2. Risiko infeksi b.d ketidakadekuatan pertahanan primer
(kerusakan kulit, trauma jaringan lunak, prosedur invasif
atau traksi tulang) (00004)
3. Kerusakan integritas kulit b.d fraktur terbuka,
pemasangan traksi (pen, kawat, sekrup) (00046)
4. Kurang pengetahuan b.d keterbatasan kognitif,
interpretasi terhadap informasi yang salah, kurangnya
keinginan untuk mencari informasi, tidak mengetahui
sumber-sumber informasi (00126)
5. Defisit perawatan diri b.d kerusakan muskuloskeletal

Kasus Semu Fraktur RadiusUlna

Saat mau berangkat kerja, Ny. G mengendarai sepeda motor


namun ditengah perjalanan Ny.G hampir mau menabrak seorang
ibu yang baru belanja dari pasar. Ny. G kaget dan akhirnya
membanting setir motor kearah kanan. Ny.G jatuh dan tertimpa
sepeda motor, lengan bawah kanan Ny.G tertindih setir sepeda
motor. Ibu yang akan ditabrak menolong Ny.G, saat Ny.G
tertimpa motor Ny. G masih sadar, tidak pusing, namun masih
kaget serta merasakan nyeri yang hebat dilengan kanan bawah.
Ny.G diantar pulang oleh ibu yang mau ditabrak oleh Ny.G.
sesampai dirumah Ny.G dipijat oleh tukang pijat, namun nyeri di
lengan kanannya tidak kunjung hilang, bengkak dan sulit untuk
digerakkan. 2 hari dirumah pasca kecelakaan, pada tanggal 11
april 2016 suami Ny.G membawa Ny.G ke RSUA. Berdasarkan
hasil pemeriksaan klien di diagnose Close Fraktur Radius
Dextra 1/3 Distal .

ASUHAN KEPERAWATA
N

Kasus Semu Fraktur Humerus


Pada tanggal 17 April 2016 Ny. A usia 45 tahun datang ke RSUA
dengan keluhan nyeri dibagian lengan atas sebelah kanan akibat
jatuh dari sepeda motor, nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk.
Saat datang posisi tangan kanan klien tergantung pada sisi tubuh
dan disangga oleh lengan yang sehat. Keluhan disertai dengan
tangan kanan yang sulit untuk digerakkan. Ny A mengatakan saat
jatuh dari motor bagian siku kanan menyentuh aspal terlebih
dahulu yang dilanjutkan dengan posisi lengan kanan tertimpa
tubuhnya. Pada saat jatuh tersebut, Ny A mengatakan tidak
mengalami pingsan, tidak mual muntah dan tidak ada nyeri perut.
Setelah dilakukan pemeriksaan TD: 125/80, RR; 20x/menit. T:
370C, N: 85 x/mnt, lengan kanan terlihat memar dan berwarna
merah keunguan setelah dilakukan foto rontgen klien didiagnosa
dengan fraktur humerus 2/3 distal dextra tipe transverse.

ASUHAN KEPERAWATA
N

Anda mungkin juga menyukai