LINTAS MINAT
GEOGRAFI II
Disusun:
Widayanti Rifie Amalia Rizal Syamsiar SriFauziah Mita
Raja Indra Wijaya
Tsaliska
POLA KERUANGAN
DESA KOTA
POTENSI DESA
Sumber Daya yang ada disuatu desa, berupa alam dan
manusia serta hasil-hasil karya manusianya yang
digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Potensi Fisik ( Tanah, Air, Udara, iklim, Biotis )
Potensi nonFisik ( Penduduk, Aparatur dan lembaga
sosial )
Desa Swadaya
Suatu wilayah pedesaan yang hampir seluruh masyarakatnya
mampu memenuhi kebutuhannya dengan cara mengadakan sendiri.
b. Desa Swakarya
Desa yang sudah lebih maju mampu memproduksi kebutuhan
sendiri dan kelebihan produksi dapat dijual ke daerah-daerah lain.
Kawasan
Industri Kecil
Permukima
n
Laut
c. Pola Terpusat
Biasanya di pegunungan dan
penduduk berasal dari satu
keturunan
Permukima
n
Kawasan
Industri
Arah
pengembang
an
Tersebar
Radial
Linier
Klasifikasi Kota
1. Numerik ( Kuantitatif )
yaitu. Berdasarkan jumlah penduduk,
kepadatan, perbandingan jenis kelamin
dan luas kota.
2. NonNumerik ( Kualitatif ),
yaitu berdasarkan tahapan
perkembangannya, fungsi kota dan
kondisi sosial penduduknya
2. Kota perkebunan
Membutuhkan lahan luas yang subur dan
iklim yang sesuai
Contoh:
Palembang, Jambi, Pematang Siantar,
Bengkulu, Bogor, Malang, Lembang,
Subang, Wonosobo
3. Kota perdagangan
Memiliki lokasi yang strategis
Contoh:
a. Surabaya
b. Palembang
c. Cirebon
d. Semarang
e. Ambon
f.
Banda Aceh
3.
MODEL STRUKTUR
RUANG KOTA
TEORI SEKTORAL
Homer Hoyt 1930
Pusat Daerah
Kegiatan
Perumahan kaum
buruh
Perdagangan Besar dan Industri
Kecil
Perumahan Kaum Elit
Perumahan
menengah
Industri berat
Zone Bisnis di luar
pusat daerah kegiatan
Zone pemukiman
daerah urban
Industri ringan
di sub urban
Permasalahan kota:
1. Tingkat urbanisasi yang tinggi
menyebabkan slums area, peningkatan
kriminalitas, kemiskinan, dsb.
2. Tercemarnya air tanah, udara, dan suara
3. Terjadinya kemacetan lalu lintas
4. Konflik sosial akibat multikultural
Komplementarit
as
Transferabilitas
Intervening
opportunities
MANUSIA
Lokasi
MATERI
Relokasi
ENERGI
Distribusi
INFORMASI
Difusi
WILAYAH A
- SDA X
+ SDA X
+ SDA Y
- SDA Y
- SDA Z
- SDA Z
WILAYAH C
- SDA X
- SDA Y
+ SDA Z
Jaringan
Kuat
WILAYAH A
- SDA X
+ SDA X
+ SDA Y
- SDA Y
WILAYAH C
+ SDA X
+ SDA Y
Jaringan Interaksi
melemah
WILAYAH B
WILAYAH A
+ SDA X
- SDA X
SDA X Dapat
diganti SDA Z
+ SDA Z
Pusat Kota
Suburban
Suburban fringe
Urban fringe
Rural urban fringe
Rural
Dampak bg Kota
1. Slum area
2. Tata ruang kota tidak ideal
3. Munculnya konflik antar etnik
IDENTIFIKASI KONFLIK
PEMANFAATAN LAHAN dan PEMUKIMAN PADA
SUATU WILAYAH
1. Perilaku masyarakat
2. Faktor ekonomi
3. Kepentingan Umum
STANDAR PENGGUNAAN
LAHAN
1. Standar Lokasi
No. Prasarana
1.
2.
3.
4.
5.
20-30
30-45
10
10
20
No. Prasarana
6.
7.
8.
9
SMA
Tempat bermain anak
Rekreasi OL
Taman Umum
20-30
10
20
60
2. Standar Luas
No. Prasarana
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Balai kesehatan
Tempat Ibadah
Taman (Ruang terbuka)
Tempat OL
Tempat bermain anak
Pasar
Toko
Balai pertemuan
Luas tanah/1000pddk
200 m2
250 m2
5.000 m2
3.000 m2
1.000 m2
500 m2
1.000 m2
250 m2