Anda di halaman 1dari 33

BAB VIII

KLONING
Oleh:
Kel 8
Muhammad Reza Irzanto
Muhammad Candrasa W
Mochamad Darmawan Saputra
Muh. Khaerul Fitrah

Kloning
Manusia
?????
?

Hewan

Tumbuha
n

Permasalahan yang timbul akibat kloning


manusia :
Nasab anaknya tidak jelas.( pemilik inti

sel?,pemilik ovum?, atau pemilik rahim?


Padahal manusia secara alamiah diciptakan
hanya mempunyai satu ibu kandung
Jika anak berasal dari pasangan suami istri.. Inti

sel dari suami dan ovum dari istri, bagaimana


status anak tersebut? Saudara kembar yang
lahir nya tertunda?
Ketidak jelasan status dengan pendonor inti
sel dan masalah hubungan-hubungan sosial
lainnya

Apa itu Kloning?


Kloning berasal dari kata klon dalam bahasa yunani

yang berarti potongan/pangkasan tanaman


Dalam bahasa inggris, Clone berarti duplikasi, membuat

dua objek yang sama persis


Dalam bahasa Arab disebut al-instinsakh

Dalam ilmu sains modern, kloning berarti

penggandaan mahluk hidup dengan


memindahkan inti sel donor ke dalam indung
telur lalu dibiakkan dalam rahim

Pembagian kloning
Kloning
Embrio

Kloning
biomedik

Kloning
Reproduksi

Kloning Embrio
Tujuan : Bertujuan untuk membuat kembar

2,3, atau seterusnya dari sebuah zigot


Prosedur :Setelah zigot terbelah 2 dipecah

menjadi dua sel sehingga menjadi zigot baru,


lalu dipecah lagi

Kloning biomedik ( terapeutik)

Kloning biomedik ( terapeutik)


Tujuan: untuk keperluan penelitian pengobatan

penyakit seperti, alzheimer, parkinson , diabetes


melllitus , infark jantung, stroke, dsb.

Prosedur : dari embrio hasil kloning, diambil sel nya

lalu dibiakan dengan teknologi cell culture.

Kloning reproduksi
Tujuan : mendapat anak klon dari orangyang diklon,

menghasilkan sejumlah individu yang sama secara


genetik.
Prosedur :
1. Seksual- Setelah fertilisasi in vitro,embrio yang sudah

menjadi empat sampai delapan sel dipotong menjadi dua


atau lebih bagian .
2. Aseksual- fertilisasi tidak dengan sperma, melainkan
dengan sel somatis dari donor .

Sumber:http
://www.advanceusa.org/art/ph_cloning
2.jpg

Hukum Kloning tanaman dan binatang


Tujuan beberapa proses kloning :
M
Memperbaiki kualitas tanaman dan hewan
u
menyusui.
b
a
Peningkatan produktivitas.
h
Pengobatan alternatif dan alami.
Pemanfaatan obat hasil kloning untuk
menyembuhkan penyakit Sunnah dan dianjurkan
nabi

Lajnah Bahsul Masail :


Pemanfaatan teknologi cloning gen pada
tanaman diperbolehkan, karena hajat
manusia untuk kemaslahatan.
Kloning gen pada hewan diperbolehkan
dengan catatan :
Dilakukan dengan hewan halal.
Tidak menimbulkan penyiksaan.
Tidak dengan hewan persilangan hewan
haram halal

Kloning Reproduksi Manusia


genetika lebih banyak membawa
mudharat daripada mashlahah (Abdul Muti Bayyumi,
Universitas Al-azhar Kairo) sesuai dengan kaidah
hukum islam :
Menolak mafsadah mesti didahulukan daripada
menarik mashlahah

Rekayasa

Beberapa argumen syari, antara lain :


1.

Anak-anak produk proses kloning dihasilkan melalui


cara yang tidak alami.

dan bahwasannya dialah yanga menciptakan


berpasangpasangan pria dan wanita. Dari air mani,
apabila dipancarkan (Q.S. Al-Najm (45) : 45-46)

2. Kloning dari perempuan saja tanpa adanya lakilaki menjadikan anak tidak punya ayah.

Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari


seseorang laki-laki dan seroang perempuan dan menjadikan
kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu
saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling
mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling
bertakwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah maha
mengetahui lagi maha mengenal (Q.S. al-hujarat(49): 13)
3.

Kloning akan menghilangkan nasab, padahal


agama islam sangat memelihara dan
memperhatikan nasab seseorang.

4. Kloning untuk memproduksi manusia unggul, cerdas,

sehat, dan kuat tidaklah mudah. kecenderungan


mengambil sifat dari banyak orang.
5. Produksi anak melalui proses kloning, akan meniadakan
beberapa hukum islam. perkawinan, nasab, nafkah, hak
dan kewajiban ortu anak, waris, masalah mahram.
6. Kloning akan berdampak negatif pada kesucian
perkawinan.

Fatwa haramnya Kloning reproduksi Manusia


1.

Akademi fiqih islam Liga Dunia Muslim pada pertemuan ke


-10 (jeddah, 1997) :
kloning manusia, apapun metode yang digunakan dalam
reproduksi manusia itu adalah sesuatu yang tidak islami
sepatutnya dilarang keras.

Majma Buhuts Islamiyyah dari al-azhar mesir mengeluarkan


imbauan kloning manusia adalah haram dan harus diperangi
serta dihalangi dengan berbagai cara.
3. Abdul Aziz sachedina (virginia university). teknologi
kloning hanya akan meruntuhkan institusi perkawinan.
2.

Pembolehan Kloning
Sheikh Mohammad Hussein Fadlallah (tokoh muslim

fundamental asal lebanon) :


salah jika menganggap kloning adalah suatu intervensi karya
ilahi, si peneliti tidak dianggap membuat sesuatu yang baru,
mereka hanya menemukan suatu hukum yang baru bagi
organisme, sama seperti ketika mereka menemukan fertilisasi in
vitro dan transplantasi organ.
Kelemahan : yang jadi persoalan adalah tentang hubungan

dengan hukum silam yang ada, bukan proses penciptaan dan


teknologi.

Fatwa Ulama Indonesia


Hukum kloning berdasarkan Musyawarah Nasional VI
tahun 2000:
1. Haram, atas pelipatgandaan manusia
2. Mubah, kloning terhadap tumbuhan atau hewan asalkan
untuk kemaslahatan dan menghindari mudarat.
3. Mewajibkan kepada semua pihak terkait untuk tidak
mengizinkan praktek pengkloningan manusia.

1. Mewajibkan ulama untuk mengupdate perkembangan

teknologi beserta
mengadakan kajian ilmiah untuk
memaparkan hukumnya.
2. Mewajibkan kepada semua pihak untuk mendirikan
institusi-institusi ilmiah selain bidang kloning manusia
secara syari.
3. Mewajibkan kepada semua pihak untuk merumuskan
kode etik dalam bidang penelitian untuk dijadikan
pedoman.

Dalil

Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di


langit dan apa yang ada di bumi semuanya,
(sebagai rahmat) dari-Nya. Sesungguhnya pada
yang demikian itu benar-benar terdapat tandatanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berpikir.

Katakanlah: "Siapakah Tuhan langit dan


bumi?" Jawabnya: "Allah". Katakanlah: "Maka
patutkah
kamu
mengambil
pelindungpelindungmu dari selain Allah, padahal mereka
tidak menguasai kemanfaatan dan tidak (pula)
kemudharatan bagi diri mereka sendiri?".
Katakanlah: "Adakah sama orang buta dan
yang dapat melihat, atau samakah gelap
gulita dan terang benderang; apakah mereka
menjadikan beberapa sekutu bagi Allah yang
dapat
menciptakan
seperti
ciptaan-Nya
sehingga kedua ciptaan itu serupa menurut
pandangan mereka?" Katakanlah: "Allah
adalah Pencipta segala sesuatu dan Dialah
Tuhan Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa".

Dalil


70.
Dan
sungguh,
Kami
telah
memuliakan anak cucu Adam, dan Kami
angkut mereka di daratdan di laut, dan
Kami beri mereka rezeki dari yang baikbaik dan Kami lebihkan mereka di atas
banyak makhluk yang Kami ciptakan
dengan kelebihan yang sempurna. (Q.S.
Al-Isra (17): 70)

Dalil
Q.S. Al- mu'minun : 12-14













"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu

saripati

(berasal)

dari

tanah."(Q.S.

Al-

mu'minun

12)








"Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan)
dalam tempat yang kokoh (rahim)."(Q.S. Al- mu'minun : 13)



"Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu
segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal
daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu
Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia
makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta
Yang Paling Baik."(Q.S. Al- mu'minun : 14)

Kloning Embrio
Sel embrio yang terbentuk antara sel sperma

dengan sel telur. Lalu digandakan, kemudian


dibagi lagi untuk dipersiapkan membelah
kembali. Dipisahkan lagi masing-masing
sehingga mirip dengan embrio yang pertama
lalu ditanam dirahim (istri atau bukan istri).
Dalam hal demikian, tidak masalah menurut
islam.

Kloning Therapetik
Ada perbedaan antara kloning terapi

dengan kloning reproduktif. Kloning


terapetik, produknya tumbuh di cawan
petri bukan makhluk hidup baru seperti
kloning reproduktif.

MUI (Oktober 1983) menetapkan hukum


tentang KB secara khusus menetapkan bahwa
penguguran dilarang, baik dikala janin sudah
bernyawa atau belum bernyawa. Pada tahun
2000 ditetapkan aborsi haram sejak terjadinya
pembuahan ovum.

Quraish Shihab menyampaikan (atas


pendapat mayoritas ulama) membolehkan
kloning teraupetik yang bertujuan untuk
mengobati penyakit seperti diabetes dll.

Kesimpulan
1. Kloning terhadap tumubuhan dan binatang &

kloning teraupetik hukumnya boleh karena untuk


kemaslahatan manusia
2. Kloning manusia diharamkan. Sebagaimana manusia
tidak boleh sebagai kelinci percobaan. Dan dapat
mengakibatkan kekacauan nasab.
3. Dalam kloning embrio, jika diambil dari suami-istri
yang sah kemudian dimasukkan kembali ke rahim
wanita pemilik ovum, tidak bertentangan dengan
hukum islam.

Anda mungkin juga menyukai