Anda di halaman 1dari 28

BERBAGAI METODE DAN

MACAM PENELITIAN

Dr. Rudhi Pribadi


Jurusan Ilmu Kelautan
Universitas Diponegoro

Hasil penerapan metode ilmiah itu, yaitu kumpulan

pengetahuan yang tersusun secara sistematik dan


runtut, merupakan sifat utama ilmu pengetahuan
Sikap ilmiah dan metode ilmiah yang merupakan

susunan pengetahuan yang teratur dan runtut pada


umumnya merupakan manifestasi dari pandangan
filsafatnya mengenai pengetahuan yang benar
yang biasanya dikupas dalam filsafat ilmu
pengetahuan dan epistemologi (a branch of
philosophy that investigates the origin, nature ,
methods, and limits of human knowledge)

Pada umumnya dalam usahanya untuk memperoleh

fakta, para ilmuwan dewasa ini cenderung untuk


mendasarkan diri kepada observasi dunia empiris
sebagai wasit untuk menetukan kebenaran
Dalam hal itu perlu diperhatikan hubungan dengan

metode ilmiah
* atribut sikap ilmiah: atribut yang diidealisakan.
* para ilmuan lebih mampu mempunyai sikap
ilmiah di banding dengan orang bukan ilmuwan

Relevansi pembeda antara antara ilmu yang lebih

tua dengan ilmu yang lebih muda itu ialah bahwa


ilmu yang lebih tua itu mempengaruhi ilmu yang
lebih muda dalam perkembanganya.

Pengaruh tersebut dapat debedakan menjadi dua

jenis:
1) pengaruh langsung: apabila ilmu yang lebih
muda meniru/mengambil konsep ilmu yang lebih
tua
2) Pengaruh tidak langsung: apabila ilmu yang lebih
muda menggunakan metode yang digunakan oleh
ilmu yang lebih tua.

Dalam
hubunganya
dengan
penggunaan
pendekatan kuantitatif ini pendapat stevens (1946)
yang menggolong-golongkan skala pengukuran
menjadi 4 golongan
1.Skala nominal
2.Skala ordinal
3.Skala interval
4.Skala nisbah ( ratio)

BEBERAPA METODE DASAR DAN

RANCANGAN PENELITIAN
Berikut ini merupakan pertanyaan pokok yg perlu
dijawab dalam setiap upaya penelitian:
* cara pendekatan apa yang harus dipakai?
* metode apa yang dipakai?
* strategi apa yang kiranya paling efektif?

Macam macam rancangan penelitian:


Peneliitian historis
Penelitian diskriptif
Penelitian perkembangan
Penelitian kasus dan lapangan
Penelitian korelasional
Penelitian kausal-komparatif
Penelitian eksperimental-sungguhan
Penelitian eksperimental-semu
Penelitian tindakan

1. Penelitian Historis
Tujuan: untuk membuat rekonstruksi masa lampau
secara sistematis dan obyektif dengan cara
mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasikan
serta mensistesiskan bukti bukti untuk menegakan
fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat.

Ciri-ciri:
Lebih tergantung kepada data yang diobservasi
orang lain daripada yang diobservasi oleh
peneliti sendiri
Harus tertib,ketat, sistematis dan tuntas
Tergantung data primer dan sekunder
Untuk menentukan bobot dilakukan kritik
internal dan eksternal
Cara pendekatannya harus lebih luas dan tuntas

2. Penelitian Deskriptif
Tujuan:
untuk membuat penyandraan secara sistematis,
faktual, dan akurat mengenai fakta fakta dan sifat
sifat populasi atau daerah tertentu

Ciri-ciri:
Hanya kumulasi data dasar dalam cara
deskriptif semata-mata, tidak perlu mencari
atau menerangkan saling hubungan, menguji
hipotesis, membuat ramalan atau mendapatkan
makna dan implikasi

Dalam arti luas biasanya disebut sebagai


penelitian survey yang tujuannya:
1.Mencari informasi faktual yang mendetail
yang mencandra gejala yang ada
2.Mengidentifikasi masalah atau mendapatkan
justifikasi keadaan yang sedang terjadi
3.Membuat komparasi dan evaluasi
4.Belajar dari pengalaman orang lain

3. Penelitian Perkembangan
Tujuan: untuk menyelidiki pola dan perurutan
pertumbuhan dan atau perubahan sebagai fungsi
waktu
Ciri-ciri:
Memusatkan pada studi variable dan
perkembangannya

Untuk studi yang bersifat longitudinal menuntut


kontinuitas pengamatan
Untuk studi yang cross-sectional menuntut jumlah
sampel yang lebih banyak (berbagai kelompok umur)

Untuk

studi

kecenderungan/trend

mengandung

kelemahan bahwa faktor-faktor yang tidak dapat


diramalkan

mungkin

masuk

kecenderungan yang dibikin tidak sah

dan

membuat

4. Penelitian Kasus dan Penelitian Lapangan

Tujuan
Untuk mempelajari secara intensif tentang
latar belakang, keadaan sekarang, dan
interaksi lingkungan suatu unit organisasi :
individu, populasi, komunitas dll

Ciri-ciri
Merupakan penelitian yang mendalam tentang unit

organisasi tertentu yang hasilnya merupakan


gambaran yang lengkap dan terorganisasi dengan
baik tentang unit tersebut.

Dibanding penelitian survey yang cenderung untuk

meneliti sejumlah kecil variable pada unit sampel


yang besar, studi ini cenderung untuk meneliti
jumlah unit yang kecil tetapi mengenai variabel dan
kondisi yang besar jumlahnya
.

5. Penelitian Korelasional
Tujuan
Mengetahui sejauh mana variasi-variasi
pada suatu faktor berkaitan dengan variasivariasi pada satu atau lebih faktor lain
berdasarkan pada koefisien korelasi.

Ciri-ciri
Cocok dilakukan bila variabel yang diteliti rumit
dan atau tdk dapat diteliti dengan metode
eksperimental (tidak dapat dimanipulasikan)
Memungkinkan pengukuran beberapa variabel
dan saling hubungannya secara serentak dan
realistis
Hasil yang diperoleh berupa taraf atau tinggi
rendahnya saling hubungan dan bukan ada
tidaknya saling hubungan tersebut.

6. Penelitian Kausal-Komparatif
Tujuan
Untuk menyelidiki hubungan sebab-akibat
berdasarkan pengamatan terhadap akibat yang
ada dan mencari faktor yang kemungkinan
menjadi sebabnya melalui data tertentu.

Ciri-ciri
Penelitian ini bersifat ex post facto, artinya
data dikumpulkan setelah semua kejadian
yang dipersoalkan berlangsung/terjadi.
Peneliti mengambil satu atau lebih akibat dan
menguji data tersebut dengan mencari
sebab, saling hubungan dan maknanya

Kelemahan :
1. Kelemahan Ex post facto adalah tidak adanya kontrol terhadap
variabel bebas.
2. Sulit untuk memperoleh kepastian bahwa faktor penyebab yang
relevan termasuk ke dalam kelompok faktor-faktor yang sedang
diselidiki.
3. Faktor penyebab bukanlah faktor tunggal melainkan kombinasi dan
interaksi antara berbagai faktor yang menyebabkan persoalan yang
kompleks.
4. Suatu gejala tidak hanya merupakan akibat dari sebab-sebab ganda,
tetapi dapat pula disebabkan oleh suatu sebab pada kejadian tertentu
yang berbeda.
5. Sulit untuk menentukan sebab dengan akibat.
6. Kebanyakan faktor yang saling berhubungan tidak memberikan
implikasi adanya hubungan sebab-akibat.
7. Menggolongkan subyek kedalam kategori dikotomi.
8. Studi komparatif pada situasi alami tidak memilih subyek secara
terkontrol.

7. Penelitian Eksperimental-Sungguhan
Tujuan
Untuk menyelidiki kemungkinan adanya
hubungan sebab-akibat dari perlakuan antara
beberapa
kelompok
eksperimental
dan
membandingkan hasilnya dengan kelompok
eksperimental
yang
tidak
mendapatkan
perlakuan.

Ciri-ciri
1. Menuntut pengukuran variabel-variabel dan kondisi-kondisi
eksperimental secara tartib ketat, baik dengan kontrol atau
manipulasi langsung maupun dengan randomisasi.
2. Menggunakan kelompok kontrol sebagai base-line untuk
dibandingkan dengan kelompok yang diperlakukan eksperimental.
3. Memusatkan usaha pada pengontrolan varians
4. Internal validity adalah sine qua non untuk rancangan ini
merupakan tujuan utama metode eskperimental.
5. Tujuan kedua metode eksperimental adalah external validity.
6. Semua variabel penting diusahakan konstan kecuali variabel yang
dimanipulasi atau bervariasi (rancangan eksperimentak klasik)
7. Mengontrol variabel-variabel yang relevan (berhubungan)

8. Penelitian Eksperimental-Semu
Tujuan
Untuk memperoleh informasi
merupakan perkiraan bagi informasi
dapat diperoleh dengan eksperimen
sebenarnya dalam keadaan yang
memungkinkan untuk mengontrol
memanipulasikan semua variabel
relevan.

yang
yang
yang
tidak
atau
yang

Ciri-ciri
1. Tidak memungkinkan untuk mengontrol
semua variabel yang relevan kecuali
beberapa dari variabel-variabel tersebut.
2. Sedikit berbeda dengan eksperimental
sungguhan.
3. Penelitian tidak formal.

9. Penelitian Tindakan (Action Research)


Tujuan
Mengembangkan keterampilan baru atau
cara pendekatan baru dan untuk
memecahkan masalah dengan penerapan
langsung dengan dunia kerja atau dunia
aktual yang lain.

Ciri-ciri
1. Praktis dan langsung relevan untuk situasi dalam
dunia kerja
2. Menyediakan rangka kerja yang teratur untuk
pemecahan masalah dan perkembangan baru yang
lebih baik daripada cara pendekatan impresionistik
dan fragmentaris.
3. Fleksibel dan adaptif.
4. Penelitian tindakan kekurangan ketertiban ilmiah.

Anda mungkin juga menyukai