Diare Ikhsan
Diare Ikhsan
Identitas Pasien
Nama
: An. A
Umur
: 8 tahun 11 hari
: 27 Juli 2008
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Pelajar
Pendidikan
: SD
Alamat
Tanggal Masuk
: 08 Agustus 2016
Anamnesis
Keluhan Utama : BAB
cair
3 hari SMRS
Demam, dirasakan terus menerus sepanjang hari, namun lebih dominan pada saat
sore hari.
2 hari SMRS
BAB cair 4 - 5 kali sehari, kurang lebih @ 120 ml. BAB cair, ampas +, dan tidak ada
lendir ataupun darah.
Muntah 4 kali sehari, berisi makanan dan tidak menyemprot. setiap anaknya BAB
dan muntah, anaknya cenderung terlihat lemas, tampak kehausan, dan bibirnya
terlihat kering. Selama sakit nafsu makan pasien berkurang namun masih dapat
makan meskipun sedikit demi sedikit. Riwayat adanya batuk atau pilek disangkal.
Sejak 8 jam SMRS
Riwayat Penyakit
Sekarang
BAB cair sebanyak 2 kali, setiap kali BAB kurang lebih sebanyak 100 ml. Muntah
sebanyak 1 kali berisi makanan. BAK pasien tidak ada keluhan. BAK terakhir 12 jam
SMRS.
Menurut ibu pasien, selain memakan nasi dan lauk yang ia buat sendiri anaknya juga
sering jajan makanan di sekolah.
Anamnesis
Riwayat
Penyakit
Dahulu
Riwayat
Penyakit
Keluarga
Riwayat
Sosial
Riwayat Kelahiran
Tempat bersalin: Rumah sakit
Penolong: Dokter
Cara bersalin: Normal
Berat badan lahir: 3600 gram
Panjang badan lahir: 51 cm
Masa gestasi: Cukup bulan (39 minggu)
Keadaan setelah lahir: Langsung menangis, pucat (-),
biru (-), kuning (-)
Kelainan bawaan : Tidak ada
Riwayat Perkembangan
Motorik Kasar
Tengkurap: 3 bulan
Duduk: 8 bulan
Berdiri: 11 bulan
Berjalan: 13 bulan
Bahasa
Bicara: 11 bulan
Riwayat Makanan
Usia
(Bulan
)
0-6
6-8
8-10
10-12
ASI/PASI dan
takaran
ASI, >8x
Susu formula 2 x
250 cc + ASI, >4x
Susu Formula, 2 x
250 cc + ASI, >3x
Susu Formula, 2 x
250 cc + ASI,> 2x
Bisku
Bubur
Nasi
it
Susu
Tim
Buah
Frekuensi
3 x sehari, 1 piring @ 1 centong
nasi
Nasi
Sayuran
makan
Daging
Telur
makan
Ikan
Tahu
2x seminggu @1 potong / 1 x
Tempe
makan
Riwayat Imunisasi
Jenis
Imunisasi
Usia
Hepatitis B
Lahir
1 bulan
6 bulan
Polio
Lahir
2 bulan
4 bulan
6 bulan
BCG
2 bulan
DTP
2 bulan
4 bulan
6 bulan
(-)
HiB
(-)
(-)
(-)
(-)
Campak
(-)
(-)
9 bulan
(-)
Imunisasi Lain:
PCV
(-)
(-)
(-)
(-)
Rotavirus
(-)
(-)
(-)
(-)
Influenza
(-)
(-)
(-)
(-)
MMR
(-)
(-)
(-)
(-)
Tifoid
(-)
(-)
(-)
(-)
Hepatitis A
(-)
(-)
(-)
(-)
Varisela
(-)
(-)
(-)
(-)
Pemeriksaan Fisik
Kesadaran: Compos Mentis
Keadaan Umum: Tampak
Sakit Sedang
Tekanan Darah:
Nadi: 90 x/menit
Suhu: 36,5 C (axilla)
Pernapasan: 20 x/menit
Drag picture to
placeholder or click
icon to add
Data Antropometri
Berat badan
: 27.8 kg
Tinggi badan
: 120 cm
Status Gizi
Menurut kurva NCHS - CDC untuk anak laki-laki usia
lebih dari 5 tahun:
Berdasarkan BB/U = 27.8/25 x 100% = 111,2 %
Berdasarkan TB/U
Berdasarkan BB/U =
27.8/25 x 100% = 111,2 %
Berat badan cukup
Berdasarkan TB/U
120/128 x 100 % =
93,75 %
Tinggi badan normal
Berdasarkan BB/TB
= 27.8/23 x 100% =
120 %
normoweight
Pemeriksaan Fisik
Kulit : Warna sawo matang,
Rambut : Warna hitam, persebaran merata, tidak mudah dicabut
Kepala : Normocefal, deformitas (-)
Mata : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/ Telinga : Sekret (-), deformitas (-)
Hidung : Sekret (-), deformitas (-)
Tenggorokan : Tidak hiperemis, tonsil T1-T1
Mulut : Mukosa bibir kering, bibir tidak sianotik, faring tidak
hiperemis.
Pemeriksaan Fisik
Jantung : Ictus cordis tidak tampak, S1 S2 reguler,
Murmur (-), Gallop (-)
Paru : Tidak terdapat retraksi, Vokal fremitus simetris,
Suara napas vesikuler +/+, Ronki -/-, Wheezing -/ Abdomen:
Datar,
supel,
Bising
usus
(+)
Pemeriksaan Penunjang
Jenis Pemeriksaan
Hematologi
Darah Lengkap
Hb
Ht
Eritrosit
Leukosit
Trombosit
Hitung Jenis:
-
Basofil
Eosinofil
Neutrofil
Limfosit
Monosit
MCV
MCH
MCHC
30 Mei 2016
14,0 gr/dl
44 %
6,2 juta/ l
3680/ l
224000/ l
0%
0%
65%
25%
10%
70
23
32
Nilai Rujukan
11,5-15,5 g/dl
35-45% g/dl
4.0-5.2 juta/ l
4500-13500 / l
150000-400000 / l
0-1%
1-3%
50-70%
20-40%
2-8%
77-95 fL
25-33 pg
31-37 g/dl
RESUME
Pasien anak, laki-laki, usia 8 tahun, berat badan 27,8
kg datang dengan keluhan :
Prognosis
Ad vitam : bonam
Ad functionam : bonam
Ad sanationam : bonam
Inj. Ondansetron 3 x 2 mg
Inj. Ranitidin 2 x 50 mg
Lactobacillus 2 x 1 sach (p.o)
Follow Up
Tanda-tanda vital :
Nadi : 86 x/menit
Pernapasan : 18 x/menit.
Suhu : 36.5 0C
Kepala : nomochepal
Mata : Mata cekung -/-, konjungtiva tidak anemis , sklera
tidak ikterik.
Telinga : liang telinga lapang, sekret -/Hidung : sekret (-), tidak ada napas cuping hidung.
Mulut: mukosa bibir lembab, faring tidak hiperemis
Leher
: tidak ada pembesaran KGB
Thorax :
BJ I-II regular, tidak ada murmur, tidak ada gallop.
Suara napas vesikuler, tidak ada ronkhi, tidak ada
wheezing.
Abdomen : datar, supel, hepar tidak teraba, lien tidak
teraba, turgor kulit abdomen baik.
Ekstremitas : Akral hangat, CRT < 2
Diare akut dengan dehidrasi ringan/sedang
TINJAUAN
PUSTAKA
DIARE
Peningkatan pengeluaran tinja dengan konsistensi lebih lunak
atau lebih cair dari biasanya
Terjadi lebih dari 3 kali dalam 24 jam
Diare akut buang air besar pada bayi atau anak lebih dari 3
kali perhari, disertai perubahan konsistensi tinja menjadi cair
dengan atau tanpa lendir dan darah yang berlangsung
kurang dari 1 minggu
EPIDEMIOLOGI
CARA PENULARAN
4
F
FEKAL-ORAL
Finger
Flies
Fluid
Field
FAKTOR RISIKO
Tidak memberikan ASI secara penuh untuk 46 bulan
pertama kehidupan
Tidak memadainya penyediaan air bersih
Pencemaran air oleh tinja
Kurangnya sarana kebersihan (MCK)
Kebersihan lingkungan dan pribadi yang buruk
Penyiapan dan penyimpanan makanan yang tidak higienis
Gizi buruk
Imunodefisiensi
Berkurangnya asam lambung menurunnya motilitas usus
Menderita campak dalam 4 minggu terakhir
Infeksi
Virus Coronavirus, rotavirus, adenovirus.
Bakteri E. coli, V. cholera, Shigella, Salmonella
Parasit E. histolitica, G. lamblia
Malabsorbsi
- Intoleransi laktosa
- Malabsorbsi lemak
Imunodefisiensi
Sering terjadi pada penderita AIDS
Keracunan Makanan
Alergi Makanan
Psikologis
E
T
I
O
L
O
G
I
PATOFISIOLOGI
OSMOTIK
SEKRETORIK
Rusaknya
villus
terutama laktosa
malabsorbsi
karbohidrat
kompleks,
GEJALA KLINIS
Gangguan sistem gastrointestinal diare, kram perut
dan muntah
Dehidrasi, asidosis metabolik dan hipokalemia
kehilangan cairan tubuh secara terus menerus tanpa
diimbangi oleh intake cairan yang cukup
Infeksi
ekstraintestina
manifestasi
neurologis
Keadaan Umum
Kekenyalan
Kulit
Mata
Ubun-ubun
Besar
Mulut
Denyut
Nadi/menit
Gelisah, cengeng,
Mengigau, koma
apatis, ngantuk
atau syok
Normal
Sedikit kurang
Sangat kurang
Normal
Sedikit cekung
Sangat cekung
Normal
Sedikit cekung
Sangat cekung
Normal
kering
Sedang (120-140)
Lemah >140
Sehat
Baik, sadar.
*Gelisah, rewel
Normal
Cekung
Ada
Tidak ada
Basah
Kering
Periksa :
Turgor kulit
Kembali cepat
*Kembali lambat
*Kembali sangat
lambat
Tanpa dehidrasi
Dengan dehidrasi
ringan-sedang bila
ada 1 tanda *
ditambah 1 atau
lebih tanda lain
Dehidrasi berat
bila ada 1 tanda *
ditambah 1 atau
lebih tanda lain.
Lihat :
Keadaan
umum
Mata
Air mata
Mulut dan
lidah
Rasa haus
Hasil
pemeriksaan:
DIAGNOSIS
ANAMNESIS
Lama
diare, frekuensi, volume, konsistensi tinja,
warna, bau, ada/tidak lendir, dan darah
Muntah volume dan frekuensinya
BAK biasa, berkurang, jarang, atau tidak kencing
dalam 6-8 jam terakhir
Makanan dan minuman yang diberikan selama diare
Demam atau penyakit penyerta lain
Tindakan yang sudah dilakukan
DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN FISIK
yang cepat
dan
dalam
asidosis
DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PENATALAKSANAAN
Rehidrasi
Zinc
Nutrisi
Antibiotik
Selektif
Edukasi
Rehidrasi
Zinc
Umur
Dosis
< 6 bulan
> 6 bulan
20 mg (1 tablet)/ hari.
NUTRISI
ASI tetap diteruskan selama terjadinya diare cair akut maupun pada
diare akut berdarah dan diberikan dengan frekuensi lebih sering dari
biasanya.
Antibiotik Selektif
Pemberian ANTIBIOTIK
Edukasi
1. Kembali segera jika ada demam
2. Tinja berdarah
3. Muntah berulangmakan atau minum sedikit
4. Sangat haus
5. Diare makin sering atau minum belum membaik
selama 3 hari
Indikasi rawat inap malnutrisi, usia kurang dari satu
tahun, menderita campak pada 6 bulan terakhir, adanya
dehidrasi dan disentri yang datang sudah dengan
komplikasi.
KOMPLIKASI
Komplikasi diare akut yang tidak tertangani dengan
cepat dan tepat atau muncul pada saat dilakukan
terapi rehidrasi
Gangguan elektrolit hipernatremia, hiponatremia,
hiperkalsemia, dan hipokalemia
Bila upaya rehidrasi oral mengalami kegagalan, dapat
terjadi kejang yang disebabkan karena hipoglikemi,
hiperpireksia, hipernatremi atau hiponatremi
Komplikasi
overhidrasi
edema,
asidosis,
ileus
PENCEGAHAN
Pemberian ASI yang benar
Memperbaiki penyiapan dan penyimpanan makanan
pendamping ASI
Penggunaan air bersih yang cukup
Budayakan kebiasaan mecuci tangan dengan sabun
sehabis buang air besar dan sebelum makan
Penggunaan jamban yang bersih dan higienis oleh
seluruh anggota keluarga
Membuang tinja bayi yang benar.
PENCEGAHAN
Meningkatkan
daya
tahan
tubuh
dengan
cara
PEMBAHASAN KASUS
1.
Pasien laki-laki, An. A usia
sejak
diare
akut
dehidrasi
ringan/sedang ditegakan
berdasarkan
dan
anamnesis
pemeriksaan
fisik.
Demam
hari
SMRS.
dirasakan
terus
lebih
dominan
pasien
memberikan
penurun
sudah
sudah
panas,
turun
naik lagi.
obat
demam
dan
tidak
2.
Pasien laki-laki, An. A usia
8 tahun dengan diagnosis
diare
akut
dehidrasi
Pasien
mengalami
BAB
ringan/sedang ditegakan
berdasarkan
sehari,
setiap
kurang
lebih
dan
anamnesis
pemeriksaan
fisik.
kali
BAB
sebanyak
ampas,
tanpa
3.
Pasien laki-laki, An. A usia
8 tahun dengan diagnosis
diare
akut
dehidrasi
ringan/sedang ditegakan
berdasarkan
dan
anamnesis
pemeriksaan
fisik.
Muntah
makanan
menyemprot.
dan
berisi
tidak
4.
Pasien laki-laki, An. A usia
8 tahun dengan diagnosis
diare
akut
dehidrasi
ringan/sedang ditegakan
muntah,
berdasarkan
dan
anamnesis
pemeriksaan
fisik.
anaknya
tampak
kehausan,
bibirnya
terlihat
Selama
sakit
dan
kering.
nafsu
5.
Pada
akut
dehidrasi
pemeriksaan
didapatkan
kesadaran
tampak
ringan/sedang ditegakan
sedang.
berdasarkan
vital:
tekanan
110/80
mmHg,
dan
anamnesis
pemeriksaan
fisik.
fisik
kali
sakit
Tanda-tanda
per
darah
nadi
90
menit,
suhu
36,5
badan
27,8
C.
kg.
Pemeriksaan Fisik
Setelah
dilakukan
anamnesa
maka
dilakukan
Pemeriksaan Penunjang
Pada pemeriksaan darah rutin didapatkan tidak terjadi
peningkatan leukosit dan pada hasil hitung jenis tidak
terdapat
peningkatan
neutrofil
hal
ini
dapat
Diagnosa
Diare akut dehidrasi ringan/sedang
Disarankan perlu dilakukan pemeriksaan feses lengkap
untuk mengetahui mikroorganisme penyebab diare
Maka diberikan diagnosa banding yaitu:
1. Diare
Akut
dengan
Dehidrasi
Ringan/Sedang
Dehidrasi
Ringan/Sedang
Akut
dengan
suspek rotavirus
Rehidrasi
Pada pasien diberikan infus RL 500 cc untuk satu jam
pertama dengan perhitungan sebagai berikut
Suplementasi Zinc
Supplement zinc diberikan 1 x 20 mg/hari diberikan selama 10
hari
Cara pemberian :
Manfaat :
Mekanisme kerja :
Zinc merupakan mineral penting bagi tubuh. Lebih 300 enzim dalam
Pemberian Makanan
Pada pasien tetap diberikan makanan lunak rendah
serat sesuai dengan teori bahwa tetap berikan nutrisi
pada pasien diare. Jangan batasi makanan anak jika ia
mau lebih banyak, karena lebih banyak makanan akan
membantu mempercepat penyembuhan, pemulihan
dan mencegah malnutrisi.
Penggunaan Antibiotik
Pada kasus ini tidak ada indikasi pasien diberikan
antibiotik maka tidak diberikan antibiotik.
Edukasi
Berikan nasihat dan cek pemahaman ibu/pengasuh
tentang cara pemberian Oralit, Zinc, makanan dan
tanda-tanda untuk segera membawa anaknya ke
petugas kesehatan jika anak:
1.
2.
Muntah berulang-ulang
3.
4.
5.
Demam
6.
Tinjanya berdarah
7.
TERIMA KASIH