Anda di halaman 1dari 69

LAPORAN KASUS: Diare Akut

Oleh: Ikhsan Naufal Gunadi142 0221 040


Moderator: dr. Adi Kusumadi, Sp.A
Tutor : dr. Martaviani B, Mkes, SpA

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN


RUMAH SAKIT PUSAT ANGKATAN DARAT GATOT
SOEBROTO
PERIODE 08 AGUSTUS 15 SEPTEMBER 2016

Identitas Pasien
Nama

: An. A

Umur

: 8 tahun 11 hari

Tempat Tanggal Lahir

: 27 Juli 2008

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Agama

: Islam

Pekerjaan

: Pelajar

Pendidikan

: SD

Alamat

: Tambun Selatan, Bekasi

Tanggal Masuk

: 08 Agustus 2016

Anamnesis
Keluhan Utama : BAB
cair

3 hari SMRS

Demam, dirasakan terus menerus sepanjang hari, namun lebih dominan pada saat
sore hari.
2 hari SMRS

BAB cair 4 - 5 kali sehari, kurang lebih @ 120 ml. BAB cair, ampas +, dan tidak ada
lendir ataupun darah.

Muntah 4 kali sehari, berisi makanan dan tidak menyemprot. setiap anaknya BAB
dan muntah, anaknya cenderung terlihat lemas, tampak kehausan, dan bibirnya
terlihat kering. Selama sakit nafsu makan pasien berkurang namun masih dapat
makan meskipun sedikit demi sedikit. Riwayat adanya batuk atau pilek disangkal.
Sejak 8 jam SMRS

Riwayat Penyakit
Sekarang

BAB cair sebanyak 2 kali, setiap kali BAB kurang lebih sebanyak 100 ml. Muntah
sebanyak 1 kali berisi makanan. BAK pasien tidak ada keluhan. BAK terakhir 12 jam
SMRS.
Menurut ibu pasien, selain memakan nasi dan lauk yang ia buat sendiri anaknya juga
sering jajan makanan di sekolah.

Anamnesis
Riwayat
Penyakit
Dahulu

Pasien pernah beberapa kali mengalami keluhan serupa namun tidak


sampai dirawat di rumah sakit. Biasanya cukup dengan berobat jalan.

Riwayat
Penyakit
Keluarga

Riwayat
Sosial

Dikeluarga tidak ada yang memiliki keluhan yang


sama.

Pasien pelajar, riwayat merokok dan minuman beralkohol


di sangkal.

Riwayat Kelahiran
Tempat bersalin: Rumah sakit
Penolong: Dokter
Cara bersalin: Normal
Berat badan lahir: 3600 gram
Panjang badan lahir: 51 cm
Masa gestasi: Cukup bulan (39 minggu)
Keadaan setelah lahir: Langsung menangis, pucat (-),
biru (-), kuning (-)
Kelainan bawaan : Tidak ada

Riwayat Perkembangan
Motorik Kasar
Tengkurap: 3 bulan
Duduk: 8 bulan
Berdiri: 11 bulan
Berjalan: 13 bulan
Bahasa
Bicara: 11 bulan

Riwayat Makanan
Usia
(Bulan
)
0-6
6-8

8-10

10-12

ASI/PASI dan
takaran
ASI, >8x
Susu formula 2 x
250 cc + ASI, >4x
Susu Formula, 2 x
250 cc + ASI, >3x
Susu Formula, 2 x
250 cc + ASI,> 2x

Bisku

Bubur

Nasi

it

Susu

Tim

Buah

Riwayat Makanan (>2th)


Jenis Makanan

Frekuensi
3 x sehari, 1 piring @ 1 centong
nasi

Nasi

3 x sehari @1 sendok sayur / 1x

Sayuran

makan

Daging

2-3 x seminggu @ 1 potong / 1 x

Telur

makan

Ikan

3 x seminggu @1 butir / 1 x makan

Tahu

2x seminggu @1 potong / 1 x

Tempe

makan

Riwayat Imunisasi
Jenis
Imunisasi

Usia

Hepatitis B

Lahir

1 bulan

6 bulan

Polio

Lahir

2 bulan

4 bulan

6 bulan

BCG

2 bulan

DTP

2 bulan

4 bulan

6 bulan

(-)

HiB

(-)

(-)

(-)

(-)

Campak

(-)

(-)

9 bulan

(-)

Imunisasi Lain:
PCV

(-)

(-)

(-)

(-)

Rotavirus

(-)

(-)

(-)

(-)

Influenza

(-)

(-)

(-)

(-)

MMR

(-)

(-)

(-)

(-)

Tifoid

(-)

(-)

(-)

(-)

Hepatitis A

(-)

(-)

(-)

(-)

Varisela

(-)

(-)

(-)

(-)

Pemeriksaan Fisik
Kesadaran: Compos Mentis
Keadaan Umum: Tampak
Sakit Sedang
Tekanan Darah:
Nadi: 90 x/menit
Suhu: 36,5 C (axilla)
Pernapasan: 20 x/menit

Drag picture to
placeholder or click
icon to add

Data Antropometri
Berat badan

: 27.8 kg

Tinggi badan

: 120 cm

Status Gizi
Menurut kurva NCHS - CDC untuk anak laki-laki usia
lebih dari 5 tahun:
Berdasarkan BB/U = 27.8/25 x 100% = 111,2 %
Berdasarkan TB/U

= 120/128 x 100 % = 93,75 %

Berdasarkan BB/TB = 27.8/23 x 100% = 120 %


Kesan: status gizi baik

Berdasarkan BB/U =
27.8/25 x 100% = 111,2 %
Berat badan cukup

Berdasarkan TB/U
120/128 x 100 % =
93,75 %
Tinggi badan normal

Berdasarkan BB/TB
= 27.8/23 x 100% =
120 %
normoweight

Pemeriksaan Fisik
Kulit : Warna sawo matang,
Rambut : Warna hitam, persebaran merata, tidak mudah dicabut
Kepala : Normocefal, deformitas (-)
Mata : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/ Telinga : Sekret (-), deformitas (-)
Hidung : Sekret (-), deformitas (-)
Tenggorokan : Tidak hiperemis, tonsil T1-T1
Mulut : Mukosa bibir kering, bibir tidak sianotik, faring tidak
hiperemis.

Leher : Pembesaran KGB (-), Pembesaran tiroid (-)

Pemeriksaan Fisik
Jantung : Ictus cordis tidak tampak, S1 S2 reguler,
Murmur (-), Gallop (-)
Paru : Tidak terdapat retraksi, Vokal fremitus simetris,
Suara napas vesikuler +/+, Ronki -/-, Wheezing -/ Abdomen:

Datar,

supel,

Bising

usus

(+)

meningkat, Timpani pada seluruh lapang abdomen,


Turgor kulit baik
Ekstremitas : Akral hangat, Edema -/-, CRT < 2 detik

Pemeriksaan Penunjang
Jenis Pemeriksaan

Hematologi
Darah Lengkap
Hb
Ht
Eritrosit
Leukosit
Trombosit

Hitung Jenis:
-

Basofil
Eosinofil
Neutrofil
Limfosit
Monosit

MCV
MCH
MCHC

30 Mei 2016

14,0 gr/dl
44 %
6,2 juta/ l
3680/ l
224000/ l

0%
0%
65%
25%
10%

70
23
32

Nilai Rujukan

11,5-15,5 g/dl
35-45% g/dl
4.0-5.2 juta/ l
4500-13500 / l
150000-400000 / l

0-1%
1-3%
50-70%
20-40%
2-8%

77-95 fL
25-33 pg
31-37 g/dl

RESUME
Pasien anak, laki-laki, usia 8 tahun, berat badan 27,8
kg datang dengan keluhan :

BAB cair 2 hari SMRS

BAB 4 sampai 5 kali sehari, setiap kali BAB kurang lebih


sebanyak 120 ml. BAB pasien cenderung cair, masih
terdapat ampas, dan tidak disertai dengan adanya lendir
ataupun darah.

muntah sebanyak 4 kali sehari. Muntah berisi makanan


dan tidak menyemprot

setiap anaknya BAB dan muntah, anaknya cenderung


terlihat lemas, tampak kehausan, dan bibirnya terlihat
kering. Selama sakit nafsu makan pasien berkurang

Sejak 8 jam SMRS pasien mengalami BAB cair sebanyak 2


kali, setiap kali BAB kurang lebih sebanyak 100 ml.
Muntah sebanyak 1 kali berisi makanan. BAK terakhir 12

Pada pemeriksaan fisik didapatkan

kesadaran compos mentis,

keadaan umum tampak sakit sedang.

Tanda-tanda vital: tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 90


kali per menit, pernapasan 20 kali per menit, suhu 36,5
o
C.

Berat badan sebelum sakit / bb saat ini : 29/ 27,8 kg


4.2 %

bibir tampak kering

bising usus meningkat.


Pemeriksaan laboratorium darah rutin dalam batas
normal.

Diagnosis: Diare Akut dengan Dehidrasi


Ringan/Sedang
Rencana
Penatalaksanaan

Prognosis

Diet lunak rendah serat

Ad vitam : bonam

IVFD RL 500 cc 1 jam pertama

Ad functionam : bonam

Selanjutnya KAEN 3B 1500 cc/24


jam

Ad sanationam : bonam

Inj. Ondansetron 3 x 2 mg
Inj. Ranitidin 2 x 50 mg
Lactobacillus 2 x 1 sach (p.o)

Tanggal 08 Agustus 2016


Hari perawatan ke-I
B cair 2 kali sejak tadi pagi, sudah lebih
nyak ampasnya, tidak terdapat lendir atau pun
ah. Muntah 1 kali. Nafsu makan masih menurun.
Kes : Tampak sakit ringan /Compos mentis
da-tanda vital :
adi : 98 x/menit
ernapasan : 20 x/menit.
uhu : 36.40C
pala : nomochepal
ta : Mata cekung -/-, konjungtiva tidak anemis ,
era tidak ikterik.
nga : liang telinga lapang, sekret -/ung : sekret (-), tidak ada napas cuping hidung.
lut: mukosa bibir kering, faring tidak hiperemis
her
: tidak ada pembesaran KGB
orax :
-II regular, tidak ada murmur, tidak ada gallop.
ara napas vesikuler, tidak ada ronkhi, tidak ada
eezing.
domen : datar, supel, hepar tidak teraba, lien
ak teraba, turgor kulit abdomen baik.
stremitas : Akral hangat, CRT < 2

Tanggal 09 Agustus 2016


Hari perawatan ke-II
Sudah tidak terdapat BAB cair. Muntah (-), makan sudah
mau. Minum banyak.

Follow Up

re akut dengan dehidrasi ringan/sedang


KAEN 3B 1500 cc/24 jam
Preparat zinc 1 x 20 mg (p.o)
Lactobacillus 1 x 1 sach I (p.o)

KU/Kes : baik /Compos mentis

Tanda-tanda vital :
Nadi : 86 x/menit
Pernapasan : 18 x/menit.
Suhu : 36.5 0C
Kepala : nomochepal
Mata : Mata cekung -/-, konjungtiva tidak anemis , sklera
tidak ikterik.
Telinga : liang telinga lapang, sekret -/Hidung : sekret (-), tidak ada napas cuping hidung.
Mulut: mukosa bibir lembab, faring tidak hiperemis
Leher
: tidak ada pembesaran KGB
Thorax :
BJ I-II regular, tidak ada murmur, tidak ada gallop.
Suara napas vesikuler, tidak ada ronkhi, tidak ada
wheezing.
Abdomen : datar, supel, hepar tidak teraba, lien tidak
teraba, turgor kulit abdomen baik.
Ekstremitas : Akral hangat, CRT < 2
Diare akut dengan dehidrasi ringan/sedang

Pasien boleh pulang


Obat pulang:
Preparat zinc 1x 20 mg (p.o)

TINJAUAN
PUSTAKA

DIARE
Peningkatan pengeluaran tinja dengan konsistensi lebih lunak
atau lebih cair dari biasanya
Terjadi lebih dari 3 kali dalam 24 jam
Diare akut buang air besar pada bayi atau anak lebih dari 3
kali perhari, disertai perubahan konsistensi tinja menjadi cair
dengan atau tanpa lendir dan darah yang berlangsung
kurang dari 1 minggu

EPIDEMIOLOGI

Masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang


Di Indonesia salah satu penyebab kematian dan kesakitan
tertinggi pada anak, terutama usia di bawah 5 tahun
Riskesdas 2007 42% kematian bayi
Golongan 1-4 tahun kematian mencapai 25.5%.

CARA PENULARAN
4
F

FEKAL-ORAL
Finger
Flies
Fluid
Field

FAKTOR RISIKO
Tidak memberikan ASI secara penuh untuk 46 bulan
pertama kehidupan
Tidak memadainya penyediaan air bersih
Pencemaran air oleh tinja
Kurangnya sarana kebersihan (MCK)
Kebersihan lingkungan dan pribadi yang buruk
Penyiapan dan penyimpanan makanan yang tidak higienis
Gizi buruk
Imunodefisiensi
Berkurangnya asam lambung menurunnya motilitas usus
Menderita campak dalam 4 minggu terakhir

Infeksi
Virus Coronavirus, rotavirus, adenovirus.
Bakteri E. coli, V. cholera, Shigella, Salmonella
Parasit E. histolitica, G. lamblia

Malabsorbsi
- Intoleransi laktosa
- Malabsorbsi lemak

Imunodefisiensi
Sering terjadi pada penderita AIDS

Keracunan Makanan
Alergi Makanan
Psikologis

E
T
I
O
L
O
G
I

PATOFISIOLOGI

OSMOTIK

SEKRETORIK

Diare e.c. Infeksi VIRUS

Diawali hancurnya sel-sel ujung-ujung villus pada usus halus


atrofi gangguan absorpsi usus halus

Cairan dan makanan yang tidak terserap akan meningkatkan


tekanan koloid osmotik dari penyerapan air dan nutrien yang
tidak sempurna sehingga terjadi diare osmotik

Rusaknya

villus

terutama laktosa

malabsorbsi

karbohidrat

kompleks,

Diare e.c. Infeksi BAKTERI

Terjadi melalui salah satu mekanisme yang berhubungan


dengan pengaturan transpor ion dalam sel-sel usus

cAMP, cGMP dan Ca dependen

Pada bakteri, terjadi invasi ke dalam sel mukosa usus halus


sehingga dapat mengakibatkan reaksi sistemik

GEJALA KLINIS
Gangguan sistem gastrointestinal diare, kram perut
dan muntah
Dehidrasi, asidosis metabolik dan hipokalemia
kehilangan cairan tubuh secara terus menerus tanpa
diimbangi oleh intake cairan yang cukup
Infeksi

ekstraintestina

manifestasi

neurologis

berupa paresthesia, hipotoni, dan kelemahan otot

EJALA KLINIS Diare Infeksi

EJALA KLINIS Diare Infeksi

DERAJAT DEHIDRASI Maurice


King
Bagian Tubuh
Yang Diperiksa

Keadaan Umum
Kekenyalan
Kulit
Mata
Ubun-ubun
Besar
Mulut
Denyut
Nadi/menit

Nilai Untuk Gejala Yang Ditemukan


0

Gelisah, cengeng,

Mengigau, koma

apatis, ngantuk

atau syok

Normal

Sedikit kurang

Sangat kurang

Normal

Sedikit cekung

Sangat cekung

Normal

Sedikit cekung

Sangat cekung

Normal

kering

Kering & Sianosis

Kuat < 120

Sedang (120-140)

Lemah >140

Sehat

DERAJAT DEHIDRASI WHO 1995


Penilaian

Baik, sadar.

*Gelisah, rewel

Normal

Cekung

Ada

Tidak ada

Basah

Kering

Minum biasa, tidak


haus

*Haus, ingin minum


banyak

Periksa :

Turgor kulit

Kembali cepat

*Kembali lambat

*Kembali sangat
lambat

Tanpa dehidrasi

Dengan dehidrasi
ringan-sedang bila
ada 1 tanda *
ditambah 1 atau
lebih tanda lain

Dehidrasi berat
bila ada 1 tanda *
ditambah 1 atau
lebih tanda lain.

Lihat :
Keadaan
umum

Mata
Air mata
Mulut dan
lidah
Rasa haus

Hasil
pemeriksaan:

*Lesu, lunglai atau


tidak sadar
Sangat cekung dan
kering.
Sangat kering
Sangat kering
*Malas minum atau
tidak bisa minum

DIAGNOSIS
ANAMNESIS

Lama
diare, frekuensi, volume, konsistensi tinja,
warna, bau, ada/tidak lendir, dan darah
Muntah volume dan frekuensinya
BAK biasa, berkurang, jarang, atau tidak kencing
dalam 6-8 jam terakhir
Makanan dan minuman yang diberikan selama diare
Demam atau penyakit penyerta lain
Tindakan yang sudah dilakukan

DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN FISIK

Berat badan, suhu tubuh, frekuensi denyut jantung


dan pernafasan serta tekanan darah
Tanda dehidrasi kesadaran, rasa haus, dan turgor
kulit abdomen, ubun-ubun besar cekung, mata
cowong, air mata, bibir, mukosa mulut, dan lidah
kering atau basah
Pernafasan
metabolik

yang cepat

dan

Pemeriksaan ekstremitas CRT

dalam

asidosis

DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan tinja tidak rutin dilakukan pada diare


akut, kecuali apabila ada tanda intoleransi laktosa dan
kecurigaan amubiasis
Tinja Maktroskopis konsistensi, warna, lendir, darah,
dan bau
Tinja Mikroskopis leukosit, eritrosit, parasit dan
bakteri.
Tinja Kimia pH, clinitest, dan elektrolit (Na, K, HCO3)
Biakan dan uji sensitivitas tidak dilakukan pada diare
akut
AGD danelektrolit curiga gangguan keseimbangan

PENATALAKSANAAN
Rehidrasi
Zinc
Nutrisi
Antibiotik
Selektif
Edukasi

Rehidrasi

Oralit baru low osmolaritas

Menurunkan kebutuhan suplementasi intravena

Mengurangi pengeluaran tinja hingga 20%

Mengurangi kejadian muntah hingga 30%

Zinc
Umur

Dosis

< 6 bulan

10 mg (1/2 tablet)/ hari

> 6 bulan

20 mg (1 tablet)/ hari.

10-14 hari berturut-turut

Mengurangi lama dan beratnya diare

Mencegah berulangnya diare selama 2-3 bulan

Menjaga integritas usus melalui pengaktivan enzim


superoxide dismutase (SOD)

NUTRISI

Makanan tetap diteruskan sesuai umur anak dengan menu yang


sama pada waktu anak sehat mengganti nutrisi yang hilang serta
mencegah agar tidak terjadi gizi buruk.

Adanya perbaikan nafsu makan menandakan fase kesembuhan.

ASI tetap diteruskan selama terjadinya diare cair akut maupun pada
diare akut berdarah dan diberikan dengan frekuensi lebih sering dari
biasanya.

Anak umur 6 bulan ke atas sebaiknya mendapat makan seperti


biasanya.1

Bila anak berumur 4 bulan atau lebih dan sudah mendapatkan


makanan lunak atau padat, makanan ini harus diteruskan

Antibiotik Selektif

Antibiotik tidak diberikan pada kasus diare cair akut,


karena sebagian besar diare infeksi disebabkan oleh
rotavirus yang bersifat self limited dan tidak dapat
dibunuh oleh antibiotik

Pemberian antibiotik dilakukan atas indikasi yaitu pada


diare berdarah dan kolera

Pemberian ANTIBIOTIK

Edukasi
1. Kembali segera jika ada demam
2. Tinja berdarah
3. Muntah berulangmakan atau minum sedikit
4. Sangat haus
5. Diare makin sering atau minum belum membaik
selama 3 hari
Indikasi rawat inap malnutrisi, usia kurang dari satu
tahun, menderita campak pada 6 bulan terakhir, adanya
dehidrasi dan disentri yang datang sudah dengan
komplikasi.

KOMPLIKASI
Komplikasi diare akut yang tidak tertangani dengan
cepat dan tepat atau muncul pada saat dilakukan
terapi rehidrasi
Gangguan elektrolit hipernatremia, hiponatremia,
hiperkalsemia, dan hipokalemia
Bila upaya rehidrasi oral mengalami kegagalan, dapat
terjadi kejang yang disebabkan karena hipoglikemi,
hiperpireksia, hipernatremi atau hiponatremi
Komplikasi

overhidrasi

edema,

asidosis,

ileus

paralitik, malabsorpsi glukosa, muntah, dan gagal

PENCEGAHAN
Pemberian ASI yang benar
Memperbaiki penyiapan dan penyimpanan makanan
pendamping ASI
Penggunaan air bersih yang cukup
Budayakan kebiasaan mecuci tangan dengan sabun
sehabis buang air besar dan sebelum makan
Penggunaan jamban yang bersih dan higienis oleh
seluruh anggota keluarga
Membuang tinja bayi yang benar.

PENCEGAHAN

Meningkatkan

daya

tahan

tubuh

dengan

cara

pemberian ASI paling tidak sampai 2 tahun


Meningkatkan nilai gizi makanan pendamping ASI dan
memberi makan dalam jumlah yang cukup untuk
memperbaiki status gizi anak
Dilakukannya imunisasi campak.

PEMBAHASAN KASUS

1.
Pasien laki-laki, An. A usia

Pasien mengeluh demam

8 tahun dengan diagnosis

sejak

diare

akut

dehidrasi

ringan/sedang ditegakan
berdasarkan
dan

anamnesis

pemeriksaan

fisik.

Demam

hari

SMRS.

dirasakan

terus

menerus sepanjang hari,


namun

lebih

dominan

Pada kasus ini ditemukan

pada saat sore hari. Ibu

hal-hal yang mendukung

pasien

penegakan diagnosis ini,

memberikan

yaitu sebagai berikut:

penurun
sudah

sudah
panas,

turun

naik lagi.

obat
demam

dan

tidak

2.
Pasien laki-laki, An. A usia
8 tahun dengan diagnosis
diare

akut

dehidrasi

Pasien

mengalami

BAB

cair sejak 2 hari SMRS

ringan/sedang ditegakan

dengan frekuensi 4-5 kali

berdasarkan

sehari,

setiap

kurang

lebih

dan

anamnesis

pemeriksaan

fisik.

Pada kasus ini ditemukan


hal-hal yang mendukung
penegakan diagnosis ini,
yaitu sebagai berikut:

kali

BAB

sebanyak

120 ml. BAB cair, masih


terdapat

ampas,

tanpa

disertai lendir atau pun


darah.

3.
Pasien laki-laki, An. A usia
8 tahun dengan diagnosis
diare

akut

dehidrasi

ringan/sedang ditegakan
berdasarkan
dan

anamnesis

pemeriksaan

fisik.

Muntah sebanyak 4 kali


sehari.

Muntah

Pada kasus ini ditemukan

makanan

hal-hal yang mendukung

menyemprot.

penegakan diagnosis ini,


yaitu sebagai berikut:

dan

berisi
tidak

4.
Pasien laki-laki, An. A usia
8 tahun dengan diagnosis
diare

akut

dehidrasi

setiap anaknya BAB dan

ringan/sedang ditegakan

muntah,

berdasarkan

cenderung terlihat lemas,

dan

anamnesis

pemeriksaan

fisik.

Pada kasus ini ditemukan


hal-hal yang mendukung
penegakan diagnosis ini,
yaitu sebagai berikut:

anaknya

tampak

kehausan,

bibirnya

terlihat

Selama

sakit

dan

kering.
nafsu

makan pasien berkurang

5.

Pada

Pasien laki-laki, An. A usia


8 tahun dengan diagnosis
diare

akut

dehidrasi

pemeriksaan

didapatkan

kesadaran

compos mentis, keadaan


umum

tampak

ringan/sedang ditegakan

sedang.

berdasarkan

vital:

tekanan

110/80

mmHg,

dan

anamnesis

pemeriksaan

fisik.

Pada kasus ini ditemukan


hal-hal yang mendukung
penegakan diagnosis ini,
yaitu sebagai berikut:

fisik

kali

sakit

Tanda-tanda

per

darah
nadi

90

menit,

pernapasan 20 kali per


menit,
Berat

suhu

36,5

badan

27,8

C.

kg.

Bibir tampak kering dan


bising usus meningkat.

Karena pada anamnesis didapatkan keluhan diare sejak


2 hari yang lalu kurang dari 7 hari diare akut.
Juga dengan adanya BAB cair yang disertai dengan
mual dan muntah, pasien suka jajan sembarangan,
curiga E. coli.
Selain itu diare lebih banyak cairan dibandingkan
ampas patut dicurigai diare disebabkan oleh rotavirus
mengingat rotavirus merupakan agen infeksius paling
utama yang dapat menyebabkan diare pada anak
dengan usia < 5 tahun. Walaupun usia pasien lebih dari
5 tahun, tidak menutup kemungkinanpenyebabnya
adalah rotavirus

Pemeriksaan Fisik
Setelah

dilakukan

anamnesa

maka

dilakukan

pemeriksaan fisik yaitu dengan hasil sebagai berikut,


kondisi pasien lemas, kesadaran compos mentis, tanda
vital: nadi 90x/menit, napas 20x/menit, suhu 36,5 oC,
mukosa bibir kering, bising usus meningkat, dan turgor
kulit baik.
Dari hasil pemeriksaan fisik maka dapat disimpulkan
terjadi dehidrasi ringan/sedang yaitu gejala pasien
tampak lemas dan mukosa bibir kering.

Pemeriksaan Penunjang
Pada pemeriksaan darah rutin didapatkan tidak terjadi
peningkatan leukosit dan pada hasil hitung jenis tidak
terdapat

peningkatan

neutrofil

hal

ini

dapat

melemahkan kemungkinan E. coli sebagai penyebab


pada kasus diare ini.

Diagnosa
Diare akut dehidrasi ringan/sedang
Disarankan perlu dilakukan pemeriksaan feses lengkap
untuk mengetahui mikroorganisme penyebab diare
Maka diberikan diagnosa banding yaitu:
1. Diare

Akut

dengan

Dehidrasi

Ringan/Sedang

Dehidrasi

Ringan/Sedang

suspek Eschericia coli


2. Diare

Akut

dengan

suspek rotavirus

Rehidrasi
Pada pasien diberikan infus RL 500 cc untuk satu jam
pertama dengan perhitungan sebagai berikut

cairan resusitasi 75ml x 27.8 kg = 2085 ml


untuk 3 4 jam pertama 500 ml 1 jam pertama
klinis membaik

Cairan rumatan 1500 + ( 20 x 7.8 kg ) = 1656 ml


1500 ml / 24 jam KAEN 3B

Suplementasi Zinc
Supplement zinc diberikan 1 x 20 mg/hari diberikan selama 10
hari
Cara pemberian :

Dilarutkan dalam 1 sendok air matang atau ASI

Untuk anak di kunyah

Manfaat :

Mempercepat penyembuhan diare

Meningkatkan sistem kekebalan tubuh mencegah terjadinya diare 2


-3 bulan setalah diare

Mekanisme kerja :

Menigkatkan kekebalan tubuh

Zinc merupakan mineral penting bagi tubuh. Lebih 300 enzim dalam

Pemberian Makanan
Pada pasien tetap diberikan makanan lunak rendah
serat sesuai dengan teori bahwa tetap berikan nutrisi
pada pasien diare. Jangan batasi makanan anak jika ia
mau lebih banyak, karena lebih banyak makanan akan
membantu mempercepat penyembuhan, pemulihan
dan mencegah malnutrisi.

Penggunaan Antibiotik
Pada kasus ini tidak ada indikasi pasien diberikan
antibiotik maka tidak diberikan antibiotik.

Edukasi
Berikan nasihat dan cek pemahaman ibu/pengasuh
tentang cara pemberian Oralit, Zinc, makanan dan
tanda-tanda untuk segera membawa anaknya ke
petugas kesehatan jika anak:
1.

Buang air besar cair lebih sering

2.

Muntah berulang-ulang

3.

Mengalami rasa haus yang nyata

4.

Makan atau minum sedikit

5.

Demam

6.

Tinjanya berdarah

7.

Tidak membaik dalam 3 hari

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai