Anda di halaman 1dari 21

PERSEDIAAN

Ratna Wijayanti
SE.,MM

Pengertian
Persediaan adalah aset :
Tersedia utk dijual dlm kegiatan usaha biasa
Dalam proses produksi utk penjualan tsb,atau
Dalam bentuk bahan atau perlengkapan utk digunakan dalam
proses produksi atau pemberian jasa
Nilai realisasi neto estimasi harga jual dalam kegiatan
usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi
biaya yang diperlukan utk membuat penjualan.
Nilai wajar jumlah dimana suatu aset dipertukarkan, atau
kewajiban diselesaikan, antara pihak yg berpengetahuan dan
berkeinginan dlm suatu transaksi yg wajar.
Komoditi barang dagangan yg menjadi subjek kontrak
berjangka yg diperdagangkan di bursa berjangka.
Nilai khusus-entitas nilai kini dari arus kas yang
diharapkan oleh suatu entitas yg timbul dari penggunaan aset
berkelanjutan dan dari pelepasannya pada akhir umur manfaat
atau yang diharapkan terjadi ketika penyelesaian kewajiban.

Pengukuran
Persediaan harus diukur berdasarkan biaya atau nilai
realisasi neto, mana yang lebih rendah.
Biaya persediaan harus meliputi :
Biaya pembelian
Biaya konversi
Biaya lain yang timbul
Sampai persediaan berada dalam kondisi dan lokasi
saat ini.
Elemen pembiayaan (dalam perolehan persediaan
dengan deferred settlement terms) maka diakui
sebagai beban bunga.

Biaya Pembelian
Harga beli (setelah diskon,rabat,dst)
Bea impor dan pajak lainnya (kecuali yang kemudian
dapat dikreditkan)
Biaya pengangkutan
Biaya penanganan
Biaya
lainnya
yang
secara
langsung
dapat
diatribusikan pada perolehan barang jadi, bahan, dan
jasa.

Biaya Lainnya

Biaya tsb timbul agar persediaan berada dalam kondisi


dan lokasi saat ini.
Misalnya, biaya desain utk pelanggan tertentu

Bukan Biaya Persediaan


dan Diakui sbg Beban Berjalan
Jumlah pemborosan bahan, tenaga kerja, atau biaya
produksi lainnya yg tidak nolmal
Biaya penyimpanan, kecuali biaya tersebut diperlukan
dalam proses produksi sebelum dilanjutkan pada tahap
produksi berikutnya
Biaya administrasi dan umum yang tidak memberikan
kontribusi untuk membuat persediaan berada dalam
kondisi dan lokasi saat ini.
Biaya penjualan

Rumus Biaya
Biaya item persediaan not ordinary interchangeable,
barang/jasa yang dihasilkan dan dipisahkan untuk
proyek tertentu harus berdasarkan identifikasi spesifik
Biaya persediaan (kecuali diatas) harus dihitung dengan
rumus biaya first in first out (FIFO) atau weighted
average
Untuk persediaan yang memiliki sifat dan kegunaan
yang sama menggunakan rumus biaya yang sama
Untuk persediaan yang memiliki sifat dan kegunaan
yang berdeda diperkenankan menggunakan rumus
biaya yang berbeda

Teknik Pengukuran Biaya


Teknik pengukuran dapat digunakan utk kemudahan jika
hasilnya mendekati biaya, misalnya metode biaya
standar dan metode eceran.

Metode biaya standar


Tingkat normal penggunaan bahan dan perlengkapan,
tenaga kerja, efisiensi dan utilisasi kapasitas

Metode eceran
Nilai jual persediaan dikurangi margin keuntungan.

Beban
Jika persediaan dijual, maka diakui sebagai beban pada
periode diakuinya pendapatan
Penurunan nilai atau kerugian diakui sebagai beban
pada periode terjadinya
Pemulihan kembali penurunan nilai (peningkatan
kembali
nilai
realisasi
neto)
diakui
sebagai
pengurangan
beban
persediaan
pada
periode
terjadinya pemulihan.

Usulan Kebijakan Akuntasi Konsolidasi


Perusahaan
atas Akuntansi Persediaan

Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai


realisasi bersih, mana yang lebih rendah (the lower of cost and
net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dgn
menggunakan biaya standard yg disesuaikan pada akhir tahun
sehingga
mendekati
biaya
perolehan
sesungguhnya
berdasarkan metode weighted average.
Terhadap saldo persediaan (barang jadi/barang dagangan dan
bahan) manajemen telah melakukan penelaahan atas
kemungkinan terjadinya penurunan nilai (low grade) dan barang
rusak (expired). Pada akhir tahun dilakukan pencadangan
penghapusan persediaan barang rusak sebesar kerusakan yang
pasti dan pembebanannya dicatat ke laba (rugi) tahun berjalan.
Setelah mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS),
Direksi
menetapkan
panghapusannya
untuk
dikompensasikan dengan cadangan penghapusannya.

Asumsi Arus Biaya


CV Mulia melaporkan transaksi berikut pada
2004:
Tanggal
Pembelian Biaya beli
12 Mei
100 unit $1.000
14 Aug 200 unit 2.200
18 Sep 120 unit 1.800
420 unit $5.000
Pada 31 Des, perusahaan memiliki 20 unit di
tangan dan menggunakan sistem persediaan
periodik.
Berapa nilai HPP dan persediaan akhir?

Metode Average (Weighted)


Data tersedia:
Tanggal
Pembelian
Biaya
Mei 12
100 unit
$1.000
Aug 14
200 unit
$2.200
Sep 18
120 unit
$1.800
420 unit
$5.000
Langkah:
1.

Hitung biaya rata-rata per unit : $5.000/420 = $11.905

2.

Aplikasikan biaya rata-rata per unit pada jumlah yang terjual untuk
memperoleh HPP: (420-20) x $11.905 = $4.762

3.

Aplikasikan biaya rata-rata per unit pada jumlah yang tersisa di


persediaan untuk menentukan Persediaan Akhir: 20 x $11,91 = $238

HPP

20 * $4.700
$15 = $300

Metode First-In, First-Out (FIFO)


Data diberikan:
Tanggal Pembelian
Biaya
Mei 12 100 unit @ $10 $1.000
Aug 14 200 unit @ $11 $2.200
Sep 18 120 unit @ $15 $1.800
420
$5.000
Biaya Barang
Siap Jual

$5,000

HPP (FIFO)
$1.000 (100 terjual)
$2.200 (200 terjual)
$1.500 (100 terjual; 20 sisa)
$4.700

HPP

$4.700

Persediaan Akhir

20 * $15 = $300

Harga Pokok Penjualan

20 * $4.800
$10 = $200

Metode Last-In, First-Out (LIFO)


Data diberikan:
Tanggal Pembelian
Biaya
Mei 12 100 unit @ $10 $1.000
Aug 14 200 unit @ $11 $2.200
Sep 18 120 unit @ $15 $1.800
420
$5.000

Harga Pokok Penjualan (LIFO)


$ 800 (80 terjual; 20 sisa)
$2.200 (200 terjual)
$1.800 (120 terjual)
$4.800

Biaya Barang
Siap Jual

Harga Pokok Penjualan

$4.800

$5.000

Persediaan Akhir

20 * $10 = $200

Valuation of Inventory at Lower-of-Cost-or-Market


Unit
Unit
Inventory Cost Market
Total
Total
Item Quantity Price Price
Cost
Market
$ 3,800
A
400
$10.25 $ 9.50 $ 4,100 $ 3,800
2,700 22.50 24.10
B
120
2,700
2,892
4,650 8.00
C
600
7.75
4,800
4,650
3,920 14.00 14.75
D
280
3,920
4,130
Total $15,520 $15,472 $15,070
The market decline based on individual items
($15,520 $15,070) = $450

Lower
C or M

Metode Laba Kotor


Metode gross profit method / laba kotor
digunakan untuk menilai persediaan
akhir.
Metode ini digunakan juga ketika
estimasi dibutuhkan karena kerugian.
Asumsi:
1. Persediaan awal + pembelian = barang siap
jual.
2. Barang yang tidak dijual tetap ada di tangan
3. Nilai barang siap jual penjualan (at cost) =
nilai persediaan akhir.

Metode Gross Profit: Contoh


Data:
Persediaan awal :
$ 50,000
Pembelian bersih :
$ 125,000
Penjualan (net) :
$ 112,000
Persentase Gross Profit pada penjualan =
40%

Estimasi nilai persediaan akhir!

Metode Gross Profit: Contoh


Penjualan
- HPP
Gross Profit

$112,000 (given)
$ 67,200
$ 44,800 (given $112,000 x 40%)

Nilai barang siap jual


$175,000
- HPP
$67,200 (dari atas)
Persd. akhir
$107,800

Catatan untuk Metode Gross Profit


Persentase Gross profit dapat dinyatakan
sbg:
Percent dari Penjualan, or
Percent dari Biaya (Cost)
Persentase Gross profit biaya didasarkan pada
data historis.
Metode gross profit biasanya tidak diterima untuk
pelaporan keuangan.

Metode Persediaan Retail


Yang dipertimbangkan untuk retail:
1. Dengan volume penjualan tinggi dan
2. Jenis barang yang berbeda-beda.

metode ini berasumsi adanya pola yang


dapat diobservasi antara biaya dan
harga.
langkah-langkahnya adalah:
3. tentukan persediaan akhir pada harga retail
4. Konversikan jumlah tersebut ke basis biaya
dengan menggunakan rasio cost-to-retail

Metode Retail Inventory: Contoh

Data tahun 2002:


persediaan awal
Pembeliaan (Net)
Penjualan (Net)

cost
retail
$2,000 $3,000
$10,000
$15,000
$12,000

berapa nilai persediaan akhir, pd retail dan


pd cost?

Metode Retail Inventory: Contoh


cost

retail
persediaan awal
$2,000
$3,000
Pembelian (Net)
$10,000 $15,000
barang tersedia utk dijual
$12,000 $18,000
-/-: penjualan (Net)
($12,000)
persediaan akhir (pd retail)
$ 6,000
x/x: rasio cost to retail
x 2/3
persediaan akhir pada cost
$ 4,000

Anda mungkin juga menyukai