Anda di halaman 1dari 17

Kanker , kelainan pada pleura

dan trouma pada dada


Kelompok 4 :
Bubuy abdullah
Fitri nurhidayah
Sriyuni sundari

KANKER PARU
Definisi Kanker dan kanker Paru
Kanker adalah pertumbuhan sel abnormal yang cenderung menyerang
jaringan disekitarnya dan menyebar ke organ tubuh lain yang letaknya jauh.
Kanker terjadi karena profilerasi sel yang tak terkontrol yang terjadi tanpa
batas dan tanpa tujuan bagi penjamu. Kanker paru merupakan abnormalitas
dari sel-sel yang mengalami proliferasi dalam paru (underwood, patologi,
2000)
Kanker paru adalah pertumbuhan sel-sel kanker yang tidak dapat terkendali
dalam jaringan paru yang dapat disebabkan oleh sejumlah karsinogen
lingkungan terutama asap rokok (Ilmu Penyakit Dala, 2001)

Etiologi

Rokok
Perokok pasif
Asbestos
Gas radon
Kecenderungan genetik
Riwayat kanker paru-paru sebelumnya
Polusi udara

Patofisiologis
Adanya pengendapan karsinogen maka menyebabkan
metaplasia,hyperplasia dan displasia. Bila lesi perifer yang disebabkan
oleh metaplasia, hyperplasia dan displasia menembus ruang pleura,
biasa timbul efusi pleura, dan bisa diikuti invasi langsung pada kosta
dan korpus vertebra.
Lesi yang letaknya sentral berasal dari salah satu cabang bronkus
yang terbesar. Lesi ini menyebabkan obstuksi dan ulserasi bronkus
dengan diikuti dengan supurasi di bagian distal. Gejala gejala yang
timbul dapat berupa batuk, hemoptysis, dispneu, demam, dan
dingin.Wheezing unilateral dapat terdengan pada auskultasi.
Pada stadium lanjut, penurunan berat badan biasanya menunjukkan
adanya metastase, khususnya pada hati. Kanker paru dapat
bermetastase ke struktur struktur terdekat seperti kelenjar limfe,
dinding esofagus, pericardium, otak, tulang rangka.

Manifestasi Klinis

1) Gejala awal. Stridor lokal dan dispnea ringan yang mungkin


disebabkan oleh obstruksi pada bronkus.
2) Gejala umum.
Batuk
Hemoptisis
Anoreksia
Lelah
Berkurangnya Berat Badan

Pemeriksaan penunjang
1. Radiologi
2. Laboratorium ( sitologi, pemeriksaan fungsi paru, Tes Kulit, jumlah
absolut limfosit )
3. Histopatologi
4. CT-Scan dan MRI

Penatalaksanaan
Tujuan pengobatan Kanker paru itu dapat bersifat :
1. Kuratif
2. Paliatif
3. Rawat Rumah (Hospice Care)
4. Supotif
5. Pembedahan
6. Radiasi
7. Kemoterapi

KELAINAN PADA PLEURA

Definisi Pleura

Efusi pleura adalah suatu keadaan dimana terdapat penumpukan cairan alam pleura berupa
transudut atau eksudat yang diakibatkan terjadinya ketidak seimbangan antara produksi dan
absorpsi dikapiler dan pleura viseralis.
Pleuritis adalah peradangan pada pleura disebabkan karena penumpukan cairan dalam
rongga pleura, selain cairan dapat pula terjadi karena penumpukan pus atau darah.
Pleuritis juga dapat disebut sebagai komplikasi dari efusi pleuraatau penyakit pada pleura.
Pleuritis terbagi menjadi 2,yaitu:
1. Pleuritis kering (fibrosa)
Peradangan pada pleura tanpa atau hanya sedikit pengeluaran cairan.
2. Pleuritis basah (setofirosa)
Terjadinya penimbunan cairan dibuang pleura disebut juga pleura efusi cairan yang
berisi di pleyra dapat berupa:
-exudate
-transudate

Etiologi
1. Virus dan mikoplasma

Jenis virusnya adalah: ECHO virus, Coxsackie group, dan mikroplasma.\


2. Virus piogenis
Bakteri yang sering ditemukan adalah aerob dan anaerob, bakteri-bakteri aerob
meliputi streptucocus, strestucocus miler, streptucocus aures, hemofilus.
3. Tuberkulosa
Selain konflikasi tuberkulosa, juga dapat disebabkan oleh robeknya rongga
pleura atau melalui getah bening.
4. Fungi
Pleuritis karena fungi amat jarang. Biasanya terjadi karena penjalaran infeksi
fungi dari jaringan paru-paru. Jenis fungi yang menyebabkan pleuritis adalah
aktinomikosis, aspergillus, triptococus, histoplasmusis.
5. Parasit
Parasit yang mengipasi kedalam raga pleura hanyalah amoeba dalam bentuk
troposoit.

PATOFISIOLOGIS

Ketika kedua membran yang mengalami inflamasi atau bergesekan selama


respirasi (terutama inspirasi), akibatnya nyeri hebat, tersa tajam seperti tusukan
pisau. Nyeri dapat menjadi minimal atau tidak terasa ketika nafas ditahan atau
dapat menjalar ke bahu audomen kemudian sejalan dengan terbentuknya cairan
pleura, nyeri akan berkurang pada periode dini ketika terkumpul sedikit cairan,
esekan, fiksi pleura dapat terdengar dengan steteskop, hanya akan menghilang
kemudian bila telah berkumpul cairan dan memisahkan pleura yang mengalami
inflamasi.
Pleuritis dapat terjadi dengan pneumonia atau infeksi traktus resfiratori atas
tuberkulosis, penyakit kolagen, infrak paru atau embolisme paru, pada kanker
primer metastatik dan setela torakatomi.

Manifestasi Klinis

Nyeri pada dada yang diperburuk oleh bernapas

Sesak Napas
Perasaan "ditikam

Pemeriksaan

Fisik

Dengan ronsen dada

Pemeriksaan sputum
Pleura punksi
Biopsi pleura

TRAUMA DADA
Definisi
Trauma adalah cedera/rudapaksa atau kerugian psikologis atau emosional
(Dorland, 2002).
Trauma dada adalah trauma tajam atau tembus thoraks yang dapat
menyebabkan tamponade jantung, perdarahan, pneumothoraks,
hematothoraks, hematompneumothoraks (FKUI, 1995).

Etiologi
Tamponade jantung
Hematotoraks
Pneumothoraks

Patofisiologi
Tamponade jantung -> Perdarahan dalam perikardium -> Nyeri akut ->
Pengaliran darah kembali ke atrium -> Lambat tertolong dapat
menyebabkan kematian.
Hematotoraks -> Perdarahan/syok -> Ketidakefektifan pola napas.
Pneumothoraks ->Udara masuk kedalam rongga pleural ->Udara tidak
dapat keluar -> Tekanan pleura meningkat.

Manifestasi Klinis
Tamponade jantung :
Trauma tajam didaerah perikardium atau yang diperkirakan menembus
jantung.
Gelisah.
Pucat, keringat dingin.
Peninggian TVJ (tekanan vena jugularis).
Pekak jantung melebar.
Bunyi jantung melemah.
Terdapat tanda-tanda paradoxical pulse pressure.
ECG terdapat low voltage seluruh lead.
Perikardiosentesis keluar darah (FKUI, 1995).

Hematotoraks :
Pada WSD darah yang keluar cukup banyak dari WSD.
Gangguan pernapasan (FKUI, 1995).
Pneumothoraks :
Nyeri dada mendadak dan sesak napas.
Gagal pernapasan dengan sianosis.
Kolaps sirkulasi.
Dada atau sisi yang terkena lebih resonan pada perkusi dan suara napas
yang terdengar jauh atau tidak terdengar sama sekali.
pada auskultasi terdengar bunyi klik (Ovedoff, 2002).
Jarang terdapat luka rongga dada, walaupun terdapat luka internal hebat
seperti aorta yang ruptur. Luka tikaman dapat penetrasi melewati diafragma
dan menimbulkan luka intra-abdominal (Mowschenson, 1990).

Pemeriksaan Penunjang
1) Radiologi : foto thorax (AP).
2) Gas darah arteri (GDA), mungkin normal atau menurun.
3) Torasentesis : menyatakan darah/cairan serosanguinosa.
4) Hemoglobin : mungkin menurun.
5) Pa Co2 kadang-kadang menurun.
6) Pa O2 normal / menurun.
7) Saturasi O2 menurun (biasanya).
8) Toraksentesis : menyatakan darah/cairan

Penatalaksanaan
1. Darurat
Anamnesa yang lengkap dan cepat. Anamnesa termasuk pengantar yang mungkin melihat
kejadian. yang ditanyakan :
Waktu kejadian
Tempat kejadian
Jenis senjata
Arah masuk keluar perlukaan
Bagaimana keadaan penderita selama dalam transportasi.
Pemeriksaan harus lengkap dan cepat, baju penderita harus dibuka, kalau perlu seluruhnya.

2) Therapy
Chest tube / drainase udara (pneumothorax).
WSD (hematotoraks).
Pungsi.
Torakotomi.
Pemberian oksigen.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai