Anda di halaman 1dari 31

PENGAUDITAN 1

LAPORAN AUDITOR

KELOMPOK
3
1. GUSTI AGUNG PUTU DIAN YUNITA

2. NI PUTU MEGA DARMAYANTI

3. NI WAYAN MULIARTINI

LAPORAN AUDITOR
PERSYARATAN MASINGMASING AUDITOR

KRITERIA WAJAR DALAM


OPINI AUDITOR

LAPORAN AUDITOR

LAPORAN
AUDITOR

LAPORAN AUDITOR

Pengguna laporan keuangan


mengandalkan pada laporan auditor
untuk mendapatkan asurans tentang
laporan keuangan entitas (perusahan).

tahapan terakhir dari


keseluruhan proses
audit

BAGIAN-BAGIAN
LAPORAN
AUDITOR

BAGIAN-BAGIAN LAPORAN AUDITOR

Judul laporan

Pihak yang
Dituju

Paragraph
pendahuluan

Tanggungjawa
b Manajemen
atas Laporan
Keuangan

Tanggungjawa
b Auditor

Opini Auditor

Tanggung
Jawab
Pelaporan
Lainnya

Tanda Tangan
Auditor

Tanggal
Laporan
Auditor

Jenis-jenis Laporan Auditor


Laporan Audit Bentuk Baku
Laporan Audit Standar
Laporan Audit Keuangan

Laporan Audit
Bentuk Baku
Laporan audit bentuk baku memuat pendapat
wajar tanpa pengecualian yang mengandung arti
bahwa laporan keuangan menyajikan secara
wajar, dalam hal ini yang material, posisi
keuangan, hasil usaha, dan arus kas suatu satuan
usaha sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum.

Laporan audit baku diberikan dalam


kondisi:
1. Semua laporan sudah dimasukan
dalam laporan keuangan.
2. Semua standar umum dan standar
pekerjaan lapangan telah
dilaksanakan dengan bukti yang
cukup.
3. Laporan keuangan disajikan secara
wajar sesuai prinsip akuntansi
berterima umum.

Laporan Audit
Standar

Laporan standar merupakan laporan


yang paling umum diterbitkan dan
berisi pendapat wajar tanpa
pengecualian yang menetapkan
semua asersi manajemen atas
pengendalian internal wajar dalam
material.

Persyaratan :
1. Standar auditing sudah terpenuhi
dan auditor sudah berkedudukan
independen
2. Laporan keuangan yang disajikan
sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum
3. Pernyataan yang dimuat dalam
laporan keuangan mudah dipahami

Laporan Audit
Keuangan
Audit laporan keuangan merupakan
jenis audit yang sering dilakukan oleh
auditor independen karena dapat
meningkatkan kepercayaan bagi
pemakai laporan keuangan yang
dihasilkan perusahaan.

Dasar audit melakukan audit :


1. Adanya perbedaan kepentingan yang
dpaat menimbulkan konflik antara
manajemen sebagai pembuat laporan
keuangan dengan para pemakai
keuangan.
2. Keinginan para pemakai laporan
keuangan agar informasi yang ada di
dalam laporan tersebut sudah sesuai
dengan prinsip akuntansi berterima
umum dan terbukti kewajarannya.

PERSYARATAN
MASING-MASING
AUDITOR

PERSYARATAN MASING-MASING LAPORAN


AUDITOR

1. KOMPETENSI
2. INDEPENDENSI
3. KECERMATAN DALAM
MELAKSANAKAN TUGAS

KRITERIA WAJAR
DALAM OPINI
AUDITOR

KRITERIA WAJAR DALAM OPINI

1
2
3
4
5

Wajar Tanpa Syarat (Unqualified Opinion)

Wajar tanpa Syarat dengan paragraf penjelasan atau


dengan Modifikasi Kalimat (Unqulified Opinion with
Explanatory Language)

Wajar dengan pegecualian (Qualified Opinion)

Tidak wajar (Adverse Opinion)

Tidak memberikan pendapat (Disclaimer Opinion)

1. Wajar Tanpa Syarat (Unqualified Opinion)

1. Seluruh laporan keuangan telah lengkap

2. Semua aspek dari ketiga standar umum telah


dipatuhi dalam penugasan audit tersebut.

3. Bukti audit yang cukup memadai telah


terkumpul,

4. Laporan keungan telah disajikan sesuai


dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
5. Tidak terdapat situasi yang membuat auditor
merasa perlu untuk menambahkan
sebuahparagraf penjelasan

2. Wajar tanpa Syarat dengan paragraf penjelasan

1. Tidak adanya konsistensi dalam


penerapan prinsip akuntansi yang berlaku
umum.
2. Ketidakpastian atas kelangsungan hidup
perusahaan..
3. Auditor menyetujui terjadinya
penyimpangan dari prinsip akuntansi yang
berlaku umum.
4. Penekanan pada suatu masalah.

5. Laporan yang melibatkan auditor


lainnya.

3. Wajar dengan pegecualian (Qualified Opinion)

1. Pada saat
keseluruhan
wajar.

auditor menyimpulkan bahwa


laporan keuangan disajikan secara

2. Jika auditor merasa yakin bahwa kondisikondisi yang dilaporkannya tersebut bersifat
material.

3. Auditor merasa tidak mampu mengumpulkan


semua bukti audit yang diwajibkan dalam
standar profesional akuntan publik.

4. Pada saat lingkup audit sang auditor dibatasi


baik oleh klien maupun oleh kondisi yang ada,

4. Tidak wajar (Adverse Opinion)

1.Auditor memberikan pendapat tidak wajar jika


laporan keuangan klien tidak menyajikan secara
wajar atas laporan keuangan.

2. Laporan keuangan tidak disusun berdasar


standar akuntansi keuangan.

3. Ruang lingkup auditor dibatasi sehingga bukti


kompeten yang cukup untuk mendukung
pendapatnya tidak dapat dikumpulkan.
4. Jika laporan keuangan diberi pendapat tidak
wajar oleh auditor maka informasi yang disajikan
klien dalam laporan keuangan sama sekali tidak
dapat dipercaya, .

5. Tidak memberikan pendapat (Disclaimer Opinion

1. Jika auditor memiliki pengetahuan yang


diperoleh setelah melakukan suatu
investigasi mendalam bahwa terdapat
ketidaksesuaian dengan PSAK.

2. Pada saat auditor tidak dapat meyakinkan


dirinya sendiri bahwa laporan keuangan yang
diauditnya telah disajikan secara wajar.

3. Terdapat pembatasan lingkup audit atau


terdapat hubungan yang tidak independen
menurut Kode Etik Profesional antara auditor
dengan kliennya.

MODIFIKASI
TERHADAP
OPINI AUDITOR

MODIFIKASI TERHADAP
OPINI AUDITOR
A. Auditor
B. Auditor tidak dapat
menyimpulkan
memperoleh bukti
bahwa, berdasarkan audit yang cukup dan
bukti audit yang
tepat untuk
diperoleh, laporan
menyimpulkan bahwa
keuangan secara
laporan keuangan
keseluruhan tidak
secara keseluruhan
bebas dari kesalahan bebas dari kesalahan
penyajian material
penyajian material

SIFAT
KESALAHAN
PENYAJIAN
MATERIAL

SIFAT KESALAHAN PENYAJIAN MATERIAL

Ketetapan kebijakan
akuntansi yang dipilih

Penerapan kebijakan
akuntansi yang dipilih
Ketepatan atau
kecukupan
pengungkapan dalam
laporan keuangan

SESI
DISKU
SI

Anda mungkin juga menyukai