Anda di halaman 1dari 16

L/O/G/O

MERJER DAN AKUISISI


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana

Kelompok 2:
Gede Putra Wibawa

1115251135

Astri Setyowati

1215251115

Ni Wayan Sukaningsih L C
Gede Surya Pratama
Ni Made Suci Arini
Putu Indah Widyasari
Ni Kadek Widnyani Widyastari
Gusti Agung Putu Dian Yunita
Komang Intan Kurniasari

1415351015
1415351021
1415351033
1415351046
1415351053
1415351054
1415351065

MERJER DAN AKUISISI


Merjer dan akuisisi
merupakan alternatif untuk
melakukan ekspansi atau
perluasan usaha.
Perluasan dapat dilakukan
menggabungkan dengan
usaha yang telah ada
(merger dan consolidation)
atau membeli perusahaan
yang telah ada (akuisisi).

Perluasan dengan
penggabungan dua
perusahaan atau lebih bisa
juga dilakukan dalam Holding
Company. Holding Company
disebut dengan perusahaan
induk, sedangkan perusahaan
lain dibawah kendalinya
disebut perusahaan anak
(subsidiary).

Motif Merjer dan Akuisisi


Mengapa perusahaan bergabung dengan
perusahaan lain atau membeli perusahaan lain
(akuisisi) ?

Alasan yang sering


dikemukakan : lebih
cepat daripada harus
membangun usaha
sendiri
Meskipun alasan tersebut benar,
tetapi faktor yang paling
mendasari sebenarnya adalah
motif ekonomi

Kondisi saling
menguntungkan antar
perusahaan akan terjadi
kalau dari peristiwa akuisisi
atau merjer tersebut
diperoleh synergy.

Synergy berarti bahwa nilai


gabungan dari kedua
perusahaan tersebut lebih besar
dari penjumlahan masingmasing nilai perusahaan yang
digabungkan

Operating
synergy

Financial
Synergy

Operating synergy
synergy yang dinikmati oleh perusahaan karena
kombinasi dari beberapa operasi sehingga dapat
menekan biaya dan menaikkan penghasilan.

Financial synergy
berasal dari penghematan yang dinikmati
perusahaan yang berasal dari sumber
pendanaan
(financing).

Alasan-alasan lainnya :

1. Diversifikasi
2. Meningkatkan
pertumbuhan
3. Meningkatkan EPS

Jenis Merjer dan Akuisisi


HORISONTAL
Penggabungan perusahaan lain dalam jenis bisnis
yang sama.

Berdasarkan cara
perluasan yang
dilakukan merjer dan
akuisisi

VERTIKAL
Penggabungan perusahaan yang
keterkaitan antara input output.

mempunyai

CONGENERIC
Penggabungan perusahaan dalam industri yang
sama tetapi tidak memproduksi produk yang sama
dan tidak ada keterkaitan supplier.
CONGLEMERATE
Penggabungan perusahaan dari industri yang
berbeda.

Berdasarkan Jenis
Penggabungannya

AKUISISI SAHAM
AKUISISI ASET
FRIENDLY MERGER

HOSTILE TAKEOVER

Terjadi bila perusahaan yang


mengakuisisi membeli sebagian
atau seluruh aset perusahaan
yang menjadi target akuisisi

Taktik Perusahaan Mempertahankan Diri


dari Merger dan Akuisisi
1.

Mengubahnya menjadi perusahaan perseorangan. Dengan


menjadi perusahaan perseorangan, maka kendali ada pada
satu tangan, keputusan yang diambil tidak memerlukan
musyawarah.

2.

Mempertahankan proposi kepemilikan saham pada satu


orang atau kelompok orang.

3.

Meningkatkan skala usaha, skala usaha yang besar akan


menyulitkan perusahaan lain yang ingin membelinya karena
tentu diperlukan dana yang besar.

Mempertahankan
harga
saham
yang
kuat,
yang
mencerminkan kuatnya manajemen, prospek pertumbuhan
dan kesempatan investasi yang baik.

Persyaratan merger yang makin ketat

Membuat perusahaan menjadi tidak menarik untuk diambil


alih yang disebut juga dengan poison pill

Cara untuk menggagalkan pertemuan yaitu:


Mengajukan tuntutan dengan dalih anti monopoli atau jika dirasa harga
penawaran tidak wajar, perusahaan dapat meminta untuk dilakukan
harga penawaran lebih baik.

Menjual sebagaian perusahaan kepada pihak ketiga atau menciptakan


hutang yang semakin besar dengan cara membeli kembali sebagian
saham perusahaan.

Pembuatan kontrak khusus yang menjamin eksekutif tidak akan


kehilangan pekerjaan atau pemberian kompensasi yang sangat besar
apabila terjadi penggabungan perusahaan.

CONTOH 1
PT. WISTA memiliki 10 juta lembar saham dengan harga
Rp 8000 per lembar dibeli oleh PT. RIAN dengan harga
Rp 9000 per lembar. PT RIAN A memiliki 50 juta lembar
saham dengan harga perlembar Rp 12000. Diharapkan
dengan akuisisi tersebut PT. RIAN akan dapat
menghemat biaya sebesar Rp 1000 juta pada tahun
depan, dan penghematan tersebut diharapkan
meningkat sebesar 10% per tahun selamanya. Apabila
tingkat keuntungan yang layak adalah 17%, berapakah
biaya akuisisi dan manfaat akuisisi tersebut?

JAWAB
Biaya Akuisisi = 10 juta (Rp 9000 Rp 8000)
= Rp 10 milyar
Manfaat Akuisisi = 1000 juta / (0,17 0,10)
= Rp 14,3 milyar
Dimana:
PVR: Nilai Equity Perusahaan A = Rp 600 milyar
PVW : Nilai Equity Perusahaan S = Rp 80 milyar
PVWR: Nilai Gabungan Equity PT. A dan PT.S
mendapatkan synergy ( 600 M + 80 M + 14,3 M) =
Rp 694,3 M
PVAS (PVA + PVS)
Rp 694,3 M (Rp 600 M + Rp 80 M ) = Rp 14,30 Milyar
Manfaat bersih (NVP) = Rp 14,3 M Rp 10 M
= Rp 4,30 Milyar

Apabila dilakukan akuisisi dengan cara pertukaran


saham, maka manfaat bersih dan kerugian bersih dari
peristiwa
ditanggung

akuisisi
oleh

tersebut
bekas

company. Dengan

akan

ikut

pemegang

demikian,

dinikmati

saham

kalau peristiwa

dan

acquiring
akuisisi

memberikan manfaat bersih, maka biaya yang ditanggung


oleh

acquiring

company

akan

lebih

besar

apabila

dibandingkan dengan akuisisi secara tunai. Sebaliknya


yang terjadi kalau akuisisi tersebut memberikan kerugian
bagi aqcuiring company.

SESI
DISKUSI

L/O/G/O

Terima Kasih
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana

Anda mungkin juga menyukai