kongenital
ANATOMI
EMBRIOLOGI
EMBRIOLOGI
FISIOLOGI
FISIOLOGI
DEFINISI
EPIDEMIOLOGI
Hipotiroid
kongenital telah di
temukan di
berbagai daerah
dan ras, dengan
prevalensi
terbanyak di Asia
Penyebab tersering
adalah disgenesis
tiroid yang
mencakup 80%
kasus.
Insiden pada
kelahiran hidup
1:3000 sampai
1:4000 di berbagai
belahan dunia
ETIOLOGI
ETIOLOGI
ETIOLOGI
PATOGENESIS
Jalur 1
Agenesis tiroid dan keadaan lain
yang sejenis menyebabkan
penurunan sintesis dan sekresi
hormon tiroid sehingga terjadi
hipotiroid primer. TSH tanpa
adanya struma
Jalur 2
Defisiensi yodium yang berat
menyebabkan sintesis dan sekresi
hormon tiroid menurun sehingga
hipofisis meningkatkan sekresi TSH
untuk memacu kelenjar tiroid
mensekresi hormon tiroid. TSH
tanpa adanya struma
Jalur 3
PATOGENESIS
DIAGNOSIS
Anamnesis
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS
Pemeriksaan penunjang
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS
Pemeriksaan radiologis
Retardasi perkembangan tulang dapat ditunjukkan
dengan pemeriksaan rontgen saat lahir dan
sekitar 60% bayi hipotiroid kongenital
menunjukkan kekurangan hormon tiroid selama
kehidupan intrauterine.
USG tiroid
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS
DIAGNOSTIK
Pemeriksaan Genetik
Pemeriksaan spesifik mutasi genetik hanya
dilakukan atas dasar indikasi yang jelas, seperti:
mutasi genetik tiroid peroksidase pada
neonatus dengan goiter, dan peningkatan
ambilan zat radioaktif.
Catatan terakhir mutasi pada TTF-1, NKX2.1
atau gen PAX-8 ditemukan pada disgenesis
tiroid dengan angka kejadian sekitar 2 %.
TATALAKSANA
Tujuan pengobatan :
Mengembalikan fungsi metabolisme
Mengoptimalkan pertumbuhan dan
perkembangan anak.
Mengembalikan tingkat maturitas biologis yang
normal, khususnya otak.
Dalam penatalaksanaan hipotiroid kongenital
diberikan terapi hormon pengganti. Levothyroxine
(L-thyroxin) merupakan pilihan utama . IDAI
menganjurkan pemberian dosis permulaan 1015g/kg pada bayi cukup bulan diberikan rata-rata
37,5 g-50 g per hari.
TATALAKASANA
TATALAKSANA
TATALAKSANA
SCREENING
SCREENING
PROGNOSIS
KESIMPULAN
KESIMPULAN
KESIMPULAN
KESIMPULAN
TERIMA KASIH