Anda di halaman 1dari 39

Malpraktek,Standard

Profesi,dan Standar
Pelayanan Medis

Pendahuluan
Tuntutan hukum terhadap dokter meningkat
Penyebab:
Kesadaran hukum pasien meningkat
Kesadaran tentang hak-hak pasien meningkat
Interpretasi yang salah bahwa kegagalan

dokter mengobati pasien dianggap malpraktek


(kegagalan tindakan medik)

Seorang dokter tidak bisa disalahkan bila

tindakan yang dilakukan sudah sesuai


Standard Operational Procedure (SOP)

Pendahuluan
Dokter tidak bisa dituntut bila:
Berusaha mengobati pasiennya secara sungguhsungguh
Tidak menelantarkan pasien
Meringankan penderitaan pasien
Bekerja secara tulus ikhlas
Menggunakan ilmu dan keterampilan secara
maksimal
Berusaha menyelamatkan pasien
Walaupun pasiennya cacat atau meninggal dunia

Siapa itu Dokter?


Seseorang yang:
Memiliki pengetahuan kedokteran Tamat FK
Dapat melakukan Pertolongan Medik Mampu
mempraktekkan ilmu & ketrampilannya kepada orang sakit
UU No.29/2004 tentang Praktik Kedokteran dokter harus:
Mengucapkan sumpah dokter & mematuhi etika profesi
Memiliki Ijazah Dokter (Umum/Spesialis)
Memiliki Sertifikat Kompetensi Kedokteran (SKK) dari
Koligium
Memiliki STR (Surat tanda Registrasi) dari KKI
Memiliki SIP (Surat Izin Praktek) maksimal 3 tempat dari
Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten
Punya Hak & Kewajiban

Pengawas Disiplin Profesi


Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran

Indonesia (MKDKI) bertugas:


Menerima pengaduan, memeriksa dan

memutuskan kasus pelanggaran disiplin dokter.

Dokter yang melanggar disiplin:


Diberikan peringatan tertulis
Rekomendasi pencabutan STR dan/atau SIP
Kewajiban mengikuti pendidikan dan pelatihan
tertentu yang dibutuhkan

Ancaman Hukuman
UU No.29 tentang Praktik Kedokteran:
Praktek tanpa STR (ps 75) dan atau SIP (ps 76)
Bukan dokter tetapi bertindak seolah-olah
dokter (ps 77 dan 78)
Dokter praktek tidak membuat rekam medis,
tidak memasang papan praktek atau tidak
memenuhi kewajiban dokter (ps 79)
Pidana berat mempekerjakan dokter tanpa STR
dan/atau SIP (ps 80)

Hak Dokter dan Pasien


Hak Dokter : memperoleh perlindungan

hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai


standar profesi dan standar prosedur
operasional
Hak pasien:
Memperoleh penjelasan tentang penyakit,

tindakan medis, manfaat, alternatif, risiko,


komplikasi dan prognosis
Menyetujui atau menolak tindakan medis
Mendapatkan rekam medik

Kewajiban Dokter (Hubungan


dokter-pasien)
Bertanggung jawab dalam melakukan tindakan

(Responsibility dan Liability)


Berdasarkan prinsip moral profesi:
Autonomy (menghormati hak-hak pasien)
Beneficence (berorientasi kepada kebaikan pasien)
Nonmaleficence (tidak mencelakakan/ memperburuk

kondisi pasien)
Justice (keadilan distribusi dan meniadakan diskriminasi)

Turunannya :
Veracity (kebenaran = thruthfull information)
Fidelity (kesetiaan)
Privacy dan Confidentiality (menjaga kerahasiaan)

Praktek Dokter
Tindakan seorang dokter:
1. Sesuai standar dokter (IDI)
2. Mempunyai sikap profesional dokter
3. Long life learning (belajar seumur hidup) CME,
Pendidikan dokter berkelanjutan
4. Sesuai Aspek Hukum

Standar Profesi Dokter ?


1. Standar Pendidikan :Lulus FK (diakui)
2. Standar Kompetensi : mempunyai

kemampuan dasar minimal sesuai standar


pendidikan di FK & Pendidikan berkelanjutan
3. Standar profesi : mempunyai kemampuan
dasar minimal yang sesuai standar profesi
dokter.
4. Standar Prosedur Kerja (Standard Operasional
Procedure = SOP) : Langkah-langkah kerja
sesuai standar yang telah diakui profesi

Sikap Profesional Dokter


Sikap pribadi sesuai etika profesi
Sikap bertanggung jawab pada:
Pribadi/Tuhan : sumpah dokter
2. Masyarakat : pasien
3. Pemerintah: Undang-undang kesehatan
1.

Sikap empati pada:


1. Pasien
2. Sesama dokter
3. Guru
4. Sikap altruism (rela berkorban).
5. Sikap disiplin : Bekerja sesuai tempat & waktu

Long Life Learning


Pendidikan di FK
Pendidikan dasar
kurikulum standar
Pendidikan spesialisasi & Subspesialisasi
Pendidikan Lanjutan:
Mengikuti seminar /simposium
Diklat
Workshop
CME (Continuing Medical Education)

Malpraktek
Pengertian malpraktek.
Malpraktek merupakan istilah yang sangat
umum sifatnya dan tidak selalu berkonotasi
yuridis.
Secara harfiah mal mempunyai arti salah
sedangkan praktek mempunyai arti
pelaksanaan atau tindakan,
sehingga malpraktek berarti pelaksanaan

atau tindakan yang salah dalam rangka


pelaksanaan suatu profesi.

Malpraktek Dokter
World Medical Association (WMA,1992): Medical

malpractice involves the physicians failure to


conform to the standard of care for treatment of
the patients condition, or lack of skill or
negligence in providing care to the patient, which
is the direct cause of an injury to the patient.
Disebut Malpraktek bila:
Tidak menggunakan standar pengobatan
Kelalaian dalam menangani penderita
Mengakibatkan kecacatan pasien

Malpraktek
Ethical
malpractice
Yuridical
malpractice

Profesi

Norma Etik
Norma
Hukum

Malpraktek

Pelanggaran Norma Etik


Pelanggaran Norma
Hukum

Usaha Menghindari
Malpraktek
Semua tindakan sesuai indikasi medis
Bertindak secara hati-hati dan teliti
Bekerja sesuai standar profesi
Membuat informed consent
Mencatat semua tindakan yang dilakukan
(rekam medik)
6. Apabila ragu-ragu konsultasikan dengan senior
7. Memperlakukan pasien secara manusiawi
8. Menjalin komunikasi yang baik dengan pasien,
keluarga, dan masyarakat sekitar
1.
2.
3.
4.
5.

Sengketa Medik
Ketidak-puasan pasien / keluarganya terhadap

pelayanan dokter
Penyebab umumnya:
Miskomunikasi
Kurang Informed Consent

Penyelesaian:
Tidak mesti diselesaikan lewat jalur hukum
Penyelesaiannya bisa dengan perdamaian &

penjelasan yang memuaskan

Pemahaman Masyarakat Tentang


Malpraktek
1. Asumsi masyarakat tentang kesehatan menyimpang
2. Anggapan bahwa layanan di RS harus selalu sempurna

pasien sembuh
3. Dokter dianggap serba bisa
tak sembuh
.Pelayanan Kedokteran:

malpraktek

Kompleks & berjenjang


Pekerjaan yang harus dilakukan dengan penuh hati-hati
Berhubungan dengan manusia (HAM)

.Permasalahan:
Pasien sering dibawa terlambat
Dokter multifungsi
Banyak jabatan & Kerja overload

Aspek Hukum Malpraktek


1. Penyimpangan dari Standar Profesi Medis.
2. Kesalahan yang dilakukan dokter:
Kesengajaan (pelanggaran)
Kelalaian
3. Tindakan medis yang salah
menimbulkan

kerugian materil atau non materil dan


kelainan mental pasien.
4. Sering terjadi karena kesalahan sarana
Rumah Sakit

Unsur Malpraktik
1. Unsur kesengajaan (Intentional)

Professional misconducts (melakukan


tindakan yang tidak benar)
2. Unsur Pelanggaran:
Negligence (kelalaian)
Malfeasance (pelanggaran jabatan)
Misfeasance (Ketidak hati-hatian)
Lack of skill (Kurang keahlian)

Profesional Misconduct (Salah


Tindakan)
Menahan-nahan pasien
Membuka rahasia kedokteran tanpa hak
Aborsi illegal
Euthanasia (mempercepat kematian pasien)
Memberikan keterangan palsu
Melakukan praktek tanpa izin

Neglicence
Melakukan kelalaian sehingga mengakibatkan

kerugian pada pasien


Misalnya:
Kesalahan pemeriksaan
Kekeliruan dalam memberikan penilaian

penyakit
Salah menulis dosis resep
Kesalahan tindakan misalnya kesalahan operasi

Malfeasance (Pelanggaran jabatan)


Melakukan tindakan yang melanggar hukum

atau tindakan yang tidak tepat & layak


Misalnya
Melakukan tindakan pengobatan tanpa indikasi

yang jelas
Mengobati pasien dengan coba-coba tanpa
dasar yang jelas

Misfeasance
Melakukan pilihan tindakan medis yang tepat

tetapi dilaksanakan dengan tidak tepat


(improper performance)
Misalnya
Melakukan tindakan medis dengan menyalahi

prosedur

Lack of Skill
Melakukan tindakan diluar kemampuan atau

kompetensi seorang dokter, kecuali pada


situasi kondisi sangat darurat.
Misalnya:
Melakukan pembedahan oleh bukan dokter

bedah
Mengobati pasien diluar spesialisasinya /
keahliannya

Sanksi Malpraktek
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)
Pasal 359
Pasal 360
Pasal 361
UU Praktek Kedokteran
Pasal 75
Pasal 76
Pasal 79

KUHP
Pasal 359 : Barangsiapa karena salahnya menyebabkan

matinya orang dihukum penjara selama-lamanya 5th atau


kurungan selama-lamanya 1 th.
Pasal 360 ayat 1 : Barangsiapa karena salahnya
menyebabkan orang luka berat dihukum penjara selamalamanya 5 th atau hukuman kurungan selama-lamanya 1
th.
Pasal 360 ayat 2 : Barangsiapa karena salahnya
menyebabkan orang menjadi sakit atau tidak dapat
menjalankan jabatannya atau pekerjaannya sementara,
dihukum dengan hukuman penjara selama-lamanya 9 bl
atau hukuman kurungan selama-lamanya 6 bl atau
hukuman denda setinggi tingginya Rp 4500.

UU Praktek Kedokteran
Pasal 75 ayat 1 : Setiap dr, drg yang dengan sengaja

melakukan praktik kedokteran tanpa memiliki STR dapat


dipidana penjara paling lama 3 (tiga) th atau denda paling
banyak Seratus juta rupiah
Pasal 76 : Setiap dr, drg yang dengan sengaja melakukan
praktik kedokteran tanpa memiliki SIP dapat dipidana
penjara paling lama 3 (tiga) tahun atau denda paling
banyak Seratus juta rupiah.
Pasal 79 : Setiap dr, drg yang dengan sengaja tidak
memasang papan nama, membuat rekam medis dan tidak
memenuhi kewajiban dapat dipidana dengan penjara
paling lama 1 th atau denda paling banyak Lima puluh
juta rupiah.

Pencegahan Malpraktek
1. Dokter harus pintar berkomunikasi
2. Bersikap empati
3. Harus selalu mengembangkan diri & ilmu

Sanksi Pelanggaran
Disiplin
1. Pemberian peringatan tertulis
2. Rekomendasi pencabutan Surat Tanda

Registrasi (STR) atau Surat Izin Praktik (SIP);


dan/atau
3. Kewajiban mengikuti pendidikan atau
pelatihan di institusi pendidikan kedokteran
atau kedokteran gigi

STANDAR PROFESI
Definisi:Kriteria kemampuan (pengetahuan,

keterampilan teknisdan sikap perilaku) minimal yang


harus dikuasai olehindividu untuk dapat melakukan
kegiatan profesinya dimasyarakat secara mandiri.
Mengandung pengertian:
Standar profesi batasan kemampuan minimal dokter2.
2. Menguasai kemampuan (Knowledge, skill, prefessional
attitude)3.
3. Merupakan syarat untuk melakukan kegiatan
profesional4.
4. Dibuat oleh organisasi profesi (IDI)
1.

Pasal 2 KODEKI
Seorang dokter harus senantiasa melakukan

profesinya menurut ukuran yang tertinggi

Melakukan profesi kedokteran adalah sesuai

dengan ukuran ilmu kedokteran mutakhir,


etika umum, etika kedokteran, hukum dan
agama sesuai tingkat/jenjang pelayanan
kesehatan, serta kondisi dan situasi setempat.

KEGUNAAN STANDAR
PROFESI
Standar Profesi Dokter, merupakan pedoman

bagi para Dokter dalam menjalankan


profesinya untuk menjaga mutu pelayanan.
Acuan yang dipakai dalam menyusun standar
profesi adalah Katalog Pendidikan Dokter.

URAIAN STANDAR
PROFESI
Standar Profesi yang disusun Perhimpunan

Dokter (IDI) meliputi:


Standar Kompetensi (bidang pengetahuan
dan kemampuan teknis)
b. Standar Perilaku
c. Standar Catatan Medik yang berorientasi
masalah
d. Standar Sarana
a.

A. Standar Kompetensi
Standar Kompetensi (kemampuan) dibuat dengan

tujuan agar kemampuan profesi dapat diukur dengan


jelas.
Pendidikan Dokter dituntut untuk mendapatkan lulusan
yang:
Mempunyai pengetahuan dan dalam bidangnya, mampu

menanggulangi persoalan-persoalan secara profesional di


Indonesia, baik secara sendiri maupun bekerjasama
dengan disiplin lain yang terkait
Mampu mengembangkan sikap pribadi sesuai dengan
pedoman etika keilmuan dan profesi.
Mampu melakukan penelitian dasar untuk memecahkan
masalah di bidangnya

B. Standar Perilaku Dibahas dalam Pedoman


Etik
C. Standar Catatan Medik yang berorientasi
masalah Dibahas dalam Standar Pelayanan
medik
D. Standar Sarana Dibahas dalam Standar
Fasilitas Layanan kesehatan

STANDAR PELAYANAN
MEDIS
Pelayanan Medis yang Bermutu :

Pelayanan medis sesuai dengan standar profesi


dan standar prosedur operasional serta
kebutuhan medis pasien
Dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 29

Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran, seorang


dokter, dokter spesialis, dokter gigi dan dokter
gigi spesialis dalam melaksanakan praktik
kedokteran atau kedokteran gigi wajib
memberikan pelayanan medis yang bermutu

Upaya peningkatan mutu


pelayanan medis
Tidak dapat dipisahkan dengan upaya

standarisasi pelayanan medis


Setiap pelayanan medis di rumah sakit wajib
mempunyai standar pelayanan medis yang
kemudian perlu ditindak lanjuti dengan
penyusunan standard operasional procedur
(SOP).
Tanpa ada standar sulit untuk melakukan
pengukuran mutu pelayanan

Peningkatan mutu
pelayanan
Untuk melakukan monitoring dan peningkatan

mutu pelayanan medis perlu dilakukan:


1. Audit medis
Dilakukan oleh staf medis dengan melihat

diagnosis dan pengobatan yang terdokumentasi


dalam rekam medis apakah telah sesuai dengan
standar (SOP) atau belum

2. Audit rekam medis


Dilakukan oleh sub komite rekam medis dan atau
penanggung jawab unit kerja rekam medis terkait
dengan kelengkapan pengisian rekam medis

Anda mungkin juga menyukai