Indonesia
UUDS-1950
Dekrit
Presiden
5 Juli 1959 perundangan yang berlaku
Akhirnya
semua peraturan-peraturan
selama masa berlakunya UUDS 1950 yang diambil alih oleh UUD
1945 (UUD 1945 dinyatakan berlaku dengan Dekrit Presiden),
ditambah:
1. Peraturan perundangan yang dibuat berdasarkan UUD 1945.
2. ditambah lagi dengan peraturan-peraturan yang dibuat berdasarkan
Dekrit Presiden (sebagai peraturan-peraturan pelaksanaan Dekrit
Presiden tersebut sepanjang belum dicabut) berlaku pada masa
sekarang ini.
Alhasil dapatlah kita mengambil kesimpulan bahwa berdasarkan:
Pasal II Aturan Peralihan UUD 1945 (Setelah Dekrit Presiden)
juncto (berhubungan dengan);
Pasal 142 ketentuan Peralihan UUDS RI 1950 juncto;
Pasal 192 ketentuan Peralihan Konstitusi RIS 1949 juncto;
Pasal II Aturan Peralihan UUD 1945 (Proklamasi) juncto;
Pasal 3 Undang-undang Balatentara Jepang Tahun 1942 No. 1.
sambungan
sambungan
Penyelenggaraan Pemerintahan
Kekuasaan pemerintahan
sebelum amandemen
UUD 1945 (sebelum amandemen) kekuasaan
pemerintahan negara RI terdapat dalam
beberapa bab dan pasal sebagai berikut.
Bab III memuat ttg KEKUASAAN
PEMERINTAHAN NEGARA (psl 4 s.d. 15):
Psl 4 berbunyi sbb: Presiden RI memegang
kekuasaan Pemerintahan menurut UndangUndang Dasar; dlm melakukan kewajibannya
Presiden dibantu oleh seorang Wakil Presiden.
sambungan
Indonesia
adalahPemerintahan
Negara yang berdasarkan
Sistem
Negara
bersambung
bersambung
bersambung
bersambung
5.Usul pemberhentian Presiden dam/atau Wakil Presiden
dapat diajukan oleh DPR kepada MPR. hanya dengan
terlebih dahulu mengajukan permintaan kepada Mahkamah
Konstitusi untuk memeriksa, mengadili, dan memutus
pendapat DPR .
6. Presiden dibantu oleh menteri-menteri negara (Pasal 17
ayat (1)). Pasal 17 ayat (2) menyatakan bahwa menterimenteri itu diangkat dan diberhentikan oleh Presiden.
Ketentuan UUD 1945 tersebut menunjukkan bahwa negara
Indonesia menganut sistem Presidensial, dimana menterimenteri negara tidak bertanggung jawab kepada DPR
tetapi bertanggung jawab kepada Presiden.
PENGERTIAN
HUKUM PERDATA
orang,
Badan hukum
Badan hukum itu ialah subjek hukum
yang tidak bernyawa, karena itu kalau
bertindak harus diwakili atau dilakukan
oleh para pengurusnya.
sambungan
Konseptor
Perdata,
yaitu tersusun sbb:
SUSUNANKUH
HUKUM
PERDATA
1.Buku I Orang,yang berisi berkisar tentang
kedudukan hkm perorangan dan hkm kel;
2.Buku II Benda, yang berisi ttg hukum harta
kekayaan dan hukum waris;
3.Buku III Perikatan, yang berisi perikatan yang
lahir dari UU dan dari persetujuan/perj;
4.Buku IV Bukti dan Lewat Waktu, yang berisi
alat-alat bukti dan kedudukan benda
sebagai akibat daluarsa atau lampau waktu.
Penjelasan:
1.Hukum pribadi:hukum ttg diri seseorang
memuat peratuan-peraturan tentang
individu/anggota masy sbg subjek
dalam hukum, tentang kecakapannya
untuk memilki hak-hak, bertindak dalam
melaksanakan hak-hak tersebut dan
selanjutnya tentang hal-hal yang
mempengaruhi kecakapankecakapannya itu.
Menurut KUHPerdata
1.Anak di bawah umur:
2.Orang sakit ingatan dan keborosan:
3.Seorang wanita yang telah bersuami,
oleh Hakim dianggap tidak cakap untuk
melakukan hubungan hukum.
Hukum Kekeluargaan
Pengampuan
Seseoang yang telah dewasa dan sakit ingatan, menurut undang-undang harus diletakkan di bawah pengampuan (curatele). Demikian
juga bagi seseorang yang terlalu mengabaikan harta bendanya, sebab kurang mampu mengurus kepentigan dirinya. (Djumali 156)
Perkawinan
Masalah perkawinan, ketentuannya secara rinci telah diatur dalam UU No. 1 Tahun 1974 yang dilaksanakan dengan PP No. 9 Tahun
1975. Dalam UU itu ditetapkan mengenai perkawinannya itu sendiri, akibat perkawinan dan tentang perkawinan campuran. Pasal 1
menyatakan bahwa perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan
membentuk keluaga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. (Djumali 157).
Sambungan
4. Pendewasaan
Pendewasaan itu dapat diberikan atas keputusan
pengadilan bagi yang telah berusia delapan
belas
tahun.
5. Pengampuan
Seseoang yang telah dewasa dan sakit ingatan,
menurut undang-undang harus diletakkan di
bawah pengampuan.
6. Perkawinan
Mengenai perkawinannya itu sendiri, akibat
perkawinan dan tentang perkawinan campuran.
Hukum Kekayaan
1. Hukum kekayaan merupakan ketentuan-ketentuan
yang mengatur mengenai hubungan antara subjek
hukum dan objek hukum dalam suatu peristiwa
hukum.
2. Ruang lingkup hukum kekayaan terdiri dari:
Hukum benda ialah ketentuan-ketentuan yang
mengatur mengenai hal yang diartikan dengan
benda dan hak-hak yang melekat di atasnya.
Hukum perikatan.
Hukum perikatan
1. Perikatan bersyarat
kejadian belum tentu akan timbul atau tidak. perjanjian
asuransi.
Macam-macam Perikatan:
2. Perikatan bertanggung pada suatu ketetapan
Yaitu suatu perikatan yang digantungkan pada kejadian
atau peristiwa yang akan datang pasti terjadi. Contoh
antara lain perjanjian sewa-menyewa, perjanjian kerja.
3. Perikatan yang membolehkan memilih (beralternatif)
pihak debitur untuk memberikan macam prestasi. dibayar
kembali dengan uang atau oleh mobilnya.
sambungan
5. Perikatan yang dapat dibagi dan yang tidak dapat
dibagi,
Dalam hal ini kewajiban untuk memenuhi prestasinya
disanggupi oleh pihak /keluarga si debitur kepada kreditur.
Contoh: A mengadakan perikatan dengan B, di mana
disepakati oleh anak-anakinya apabila sampai/keburu
meninggal hutangnya belum terlunasi, anak-anak A secara
bersama akan melaksanakan prestasinya sampai tuntas.
6. Perikatan dengan penetapan hukuman
Yang dimaksud hukuman di sini bukan hukuman penjara,
misalnya penyitaan benda yang sesuai dengan kewajiban si
debitur apabila si debitur melakukan wanprestasi, benda
apa yang dapat disita atau diserahkan melalui Hakim,
biasanya telah dikemukakan dalam perjanjiannya.
1.
Pembayaran
artinya jika
kewajiban terhadap
suatu
perikatan(betaling),
dapat berakhir
karena:
perikatan itu telah dipenuhi. Ada kemungkinan pihak
ketiga yang membayar hutang seseorang debitur kemudian
menjadi kreditur baru pengganti kreditur lama (subrogasi).
2. Penawaran bayar tunai diikuti penyimpanan
(consignatie), yaitu pembayaran tunai yang diberikan oleh
debitur, namun tidak diterima oleh kreditur.
3. Pembaharuan hutang atau novasi, yaitu apabila hutang
yang lama digantikan dengan hutang yang baru.
4. Imbalan (vergelijking), atau kompensasi, yaitu apabila
kedua belah pihak saling mempunyai hutang maka hutang
mereka masing-masing saling diperhitungkan,
sambungan
5. Pencampuran hutang (schuldvermenging), apabila suatu
perikatan kedudukan debitur dan kreditur ada di satu tangan
seperti warisan.
6. Pembebasan hutang (kwijtschelding der schuld), yaitu
apabila kreditur membebaskan segala hutang-hutang .
7. Batal dan pembatalan (neitegheid of te niet doening)
perikatan batal atau dibatalkan. Misalnya, karena pihak-pihak
tidak cakap, terdapat paksaan, dsb.
8. Hilangnya benda yang diperjanjikan (het vergaan der
verschulddigde zaak) apabila benda tersebut binasa, maka
perjanjian batal.
9. Timbul syarat yang membatalkan (door werking ener
ontbindende voorwaarde), hadiah kepada B, jika lulus.
10.Kadaluarsa (verjaring).
6.Perjanjian pinjam
Lenyapnya/berakhirnya suatu
perjanjian (persetujuan) yakni
Hukum waris
sambungan
Kadaluarsa
Menurut Prof. DR. H. Muchsin, S.H. adalah keseluruhan dari prt-prt yang
menentukan perbuatan apa yang dilarang dan termasuk kedalam tindak pidana,
serta menentukan hukuman apa yang dapat dijatuhkan terhadap yang
melakukannya.
Menurut Prof. Moeljatno, S.H., adalah bagian drpada keseluruhan hukum yang
berlaku di suatu negara, yang mengadakan dasar-dasar dan aturan-aturan
untuk:
1. Menentukan perbuatan-perbuatan mana yang tidak boleh
dilakukan dengan disertai ancaman atau sanksi yang berupa
yang melanggar larangan tersebut.
2. Menentukan kapan dan dalam hal-hal melanggar laranganlarangan itu dapat pidana sebagaimana yang telah direncankn .
3. Menentukan dg cara bagaimana pengenaan pidana itu dpt
dilaksanakan apbila ada orang yang disangka telah melanggar
Atau dapat dikatakan Hukum pidana adalah mengatur tentang persoalan
mengenai tindakan-tindakan terhadap kejahatan-kejahatan dan hal-hal yang
bersangkut paut dengan kejahatan perilaku anggota masyarakat dalam
pergaulan hidup.
Pengertian lain
Atau dapat dikatakan Hukum pidana adalah
mengatur tentang persoalan mengenai
tindakan-tindakan terhadap kejahatankejahatan dan hal-hal yang bersangkut paut
dengan kejahatan perilaku anggota
masyarakat dalam pergaulan hidup.
Indonesia : delik
Istilah dalam hukum pidana
Latin : delictum
Belanda : Strafbaar Feith
Inggris : Criminal Act
Negara-negara Anglo saxon : offesen
2.
hukum pidana
dapat dibagi menjadi dua
Menurut
wujudnya:
a) Hk pidana dl arti objektif (ius poenali)
1) materill,
2) formil
b) Hk pidana dl arti subjektif (ius poemendi)
Menurut Penggolongannya
a) Hukum pidana sipil,
b)Hukum pidana militer, dan
c) Hukum pidana fiskal.
Tujuan
Hukum
Pidana,
menjamin agar di dalam
Tujuan
Hukum
Pidana
masyarakat tercipta kedamiaan dan keadilan bagi
setiap orang.
Terdapat 3 alasan mengapa negara melalui aparat
hukumnya menjatuhkan hukuman kepada mereka
yang melakukan pelanggaran, yaitu:
1. mempertahankan tata tertib;
2. Untuk mencegah terjadinya perbuatan yang
bisa menimbulkan ketidaktertiban dan tdk adil
3. Untuk mengembalikan serta mempertahankan
keamanan, ketertiban dan keadilan manakala
terganggu.
1.
Teori absolut/teori
pembalasan
Teori-teori
tentang
Hukum Pidana
wajib diberi pembalasan sesuai dengan kejahatannya atau
sanksi pidana yang mengikatnya dan yang berhak
menjatuhkan sanksi itu adalah negara.
2. Teori relatif/teori prevensi
Dijatuhkannya sanksi oleh pemerintah kepada mereka yang
telah melakukan pelanggaran hukum dengan tujuan agar
mereka yang telah berbuat salah atau keliru itu dikemudian
hari
3. Teori gabungan
membenarkan bahwa pemerintahlah berhak untuk
bertindak terhadap seseorang yang telah berbuat kesalahan,
sanksinya tidak hanya bersifat pembalasan melainkan juga
untuk memperbaiki tabiat yang berbuat kejahatn/ksalahan .
Riwayat
Secara singkat
hukum Pidana
pidana untuk
Hukum
dimenanggulangi
Indonesia
kejahatan. Hukum pidana tertulis yang sangat sederhana di
Indonesia sendiri mulai dikenal pada saat masuknya VOC
dan hanya diberlakukan pada golongan Eropa saja.
KUHP yang berlaku sekarang di Indonesia pada dasarnya
merupakan peninggalan dari pemerintah kolonial Hindia
Belanda yang dinamakan Wetboek van Strafrecht vor
Nederlandscg Indie (WvSNI) diberlakukan berdasarkan
Koninklijk Besluit tertanggal 15 Oktober 1915 Staadsblad
1915 No. 732 dan mulai berlaku pada 1 Januari 1918.
Berdasarkan UU No. 1 Tahun 1946 nama resmi Wetboek van
Strafrecht vor Nederlandscg Indie (WvSNI diubah menjadi
Wetboek van Strafrecht (WvS) yang dapat disebut sebagai
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
Sistematika KUHP:
Buku I tentang Ketentuan Umum (Pasal 1 103);
Buku II tentang Kejahatan (Pasal 104 488);
Buku III tentang Pelanggaran (Pasal 489 569).
(Wikipedia)
Dan juga ada beberapa Undang-undang yang mengatur tindak
pidana khusus yang dibuat setelah kemerdekaan antara lain:
UU No. 8 Drt Tahun 1955 tentang Tindak Pidana Imigrasi;
UU No. 9 Tahun 1967 tentang Narkoba
UU No. 16 Tahun 2003 tentang Anti Terorisme.
Berdasarkan
Pasal 10 Kitab
Undang-Undang
Ketentuan-ketentuan
Umum
dalam
Hukum
KUHP Pidana, Pidana terdiri atas:
1. Pidana Pokok
Pidana mati
Pidana penjara
Kurungan
Denda
2. Pidana Tambahan
1.
Menurut penuntutannya
Macam-macam
Delik
a) Delik aduan (klachtdelict)
b) Delik biasa (delik umum)
2. Menurut jumlah perbuatannya
a) Delik tunggal (voudig delict)
b) Delik jamak
3. Menurut tindakan atau akibatnya
a) Delik materiil
b) Delik formil
Pengertian kejahatan
Unsur-unsur
Delik dalam menentukannya
Pihak yang berwajib
harus memperhatikan dua unsur atau fakta:
1. Unsur obyektif
tertuju hanya kepada perbuatan si pelaku
2. Unsur subyektif
a) dilakukan secara sengaja:delik doleuse.
b) akibat kelalaian, ketidak sengajaan:
delik culpoos.
Melakukan
persidangan
yaitu:
1. Bahwa Hakim
tidak bolehperadilan,
berada dalam
keadaan
sakit/kesehatan badannya tertanggu;
2. Sebelum kasus itu ke pengadilan, pihak polri dan
kejaksaan telah melakukan interogasi dan
penyidikan (investigation) terhadap tertuduh, yang
hasil-hasilnya telah termuat dalam Berita Acara,
dan Jaksa akan melakukan penuntutan
berdasarkan Berita Acara tersebut.
Pidana mati
1. Pidana terberat, karena pelaksanaannya
berupa penyerangan terhadap hak hidup
manusia
2. Tidak dapat dikoreksi apabila terjadi
kekeliruan
Pidana penjara
1. Seumur hidup
2. Sementara dengan waktu paling pendek satu
hari dan paling lama 15 th (psl 12 ayat (2)
KUHP
Pidana denda
Hukuman berupa kewajiban, seseorang untuk
mengembalikan keseimbangan hukum atau
menebus dosanya dengan pembayaran sejumlah
uang tertentu.
a. Tunggal, hanya pidana denda saja yg
diancamkan terhadap pelanggaran, psl
403, 489 KUHP
b. Alternatif, sesuai psl 174 KUHP
c. Secara resmi alternatif terhadap
pelanggaran ttt seperti pasal 489 (2) KUHP .
bersambung
sambungan
Sumber-sumber
Hukum
Dagang
1. Hukum tertulis yg dikodifikasikan
a. KUHD
b. KUHS
2. Hukum tertulis yang belum dikodifikasikn,
yakni peraturan perundangan khusus yang
mengatur tentang hal-hal yang berhub dng
perdagangan.
1. Maatschapperusahaan
(Persekutuan Usaha)
Jenis-jenis
adalah suatu bentuk kerjasama yang paling
sederhana dan paling tidak mengikat.
Maatschap hanyalah suatu perjanjian intern
saja, oleh karena perjanjian mengenai
maatschap tidak dipersyaratkan untuk
diadakan pengumuman.
Akan tetapi kekayaan maatschap merupakan
1. terikat.
2. bukan merupakan kesatuan yuridis.
Pembentukan Firma
1. Firma harus diumumkan mengenai
pembentukannya,
2. harus disaksikan oleh notaris.
Firma akan berakhir apabila:
1. Waktu perjanjiannya telah lampau;
2. Diputuskan oleh para pesertanya ut
dibubarkan;
3. Firma dan para peseronya jatuh pailit.
1.
aslinyaKomanditer
Commanditaire
b. Nama
Perseroan
(CV)Venootschap
atau CV.
2. Dalam CV terdapat dua macam pesero,
yaitu:
a. Pesero yang aktif, bertanggung jawab
renteng dan penuh;
b. Pesero yang pasif atau pesero
komanditaris ataupun yang dalam istilah
Inggrisnya disebut sleeping partner
yang tanggung jawabnya terbatas sampai
sebesar modal yang dimasukkan.
PT
harus
didirikan
dengan:
1. Akta notaris, dan kemudian mendapat
2. Pengesahan dari kementerian kehakiman.
3. Perizinan beserta Anggaran Dasarnya harus
diumumkan dalam Berita Negara.
1.
PT Tertutup, PT
Macam-macam
2. PT Terbuka,
3. PT perseorangan,
4. PT Umum.
Pembubaran PT
Dibubarkan oleh hakim atas permohonan
kejaksaan
Karena waktu yang ditentukan oleh akta
pendirian lampau.
Atas keputusan rapat umum pemegang
saham.
Karena insolvensi setelah dinyatakan pailit.
Karena modal perseroannya berkurang 75%
atau lebih.
1.Seluruh harta kekayaan si pailit jatuh dalam keadaan penyitaan umum yang
bersifat konservator;
2.Si pailit kehilangan hak untuk mengurus dan menguasai harta kekayaannya
sendiri;
3. Harta kekayaan si pailit diurus dan dikuasai oleh Balai Harta Peninggalan
(BHP) untuk kepentingan para kreditor;
4. Dalam putusan hakim tersebut ditunjukkan seorang hakim komisaris yang
bertugas untuk memimpin dan mengawasi pelaksanaan jalannya kepailitan itu.
Penundaan Pembayaran
Pembayaran
Penundaan
Yaitu debitur yang
menduga (mengetahui)
bahwa dia tidak akan dapat melanjutkan
membayar utang-utangnya yang sudah bisa
ditagih, dapat mengajukan permohonan
penundaan pembayaran utang-utangnya
kepada hakim.
Bila permohonan debitur diizinkan, maka
selama waktu penundaan pembayaran itu
dia tidak boleh dipaksa untuk membayar
utang-utangnya.
Praperadilan
Praperadilan adalah wewenang PN untuk
memeriksa dan memutus menurut cara yang
diatur dl UU (KUHAP), tentang:
1.Sah/tidaknya suatu penangkapan dan atau
penahanan;
2.Sah/tidaknya penghentian penyidikan atau
penghentian penuntutan atas permintaan demi
tegaknya hukum dan keadilan;
3.Permintaan ganti kerugian/rehab oleh
tersangka/kel/pihak lain atas kuasanya yang
perkaranya tidak diajukan ke pengadilan.
Dapat mengajukan PK
Ada bukti baru tentang perkara tersebut yang
belum pernah diungkapkan atau dikemukakan
dalam sidang-sidang terdahulu.
Terdapat bukti kuat bahwa putusan hakim
tersebut dilakukan dengan prosedur hukum
yang salah;
Terbukti adanya ketidakcocokan antara faktafakta yang disajikan para pihak serta cara
persidangan.
Terima kasih
semoga anda
sukses
70%
APBN