Anda di halaman 1dari 29

PEMILIHAN MODA

(Modal Split)

Model pemilihan moda


bertujuan: untuk
mengetahui proporsi
orang yang akan
menggunakan moda.

Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Moda

1. Ciri pengguna jalan:


Pemilikan kendaraan

Pemilikan SIM
Struktur rumah tangga
Pendapatan
Faktor lain:
keharusan menggunakan kendaraan pribadi ke
tempat bekerja, keperluan mengantar anak
sekolah.

2. Ciri pergerakan:

Tujuan pergerakan
Waktu terjadinya
pergerakan
Jarak perjalanan

3. Ciri fasilitas moda transportasi:

Kuantitatif:
Waktu perjalanan, ongkos,
ketersediaan ruang dan tarif parkir.
Kualitatif:
Kenyamanan, keamanan,
keteraturan.

4. Ciri kota atau zona:


jarak dari pusat kota
kepadatan penduduk.

Beberapa komentar tentang model


pemilihan moda antara lain (Tamin, 2000)

Biaya.
Angkutan umum
captive
Lebih dari dua moda

Biaya

Biaya perkiraan adalah biaya


yang dipikirkan oleh pemakai
jalan dan dasar pengambilan
keputusan
Biaya aktual adalah biaya
sebenarnya yang dikeluarkan
setelah proses pemilihan moda
dilakukan.

Angkutan umum captive.


Orang yang berangkat dari rumah dan
tidak mempunyai atau menggunakan
mobil (tidak ada pilihan lain kecuali
angkutan umum).

Lebih dari dua moda


Beberapa prosedur pemilihan moda
memodelkan pergerakan dengan
hanya dua buah moda transportasi :
angkutan umum dan angkutan pribadi.
Dibeberapa negara terdapat pilihan
lebih dari dua moda,
Di Indonesia terdapat beberapa jenis
moda kendaraan bermotor (termasuk
ojek) ditambah becak dan berjalan
kaki.

Proses Pemilihan dua moda


(angkutan umum dan pribadi)
Total
pergerakan
Bergera
k
Mobil

Total
pergerakan

Tidak
bergerak

Angkuta
n

Angkuta
n

Umum
1

Umum
2

Tidak
bergerak
Angkuta
n

Mobil

Angkutan
umum

Sumber : Tamin, 2000

Bergera
k

Umum
Angkuta 2
n
Umum
1

Proses Pemilihan Moda untuk Indonesia


Total
pergerakan
Bergerak

Berjalan
kaki

Tidak
bergerak
Berkendara
an

Umum
Bermoto
r
Jalan
rel

Pribadi
Tidak
bermotor

Jalan
raya
Bus

(Becak )
Paratransit

Pemilihan moda
paratransit
Sumber : Tamin, 2000

Tidak
bermotor
(Sepeda)
Mobil

Bermoto
r
Sepeda
motor

JENIS MODEL PEMILIHAN MODA

MODEL PEMILIHAN MODA UJUNG


PERJALANAN (Trip-end Modal Split).
Ciri pribadi yang berbeda-beda digunakan untuk
memperkirakan pemilihan moda, yang dilakukan
setelah G
Tujuan perg, ciri perg dan moda diabaikan dalam
model ini
Hanya berkaitan dengan pendapatan, kepadatan
pemukiman, dan kepemilikan kend
Sangat tepat untuk jangka pendek, khususnya
jika AU tersedia diseluruh kajian yang tingkat
kemacetannya rendah

MODEL PEMILIHAN MODA


PERTUKARAN PERJALANAN
(Trip Interchange Modal Split )

Keuntungannya karena

mempertimbangkan ciri perg dan


ketersedian moda
Tetapi sulit mempertimbangkan
ciri pengguna jalan, karena perg
tsb telah diagregasikan dalam
bentuk MAT
Model ini dilakukan setelah D

Model Pemilihan Moda Dan Kaitannya Dengan


Model Lain

Pendekatan 1
Proses

pemilihan moda dilakukan


pada tahapan menghitung G,
perg angkutan umum dipisah
dengan angkutan pribadi
Setiap moda dianalisis secara
terpisah selama proses
pemodelan
Peubah sosio-ekonomi sangat
mempengaruhi proses MS

Pendekatan 2
Proses pemilihan moda terjadi

sebelum proses A

Pendekatan 3
Tahapan G dan A ikut menentukan
dalam MS

1. Model Jenis I

Model jenis I, pergerakan yang


menggunakan angkutan umum dan
pribadi dihitung secara terpisah
dengan model bangkitan pergerakan,
biasanya dengan menggunakan
model analisis regresi atau katagori.
Peubah dan parameter yang
digunakan berbeda untuk (a)
bangkitan dan tarikan, (b) untuk
setiap moda transportasi.

2. Model Jenis II

Model jenis II sering digunakan oleh


banyak kajian belakangan ini untuk
perencanaan angkutan jalan raya, bukan
untuk angkutan umum.
Oleh karena itu, hal yang terbaik yang
harus dilakukan adalah mengabaikan
pergerakan angkutan umum dalam
permodelan sehingga proses sebaran
pergerakan langsung terkonsentrasi
dalam pergerakan angkutan pribadi.
Komentar ini dapat ditujukan untuk
model jenis I. Teknik utama yang

3. Model Jenis III

Model III mengkombinasikan


model pemilihan moda
dengan model gravity, di
sini proses sebaran
pergerakan dan pemilihan
moda dilakukan secara
bersamaan.

4. Model Jenis IV

Model jenis IV sering digunakan


(walaupun model jenis III lebih
popular di negara barat).
Model tersebut menggunakan kurva
diversi, persamaan regresi atau
variasi model III.
Model ini selalu menggunakan
nisbah atau selisih antara hambatan
antara dua moda yang bersaing.

Dari semua model pemilihan


moda, pemilihan peubah yang
digunakan sangat tergantung
pada:
- orang yang memilih moda tsb
- Tujuan pergerakan
- Jenis model yang digunakan

LOGIT MODEL
1. BINOMIAL LOGIT MODEL (dua pilihan)
model yang digunakan untuk
memodelkan model split dg dua pilihan
moda
memiliki 2 tipe
a. Binomial Logit Model dg metode selisih
b. Binomial Logit Model de metode rasio
(nisbah)
2. MULTINOMIAL LOGIT MODEL (banyak
pilihan)

Binomial Logit Model


dengan
metode selisih

Digunakan untuk menentukan


peluang pemilihan moda
angkutan diantara 2 moda,
yang biasanya digunakan pada
trayek atau rute jarak pendek

Model Logit-biner-selisih

Keterangan :
P1 = proporsi menggunakan moda
1&2 = jenis moda yang dibandingkan
C
= parameter yg dipakai sebagai dasar
perbandingan
= intersep

= koefisien yang diperoleh dari hasil


regresi

Model Logit Biner Nisbah


Digunakan untuk menentukan peluang
pemilihan moda angkutan antara 2
moda, untuk trayek atau rute jarak jauh.

Metode Penaksiran regresi linear


Pemilihan antara logit biner selisih
dan logit biner nisbah dalam
pemilihan moda sangat ditentukan
oleh persepsi seseorang
membandingkan biaya perjalanan
atau waktu tempuh dalam memilih
moda yang akan digunakan.

Contoh:

Terdapat dua kejadian pergerakan yang dilayani oleh


dua jenis moda; satu berjarak jauh dan satu berjarak
dekat, waktu tempuh kedua pergerakan tersebut dapat
dilihat pada tabel berikut:

Moda A

waktu tempuh
pergerakan jarak
dekat (menit)
60

waktu tempuh
pergerakan jarak
jauh (menit)
660

Moda B

40

640

Selisih (A-B)

20

20

Nisbah (A-B)

1,5

1,03

Terlihat bahwa pada model logit biner

selisih, moda A bergerak 20 menit lebih


lama dari moda B (baik pergerakan jarak
dekat maupun jarak jauh). Akan tetapi pada
logit biner nisbah, untuk pergerakan jarak
dekat moda A bergerak 1,5 kali lebih lama
daripada
moda
B,
sedangkan
pada
pergerakan jarak jauh moda A bergerak
hanya 1,03 kali lebih lama dari moda B.
Jadi, dalam pemodelan pemilihan data
dapat disimpulkan bahwa jika data waktu
tempuh antar pasangan zona sangat
bervariasi, maka lebih baik digunakan model
logit biner nisbah, sedangkan jika waktu
tempuh tidak begitu bervariasi dapat

Anda mungkin juga menyukai