Anda di halaman 1dari 22

MATERI KULIAH

K BM II

Oleh :
BAMBANG SUGESTIYADI

1. Kompetensi Dasar :
a) Memahami struktur bangunan 2 lantai dengan konstruksi beton
bertulang
b) Mampu membuat gambar pra- rencana rumah tinggal 2 lantai
c) Mampu membuat gambar rencana dan detail bangunan 2 lantai
( atap , plafond dan pondasi)
d) Mampu menggambar rencana struktur bangunan 2 lantai dengan
konstruksi beton bertulang ( pondasi, kolom, balok, tangga dan plat
lantai)
e) Mampu menggambar rencana sistem utilitas bangunan rumah
tinggal 2 lantai ( sistem sanitasi, dan sistem drainasi air bersih
dan air kotor/kotoran, dan air hujan)

2. Tugas Akhir:
Gambar bangunan 2 lantai , lengkap dengan detail-2
dengan kertas A 3 / A4 atau dobel folio, diselesaikan
dengan program komputer

Konsep Perencanaan Rumah Tinggal 2 Lantai :


Kebutuhan
Fiisik:
1.
Makan/Min
um
2. Tidur/
Istirahat
3. Santai
4. Kerja
5. Servis
6. Hobby

Aspirasi
Kebutuhan
Fisik dan
Non Fisik
Idealisme
tentang
rumah
yang akan
dibangun

PERALATAN
FASILITAS
dan SARANA
BESARAN
RUANG
DENAH
RUANG

Kebutuhan
Non Fisik:
1. Sosialisasi
2. Aktualisasi
3.
Pengharga
an
4. Prestise
5.
Privatisasi
6. Relaksasi

Konsep Suasana dan Kualitas Rumah


Tinggal
ALAMIAH

Tuntutan
suasana
dan
Kualitas
Rumah

PENYELESA
IAN

Kombina
si

BUATAN /
AC

Konsep Citra Bangunan


Citra bangunan dikelompokkan;
a) Citra bangunan klasik, b) Citra bangunan modern,
c) Gabungan moderen klasik
Bangunan
klasik,
Bangunan
didominasi
moderen,
unsur
didominasi unsur 2
tradisionail,
fabrikasi, produk
unsur budaya
industri. Bentuk
dan adat. Unsur
didominasi unsur
sakral.mis :
geometris, segi-2 ,
Joglo, Rumah
bulatan, bidang-2
Gadang dan
kubus. segitiga
Ungkapan
secara
Unsur klasik dari
keseluruhan didominasi
Eropa
unsur moderen, unsur
klasik merupakan
sentuhan pada area
tertentu saja dan
merupakan tempelan.

Konsep Standard Ruang


Selanjutnya memperhitungkan besaran ruang dan dimensi ruang dipakai standard ruang minimal sebagai titik tolak awal dari perencanaan.
Standard ruang selalu dipakai dan harus menjadi acuan utama dalam proses perencanaan. Standard ruang merupakan hasil kajian secara teknis,
studi agronomis tentang besaran ruang dan ruang gerak manusia dalam suatu aktivitas kegiatan dalam sebuah ruang. Standard ruang dapat di
lihat dalam buku : Neufert Architect Data
.

Konsep Modul Ruang


Modul ruang merupakan perencanaan yang didekati dari ketersediaan bahan /material di lapangan / industri, atau merupakan keputusan dari
perencanan dalam menentukan pemakaian suatu bahan / material bangunan. Contoh : pemakaian tegel/keramik dengan dasar ukuran 30 x 30
cm, pemakaian partisi dengan ukuran 220 x 240 cm. Ukuran bentang kayu di lapangan maksimal 3, 50 Cm, dll.
Dari data-data material , selanjutnya diambil keputusan dengan kelipatan terkecil 0,30 . Selanjutnya semua komponen struktur bangunan
dengan modul 0,3 . Mis : ukuran kolom 15 x 15 cm, 15 x 30 cm, 30 x 30 cm, 30 x 60 cm. 60 x 60 cm. Dan seterusnya ukuran balok mengikuti.
Ukuran pintu mis : 90 x 210, jendela 60 x 90, dst.

Grid Modul
Modul direncanakan dengan kelipatan 0,30 x 0,30 cm
Besaran Ruang
Selanjutnya untuk menentukan luas masing-masing ruang dan setting ruang ditempuh dengan perhitungan besaran ruang. Besaran ruang dan seting ruang ditentukan
berdasarkan Standard Architecture dan sangat ditentukan dan di pengaruhi oleh Kebutuhan Non Fisiik. Peralatan paling utama dan dominan sebagai tolok ukur awal untuk
setting dan hitungan besaran ruang.

Ruang Tidur
Peralatan dominan dan utama adalah tempat tidur. Selanjutnya rancangan diawali dari setting tempat tidur. Dan selanjutnya yang paling penting adalah setting penempatan
pintu kamar dan jendela. Pembukaan pintu harus kedalam diusahakan pegangan pintu dibagian kanan. Penempatan jendela untuk sirkulasi udara dan pandangan ke arah
taman rumah.

Grid Modul

Analisis Ruang
Contoh ruang tidur
X

Analisis :
Standard Arsitektur merupakan data standard ruang yang telah dibakukan berdasarkan suatu studi yang mendalam, yang memuat
tentang jenis-jenis ruang dan ukuran ruang. Cara pemakaian data ini diperhitungkan sebagai kebutuhan minimum yang tidak boleh
dilanggar.
Misalkan : kebutuhan ruang minimum untuk 2 orang adalah = 3,00 x 3,00 m 2.
Berdasarkan analisis kebutuhan fasilitas ruang dan peralatan ruang, besaran ruang tidur dapat berkembang menjadi lebih besar.
Misalkan : di dalam ruang tidur akan ditempatkan ruang khusus untuk pakaian, untuk peralatan musik dan ruang untuk senam , maka
setting ruang akan berubah.

Tabulasi Data
Jumlah penghuni, peralatan,besaran ruang, selanjutnya di setting dalam denah ruang

TABULASI DATA
Data
Penghuni
Identitas

Profesi

Hoby

Aspirasi

Usia dan
Aktivitas

Kebutuhan
alat dan
Ruang

Ket.

Konsep MATRIK HUBUNGAN RUANG


Selanjutnya setelah proses besaran ruang dan setting ruang selesai dikerjakan, lalu melakukan proses analisis matrik
hubungan ruang untuk pendekatan desain denah ruang.
Matrik Hubungan Ruang Lantai 1

No
.

Ruang

Zonning Ruang

1.

R. Tamu

Umum

2.

R. Keluarga

Peralihan

3.

R. Tidur

Privat

4.

R. Kerja

Privat / Pralihan

5.

R. Makan

Privat / Pralihan

6.

Dapur

Service

7.

KM/ WC T

Privat

8.

Teras Depan

Umum

9.

Garasi

Servis

Matrik Ruang

Matrik Hubungan Ruang Lantai 2


No
.

Ruang

Zonning Ruang

1.

R. Belajar

Privat

2.

R. Hobi

Privat / Peralihan

3.

R. Tidur

Privat

4.

KM/WC

Privat

5.

R. Tidur Pembantu

Service

6.

Balkon

Privat

7.

Tangga Servis

Servis

8.

Jemuran

Service

9.

Perpustakaan

Peralihan

10.

Tangga

Privat / Peralihan

Matrik Ruang

Notasi :

Hubungan dekat

Ada hubungan

Tidak ada hubungan

Organisasi Ruang
Organisasi ruang adalah sketsa awal untuk menuju pada pembuatan denah ruang.
1. Skema Organisasi Ruang Lantai 1

2. Skema Organisasi Ruang Lantai 2

Konsep Posisi Tangga


Yang paling utama dalam perencanaan rumah tinggal 2 lantai, adalah
perencanaan perletakkan tangga. Pada perencanaan tangga harus
diperhatikan , posisi tangga sebagai penghubung antara lantai 1 dan lantai 2
dari rumah tinggal.
Ketentuan yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :

1.

Tangga harus pada posisi yang Strategis


menghubungkan aktivitas lantai 1 dan 2.
2.
Tangga harus mempunyai penyinaran dan penghawaan
yang cukup.
3.
Harus diperhatikan Space tangga yang tidak saling
mengganggu aktivitas naik turun tangga dan aktivitas
ruang yang lainnya.
4.
Dimensi lebar tangga, ketinggian tangga, pijakan
tangga , dan sudut tangga harus berdasarkan standard
yang telah dibakukan ( lihat: Neufert Architect Data )

Konsep Ukuran utama tangga


1. Tanjakan tangga (optrede), maksimal = 17 19 cm
2. Injakan / langkah datar (aantrede), minimal panjang kaki normal = 30 cm
3. Lebar tangga untuk :
a. 1 orang, minimal = 60 cm
b . 2 orang , minimal = 120 cm
c.. 3 orang, minimal = 180 cm
4. Sudut tangga untuk rumah tinggal diusahakan = 45 *

30
cm
18
cm

Sudut
45 *

Konsep Analisa Site


Selanjutnya setelah denah ruang dan suasana ruang serta kualitas ruang
ditentukan, dilanjutkan dengan Analisa Site. Merupakan pertimbangan perletakkan
bangunan terhadap besaran / ukuran tanah (kapling), serta pertimbangan
perletakkan rumah tinggal terhadap lingkungannya.
Berikut ini diberikan contoh analisa site sebuah rumah tinggal dengan luas tanah
( kapling) = 15 x 20 m2 = 300 m2.
Dengan pertimbangan :
1. Tentukan sketsa bangunan rumah tinggal yang akan direncanakan dalam
kapling tanah . Kemudian tentukan arah orientasi bangunan terhadap jalan
utama dari lingkungan lokasi rumah tinggal.
2. Tentukan Site Entrance (pintu masuk samping) dan Main Entrance
(pintu masuk utama) kearah rumah tinggal.
3. Tentukan perletakkan tapak bangunan terhadap luasan tanah (kapling) dengan
ketentuan Building Coverage (BC) atau koefisien Dasar Bangunan (KDB) yang
disyaratkan. BC atau KDB adalah perbandingan antara luas tanah dengan
bangunan yang terbangun dengan tanah kosong (taman, penghijauan)
4. Untuk daerah luar kota BC = 60 % , artinya = tanah yang terbangun (KDB)
adalah 60% x luas tanah, taman = 40 % x luas tanah. Sedangkan untuk tengah
kota BC = 70 80%. Sedangkan untuk pusat kota atau daerah perdagangan BC=
90%.
5. Kemudian tentukan Rooi atau garis sempadan, sesuai dengan peraturan dan
persyaratan Dinas Tata Kota setempat. Rooi yang diperkenankan adalah jarak
antara dinding paling tepi bangunan dengan As jalan lingkungan . Sesuai
dengan peraturan Dina Tata Kota setempat.

15 m

Rooi yang
dizinkan 3 m
Dalam kasus
ini Rooi
depan
dibuat 6 m
unt antisipasi
pengembang
an

Site
Entrance
Rooi
3m

20 m

Rooi
6m
Utara
Main
Entrance

As
jalan

Tugas Minggu Depan :


Membuat konsep rumah tinggal 2 lantai yang kamu inginkan.
Diterjemahkan dalam kebutuhan perlatan, sarana , dll.
Dibhuat kebutuhan ruangnya berdasarkan konsep diatas
Dirancang konsep keinginan rumahnya.
Dibuat rancangan Denah.
Kelas bangunan bebas, kelas menengah keatas.
Ketentuan teknis:
Luas lantai satu sekitar 120- 150 M2
Luas Lantai totalnya sekitar 300 m2

Rincian tugas KBM II


A. Menggambar Arsitektur
1. Gambar Denah ( skala 1 : 100)
2. Gambar Tampak 4 sisi ( skala 1 : 100)
3. Gambar Potongan 2 sisi (skala 1 : 100)
4. Gambar Site / Situasi ( tata letak rumah dalam kapling tanah /
tapak bangunan ) ( Skala sesuaikan dengan kondisi luas kapling
atau luas tanah )
B. Menggambar Struktur
5. Rencana Pondasi, Detail Pondasi (skala 1 : 5, 1: 10, 1: 20 )
6. Rencana atap ( minimal ada 1 atap dengan kuda-2 kayu)/Detail
Kuda kuda , Detail sambungan kuda -2
7. Rencana Plapond. Detail sambungan
8. Rencana Sanitasi, Detail Septic tank, Peresapan dan Bak Kontrol
9. Rencana Jaringan Listrik ( posisi lampu dan stop kontak& sakelar)
10.
Rencana dan Detail Pintu Jendela

Anda mungkin juga menyukai