Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi
INFEKSI
PENDAHULUAN
PPI di RS merupakan suatu upaya kegiatan untuk
meminimalkan atau mencegah terjadinya infeksi
pada pasien, petugas, pengunjung dan
masyarakat sekitar RS.
Ditinjau dari asal didapatnya infeksi dapat berasal
dari komunitas (community acquired infection)
atau berasal dari lingkungan RS (hospital
acquired infection) yg sebelumnya lebih dikenal
dengan istilah infeksi nosokomial
Karena seringkali tidak bisa secara pasti
ditentukan asal infeksi maka sekarang istilah
Infeksi Nosokomial (hospital acquired
infection) diganti dengan istilah baru yaitu
Healthcare Associated Infections (HAIs),
11/5/16
standar KARS versi 2012
2
dengan pengertian yg lebih luas tidak hanya di RS
TUJUAN
Tujuan pengorganisasian program
PPI adalah mengidentifikasi dan
menurunkan risiko infeksi yg
didapat dan ditularkan diantara
pasien, staf, tenaga profesional
kesehatan, tenaga kontrak,
tenaga sukarela, mahasiswa dan
pengunjung
3
INTEGRASI
INTEGRASI
KEGIATAN
KEGIATAN DNG
DNG
PMKP
PMKP
SDM :
- Komite PPI
- Tim PPI
- IPCN
- IPCLN
PROGRAM PPI
DIKLAT PPI :
- Staf RS
- Px
&
pengunjung
- Mhs praktik
ANGGARAN
ANGGARAN ::
-- APD
APD
-- Desinfectan
Desinfectan
-- Diklat,
Diklat,
-- Periksa
Periksa
kuman
kuman
Luwi-PPI 70615
Healthcare-Associated
Infections
The Big Five
Central line associated blood stream infection
(CLABSI) / Infeksi aliran darah terkait
penggunaan CVP
Ventilator associated pneumonia (VAP) /
Pneumonia terkait penggunaan ventilator
Surgical site infection (SSI) / Infeksi luka operasi
(ILO) / Infeksi daerah Operasi (IDO)
Catheter-associated UTI (CAUTI) / Infeksi saluran
kemih (ISK) terkait penggunaan kateter
Clostridium difficile associated disease (CDAD)
11/5/16
11/5/16
22 % of all
HAIs
1.Superficial
2.Deep
3.Organ
Space
11/5/16
Pneumonia
15% of all HAI
1.Ventilator Associated
Pneumonia (VAP) /
Pneumonia terkait
pemasangan ventilator
2.Aspiration
Pneumonia/pneumonitis
3.Hematogenous
11/5/16
BAB 2
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
(PPI)
FOKUS AREA :
1. Program kepemimpinan dan koordinasi (PPI
1; 2; 3; 4)
10
Standar PPI.1.
11
ICN/IPCN
ICN (infection control nurse)/IPCN (Infection prevention and
control nurse), bekerja purna waktu dengan ratio 1 IPCN
untuk tiap 100 150 TT di RS
Dalam bekerja IPCN dapat dibantu beberapa IPCLN (Infection
prevention and control link nurse) dari tiap unit, terutama
yg berisiko terjadinya infeksi
Kriteria :
Perawat dng pendidikan min D 3 & memiliki sertifikasi
pelatihan PPI/IPCN
Memiliki komitmen di bidang PPI
Memiliki pengalaman sebagai Ka ruangan atau setara
Memiliki kemampuan leadership, inovatif dan confident
Bekerja purna waktu
Tugas & tanggung jawab PPI lihat buku pedoman
manajerial PPI & fas yankes lainnya, halaman 17 18
IPCN agar membuat Rencana
kerja
11/5/16
standar KARS
versi 2012
12
P R O G R A M K E P E M I M P I N A N & KO O R D I N A S I
Standar PPI.2.
Ada penetapan mekanisme koordinasi untuk seluruh
kegiatan PPI yang melibatkan dokter, perawat dan tenaga
lainnya sesuai ukuran dan kompleksitas rumah sakit.
Komite PPI
Elemen Penilaian PPI.2.
1. Ada penetapan mekanisme untuk koordinasi program
pencegahan dan pengendalian infeksi
2. Koordinasi kegiatan PPI infeksi melibatkan dokter
3. Koordinasi kegiatan PPI melibatkan perawat
4. Koordinasi kegiatan PPI melibatkan profesional PPI
5. Koordinasi kegiatan PPI melibatkan urusan rumah tangga
(housekeeping)
11/5/16
standar
KARS versi 2012 tenaga lainnya sesuai 13
6. Koordinasi kegiatan PPI
melibatkan
BUAT
PROGRAM
PPI
14
KEBIJAKAN MANAJEMEN
a. Kebijakan kewaspadaan isolasi
.
.
.
.
.
.
.
.
.
15
KEBIJAKAN MANAJEMEN
d. Kebijakan tentang penggunaan antibiotik yg rasional
e. Kebijakan pelaksanaan surveilans
f. Kebijakan tentang pemeliharaan fisik dan sarana yg
melibatkan Tim PPI termasuk Kebijakan renovasi
bagunan
g. Kebijakan tentang kesehatan karyawan
h. Kebijakan penanganan KLB
i. Kebijakan penempatan pasien ( Infeksius dan noninfeksius)
j. Kebijakan upaya pencegahan infeksi ILO/IDO, IADP
(infeksi aliran darah perifer/Plebitis) , ISK, Pneumoni
k. Kebijakan tentang penerapan buku pedoman
manajerial dan buku pedoman pencegahan dan
pengendalian infeksi RS
11/5/16
16
KEBIJAKAN TEKNIS
1.
2.
3.
4.
17
KEBIJAKAN TEKNIS
11.SPO tentang pencegahan dan pengendalian IAD,
ISK, HAP, VAP, IDO, flebitis dan dekubitus
12.SPO tentang isolasi (airborne, contact dan
droplet)
13.SPO Kebersihan Tangan, Tertusuk Jarum
14.SPO tentang skrining dan penanganan MRSA
15.SPO Surveillance dan KLB
16.SPO single use reuse
17.SPO penanganan makanan
18.SPO pengambilan spesimen
11/5/16
18
19
PROGRAM PPI
Terbaru ada program PPI setiap tahun
Acuan Program , baca:
Buku Pedoman PPI di RS dan fasilitas yan kes lainnya
Pelayanan (kesiapan menghadapi Emreging Infectious
Disiesae)
Buku Pedoman surveilans infeksi
Buku Pedoman Instalasi Pusat Sterlisasi di RS
Buku Pedoman PPI di ICU
Buku Manajemen linen RS
Buku Pedoman Sanitasi RS
Buku Pedoman hand hyegine WHO
Buku Pedoman PPI utk Tb
Buku Pedoman PPI untuk HIV
11/5/16
20
SISTEMATIKA PROGRAM
1.
Pendahuluan
2.
Latar belakang
3.
4.
5.
6.
Sasaran
7.
8.
9.
PROGRAM PPI
1.
Pendahuluan
2.
Latar belakang
3.
PROGRAM PPI
5. Cara melaksanakan kegiatan
6. Sasaran
7. Skedul (jadwal) pelaksanaan
kegiatan
8. Evaluasi pelaksanaan kegiatan &
pelaporannya
9. Pencatatan, pelaporan & evaluasi
kegiatan
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
P R O G R A M K E P E M I M P I N A N & KO O R D I N A S I
Standar PPI.4.
Pimpinan rumah sakit menyediakan sumber daya yang
cukup untuk mendukung program pencegahan dan
pengendalian infeksi.
25
( Bila
26
27
PROGRAM PPI
Melaksanakan Surveilans PPI 6
Melakukan Investigasi outbreak PPI 6
Membuat Infection Control Risk Assessment (ICRA) PPI 6 EP
4, PPI 7, PPI 7.1 sd PPI 7.5
Monitoring Sterilisasi di RS PPI 7.1
Monitoring Manajemen laundry dan linen PPI 7.1
Monitoring Peralatan kadaluwarsa, single-use menjadi re-use
Monitoring Pembuangan sampah infectious & cairan tubuh
Monitoring Penanganan pembuangan darah dan komponen
darah
Monitoring Area kamar mayat dan post mortem
Monitoring Pembuangan benda tajam dan jarum
Pencatatan dan pelaporan tertusuk jarum
Monitoring penggunaan ruang Isolasi
Monitoring kepatuhan Hand hygiene
Diklat
11/5/16
28
29
Area pasien
Area Pengunjung
Area Staf
11/5/16
30
31
32
DATA-DATA SURVEILANCE
33
11/5/16
34
DATA-DATA SURVEILANCE
DATA- DATA
SURVEILANC
E
TELUSUR
DATA
Formulir
surveilans harian IRS
Lakukan rekap bulanan
formulir
survelans
bulanan IRS
Buat
laporan
hasil
surveilance (PPI 10.5, PPI
10.6)
11/5/16
Buat ICRA
Desiminasi hasil
standar
KARS versi 2012
Kegiatan
integrasi
dng
PROFIL INDIKATOR
JUDUL
DIMENSI MUTU
TUJUAN
DEFINISI OPERASIONAL
FREKUENSI PENGUMPULAN
DATA
PERIODE ANALISA
NUMERATOR
DENOMINATOR
SUMBER DATA (inklusi &
eksklusi)
STANDAR
PJ PENGUMPUL DATA/PIC
11/5/16
36
11/5/16
37
IDENTIFIED RISK
ACTIONS TO
REDUCE RISK
MEASUREMENT
Urinary Tract
Infections
100% compliance
with
catheter care
guidelines
11/5/16
39
CONTOH
CONTOH
CONTOH
PROFIL INDIKATOR
JUDUL
DIMENSI MUTU
TUJUAN
DEFINISI OPERASIONAL
FREKUENSI PENGUMPULAN
DATA
PERIODE ANALISA
NUMERATOR
DENOMINATOR
SUMBER DATA (inklusi &
eksklusi)
STANDAR
PJ PENGUMPUL DATA/PIC
LUWI-PPI 2062013
CONTOH
CONTOH
CONTOH
CONTOH
FORM
11/5/16
DARI PELATIHAN
PPI JCI
50
Event
Risk Assessment
Grid
Probability of
Occurrence
Score:
Potential
Severity/Risk Level
of Failure
Potential Change
in Care,
Treatment,
Services
Preparednes
s
High
Med
Low
None
Life Threatening
Permanent Harm
Temp
Harm
None
High
Mod
Low
Non
e
Poor
Fair
Good
Risk
Level
GEOGRAPHY AND
COMMUNITY
Hurricanes
10
10
10
11
POTENTIAL INFECTION
COMMUNICATION
11/5/16
51
PENILAIAN DAMPAK
KLINIS/KONSEKUENSI/SEVERITY (1)
TK RIKS
Deskripsi
Dampak
Tdk
significant
Minor
Moderat
Mayor
Katatropik
11/5/16
52
PENILAIAN
PROBABILITAS/FREKUENSI
TINGKAT
RISIKO
DESKRIPSI
1
2
3
4
5
53
MATRIKS GRADING
RISIKO
Probabilitas
Tak
Significant
1
MINOR
2
Moderat
3
Sangat sering
terjadi
(Tiap
minggu/bulan)
5
Mayor
4
Katatro
spik
5
Ekstri
m
Ekstri
m
Sering terjadi
Moderat
(bbrp kali/tahun)
4
Modera Tinggi
t
Ekstri
m
Ekstri
m
Mungkin terjadi
(1 - < 2
tahun/kali)
3
Rendah
Modera Tinggi
t
Ekstri
m
Ekstri
m
Jarang terjadi
(> 2 - < 5
th/kali)
2
11/5/16
Rendah
Rendah Moder
at
Tinggi
Ekstri
m
54
TINDAKAN
EKSTREM
(SANGAT
TINGGI)
HIGH
(TINGGI)
MODERATE
(SEDANG)
LOW
11/5/16
(RENDAH)
55
CONTOH
Di RS X pasien jatuh dari tempat tidur dan
meninggal, kejadian seperti ini pernah terjadi
kurang dari 2 tahun yang lalu
Nilai dampak
: 5 (katastropik), karena pasien
meninggal
Nilai probabilitas : 3 (mungkin terjadi) karena
pernah
56
STANDAR
IDENTIFIKASI
RISIKO
7.1
Sterilisasi alkes
BIJAK
SPO
EDU
STA
F
PERUB KEG
PRATI
.
K
LAI
N
Alkes kadaluwarsa
Single use re use
7.2
Sampah infectious
& cairan tubuh
Darah & komponen
darah
Kamar mayat &
post mortem
7.3
7.4
11/5/16Pengontrolan
mesin
57
No JENIS
SKO PRIORIT TUJUA TUJUA STRATE EVALUA PROGRE
KELOMPOK R
AS
N
N
GI
Si
SS/
RISIKO
UMUM KHUSU
ANALISIS
S
11/5/16
58
60
61
62
JENIS LIMBAH
Limbah padat:
o Infeksius( kantong kuning)
o Non infeksius (kantong
hitam)
o Daur ulang ( kantong
putih)
o Limbah sitotoksik
( kantong ungu)
Limbah cair
o Infeksius
o Non infeksius
Limbah
benda tajam
11/5/16
standar KARS versi 2012
63
11/5/16
64
11/5/16
65
66
11/5/16
67
68
69
11/5/16
70
LANGKAH PERTAMA :
MENGGUNAKAN TABEL BERIKUT UNTUK
MELAKUKAN IDENTIFIKASI TYPE/JENIS
KONTRUKSI KEGIATAN PROYEK (Type A-D)
TYP
E
A
KRITERIA
Inspeksi dan Kegiatan Non-Invasive.
Termasuk tetapi tidak terbatas pada :
71
TYP
E
B
KRITERIA
Skala kecil, kegiatan durasi pendek
yang menciptakan debu minimal.
Termasuk, tetapi tidak terbatas pada :
Instalasi telepon dan perkabelan
komputer.
Akses ke ruang terbuka.
Pemotongan dinding atau langit-2
dimana migrasi debu dapat di kontrol
72
TYPE
KRITERIA
Pekerjaan yang menghasilkan debu tingkat
C
sedang hingga tinggi atau memerlukan
pembongkaran atau pemindahan/penghapusan/
pembersihan komponen bangunan tetap atau
rakitan.
Termasuk tetapi tidak terbatas pada :
Pengampalasan dinding untuk pengecatan atau
penutup dinding
pemindahan/penghapusan/pembersihan penutup
lantai, plafon langit-2 dan pekerjaan khusus.
Kontruksi dinding baru.
Pekerjaan saluran kecil atau pekerjaan listrik di
atas langit-langit
73
TYPE
D
KRITERIA
Pembongkaran dan kontruksi proyek-2
besar.
Termasuk tetapi tidak terbatas pada :
Kegiatan yg membutuhkan shift kerja
berturut-turut
Memerlukan pembongkaran berat
atau pemindahan/penghapusan sistem
perkabelan lengkap.
Kontruksi baru..
74
LANGKAH KEDUA :
identify the Patient Risk Groups
Low
Risk
Office
areas
Medium Risk
Cardiology
Echocardiography
Endoscopy
Nuclear Medicine
Physical Therapy
Radiology/MRI
Respiratory
Therapy
High Risk
CCU
Emergency Room
Labor & Delivery
Laboratories
(specimen)
Medical Units
Newborn Nursery
Outpatient
Surgery
Pediatrics
Pharmacy
Post Anesthesia
Care Unit
Surgical Units
Highest Risk
LANGKAH KETIGA :
IC Matrix - Class of Precautions: Construction
Project by Patient Risk
Patient Risk
Group
I
I
B
II
II
Group
High Risk Group
Highest Risk
I
II
II
III/IV
II
III
D
III/IV
IV
III/IV
III/V
IV
IV
Group
76
LANGKAH KEEMPAT :
DIPERLUKAN DESKRIPSI TINDAKAN
PENGENDALIAN INFEKSI BERDASARKAN KELAS
CLASS
Selama pembangunan
proyek
1.Laksanakan
Setelah penyelesaian
proyek
1. Bersihkan area kerja
pekerjaan dengan
setelah
metode
tugas.
meminimalisasi
timbulnya debu dari
pelaksanaan kegiatan
kontruksi.
2.Segera
kembali
semula
meletakan
ketempat
12062013
plafonluwi icra
atap
menyelesaikan
CLAS
S
II
Selama
pembangunan
proyek
Setelah penyelesaian
proyek
1. Menyediakan sarana
1. Lap permukaan kerja
aktif utk mencegah
dengan
debu udara dari
pembersih/desinfektan
penyebaran ke
.
atmosfer.
2. Wadah yg berisi
2. Air kabut permukaan
limbah kontruksi
kerja utk
sebelum di
mengendalikan debu
transportasi harus
pada waktu
tertutup rapat.
pemotongan..
3. Pel basah dan/atau
3. Seal pintu yang tidak
vakum dengan HEPA
terpakai dengan
filter, vakum sebelum
lakban.
meninggalkan area
4. Blokir dan tutup
kerja.
ventilasi udara.
4. Setelah selesai,
5. Tempatkan tirai debu
mengembalikan sistem
luwi icra 12062013
di pintu masuk dan
HVAC di mana
CLA
SS
III
Selama pembangunan
proyek
Setelah penyelesaian
proyek
1. Untuk mencegah
1. Jangan menghilangkan
kontaminasi dari
barier dari area kerja
sistem saluran maka
sampai proyek selesai
hilangkan/lepaskan
diperiksa oleh
atau isolasi sistem
Komite/Panitia PIRS.
HVAC di area, dimana
Dibersihkan oleh bagin
pekerjaan sedang
kebersihan RS..
dilakukan..
2. Hilangkan barier
2. Lengkapi semua
material dengan hati-2
barier penting yaitu
untuk meminimalisasi
sheetrock, plywood,
penyebaran dari
plastic untuk
kotoran dan puing-2
menutup area dari
yg terkait dng
area yg tdk untuk
kontruksi.
kerja atau
menerapkan metode
pengendalian kubus
(gerobak dng penutup
luwi icra 12062013
plastik & koneksi
CLAS
S
III
Selama pembangunan
proyek
3. Menjaga tekanan
Setelah penyelesaian
proyek
3. Vacuum area kerja area
vacuums.
menggunakan HEPA
dng
dengan penyaringan
pembersih/disinfeksi/cl
udara.
eaner
5. Setelah selesai,
kontruksi sebelum di
mengembalikan sistem
transportasi harus
HVAC)..
tertutup rapat.
5. Tutup wadah
luwi icra 12062013
transportasi atau
CLAS
S
IV
Selama pembangunan
proyek
Setelah penyelesaian
proyek
1. Untuk mencegah
1. Jangan menghilangkan
kontaminasi sistem
barier dari area kerja
saluran maka isolasi
sampai proyek selesai
sistem HVAC di area,
diperiksa oleh
dimana pekerjaan
Komite/Panitia PPIRS.
sedang dilakukan..
Dibersihkan oleh bagin
2. Lengkapi semua
kebersihan RS..
barier penting yaitu
2. Hilangkan barier
sheetrock, plywood,
material dengan hati-2
plastic untuk
untuk meminimalisasi
menutup area dari
penyebaran dari
area yg tdk untuk
kotoran dan puing-2
kerja atau
yg terkait dng
menerapkan metode
kontruksi.
pengendalian kubus
(gerobak dng penutup
plastik & koneksi
disegel ke tempat
bekerja dng HEPA
CLAS
S
IV
Selama pembangunan
proyek
3.Menjaga tekanan
Setelah penyelesaian
proyek
3.Wadah untuk
udara negatif di
limbah kontruksi
dalam tempat
harus ditutup
kerja dengan
rapat sebelum
menggunakan
kontruksi.
4.Wadah
dilengkapi dengan
transportasi atau
penyaringan
gerobak agar
udara.
ditutup rapat.
4.Segel lubang,
pipa, saluran &
CLAS
S
IV
Selama pembangunan
proyek
Setelah penyelesaian
proyek
5. Membangun
5. Vakum area kerja dengan
serambi/ruangan dan
vakum HEPA filter.
semua personil melewati
ruangan ini sehingga
6. Area di pel dengan pel
dapat disedot debunya
basah dengan
dengan vakum cleaner
HEPA sebelum
pembersih/desinfektan.
meninggalkan tempat
7. Setelah selesai
kerja atau mereka bisa
memakai kain atau baju
mengembalikan sistem
kertas yg di lepas setiap
HVAC dimana pekerjaan
kali mereka
meninggalkan tempat
dilakukan.
kerja
6. Semua personil
memasuki tempat kerja
diwajibkan untuk
mengenakan penutup
sepatu. Penutup sepatu
LANGKAH KE 4.
IdentiFIKASI DAERAH SEKITAR AREA
PROYEK, MENILAI DAMPAK POTENSIAL
Unit
Below
Unit
Above
Lateral
Lateral
Behind
Front
Risk
Group
Risk
Group
Risk
Group
Risk
Group
Risk
Group
Risk
Group
Location of Construction:
Project Coordinator:
Contractor Performing Work
Supervisor:
YES
NO
CONSTRUCTION ACTIVITY
CLASS III
1.
2.
3.
Date
Initial
4.
5.
YES
Permit No:
Project Start Date:
Estimated Duration:
Permit Expiration Date:
Telephone:
NO
INFECTION CONTROL RISK GROUP
3.
1.
2.
3.
4.
6.
7.
8.
9.
6.
7.
87
CLASS IV
Date
Initial
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Additional Requirements:
___________
Date Initials
Permit Request By:
Date:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
___________
Exceptions/Additions to this
permit
Date Initials
are noted by
attached memoranda
Permit Authorized By:
Date:
88
KESIMPULAN
Harus ada kebijakan renovasi dan
kontruksi di RS.
Setiap RS yang melakukan renovasi
maka Komite /Panitia/Tim PPI harus
membuat ICRA
Renovasi tidak bisa dilaksanakan
sebelum ada ijin dari Komite/Panitia/Tim
PPI
Perlu edukasi ke unit-unit kerja di RS
PROSEDUR ISOLASI
Standar PPI.8
Rumah sakit menyediakan penghalang untuk
pencegahan (barrier precaution) dan prosedur
isolasi yang melindungi pasien, pengunjung dan
staf terhadap penyakit menular dan melindungi
dari infeksi pasien yang immunosuppressed,
sehingga rentan terhadap infeksi nosokomial.
Elemen Penilaian PPI.8
1. Pasien yang sudah diketahui atau diduga infeksi
menular harus di isolasi sesuai kebijakan rumah
sakit dan pedoman yang direkomendasikan.
2. Kebijakan dan prosedur mengatur pemisahan
antara pasien dengan
penyakit menular, dari
11/5/16
standar KARS versi 2012
90
pasien lain yang berisiko tinggi, yang rentan karena
PROSEDUR ISOLASI
3. Kebijakan dan prosedur mengatur bagaimana
cara mengelola pasien dengan infeksi airborne
untuk jangka waktu pendek ketika ruangan
bertekanan negatif tidak tersedia
4. Rumah sakit mempunyai strategi untuk
berurusan dengan arus pasien dengan penyakit
yang menular
5. Ruangan bertekanan negatif tersedia dan di
monitor secara rutin untuk pasien infeksius yang
membutuhkan isolasi untuk infeksi airborne; bila
ruangan bertekanan negatif tidak segera
tersedia, ruangan dengan sistem filtrasi HEPA
yang diakui bisa digunakan.
11/5/16
standar KARS versi 2012
91
KEWASPADAAN ISOLASI
Kewaspadaan isolasi adalah suatu strategi yang
dilakukan oleh Rumah Sakit untuk mencegah
infeksi
Kewaspadaan isolasi terdiri dari :
1. kewaspadaan standar
2. kewaspadaan berdasarkan transmisi
Kewaspadaan standar harus di terapkan di setiap
saat tanpa memandang pasien terinfeksi atau
tidak terinfeksi di semua fasilitas kesehatan
11/5/16
93
KEWASPADAAN ISOLASI
Ditujukan kepada semua pasien tanpa mempertimbangkan
infeksi atau non infeksi standard precaution meliputi :
1.Kebersihan tangan,
2.Penggunaan APD (sarung tangan,maske,
pelindungmata/wajah. Gaun/apron),
3. Peralatan perawatan pasien,
4. Pengendalian lingkungan ,
5. Penanganan limbah,
6.Penanganan linen,
7.Kesehatan karyawan
8. Penempatan pasien
9.Hygiene respirasi/Etika batuk
10.Praktek menyuntik yang aman
11.Praktek pencegahan untuk prosedur lumbal punksi
11/5/16
94
95
Standar PPI.9.
Sarung tangan, masker, proteksi mata dan peralatan
proteksi lainnya, sabun dan desinfektan tersedia dan
digunakan secara benar bila diperlukan.
Elemen Penilaian PPI 9.
1. RS mengidentifikasi situasi dimana sarung tangan dan atau
masker atau pelindung mata dibutuhkan Kebijakan
penggunaan APD
2. Sarung tangan dan atau masker atau pelindung mata
digunakan secara tepat dan benar
3. RS mengidentifikasi situasi mana diperlukan prosedur cuci
tangan, disinfeksi tangan atau disinfeksi permukaan.
4. Prosedur cuci tangan dan desinfeksi digunakan secara
benar di seluruh area tersebut
5.
RS mengadopsi pedoman
hand
dari sumber yang96
11/5/16
standar KARS
versi hygiene
2012
berwenang
11/5/16
97
11/5/16
98
11/5/16
99
11/5/16
100
11/5/16
101
INTEGRASI PROGRAM
DENGAN PMKP
Standar PPI.10
Proses pengendalian dan pencegahan infeksi
diintegrasikan dengan keseluruhan program rumah sakit
dalam peningkatan mutu dan keselamatan pasien
Elemen Penilaian PPI.10.
1. Kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi
diintegrasikan ke dalam program peningkatan mutu dan
keselamatan pasien rumah sakit (lihat juga PMKP.1.1,
EP)
2. Kepemimpinan dari program pencegahan dan
pengendalian infeksi termasuk dalam mekanisme
pengawasan dari program mutu dan keselamatan
pasien rumah sakit
11/5/16
102
INTEGRASI PROGRAM
DENGAN PMKP
Standar PPI 10.1.
Rumah sakit menelusuri risiko infeksi, infeksi dan
kecenderungan infeksi terkait pelayanan kesehatan
Elemen Penilaian PPI 10.1.
1. Risiko infeksi terkait dengan pelayanan kesehatan
ditelusuri PPI 6 EP 3 & 4
2. Angka infeksi terkait dengan pelayanan kesehatan
ditelusuri PPI 6 EP 2 & 3
3. Kecenderungan infeksi terkait dengan pelayanan
kesehatan ditelusuri PPI 6 EP 2 & 3
Analisa data PPI Lihat PPI 6 dan PMKP 3.1, PMKP 4.
11/5/16
103
INTEGRASI PROGRAM
DENGAN PMKP
Standar PPI 10.2.
Peningkatan mutu termasuk penggunaan
indikator/pengukuran yang berhubungan dengan
masalah infeksi yang secara epidemiologis penting
bagi rumah sakit.
Elemen Penilaian PPI 10.2.
1. Kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi
diukur.
2. Pengukuran tersebut mengidentifikasi infeksi penting
secara epidemiologis
Lihat profil/kamus indikator dan hasil analisis PPI 6
11/5/16
104
INTEGRASI PROGRAM
DENGAN PMKP
Standar PPI 10.3.
Rumah sakit menggunakan informasi risiko, angka dan
kecenderungan untuk menyusun atau memodifikasi
proses untuk menurunkan risiko infeksi terkait
pelayanan kesehatan ke level yang serendah mungkin.
Elemen Penilaian PPI 10.3.
1. Proses di tata ulang berdasarkan risiko, angka dan
kecenderungan data dan informasi
2. Proses di tata ulang untuk menurunkan risiko infeksi ke
level serendah mungkin
Lihat analisa data dan rencana tindak lanjut PPI 6,
PMKP 3.1, PMKP 4
11/5/16
105
INTEGRASI PROGRAM
DENGAN PMKP
Standar PPI 10.4.
Rumah sakit membandingkan angka kejadian infeksi
rumah sakit, dengan rumah sakit lain melalui
perbandingan data dasar/ databases.
Elemen Penilaian PPI 10.4.
1. Angka infeksi terkait pelayanan kesehatan
dibandingkan dengan angka-angka di rumah sakit lain
melalui komparasi data dasar (lihat juga PMKP.4.2, EP 2
dan MKI.20.2, EP 3)
2. Rumah sakit membandingkan angka yang ada dengan
praktik terbaik dan bukti ilmiah Lihat profil indikator
11/5/16
106
INTEGRASI PROGRAM
DENGAN PMKP
Standar PPI 10.5.
Hasil monitoring pencegahan dan pengendalian infeksi
di rumah sakit, secara berkala disampaikan kepada
pimpinan dan staf
Elemen Penilaian PPI 10.5.
1. Hasil pengukuran dikomunikasikan kepada staf medis
2. Hasil pengukuran dikomunikasikan kepada staf
perawat
3. Hasil pengukuran dikomunikasikan kepada
manajemen
= lihat PMKP 1.4 (publikasi data)
11/5/16
107
INTEGRASI PROGRAM
DENGAN PMKP
Standar PPI 10.6
Rumah sakit melaporkan informasi tentang infeksi ke
pihak luar, Kementerian Kesehatan atau Dinas Kesehatan
Elemen Penilaian PPI 10.6.
1. Hasil program pencegahan dan pengendalian infeksi
dilaporkan kepada Kementerian Kesehatan atau Dinas
Kesehatan sesuai ketentuan (lihat juga MKI.20.1, EP 1)
RL 6
2. Rumah sakit melakukan tindak lanjut yang benar
terhadap laporan dari Kementerian Kesehatan atau
Dinas Kesehatan
11/5/16
108
11/5/16
110
11/5/16
111
IDENTIFIKASI RISIKO
ANALISA RISIKO
ASESMEN RISIKO
EVALUASI RISIKO
TEGAKKAN KONTEKS
SURVEILANCE
TELUSUR
DATA
SINGLE
USECSSD
RE-USE
DI LUAR
CSSD
TERIMA
KASIH
11/5/16
119