Anda di halaman 1dari 119

ENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN

INFEKSI

PENDAHULUAN
PPI di RS merupakan suatu upaya kegiatan untuk
meminimalkan atau mencegah terjadinya infeksi
pada pasien, petugas, pengunjung dan
masyarakat sekitar RS.
Ditinjau dari asal didapatnya infeksi dapat berasal
dari komunitas (community acquired infection)
atau berasal dari lingkungan RS (hospital
acquired infection) yg sebelumnya lebih dikenal
dengan istilah infeksi nosokomial
Karena seringkali tidak bisa secara pasti
ditentukan asal infeksi maka sekarang istilah
Infeksi Nosokomial (hospital acquired
infection) diganti dengan istilah baru yaitu
Healthcare Associated Infections (HAIs),
11/5/16
standar KARS versi 2012
2
dengan pengertian yg lebih luas tidak hanya di RS

TUJUAN
Tujuan pengorganisasian program
PPI adalah mengidentifikasi dan
menurunkan risiko infeksi yg
didapat dan ditularkan diantara
pasien, staf, tenaga profesional
kesehatan, tenaga kontrak,
tenaga sukarela, mahasiswa dan
pengunjung
3

INTEGRASI
INTEGRASI
KEGIATAN
KEGIATAN DNG
DNG
PMKP
PMKP

SDM :
- Komite PPI
- Tim PPI
- IPCN
- IPCLN

PROGRAM PPI

DIKLAT PPI :
- Staf RS
- Px
&
pengunjung
- Mhs praktik

ANGGARAN
ANGGARAN ::
-- APD
APD
-- Desinfectan
Desinfectan
-- Diklat,
Diklat,
-- Periksa
Periksa
kuman
kuman

Luwi-PPI 70615

Magnitude of Healthcare Associated Infection


World-wide: 1,400,000/day.
ICU infection rate: 25%.
USA: 2,000,000/yr---90,000 deaths
( 274/day).
Great Britain: 5,000 deaths/year.
Mexico: Third most common cause of
deaths.
Brazil: 50 & of newborns infected, 12-52%
die.
Sub-Saharan Africa: SSI is common cause
11/5/16
standar KARS versi 2012
5
of death.

Healthcare-Associated
Infections
The Big Five
Central line associated blood stream infection
(CLABSI) / Infeksi aliran darah terkait
penggunaan CVP
Ventilator associated pneumonia (VAP) /
Pneumonia terkait penggunaan ventilator
Surgical site infection (SSI) / Infeksi luka operasi
(ILO) / Infeksi daerah Operasi (IDO)
Catheter-associated UTI (CAUTI) / Infeksi saluran
kemih (ISK) terkait penggunaan kateter
Clostridium difficile associated disease (CDAD)
11/5/16

standar KARS versi 2012

Blood Stream Infections


14 % of all HAI
Primary
Secondary
Catheter (device)-associated

11/5/16

standar KARS versi 2012

Surgical Site Infection (SSI)

22 % of all
HAIs
1.Superficial
2.Deep
3.Organ
Space
11/5/16

standar KARS versi 2012

Pneumonia
15% of all HAI
1.Ventilator Associated
Pneumonia (VAP) /
Pneumonia terkait
pemasangan ventilator
2.Aspiration
Pneumonia/pneumonitis
3.Hematogenous
11/5/16

standar KARS versi 2012

BAB 2
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
(PPI)

FOKUS AREA :
1. Program kepemimpinan dan koordinasi (PPI
1; 2; 3; 4)

2. Fokus dari program (PPI 5; 5.1; 6; 7; 7.1; 7.1.1;


7.2; 7.3; 7.4; 7.5)

3. Prosedur Isolasi (PPI 8 )


4. Teknik pengamanan dan hand hygiene ( PPI 9)
5. Integrasi program dng peningkatan mutu
dan keselamatan pasien (PPI 10; 10.1; 10.2;
10.3; 10.4; 10.5; 10.6)

6. Pendidikan staf tentang program (PPI 11)


11/5/16

standar KARS versi 2012

10

PROGRAM KEPEMIMPINAN &


KO O R D I N A S I

Standar PPI.1.

Satu atau lebih individu mengawasi seluruh kegiatan


PPI. Individu tersebut kompeten dalam praktek PPI yang
diperolehnya melalui pendidikan, pelatihan, pengalaman
atau sertifikasi ICN/IPCN
Elemen Penilaian PPI.1
1. Satu atau lebih individu mengawasi program pencegahan
dan pengendalian infeksi
2. Kualifikasi Individu yang kompeten sesuai ukuran rumah
sakit, tingkat risiko, ruang lingkup program dan
kompleksitasnya.
3. Individu yang menjalankan tanggung jawab pengawasan
sebagaimana ditugaskan atau yang tertulis dalam uraian
tugas
11/5/16

standar KARS versi 2012

11

ICN/IPCN
ICN (infection control nurse)/IPCN (Infection prevention and
control nurse), bekerja purna waktu dengan ratio 1 IPCN
untuk tiap 100 150 TT di RS
Dalam bekerja IPCN dapat dibantu beberapa IPCLN (Infection
prevention and control link nurse) dari tiap unit, terutama
yg berisiko terjadinya infeksi
Kriteria :
Perawat dng pendidikan min D 3 & memiliki sertifikasi
pelatihan PPI/IPCN
Memiliki komitmen di bidang PPI
Memiliki pengalaman sebagai Ka ruangan atau setara
Memiliki kemampuan leadership, inovatif dan confident
Bekerja purna waktu
Tugas & tanggung jawab PPI lihat buku pedoman
manajerial PPI & fas yankes lainnya, halaman 17 18
IPCN agar membuat Rencana
kerja
11/5/16
standar KARS
versi 2012

12

P R O G R A M K E P E M I M P I N A N & KO O R D I N A S I
Standar PPI.2.
Ada penetapan mekanisme koordinasi untuk seluruh
kegiatan PPI yang melibatkan dokter, perawat dan tenaga
lainnya sesuai ukuran dan kompleksitas rumah sakit.
Komite PPI
Elemen Penilaian PPI.2.
1. Ada penetapan mekanisme untuk koordinasi program
pencegahan dan pengendalian infeksi
2. Koordinasi kegiatan PPI infeksi melibatkan dokter
3. Koordinasi kegiatan PPI melibatkan perawat
4. Koordinasi kegiatan PPI melibatkan profesional PPI
5. Koordinasi kegiatan PPI melibatkan urusan rumah tangga
(housekeeping)
11/5/16
standar
KARS versi 2012 tenaga lainnya sesuai 13
6. Koordinasi kegiatan PPI
melibatkan

KOMITE/ TIM PPI


Ketua sebaiknya dokter
(IPCO/Infection Prvention and
Control Officer)
Sekretaris sebaiknya IPCN
Anggota :
Dokter wakil dari tiap SMF
Petugas Lab
Petugas farmasi
Perawat PPI/IPCN
Petugas Pusat Sterilisasi RS
Petugas Laundry
Petugas IPSRS/Maintenance
Petugas Sanitasi
Petugas Rumah Tangga RS
Petugas K-3 RS
Petugas Kamar Jenazah
11/5/16

standar KARS versi 2012

BUAT
PROGRAM
PPI

14

KEBIJAKAN MANAJEMEN
a. Kebijakan kewaspadaan isolasi
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hand Hygiene dan 5 saat cuci tangan


Penggunaan APD
Peralatan perawatan pasien
Pengendalian lingkungan
Pemrosesan peralatan pasien dan penatalaksanaan linen
Kesehatan karyawan/perlindungan petugas kesehatan
Penempatan pasien.
Hygiene respirasi/etika batuk
Praktik menyuntik yang aman dan penanganan limbah jarum
suntik
. Isolasi dengan dugaan emerging disease

b. Kebijakan tentang pengembagan SDM PPI


c. Kebijakan tentang pengadaan bahan dan alat yg
melibatkan
Tim PPI kadaluwarsa,
single
use -- reuse
11/5/16
standar KARS
versi 2012

15

KEBIJAKAN MANAJEMEN
d. Kebijakan tentang penggunaan antibiotik yg rasional
e. Kebijakan pelaksanaan surveilans
f. Kebijakan tentang pemeliharaan fisik dan sarana yg
melibatkan Tim PPI termasuk Kebijakan renovasi
bagunan
g. Kebijakan tentang kesehatan karyawan
h. Kebijakan penanganan KLB
i. Kebijakan penempatan pasien ( Infeksius dan noninfeksius)
j. Kebijakan upaya pencegahan infeksi ILO/IDO, IADP
(infeksi aliran darah perifer/Plebitis) , ISK, Pneumoni
k. Kebijakan tentang penerapan buku pedoman
manajerial dan buku pedoman pencegahan dan
pengendalian infeksi RS
11/5/16

standar KARS versi 2012

16

KEBIJAKAN TEKNIS
1.
2.
3.
4.

SPO Cuci tangan


SPO penggunaan APD
SPO penggunaan peralatan perawatan pasien
SPO Pengendalian kesehatan lingkungan Penangan
limbah infeksius dan non infeksius ; benda tajam &
jarum, darah dan komponen darah
5. SPO pemrosesan peralatan pasien & penatalaksanaan
linen dan laundry
6. SPO kesehatan karyawan/perlindungan petugas
kesehatan
7. SPO penempatan pasien
8. SPO hygiene respirasi/etika batuk
9. SPO praktik menyuntik yg aman
10.SPO praktik untuk lumbal punksi
11/5/16

standar KARS versi 2012

17

KEBIJAKAN TEKNIS
11.SPO tentang pencegahan dan pengendalian IAD,
ISK, HAP, VAP, IDO, flebitis dan dekubitus
12.SPO tentang isolasi (airborne, contact dan
droplet)
13.SPO Kebersihan Tangan, Tertusuk Jarum
14.SPO tentang skrining dan penanganan MRSA
15.SPO Surveillance dan KLB
16.SPO single use reuse
17.SPO penanganan makanan
18.SPO pengambilan spesimen
11/5/16

standar KARS versi 2012

18

PROGRAM KEPEMIMPINAN &


KOORDINASI
Standar PPI.3. --PROGRAM PPI

Program pencegahan dan pengendalian infeksi berdasarkan


ilmu pengetahuan terkini, pedoman praktek yang akseptabel
sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku, dan
standar sanitasi dan kebersihan.
Elemen Penilaian PPI.3.

1. Program PPI berdasarkan ilmu pengetahuan terkini


2. Program PPI di RS berdasarkan pedoman praktik yang diakui
3. Program PPI perundangan yang berlaku
4. Program pencegahan dan pengendalian infeksi berdasarkan
standar sanitasi dan kebersihan dari badan-badan nasional
atau lokal.
11/5/16

standar KARS versi 2012

19

PROGRAM PPI
Terbaru ada program PPI setiap tahun
Acuan Program , baca:
Buku Pedoman PPI di RS dan fasilitas yan kes lainnya
Pelayanan (kesiapan menghadapi Emreging Infectious
Disiesae)
Buku Pedoman surveilans infeksi
Buku Pedoman Instalasi Pusat Sterlisasi di RS
Buku Pedoman PPI di ICU
Buku Manajemen linen RS
Buku Pedoman Sanitasi RS
Buku Pedoman hand hyegine WHO
Buku Pedoman PPI utk Tb
Buku Pedoman PPI untuk HIV
11/5/16

standar KARS versi 2012

20

SISTEMATIKA PROGRAM

1.

Pendahuluan

2.

Latar belakang

3.

Tujuan umum & khusus

4.

Kegiatan pokok & rincian kegiatan

5.

Cara melaksanakan kegiatan

6.

Sasaran

7.

Skedul (jadwal) pelaksanaan kegiatan

8.

Evaluasi pelaksanaan kegiatan &


pelaporannya

9.

Pencatatan, pelaporan & evaluasi kegiatan


luwi-program pmkp

PROGRAM PPI
1.

Pendahuluan

2.

Latar belakang

3.

Tujuan umum & khusus

Komisi Akreditasi Rumah Sakit

4. KEGIATAN & RINCIAN


KEGIATAN

Melaksanakan Surveilans PPI 6


Melakukan Investigasi outbreak PPI 6
Membuat Infection Control Risk Assessment (ICRA) PPI 6 EP 4,
PPI 7, PPI 7.1 sd PPI 7.5
Monitoring Sterilisasi di RS PPI 7.1
Monitoring Manajemen laundry dan linen PPI 7.1
Monitoring Peralatan kadaluwarsa, single-use menjadi re-use
Monitoring Pembuangan sampah infectious & cairan tubuh
Monitoring Penanganan pembuangan darah dan komponen darah
Monitoring Area kamar mayat dan post mortem
Monitoring Pembuangan benda tajam dan jarum
Pencatatan dan pelaporan tertusuk jarum
Monitoring penggunaan ruang Isolasi
Monitoring kepatuhan Hand hygiene
Diklat
Komisi Akreditasi Rumah Sakit

PROGRAM PPI
5. Cara melaksanakan kegiatan
6. Sasaran
7. Skedul (jadwal) pelaksanaan
kegiatan
8. Evaluasi pelaksanaan kegiatan &
pelaporannya
9. Pencatatan, pelaporan & evaluasi
kegiatan
Komisi Akreditasi Rumah Sakit

P R O G R A M K E P E M I M P I N A N & KO O R D I N A S I
Standar PPI.4.
Pimpinan rumah sakit menyediakan sumber daya yang
cukup untuk mendukung program pencegahan dan
pengendalian infeksi.

Elemen Penilaian PPI.4.


1. Pimpinan rumah sakit menunjuk staf yang cukup
untuk program pencegahan dan pengendalian infeksi
2. Pimpinan rumah sakit mengalokasikan sumber daya
yang cukup untuk program pencegahan dan
pengendalian infeksi
3. Ada sistem manajemen informasi untuk mendukung
program pencegahan dan pengendalian infeksi
11/5/16

standar KARS versi 2012

25

SUMBER DAYA UNTUK MENDUKUNG


PROGRAM PPI
Komite PPI , IPCN dan IPCLN ada SK Dir nya dan
jumlah cukup
Sarana kesekretariatan
Ruangan sekretariat & tenaga sekretariat diupayakan full
time
Komputer dan printer
ATK
Sarana komunikasi

Anggaran atau dana untuk kegiatan


Diklat
Pengadaan fasilitas untuk PPI APD, handrub, desinfectan,
dll

Sistem manajemen Informasi


11/5/16

standar KARS versi 2012

Soft ware untuk pengolahan data surveilans

( Bila

26

FOKUS DARI PROGRAM


Standar PPI.5.
Rumah sakit menyusun dan menerapkan program yang komprehensif untuk
mengurangi risiko dari infeksi terkait pelayanan kesehatan pada pasien dan
tenaga pelayanan kesehatan.
Elemen Penilaian PPI.5. Lihat program PPI
1. Ada program komprehensif dan rencana menurunkan risiko infeksi terkait
pelayanan kesehatan pada pasien
2. Ada program komprehensif dan rencana menurunkan risiko infeksi terkait
pelayanan kesehatan pada tenaga kesehatan. (lihat juga KPS.8.4)
3. Program termasuk kegiatan surveillance yang sistematik dan proaktif untuk
menentukan angka infeksi biasa (endemik) acuan buku surveilance Kemkes
4. Program termasuk sistem investigasi outbreak dari penyakit infeksi (lihat
juga Sasaran Keselamatan Pasien 5, EP 1). acuan buku surveilance Kemkes
5. Program diarahkan oleh peraturan dan prosedur yang berlaku
6. Tujuan penurunan risiko dan sasaran terukur dibuat dan direview secara
teratur.
7. Program sesuai dengan ukuran, lokasi geografis, pelayanan dan pasien rumah
sakit.
11/5/16

standar KARS versi 2012

27

PROGRAM PPI
Melaksanakan Surveilans PPI 6
Melakukan Investigasi outbreak PPI 6
Membuat Infection Control Risk Assessment (ICRA) PPI 6 EP
4, PPI 7, PPI 7.1 sd PPI 7.5
Monitoring Sterilisasi di RS PPI 7.1
Monitoring Manajemen laundry dan linen PPI 7.1
Monitoring Peralatan kadaluwarsa, single-use menjadi re-use
Monitoring Pembuangan sampah infectious & cairan tubuh
Monitoring Penanganan pembuangan darah dan komponen
darah
Monitoring Area kamar mayat dan post mortem
Monitoring Pembuangan benda tajam dan jarum
Pencatatan dan pelaporan tertusuk jarum
Monitoring penggunaan ruang Isolasi
Monitoring kepatuhan Hand hygiene
Diklat
11/5/16

standar KARS versi 2012

28

FOKUS DARI PROGRAM


Standar PPI 5.1
Seluruh area pasien, staf dan pengunjung rumah sakit
dimasukkan dalam program pencegahan dan
pengendalian infeksi.
Elemen Penilaian PPI 5.1. Lihat program PPI
1. Semua area pelayanan pasien di rumah sakit
dimasukkan dalam program pencegahan dan
pengendalian infeksi
2. Semua area staf di rumah sakit dimasukkan dalam
program pencegahan dan pengendalian infeksi
3. Semua area pengunjung di rumah sakit dimasukkan
dalam program pencegahan dan pengendalian infeksi
11/5/16

standar KARS versi 2012

29

SASARAN PROGRAM PPI

Area pasien
Area Pengunjung
Area Staf

11/5/16

standar KARS versi 2012

30

FOKUS DARI PROGRAM


Standar PPI 6.
Rumah sakit menggunakan pendekatan berdasar risiko dalam
menentukan fokus dari program pencegahan dan pengendalian
infeksi di rumah sakit adalah pencegahan, pengendalian dan
pengurangan infeksi terkait pelayanan kesehatan.

Elemen Penilaian PPI 6. Lihat Kegiatan surveilance


1. Rumah sakit telah menetapkan fokus program melalui
pengumpulan data yang ada di Maksud dan Tujuan a) sampai f)
2. Data yang dikumpulkan a) sampai f) dievaluasi/dianalisis.
3. Berdasarkan evaluasi/analisis data, maka diambil tindakan
memfokus atau memfokus ulang program pencegahan dan
pengendalian infeksi.
4. Rumah sakit melakukan asesmen terhadap risiko paling
sedikit setiap tahun dan hasil asesmen didokumentasikan.
ICRA
11/5/16

standar KARS versi 2012

31

FOKUS DARI PROGRAM


Rumah sakit mengumpulkan dan mengevaluasi data dan tempat
infeksi yang relevan sebagai berikut :
a. Saluran pernafasan, seperti : prosedur dan peralatan terkait
dengan intubasi, dukungan ventilasi mekanis, tracheostomy dan
lain sebagainya. Data VAP, HAP
b. Saluran kencing, seperti : prosedur invasif dan peralatan terkait
dengan indwelling urinary kateter, sistem drainase urin dan lain
sebagainya Data ISK
c. Peralatan intravaskuler invasif, seperti insersi dan pelayanan
kateter vena sentral, saluran vena periferi dan lain sebagainya
IADP, Sepsis Klinis (IADP pd neonatus/bayi), Phlebitis
d. Luka operasi, seperti pelayanan dan tipe pembalut luka dan
prosedur aseptik terkait IDO/ILO
e. Penyakit dan organisme yang signifikan secara epidemiologis,
multi drug resistant organism, virulensi infeksi yang tinggi.
f. Muncul dan pemunculan ulang (emerging atau reemerging)
infeksi di masyarakat.
11/5/16

standar KARS versi 2012

32

DATA-DATA SURVEILANCE

(Acuan Pedoman Survelans Infeksi Kemkes 2011)


1. Infeksi aliran darah primer (IADP) Blood Stream
Infection (BSI) keadaan bakteremia yg Dx nya
ditegakkan melalui pemeriksaan kultur
2. CSEP (clinical sepsis/Sepsis klinis) IADP pada
neonatus & bayi
3. Hospital Acquired Pneumoia (HAP)
4. Ventilator Associated Pneumonia (VAP)
5. Infeksi Saluran Kemih/ Urinary Tract Infection (ISK/UTI)
6. Infeksi Luka Operasi (Surgical Site Infection/SSI)
7. Phlebitis mrpk tanda-tanda peradangan pd daerah
lokal tusukan infus . Tada-tanda peradangan tsb adalah
merah, bengkak, terasa spt terbakar dan sakit bila di
tekan.
8. Dekubitus
11/5/16

standar KARS versi 2012

33

PMK No 1501/Menkes/Per/X/2010 tentang Jenis


Penyakit Menular Tertentu yg dapat menimbulkan
Wabah & upaya penanggulangan

11/5/16

standar KARS versi 2012

34

DATA-DATA SURVEILANCE

Buat Infeksi Kemkes


profil/kamus
(Acuan Pedoman Survelans
2011)

DATA- DATA
SURVEILANC
E

TELUSUR
DATA

indikator utk setiap data


surveilance
Lakukan
pencatatan
harian

Formulir
surveilans harian IRS
Lakukan rekap bulanan
formulir
survelans
bulanan IRS
Buat
laporan
hasil
surveilance (PPI 10.5, PPI
10.6)

Lakukan analisa (PPI 10.1,


10.2, 10.3, 10.4)

11/5/16

Buat ICRA
Desiminasi hasil
standar
KARS versi 2012
Kegiatan
integrasi

dng

PROFIL INDIKATOR
JUDUL
DIMENSI MUTU
TUJUAN
DEFINISI OPERASIONAL
FREKUENSI PENGUMPULAN
DATA
PERIODE ANALISA
NUMERATOR
DENOMINATOR
SUMBER DATA (inklusi &
eksklusi)
STANDAR
PJ PENGUMPUL DATA/PIC
11/5/16

standar KARS versi 2012

36

PROGRAM RISK MANAJEMEN

11/5/16

standar KARS versi 2012

37

FOKUS DARI PROGRAM


Standar PPI 7.

Rumah sakit mengidentifikasi prosedur dan proses terkait


dengan risiko infeksi dan mengimplementasi strategi untuk
menurunkan risiko infeksi.

Elemen Penilian PPI 7.


1. RS telah mengidentifikasi proses terkait dengan risiko
infeksi (lihat juga MPO.5, EP 1) mis : Pemberian cairan
IV & obat IV
2. RS telah mengimplementasi strategi penurunan risiko
infeksi pada seluruh proses (lihat juga MPO.5, EP 1)
pemberian Tx cairan dng baik
3. RS mengidentifikasi risiko mana (lihat juga PPI. 7.1 s/d
PPI.7.5) yang membutuhkan
kebijakan
dan atau prosedur,38
11/5/16
standar KARS versi
2012

CONTOH FORMULIR INFECTIION CONTROL


RISK ASSESSMENT (ICRA)

IDENTIFIED RISK

ACTIONS TO
REDUCE RISK

MEASUREMENT

Urinary Tract
Infections

Monitor catheter care

100% compliance
with
catheter care
guidelines

11/5/16

standar KARS versi 2012

39

Komisi Akreditasi Rumah Sakit

CONTOH

Komisi Akreditasi Rumah Sakit

CONTOH

Komisi Akreditasi Rumah Sakit

CONTOH

PROFIL INDIKATOR

JUDUL
DIMENSI MUTU
TUJUAN
DEFINISI OPERASIONAL
FREKUENSI PENGUMPULAN
DATA
PERIODE ANALISA
NUMERATOR
DENOMINATOR
SUMBER DATA (inklusi &
eksklusi)
STANDAR
PJ PENGUMPUL DATA/PIC
LUWI-PPI 2062013

CONTOH CARA MENGISI PROFIL INDIKATOR

Kejadian infeksi pasca operasi


Judul Kejadian infeksi pasca operasi
Dimensi Mutu Keselamatan, kenyamanan
Tujuan Tergambarnya pelaksanaan operasi dan perawatan
pasca operasi yang bersih
sesuai standar
Definisi Operasional : Infeksi pasca operasi adalah adanya
infeksi nosokomial pada semua kategori luka sayatan operasi
bersih yang dilaksanakan di rumah sakit yang ditandai oleh
rasa panas (kalor), kemerahan (color), pengerasan (tumor) dan
keluarnya nanah (pus) dalam waktu lebih dari 3 x 24 jam
Frekuensi Pengumpulan Data
:tiap bulan
Periode Analisa : tiap bulan
Numerator : Jumlah pasien yang mengalami infeksi pasca
operasi dalam satu bulan
Denominator : Jumlah seluruh pasien yang dalam satu bulan
Sumber Data : Rekam medis
Standar : 1,5 %
Penanggung jawab Pengumpulan data : Ketua komite
medik/komite mutu/tim
mu
Komisi Akreditasi Rumah Sakit

CONTOH

Komisi Akreditasi Rumah Sakit

CONTOH

Komisi Akreditasi Rumah Sakit

CONTOH

Komisi Akreditasi Rumah Sakit

Komisi Akreditasi Rumah Sakit

CONTOH

Komisi Akreditasi Rumah Sakit

FORM
11/5/16

DARI PELATIHAN
PPI JCI

standar KARS versi 2012

50

Event

Risk Assessment
Grid

Probability of
Occurrence

Score:

Potential
Severity/Risk Level
of Failure

Potential Change
in Care,
Treatment,
Services

Preparednes
s

High

Med

Low

None

Life Threatening

Permanent Harm

Temp
Harm

None

High

Mod

Low

Non
e

Poor

Fair

Good

Risk
Level

GEOGRAPHY AND
COMMUNITY

Increasing Population with TB

Hurricanes

10

Surgical Site Infection

10

Vent Associated Pneumonia

10

11

POTENTIAL INFECTION

Central Line Related Blood


Stream Infection (CLBSI)

VRE (hospital acquired)

COMMUNICATION

11/5/16

standar KARS versi 2012

51

PENILAIAN DAMPAK
KLINIS/KONSEKUENSI/SEVERITY (1)
TK RIKS

Deskripsi

Dampak

Tdk
significant

Tidak ada cedera

Minor

Moderat

Cedera sedang, mis : luka robek


Berkurangnya fungsi
motorik/sensorik/psikologis atau
intelektual (reversibel. Tdk
berhubungan dng penyakit
Setiap kasus yg meperpanjang
perawatan

Mayor

Cedera luas/berat, mis : cacat, lumpuh


Kehilangan fungsi motorik/sensorik/
psikologis atau intelektual
(ireversibel), tdk berhubungan dng
penyakit

Katatropik

Kematian yg tdk berhubungan dng


perjalanan penyakit

11/5/16

Cedera ringan , mis luka lecet


Dapat diatasi dng P3K

standar KARS versi 2012

52

PENILAIAN
PROBABILITAS/FREKUENSI
TINGKAT
RISIKO

DESKRIPSI

1
2

Sangat jarang/ rare (> 5 tahun/kali)

3
4
5

Mungkin/ Posible (1 -2 tahun/kali)

Jarang/unlikey (> 2 5 tahun/kali)

Sering/Likely (beberapa kali/tahun)


Sangat sering/ almost certain (tiap
minggu/ bulan)

SKOR RISIKO = DAMPAK X PROBABILITY


11/5/16

standar KARS versi 2012

53

MATRIKS GRADING
RISIKO
Probabilitas

Tak
Significant
1

MINOR
2

Moderat
3

Sangat sering
terjadi
(Tiap
minggu/bulan)
5

Moderat Modera Tinggi


t

Mayor
4

Katatro
spik
5

Ekstri
m

Ekstri
m

Sering terjadi
Moderat
(bbrp kali/tahun)
4

Modera Tinggi
t

Ekstri
m

Ekstri
m

Mungkin terjadi
(1 - < 2
tahun/kali)
3

Rendah

Modera Tinggi
t

Ekstri
m

Ekstri
m

Jarang terjadi
(> 2 - < 5
th/kali)
2
11/5/16

Rendah

Rendah Moder
at

Tinggi

Ekstri
m

standar KARS versi 2012

54

Tindakan sesuai Tingkat & Band


Risiko
LEVEL/BAND
S

TINDAKAN

EKSTREM
(SANGAT
TINGGI)

Risiko ekstrem, dilakukan RCA paling


lama 45 hari, membutuhkan tindakan
segera, perhatian sampai ke Direktur
RS

HIGH
(TINGGI)

Risiko tinggi, dilakukan RCA paling


lama 45 hari, kaji dng detail & perlu
tindakan segera, serta membutuhkan
tindakan top manajemen

MODERATE
(SEDANG)

Risiko sedang dilakukan investigasi


sederhana paling lama 2 minggu.
Manajer/pimpinan klinis sebaiknnya
menilai dampak terhadap bahaya &
kelola risiko

LOW
11/5/16
(RENDAH)

Risiko rendah dilakukan investigasi


standar KARS paling
versi 2012 lama 1 minggu
sederhana

55

CONTOH
Di RS X pasien jatuh dari tempat tidur dan
meninggal, kejadian seperti ini pernah terjadi
kurang dari 2 tahun yang lalu
Nilai dampak
: 5 (katastropik), karena pasien

meninggal
Nilai probabilitas : 3 (mungkin terjadi) karena
pernah

terjadi kurang 2 tahun yang


lalu
Skoring risiko
: 5 X 3 = 15
Warna Bands
: Merah (ekstrim)
11/5/16

standar KARS versi 2012

56

IDENTIFIKASI RISIKO PADA PPI 7.1 sd PPI 7.5


PPI

STANDAR

IDENTIFIKASI
RISIKO

7.1

Sterilisasi alkes

BIJAK

SPO

EDU
STA
F

PERUB KEG
PRATI
.
K
LAI
N

Laundry & linen


7.1.
1

Alkes kadaluwarsa
Single use re use

7.2

Sampah infectious
& cairan tubuh
Darah & komponen
darah
Kamar mayat &
post mortem

7.3

Benda tajam &


jarum

7.4

Dapur & makanan

11/5/16Pengontrolan

mesin

standar KARS versi 2012

57

No JENIS
SKO PRIORIT TUJUA TUJUA STRATE EVALUA PROGRE
KELOMPOK R
AS
N
N
GI
Si
SS/
RISIKO
UMUM KHUSU
ANALISIS
S

11/5/16

standar KARS versi 2012

58

FOKUS DARI PROGRAM


Standar PPI 7.1.
Rumah sakit menurunkan risiko infeksi dengan menjamin
pembersihan peralatan dan sterilisasi yang memadai serta
manajemen laundry dan linen yang benar.
Elemen Penilaian PPI 7.1.
1. Pembersihan peralatan dan metode sterilisasi di
pelayanan sterilisasi sentral sesuai dengan tipe peralatan
Pedoman Instalasi Pusat Sterilisasi di RS
2. Metode pembersihan peralatan, disinfeksi dan sterilisasi
dilaksanakan diluar pelayanan sterilisasi sentral harus
sesuai dengan tipe peralatan Pedoman Instalasi Pusat
Sterilisasi di RS
3. Manajemen laundry dan linen yang tepat sesuai untuk
meminimalisasi risiko bagi staf dan pasien. Pedoman
manajemen linen RS
4. Ada proses koordinasi pengawasan yang menjamin bahwa
semua metode pembersihan,
dan sterilisasi sama59di
11/5/16
standar KARSdisinfeksi
versi 2012
seluruh rumah sakit. Pengawasan oleh IPCN/ICN

FOKUS DARI PROGRAM


Standar PPI 7.1.1
Ada kebijakan dan prosedur untuk mengidentifikasi proses
pengelolaan perbekalan yang kadaluwarsa dan menetapkan kondisi
untuk penggunaan ulang (reuse) dari alat sekali pakai (single-use) bila
peraturan dan perundangan mengijinkan.
Elemen Penilaian PPI. 7.1.1. Lihat kebijakan & cek ke
lapangan

1. Ada kebijakan dan prosedur yang konsisten dengan peraturan


dan perundangan di tingkat nasional dan ada standar profesi
yang mengidentifikasi proses pengelolaan peralatan yang
kadaluwarsa
2. Untuk peralatan dan material single-use yang direuse, ada
kebijakan termasuk utk item a) sampai e) di Maksud dan Tujuan.
3. Kebijakan telah dilaksanakan/diimplementasikan
standar KARS versi 2012
4.11/5/16
Kebijakan telah di monitor.

60

FOKUS DARI PROGRAM


Kebijakan single use ke re-use harus konsisten dengan
peraturan dan perundangan nasional dan standar
profesi termasuk identifikasi terhadap:
a. peralatan dan bahan/material yang tidak pernah bisa di
reuse;
b. jumlah maksimum reuse khususnya untuk setiap
peralatan dan bahan/material yang di reuse;
c. tipe pemakaian dan keretakan, antara lain yang
mengindikasikan bahwa peralatan tidak bisa di reuse;
d. proses pembersihan untuk setiap peralatan yang dimulai
segera sesudah digunakan dan diikuti dengan protokol yang
jelas; dan
e. proses untuk pengumpulan, analisis, dan penggunaan dari
data pencegahan dan pengendalian infeksi yang terkait
dengan peralatan dan material yang direuse
11/5/16

standar KARS versi 2012

61

FOKUS DARI PROGRAM


Standar PPI 7.2
Rumah sakit menurunkan risiko infeksi dengan pembuangan
sampah yang tepat
Elemen Penilaian PPI 7.2.
1. Pembuangan sampah infeksius dan cairan tubuh dikelola
untuk meminimalisasi risiko penularan. (lihat juga AP.5.1, Maksud
dan Tujuan) Sanitasi RS, Pedoman PPI di RS & yankes
lainnya
2. Penanganan dan pembuangan darah dan komponen darah
dikelola untuk meminimalisasi risiko penularan. (lihat juga AP.5.1,
Maksud dan Tujuan) Sanitasi RS, Pedoman PPI di RS &
yankes lainnya
3. Area kamar mayat dan post mortem untuk meminimalisasi risiko
penularan. Sanitasi RS, Pedoman PPI di RS & yankes
lainnya
11/5/16

standar KARS versi 2012

62

JENIS LIMBAH
Limbah padat:
o Infeksius( kantong kuning)
o Non infeksius (kantong
hitam)
o Daur ulang ( kantong
putih)
o Limbah sitotoksik
( kantong ungu)
Limbah cair
o Infeksius
o Non infeksius
Limbah
benda tajam
11/5/16
standar KARS versi 2012

63

11/5/16

standar KARS versi 2012

64

11/5/16

standar KARS versi 2012

65

FOKUS DARI PROGRAM


Standar PPI 7.3.
Rumah sakit mempunyai kebijakan dan prosedur pembuangan
benda tajam dan jarum
Elemen penilaian PPI 7.3.
1. Benda tajam dan jarum dikumpulkan pada wadah yang khusus
yang tidak dapat tembus (puncture proof) dan tidak direuse.
2. Rumah sakit membuang benda tajam dan jarum secara aman atau
bekerja sama dengan sumber-sumber yang kompeten untuk
menjamin bahwa wadah benda tajam dibuang di tempat
pembuangan khusus untuk sampah berbahaya atau sebagaimana
ditentukan oleh peraturan perundang-undangan.
3. Pembuangan benda tajam dan jarum konsisten dengan kebijakan
pencegahan dan pengendalian infeksi rumah sakit.
Acuan Sanitasi RS, Pedoman PPI di RS & yankes lainnya
11/5/16

standar KARS versi 2012

66

11/5/16

standar KARS versi 2012

67

FOKUS DARI PROGRAM


Standar PPI 7.4.
Rumah sakit mengurangi risiko infeksi di fasilitas
yang terkait dengan kegiatan pelayanan makanan
dan pengendalian mekanik dan permesinan.
Elemen Penilaian PPI 7.4
1. Sanitasi dapur dan penyiapan makanan ditangani
dengan baik untuk meminimalisasi risiko infeksi
2. Pengontrolan engineering/Engineering control
Engineering control diterapkan untuk
meminimalisasi risiko infeksi di area yang tepat di
rumah sakit
11/5/16

standar KARS versi 2012

68

FOKUS DARI PROGRAM


Standar PPI 7.5.
Rumah sakit mengurangi risiko infeksi di fasilitas
selama demolisi/pembongkaran, pembangunan dan
renovasi.
Elemen Penilaian PPI 7.5.
1. Rumah sakit menggunakan kriteria risiko untuk
menilai dampak renovasi atau pembangunan
(kontruksi) baru.
2. Risiko dan dampak renovasi atau kontruksi terhadap
kualitas udara dan kegiatan pencegahan dan
pengendalian infeksi dinilai dan dikelola. ICRA
=INFECTION CONTROL RISK ASSESMEN
11/5/16

standar KARS versi 2012

69

Infection Control Risk Assessment


Matrix of Precautions for
Construction & Renovation

11/5/16

standar KARS versi 2012

70

LANGKAH PERTAMA :
MENGGUNAKAN TABEL BERIKUT UNTUK
MELAKUKAN IDENTIFIKASI TYPE/JENIS
KONTRUKSI KEGIATAN PROYEK (Type A-D)

TYP
E
A

KRITERIA
Inspeksi dan Kegiatan Non-Invasive.
Termasuk tetapi tidak terbatas pada :

Mengganti ubin langit-2 (plafon) untuk inspeksi


visual saja. Misalnya : terbatas pada 1
genting/plafon per 50 meter persegi.

Pengecatan (tetapi tidak pengamplasan)

wallcovering, pekerjaan listrik, pipa kecil, dan


kegiatan yang tidak menghasilkan debu atau
luwi icra 12062013

71

memerlukan pemotongan dinding atau akses ke

TYP
E
B

KRITERIA
Skala kecil, kegiatan durasi pendek
yang menciptakan debu minimal.
Termasuk, tetapi tidak terbatas pada :
Instalasi telepon dan perkabelan
komputer.
Akses ke ruang terbuka.
Pemotongan dinding atau langit-2
dimana migrasi debu dapat di kontrol
72

TYPE
KRITERIA
Pekerjaan yang menghasilkan debu tingkat
C
sedang hingga tinggi atau memerlukan
pembongkaran atau pemindahan/penghapusan/
pembersihan komponen bangunan tetap atau
rakitan.
Termasuk tetapi tidak terbatas pada :
Pengampalasan dinding untuk pengecatan atau
penutup dinding
pemindahan/penghapusan/pembersihan penutup
lantai, plafon langit-2 dan pekerjaan khusus.
Kontruksi dinding baru.
Pekerjaan saluran kecil atau pekerjaan listrik di
atas langit-langit

luwi icra 12062013

73

TYPE
D

KRITERIA
Pembongkaran dan kontruksi proyek-2
besar.
Termasuk tetapi tidak terbatas pada :
Kegiatan yg membutuhkan shift kerja
berturut-turut
Memerlukan pembongkaran berat
atau pemindahan/penghapusan sistem
perkabelan lengkap.
Kontruksi baru..
74

LANGKAH KEDUA :
identify the Patient Risk Groups

Low
Risk
Office
areas

Medium Risk

Cardiology
Echocardiography
Endoscopy
Nuclear Medicine
Physical Therapy
Radiology/MRI
Respiratory
Therapy

High Risk

CCU
Emergency Room
Labor & Delivery
Laboratories
(specimen)
Medical Units
Newborn Nursery
Outpatient
Surgery
Pediatrics
Pharmacy
Post Anesthesia
Care Unit
Surgical Units

Highest Risk

Any area caring for


immunocompromise
d patients
Burn Unit
Cardiac Cath Lab
Central Sterile Supply
Intensive Care Units
Negative pressure
isolation rooms
Oncology
Operating rooms
including C-section
rooms

LANGKAH KETIGA :
IC Matrix - Class of Precautions: Construction
Project by Patient Risk
Patient Risk
Group

Construction Project Type


Type A Type Type C Type

Low Risk Group


Medium Risk

I
I

B
II
II

Group
High Risk Group
Highest Risk

I
II

II
III/IV

II
III

D
III/IV
IV

III/IV
III/V

IV
IV

Group

Catatan : Persetujuan IC diperlukan bila kegiatan


kontruksi dan tingkat risiko menunjukkan kelas III atau
IV, maka prosedur pengendalian diperlukan

76

LANGKAH KEEMPAT :
DIPERLUKAN DESKRIPSI TINDAKAN
PENGENDALIAN INFEKSI BERDASARKAN KELAS
CLASS

Selama pembangunan
proyek
1.Laksanakan

Setelah penyelesaian
proyek
1. Bersihkan area kerja

pekerjaan dengan

setelah

metode

tugas.

meminimalisasi
timbulnya debu dari
pelaksanaan kegiatan
kontruksi.
2.Segera
kembali
semula

meletakan
ketempat
12062013
plafonluwi icra
atap

menyelesaikan

CLAS
S

II

Selama
pembangunan
proyek

Setelah penyelesaian
proyek

1. Menyediakan sarana
1. Lap permukaan kerja
aktif utk mencegah
dengan
debu udara dari
pembersih/desinfektan
penyebaran ke
.
atmosfer.
2. Wadah yg berisi
2. Air kabut permukaan
limbah kontruksi
kerja utk
sebelum di
mengendalikan debu
transportasi harus
pada waktu
tertutup rapat.
pemotongan..
3. Pel basah dan/atau
3. Seal pintu yang tidak
vakum dengan HEPA
terpakai dengan
filter, vakum sebelum
lakban.
meninggalkan area
4. Blokir dan tutup
kerja.
ventilasi udara.
4. Setelah selesai,
5. Tempatkan tirai debu
mengembalikan sistem
luwi icra 12062013
di pintu masuk dan
HVAC di mana

CLA
SS

III

Selama pembangunan
proyek

Setelah penyelesaian
proyek

1. Untuk mencegah
1. Jangan menghilangkan
kontaminasi dari
barier dari area kerja
sistem saluran maka
sampai proyek selesai
hilangkan/lepaskan
diperiksa oleh
atau isolasi sistem
Komite/Panitia PIRS.
HVAC di area, dimana
Dibersihkan oleh bagin
pekerjaan sedang
kebersihan RS..
dilakukan..
2. Hilangkan barier
2. Lengkapi semua
material dengan hati-2
barier penting yaitu
untuk meminimalisasi
sheetrock, plywood,
penyebaran dari
plastic untuk
kotoran dan puing-2
menutup area dari
yg terkait dng
area yg tdk untuk
kontruksi.
kerja atau
menerapkan metode
pengendalian kubus
(gerobak dng penutup
luwi icra 12062013
plastik & koneksi

CLAS
S

III

Selama pembangunan
proyek
3. Menjaga tekanan

Setelah penyelesaian
proyek
3. Vacuum area kerja area

udara negatif di dalam

dng HEPA filtered

tempat kerja dengan

vacuums.

menggunakan HEPA

4. Area untuk lap basah

unit yang dilengkapi

dng

dengan penyaringan

pembersih/disinfeksi/cl

udara.

eaner

4. Wadah tempat limbah

5. Setelah selesai,

kontruksi sebelum di

mengembalikan sistem

transportasi harus

HVAC)..

tertutup rapat.
5. Tutup wadah
luwi icra 12062013
transportasi atau

CLAS
S
IV

Selama pembangunan
proyek

Setelah penyelesaian
proyek

1. Untuk mencegah
1. Jangan menghilangkan
kontaminasi sistem
barier dari area kerja
saluran maka isolasi
sampai proyek selesai
sistem HVAC di area,
diperiksa oleh
dimana pekerjaan
Komite/Panitia PPIRS.
sedang dilakukan..
Dibersihkan oleh bagin
2. Lengkapi semua
kebersihan RS..
barier penting yaitu
2. Hilangkan barier
sheetrock, plywood,
material dengan hati-2
plastic untuk
untuk meminimalisasi
menutup area dari
penyebaran dari
area yg tdk untuk
kotoran dan puing-2
kerja atau
yg terkait dng
menerapkan metode
kontruksi.
pengendalian kubus
(gerobak dng penutup
plastik & koneksi
disegel ke tempat
bekerja dng HEPA

CLAS
S
IV

Selama pembangunan
proyek

3.Menjaga tekanan

Setelah penyelesaian
proyek

3.Wadah untuk

udara negatif di

limbah kontruksi

dalam tempat

harus ditutup

kerja dengan

rapat sebelum

menggunakan

kontruksi.

HEPA unit yang

4.Wadah

dilengkapi dengan

transportasi atau

penyaringan

gerobak agar

udara.

ditutup rapat.

4.Segel lubang,
pipa, saluran &

CLAS
S
IV

Selama pembangunan
proyek

Setelah penyelesaian
proyek

5. Membangun
5. Vakum area kerja dengan
serambi/ruangan dan
vakum HEPA filter.
semua personil melewati
ruangan ini sehingga
6. Area di pel dengan pel
dapat disedot debunya
basah dengan
dengan vakum cleaner
HEPA sebelum
pembersih/desinfektan.
meninggalkan tempat
7. Setelah selesai
kerja atau mereka bisa
memakai kain atau baju
mengembalikan sistem
kertas yg di lepas setiap
HVAC dimana pekerjaan
kali mereka
meninggalkan tempat
dilakukan.
kerja
6. Semua personil
memasuki tempat kerja
diwajibkan untuk
mengenakan penutup
sepatu. Penutup sepatu

LANGKAH KE 4.
IdentiFIKASI DAERAH SEKITAR AREA
PROYEK, MENILAI DAMPAK POTENSIAL
Unit
Below

Unit
Above

Lateral

Lateral

Behind

Front

Risk
Group

Risk
Group

Risk
Group

Risk
Group

Risk
Group

Risk
Group

LANGKAH KE 5. Identifikasi kegiatan di tempat khusus


misalnya ruang perawatan, ruang farmasi/obat dst
__________________________________________________________________
LANGKAH KE 6. Identifikasi masalah yg berkaitan dengan :
ventilasi, pipa ledeng, listrik dalam hal terjadinya
kemungkinan pemadaman.
__________________________________________________________________
LANGKAH KE 7. IdentifIkasi langkah-2 pencegahan ,
menggunakan penilaian sebelumnya, apa jenis bariernya
(misalnya bariernya dinding yang tertutup rapat). Apakah
HEPA filter diperlukan.?
_________________________________________________________________
(Catatan : Selama dilakukan kontruksi maka Area yang di
renovasi/kontruksi seharusnya diisolasi dari area yang
dipergunakan dan merupakan area negatif terhadap daerah
sekitarnya.)
LANGKAH KE 8. Pertimbangkan potensial risiko dari kerusakan
air. Apakah ada risiko akibat merusak kesatuan struktur
(misal : dinding, atap, plafon)
LANGKAH KE 9. Jam Kerja : dapat atau pekerjaan akan
dilakukan selama bukan jam pelayanan pasien.

LANGKAH KE 10. Buat rencana yang memungkinkan


untuk jumlah ruang isolasi/ruang aliran udara
negatif yang memadai
LANGKAH KE 11. Buat rencana yang memungkinkan
untuk jumlah dan tipe tempat/bak cuci tangan.
LANGKAH KE 12. Apakah PPIRS/IPCN setuju dengan
jumlah minimum bak/tempat cuci tangan tersebut.
LANGKAH KE 13. Apakah PPIRS/IPCN setuju dengan
rencana relatif terhadap utilitas ruangan bersih dan
kotor
LANGKAH KE 14. Rencanakan untuk membahas
masalah pencegahan tersebut dengan tim proyek
(misalnya arus lalu lintas, rumah tangga,
pembersihan puing (bagaimana dan kapan)
__________________________________________________________
_______
__________________________________________________________
_______

Infection Control Construction Permit

Location of Construction:
Project Coordinator:
Contractor Performing Work
Supervisor:
YES
NO
CONSTRUCTION ACTIVITY

TYPE A: Inspection, non-invasive activity

TYPE B: Small scale, short duration,


moderate to high levels

TYPE C: Activity generates moderate to high levels of


dust, requires greater 1 work shift for completion

TYPE D: Major duration and construction activities


Requiring consecutive work shifts
CLASS I
1.
Execute work by methods to minimize raising dust from
construction operations.
2.
Immediately replace any ceiling tile displaced for visual
inspection.
CLASS II
1.
Provides active means to prevent air-borne dust from
dispersing into atmosphere
2.
Water mist work surfaces to control dust while cutting.
3.
Seal unused doors with duct tape.
4.
Block off and seal air vents.
5.
Wipe surfaces with cleaner/disinfectant.

CLASS III

1.
2.
3.

Date
Initial

4.
5.

Obtain infection control permit before construction


begins.
Isolate HVAC system in area where work is being done to
prevent contamination of the duct system.
Complete all critical barriers or implement control cube
method before construction begins.
Maintain negative air pressure within work site utilizing
HEPA equipped air filtration units.
Do not remove barriers from work area until complete
project is checked by Infection Prevention & Control and
thoroughly cleaned by Environmental Services.

YES

Permit No:
Project Start Date:
Estimated Duration:
Permit Expiration Date:
Telephone:
NO
INFECTION CONTROL RISK GROUP

GROUP 1: Low Risk

GROUP 2: Medium Risk

GROUP 3: Medium/High Risk

GROUP 4: Highest Risk

3.

Minor Demolition for Remodeling

1.

Contain construction waste before transport in


tightly covered containers.
Wet mop and/or vacuum with HEPA filtered
vacuum before leaving work area.
Place dust mat at entrance and exit of work
area.
Isolate HVAC system in areas where work is
being performed; restore when work completed.
Vacuum work with HEPA filtered vacuums.
Wet mop with cleaner/disinfectant
Remove barrier materials carefully to minimize
spreading of dirt and debris associated with
construction.
Contain construction waste before transport in

2.
3.
4.
6.
7.
8.
9.
6.
7.

tightly covered containers.


Cover transport receptacles or carts. Tape
covering.
Upon completion, restore HVAC system where
work was performed.

87

Infection Control Construction Permit

CLASS IV

Date
Initial

1.
2.
3.
4.
5.
6.

7.

Obtain infection control permit before


construction begins.
Isolate HVAC system in area where work is being
done to prevent contamination of duct system.
Complete all critical barriers or implement
control cube method before construction begins.
Maintain negative air pressure within work site
utilizing HEPA equipped air filtration units.
Seal holes, pipes, conduits, and punctures
appropriately.
Construct anteroom and require all personnel to
pass through this room so they can be
vacuumed using a HEPA vacuum cleaner before
leaving work site or they can wear cloth or
paper coveralls that are removed each time
they leave the work site.
All personnel entering work site are required to
wear shoe covers.

Additional Requirements:

___________
Date Initials
Permit Request By:
Date:

1.

2.
3.
4.
5.
6.
7.

Do not remove barriers from work area


until completed project is checked by
Infection Prevention & Control and
thoroughly cleaned by Environmental.
Services.
Vacuum work area with HEPA filtered
vacuums.
Wet mop with disinfectant.
Remove barrier materials carefully to
minimize spreading of dirt and debris
associated with construction.
Contain construction waste before
transport in tightly covered containers.
Cover transport receptacles or carts.
Tape covering.
Upon completion, restore HVAC system
where work was performed.

___________
Exceptions/Additions to this
permit
Date Initials
are noted by
attached memoranda
Permit Authorized By:
Date:
88

KESIMPULAN
Harus ada kebijakan renovasi dan
kontruksi di RS.
Setiap RS yang melakukan renovasi
maka Komite /Panitia/Tim PPI harus
membuat ICRA
Renovasi tidak bisa dilaksanakan
sebelum ada ijin dari Komite/Panitia/Tim
PPI
Perlu edukasi ke unit-unit kerja di RS

PROSEDUR ISOLASI
Standar PPI.8
Rumah sakit menyediakan penghalang untuk
pencegahan (barrier precaution) dan prosedur
isolasi yang melindungi pasien, pengunjung dan
staf terhadap penyakit menular dan melindungi
dari infeksi pasien yang immunosuppressed,
sehingga rentan terhadap infeksi nosokomial.
Elemen Penilaian PPI.8
1. Pasien yang sudah diketahui atau diduga infeksi
menular harus di isolasi sesuai kebijakan rumah
sakit dan pedoman yang direkomendasikan.
2. Kebijakan dan prosedur mengatur pemisahan
antara pasien dengan
penyakit menular, dari
11/5/16
standar KARS versi 2012
90
pasien lain yang berisiko tinggi, yang rentan karena

PROSEDUR ISOLASI
3. Kebijakan dan prosedur mengatur bagaimana
cara mengelola pasien dengan infeksi airborne
untuk jangka waktu pendek ketika ruangan
bertekanan negatif tidak tersedia
4. Rumah sakit mempunyai strategi untuk
berurusan dengan arus pasien dengan penyakit
yang menular
5. Ruangan bertekanan negatif tersedia dan di
monitor secara rutin untuk pasien infeksius yang
membutuhkan isolasi untuk infeksi airborne; bila
ruangan bertekanan negatif tidak segera
tersedia, ruangan dengan sistem filtrasi HEPA
yang diakui bisa digunakan.
11/5/16
standar KARS versi 2012
91

MAKSUD & TUJUAN PPI 8


RS membuat kebijakan dan prosedur tentang isolasi dan
prosedur penghalang (barrier) di rumah sakit. Hal ini berdasarkan cara
penularan penyakit & mengatur pasien yg mungkin infeksius atau yg
immunosuppressed, juga arus masuk pasien dalam jumlah besar
dengan infeksi yang menular.
Kewaspadaan airborne adalah perlu untuk mencegah transmisi bahan
infeksius yg dpt bertahan di udara dalam waktu yang lama. Penempatan
pasien dengan airborne infeksi yang paling bisa adalah di ruangan
tekanan negatif. Bila struktur bangunan tidak dapat segera
mengadakan ruangan tekanan negatif, rumah sakit bisa mensirkulasi
udara melalui sistem filtrasi HEPA (a high-efficiency particulate
air) dengan paling sedikit 12 kali pertukaran udara per jam.
Kebijakan dan prosesur harus mengatur rencana menangani pasien
dengan infeksi airborne dalam jangka waktu singkat ketika ruangan
bertekanan negatif atau sistem filtrasi HEPA tidak tersedia. Prosedur
isolasi juga mengatur untuk proteksi staf dan pengunjung, lingkungan
pasien dan pembersihan ruangan selama pasien dirawat dan setelah
11/5/16
standar KARS versi 2012
92
pasien pulang.

KEWASPADAAN ISOLASI
Kewaspadaan isolasi adalah suatu strategi yang
dilakukan oleh Rumah Sakit untuk mencegah
infeksi
Kewaspadaan isolasi terdiri dari :
1. kewaspadaan standar
2. kewaspadaan berdasarkan transmisi
Kewaspadaan standar harus di terapkan di setiap
saat tanpa memandang pasien terinfeksi atau
tidak terinfeksi di semua fasilitas kesehatan

11/5/16

standar KARS versi 2012

93

KEWASPADAAN ISOLASI
Ditujukan kepada semua pasien tanpa mempertimbangkan
infeksi atau non infeksi standard precaution meliputi :
1.Kebersihan tangan,
2.Penggunaan APD (sarung tangan,maske,
pelindungmata/wajah. Gaun/apron),
3. Peralatan perawatan pasien,
4. Pengendalian lingkungan ,
5. Penanganan limbah,
6.Penanganan linen,
7.Kesehatan karyawan
8. Penempatan pasien
9.Hygiene respirasi/Etika batuk
10.Praktek menyuntik yang aman
11.Praktek pencegahan untuk prosedur lumbal punksi
11/5/16

standar KARS versi 2012

94

PPI 8 : KEBIJAKAN KEWASPADAAN ISOLASI


PADA PASIEN DENGAN DUGAAN EMERGING
INFECTIOUS DISEASES

Prinsip : Isolasi pasien ruangan


tekanan negatif

Penerapan kewaspadan isolasi


(kewaspadaan standar dan
kewaspdaan transmisi)
penggunaan APD : APD Respirator
(N95, FFP2).
Dalam waktu 24 jam petugas IGD
berkoordinasi dengan Ketua Tim pokja
11/5/16
KARS versi 2012
penangananstandar
infeksi
virus influensa .

95

TEKNIK PENGAMANAN (BARRIER)


& HAND HYGIENE

Standar PPI.9.
Sarung tangan, masker, proteksi mata dan peralatan
proteksi lainnya, sabun dan desinfektan tersedia dan
digunakan secara benar bila diperlukan.
Elemen Penilaian PPI 9.
1. RS mengidentifikasi situasi dimana sarung tangan dan atau
masker atau pelindung mata dibutuhkan Kebijakan
penggunaan APD
2. Sarung tangan dan atau masker atau pelindung mata
digunakan secara tepat dan benar
3. RS mengidentifikasi situasi mana diperlukan prosedur cuci
tangan, disinfeksi tangan atau disinfeksi permukaan.
4. Prosedur cuci tangan dan desinfeksi digunakan secara
benar di seluruh area tersebut
5.
RS mengadopsi pedoman
hand
dari sumber yang96
11/5/16
standar KARS
versi hygiene
2012
berwenang

11/5/16

standar KARS versi 2012

97

11/5/16

standar KARS versi 2012

98

11/5/16

standar KARS versi 2012

99

11/5/16

standar KARS versi 2012

100

11/5/16

standar KARS versi 2012

101

INTEGRASI PROGRAM
DENGAN PMKP

Standar PPI.10
Proses pengendalian dan pencegahan infeksi
diintegrasikan dengan keseluruhan program rumah sakit
dalam peningkatan mutu dan keselamatan pasien
Elemen Penilaian PPI.10.
1. Kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi
diintegrasikan ke dalam program peningkatan mutu dan
keselamatan pasien rumah sakit (lihat juga PMKP.1.1,
EP)
2. Kepemimpinan dari program pencegahan dan
pengendalian infeksi termasuk dalam mekanisme
pengawasan dari program mutu dan keselamatan
pasien rumah sakit
11/5/16

standar KARS versi 2012

102

INTEGRASI PROGRAM
DENGAN PMKP
Standar PPI 10.1.
Rumah sakit menelusuri risiko infeksi, infeksi dan
kecenderungan infeksi terkait pelayanan kesehatan
Elemen Penilaian PPI 10.1.
1. Risiko infeksi terkait dengan pelayanan kesehatan
ditelusuri PPI 6 EP 3 & 4
2. Angka infeksi terkait dengan pelayanan kesehatan
ditelusuri PPI 6 EP 2 & 3
3. Kecenderungan infeksi terkait dengan pelayanan
kesehatan ditelusuri PPI 6 EP 2 & 3
Analisa data PPI Lihat PPI 6 dan PMKP 3.1, PMKP 4.
11/5/16

standar KARS versi 2012

103

INTEGRASI PROGRAM
DENGAN PMKP
Standar PPI 10.2.
Peningkatan mutu termasuk penggunaan
indikator/pengukuran yang berhubungan dengan
masalah infeksi yang secara epidemiologis penting
bagi rumah sakit.
Elemen Penilaian PPI 10.2.
1. Kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi
diukur.
2. Pengukuran tersebut mengidentifikasi infeksi penting
secara epidemiologis
Lihat profil/kamus indikator dan hasil analisis PPI 6
11/5/16

standar KARS versi 2012

104

INTEGRASI PROGRAM
DENGAN PMKP
Standar PPI 10.3.
Rumah sakit menggunakan informasi risiko, angka dan
kecenderungan untuk menyusun atau memodifikasi
proses untuk menurunkan risiko infeksi terkait
pelayanan kesehatan ke level yang serendah mungkin.
Elemen Penilaian PPI 10.3.
1. Proses di tata ulang berdasarkan risiko, angka dan
kecenderungan data dan informasi
2. Proses di tata ulang untuk menurunkan risiko infeksi ke
level serendah mungkin
Lihat analisa data dan rencana tindak lanjut PPI 6,
PMKP 3.1, PMKP 4
11/5/16

standar KARS versi 2012

105

INTEGRASI PROGRAM
DENGAN PMKP
Standar PPI 10.4.
Rumah sakit membandingkan angka kejadian infeksi
rumah sakit, dengan rumah sakit lain melalui
perbandingan data dasar/ databases.
Elemen Penilaian PPI 10.4.
1. Angka infeksi terkait pelayanan kesehatan
dibandingkan dengan angka-angka di rumah sakit lain
melalui komparasi data dasar (lihat juga PMKP.4.2, EP 2
dan MKI.20.2, EP 3)
2. Rumah sakit membandingkan angka yang ada dengan
praktik terbaik dan bukti ilmiah Lihat profil indikator
11/5/16

standar KARS versi 2012

106

INTEGRASI PROGRAM
DENGAN PMKP
Standar PPI 10.5.
Hasil monitoring pencegahan dan pengendalian infeksi
di rumah sakit, secara berkala disampaikan kepada
pimpinan dan staf
Elemen Penilaian PPI 10.5.
1. Hasil pengukuran dikomunikasikan kepada staf medis
2. Hasil pengukuran dikomunikasikan kepada staf
perawat
3. Hasil pengukuran dikomunikasikan kepada
manajemen
= lihat PMKP 1.4 (publikasi data)
11/5/16

standar KARS versi 2012

107

INTEGRASI PROGRAM
DENGAN PMKP
Standar PPI 10.6
Rumah sakit melaporkan informasi tentang infeksi ke
pihak luar, Kementerian Kesehatan atau Dinas Kesehatan
Elemen Penilaian PPI 10.6.
1. Hasil program pencegahan dan pengendalian infeksi
dilaporkan kepada Kementerian Kesehatan atau Dinas
Kesehatan sesuai ketentuan (lihat juga MKI.20.1, EP 1)
RL 6
2. Rumah sakit melakukan tindak lanjut yang benar
terhadap laporan dari Kementerian Kesehatan atau
Dinas Kesehatan
11/5/16

standar KARS versi 2012

108

PENDIDIKAN STAF TENTANG PROGRAM


Standar PPI 11.
Rumah sakit memberikan pendidikan tentang praktik pencegahan
dan pengendalian infeksi kepada staf, dokter, pasien dan keluarga
serta pemberi layanan lainnya ketika ada indikasi keterlibatan
mereka dalam pelayanan.

Elemen Penilaian PPI.11


1. Rumah sakit mengembangkan program pencegahan dan
pengendalian infeksi yang mengikut sertakan seluruh staf dan
profesional lain, pasien dan keluarga.
2. Rumah sakit memberikan pendidikan tentang pencegahan dan
pengendalian infeksi kepada seluruh staf dan profesional lain.
3. Rumah sakit memberikan pendidikan tentang pencegahan dan
pengendalian infeksi kepada pasien dan keluarga BROSUR-2.
4. Semua staf diberi pendidikan tentang kebijakan, prosedur, dan
praktek-praktek program pencegahan dan pengendalian (lihat
juga KPS.7 dan TKP.5.4) orientasi pegawai
5. Edukasi staf secara periodik diberikan sebagai respon terhadap
kecenderungan yang signifikan
dalam data infeksi.
11/5/16
standar KARS versi 2012
109

BUKU-2 YG HARUS PUNYA


Pedoman
lainnya.
Pedoman
Pedoman
Pedoman
Pedoman
Pedoman

11/5/16

PPI di RS dan fasilitas yankes


Manjerial PPI
surveilance infeksi
PPI di ICU
manajemen linen
Instalasi sterilisasi

standar KARS versi 2012

110

11/5/16

standar KARS versi 2012

111

PROSES INFECTION CONTROL RISK ASSESSMENT

IDENTIFIKASI RISIKO

ANALISA RISIKO
ASESMEN RISIKO
EVALUASI RISIKO

MONITOR DAN REVIEW

KOMUNIKASI DAN KONSULTASI

TEGAKKAN KONTEKS

KELOLA RISIKO PROGRAM


RISK REGISTER
113

SURVEILANCE

TELUSUR
DATA

LUWI-21 FEB 2014

SINGLE
USECSSD
RE-USE
DI LUAR
CSSD

TERIMA
KASIH
11/5/16

standar KARS versi 2012

119

Anda mungkin juga menyukai