Anda di halaman 1dari 74

Analisis Investasi dan Manajemen

Portofolio dan Perekonomian


Indonesia

Nama
NPM
Kelas
Tugas

:
:
:
:

Bella Rizki
21213697
1EB18
Softskill

PORTOFOLIO
Portofolioadalah istilah keuangan yang
menunjukkan koleksi investasi yang dimiliki oleh
perusahaan investasi, hedge fund, lembaga keuangan
atau individu.Portofoliomerupakan kombinasi atau
gabungan atau sekumpulan aset, baik berupa aset riil
maupun aset financial yang dimiliki oleh investor.
Portofolio dapat didefinisikan sebagai melakukan
investasi pada berbagai instrumen investasi, bisa
sejenis dan bisa juga tidak sejenis, yang tujuannya
adalah menurunkan risiko dan menghasilkan
pendapatan sesuai dengan tujuan. (Widoatmojo,
2005:272)
Portofolio adalah merupakan penganekaragaman
(diversifikasi) pada beberapa peluang investasi yang
dilakukan oleh investor perorangan atau lembaga.
(Warsini, 2009:117)

INVESTASI
Investasi merupakan penanaman sejumlah
dana dalam bentuk uang ataupun barang yang
diharapkan akan memberikan hasil yang lebih
dikemudian hari.
Investasi merupakan komitmen atas sejumlah
dana/ sumber daya yang dilakukan saat ini
dengan tujuan memperoleh sejumlah
keuntungan di masa depan (Tandelilin, 2001:3).
Definisi lain dikemukakan oleh Hartono
(2000:5) bahwa investasi adalah penundaan
konsumsi sekarang untuk digunakan di dalam
produksi yang efisien selama periode waktu
yang tertentu.

MANAJEMEN INVESTASI

Manajemen investasiadalah
manajemen profesional yang mengelola
beragam sekuritas atau surat berharga
seperti saham, obligasi dan aset lainnya
seperti properti dengan tujuan untuk
mencapai target investasi yang
menguntungkan bagi investor.
Investor tersebut dapat berupa institusi
( perusahaan asuransi, dana pensiun,
perusahaan dll) ataupun dapat juga
merupakan investor perorangan, dimana
sarana yang digunakan biasanya berupa
kontrak investasi atau yang umumnya
digunakan adalah berupa kontrak
investasi kolektif (KIK) seperti reksadana.

Lingkup jasa pelayanan manajemen investasi


adalah termasuk melakukan analisis keuangan,
pemilihan aset, pemilihan saham, implementasi
perencanaan serta melakukan pemantauan
terhadap investasi.
Diluar industri keuangan, terminologi
"manajemen investasi merujuk pada investasi
lainnya selain daripada investasi dibidang
keuangan seperti misalnya proyek, merek,
paten dan banyak lainnya selain daripada
saham dan obligasi.
Manajemen investasi merupakan suatu industri
global yang sangat besar serta memegang
peran penting dalam pengelolaan triliunan
dollar, euro, pound dan yen.

Portofolio Efisien
Portofolio efisien (Efficient portfolio) dapat
didefinisikan sebagai portofolio yang
memberikanreturn ekspektasiterbesar
dengan risiko yang tertentu atau
memberikan risiko yang terkecil
denganreturn ekspektasiyang tertentu.
(Hartono, 2008:295)
Portofolio yang efisien adalah portofolio
yang memberikan tingkat keuntungan yang
terbesar dengan risiko yang sama atau
risiko terkecil dengan tingkat keuntungan
yang sama. (Husnan, 2005:80)

Portofolio yang efisien ini dapat


ditentukan dengan memilih
tingkatreturn ekspektasitertentu dan
kemudian meminimumkan risikonya atau
menentukan tingkat risiko yang tertentu
dan kemudian memaksimumkanreturn
ekspektasinya.
Hakikat pembentukan portofolio adalah
untuk mengurangi risiko dengan jalan
diversifikasi, yaitu mengalokasikan
sejumlah dana pada berbagai alternatif
investasi yang berkorelasi negatif
(Halim,2005:54).

Manajer Investasi,adalah: Pihak


yang kegiatan usahanya mengelola
portofolio Efek untuk para nasabah
atau mengelola portofolio investasi
kolektif untuk sekelompok nasabah,
kecuali perusahaan asuransi, dana
pensiun, dan bank yang melakukan
sendiri kegiatan usahanya berdasarkan
perundang-undangan yang berlakuu.

Tugas manajer investasi adalah:


1. Mengadakan riset
2. Menganalisa kelayakan investasi
3. Mengelola dana portofolio

Halim (2003 : 2), investasi merupakan


penempatan sejumlah dana pada saat
ini dengan harapan untuk memperoleh
keuntungan di masa
mendatang.Macam-macam bentuk
investasiadalah sebagai berikut :

Investasi langsung (direct investment) adalah


investasi pada asset riil (Real Assets)
misalnya : pembelian asset produktif,
pendirian pabrik, pembukaan pertambangan /
perkebunan, dan lain-lain.
Investasi tidak langsung (indirect investment)
atau investasi portofolio adalah investasi
pada asset finansial (financial assets):
Investasi di pasar uang : deposito, sertifikat BI.
Investasi di pasar modal : saham, obligasi, opsi,

warrant.

Investor memiliki berbagai alternatif pilihan


yang dapat digunakan untuk
menginvestasikan modal yang mereka miliki.

Pilihan aset untuk investasi dapat berupa:


a)Real asetmerupakanincome
generating asetseperti tanah, bangunan,
pabrik, hak cipta, merek dagang dan
sebagainya.
b)Financial aset,yaitu selembar kertas
yang mempunyai nilai karena memberikan
klaim kepada pemiliknya atas penghasilan
atau aset yang dimiliki oleh pihak yang
menerbitkan aset finansial tersebut.
Misalnya: saham, obligasi, opsi, kontrak
futuresdan sebagainya.

Investasi dalam aset keuangan dapat


dilakukan dalam 2 bentuk yaitu:
1. Investasi langsung dengan membeli aset
keuangan yang bisa diperdagangkan di pasar
uang (money market), pasar modal (capital
market) maupun di pasar turunan (derivative
market).

2. Investasi tidak langsung. Investor melakukan


jenis investasi ini dengan pembelian surat
berharga dari perusahaan investasi.

Jenis perusahaan investasi yang dapat dipilih adalah:


1. Close end investment companiesadalah perusahaan
yang hanya menjual sahamnya pada waktu emisi
perdana (IPO) dan tidak menawarkan tambahan
lembar saham lagi.
2. Close end investment companiesadalah perusahaan
yang hanya menjual sahamnya pada waktu emisi
perdana (IPO) dan tidak menawarkan tambahan
lembar saham lagi.
3. Open end investment companiesadalah perusahaan
yang masih menjual saham baru kepada investor
setelah emisi perdana (IPO). Selain itu, investor juga
dapat menjual kembali sahamnya ke perusahaan
yang bersangkutan. Jenis perusahaan ini dikenal juga
dengan istilah perusahaan reksadana (mutual fund).

Umumnya investasi dibedakan


menjadi dua, yaitu:
1. Investasi pada aset-aset financial
(financial asset) yang dilakukan di
pasar uang, misalnya berupa sertifikat
deposito, commercial paper, surat
berharga pasar uang dan lainnya.
2. Investasi pada aset-aset riil (real
assets) yang berupa pembelian aset
produktif, pendirian pabrik, pembukaan
pertambangan, pembukaan
perkebunan dan lainnya.

Tujuan Investasi
Investor memiliki tujuan investasi yang
mungkin berbeda satu dengan yang
lainnya. Beberapa alasan investor
melakukan investasi baik pada investasi riil
maupun investasi keuangan, yaitu:
Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih
baik di masa depan
Memperoleh imbalan yang lebih baik atas
kekayaan yang dimiliki
Mengurangi tekanan inflasi
Untuk menghindari pajak yang perlu
dibayarkan

Dasar Keputusan Investasi:


1.Return yaitu tingkat keuntungan
yang diperoleh dari investasi. Return
dapat berupa dua macam yaitu
pertama, return yang diharapkan
(expected return)adalah tingkat return
yang diantisipasi investor di masa
depan. Kedua, return realiasi atau
return aktual (realized/ aktual
return)merupakan tingkat return yang
didapatkan investor di masa lalu.

2.Risiko. Ketika berinvestasi selain


mengharapkan return tertentu investor
juga harus menanggung tingkat risiko.
Dalam konteks manajemen investasi
risiko merupakan penyimpangan/
perbedaan antara return yang
diharapkan dengan return yang benarbenar diterima oleh investor (return
aktual).

Sumber risiko:
1. Risiko suku bunga.
2. Risiko pasar.
3. Risiko Bisnis
4. Risiko inflasi / Risiko daya beli.
5. Risiko financial.
6. Risiko nilai tukar mata uang.

Dalam konsep investasi, secara umum risiko


dapat diklasifikasikan menjadi dua:
a. Risiko sistematis (systematic risk), merupakan
risiko yang sifatnya makro karena terkait dengan
perubahan yang terjadi di pasar secara
keseluruhan dan dapat mengakibatkan
variabilitas return investasi. Risiko sistematis ini
akan memengaruhi semua perusahaan yang ada
di pasar.
b. Risiko tidak sistematis (unsystematic
risk),adalah risiko yang terkait dengan
perubahan kondisi mikro perusahaan tertentu
sehingga secara spesifik hanya akan
memengaruhi return investasi dari perusahaan
tersebut.

Menurut Husnan (2003 : 47), salah satu


karakteristik investasi pada pasar
modal adalah kemudahan untuk
membentuk investasi portofolio.
Artinya pemodal dapat dengan mudah
menyebar (melakukan diversifikasi)
investasinya pada berbagai
kesempatan investasi.

1.
2.
3.
4.
5.

Oleh karena itu maka adapun langkahlangkah dalam melakukan investasi


portofolioadalah sebagai berikut (Husnan,
2003 : 454) :
Menentukan kebijakan investasi
Analisis Sekuritas
Pembentukan portofolio
Melakukan Revisi Portofolio
Evaluasi Kinerja Portofolio

adapunfaktor-faktor yang mempengaruhi investasi


langsung dan portofolioadalah sebagai berikut :
1.Tingkat pengembalian yang diharapkan (Expected
Rate Of Return).
a.Kondisi internal perusahaan
b.Kondisi eksternal perusahaan
2.Ramalan mengenai keadaan di masa yang akan
datang
3.Tingkat bunga
4.Biaya investasi
5.Tingkat pendapatan nasional dan perubahanperubahannya

Investasi Portofoliodapat diartikan


sebagai tindakan membagi modal yang
tersedia pada jenis-jenis investasi tertentu
agar diperoleh risiko yang paling minimal.
Keputusan pengalokasian modal ke dalam
usulan-usulan investasi yang manfaatnya
akan direalisasikan dimasa yang akan
datang harus dipertimbangkan dengan
cermat. Dan investasi portofolio meliputi
investasi pada asset berupa saham dan
utang jangka panjang yang dipengaruhi
oleh kondisi perekonomian, tingkat inflasi
dan iklim politik di suatu negara.

RETURN DAN RISIKO


1. Hubungan risiko dan return
investasi

Jenis-Jenis Risiko

2. EstimasiExpected Returndan Risiko


Sekuritas Tunggal perhitunganexpected
returndinyatakan sebagai berikut:

Notasi: E (Ri) = return ekspektasi suatu


aktiva atau sekuritas ke i Pij =
probabilitas hasil masa depan sekuritas i
pada masa j Rij = hasil dari sekuritas i
pada masa j n = banyaknya return yang
mungkin terjadi.

3. Diversifikasi dan Risiko Portofolio


Pengurangan risiko portofolioi melalui
penambahan jumlah saham.

4. EstimasiExpected Returndan
Risiko Portofolio
notasi: E (Rp) = return yang diharapkan
dari portofolio, Wi= Bobot portofolio
pada sekuritas ke-i, E (Ri) = Return
yang diharapkan dari sekuritas ke-i, N
= Jumlah sekuritas yang ada dalam
portofolio

Adapun penentuan risiko portofolio


dapat dirumuskan sebagai berikut:

Varians portofolio dapat dinyatakan


dalam matriks sebagai berikut:

5. SINGLE INDEX MODEL

Notasi :

Metode Analisis Data:


1.Menghitung Tingkat Keuntungan (Return)
Rumus :
Ri =Pt+1 Pt
Pt
Hanya saja untuk maksud agar dalam analisis
statistik perhitungan return tersebut tidak bias,
karena terpengaruh olehmagnitudepembaginya,
perhitunganreturndilakukan dengan cara sebagai
berikut :
Ri = Ln (Pt+1 / Pt)
Dimana :
Ri = Tingkat keuntungan
Pt = Harga penutupan saham periode t
Pt+1 = Harga penutupan saham periode
sesudahnya

2. Menghitung Tingkat Keuntungan


Yang Diharapkan (Expected Return)
Rumus :

Dimana :
E(Ri)= Tingkat keuntungan dari
investasi i yang diharapkan
n = Banyaknya peristiwa yang mungkin
terjadi
Rij= Tingkat keuntungan yang telah
diperoleh

3.Menghitung Resiko Investasi


(Varian dan Standar Deviasi)
Rumus :

Dimana :

4.Menghitung Tingkat
Keuntungan Yang Diharapkan Dari
Portofolio(Expected Return
Portofolio)
Rumus :

Dimana :
E(Rp)= Tingkat keuntungan yang
diharapkan dari portofolio
Xi= Proporsi dana yang
diinvestasikan pada saham i
E(Ri)= Tingkat keuntungan yang
diharapkan dari saham i

5.Menghitung Resiko Portofolio


Rumus :
p = XA.A + XB.B + XC.C + 2(XA.XB.AB.AB) +
2(XA.XC.AC.AC) 2(XB.XC.BC.BC)
Dimana :
p = Resiko portofolio
XA = Proporsi dana yang diinvestasikan pada saham A
XB = Proporsi dana yang diinvestasikan pada saham B
Xc = Proporsi dana yang diinvestasikan pada saham C
A= Resiko investasi dari saham A
B= Resiko investasi dari saham B
C= Resiko investasi dari saham C
AB = Koefisien korelasi antar tingkat keuntungan A dan
B
AC = Koefisien korelasi antar tingkat keuntungan A dan C
BC = Koefisien korelasi antar tingkat keuntungan B dan C

6.Menghitung Koefisien Korelasi


Rumus :

Dimana :
ij = Koefisien korelasi antara saham i
dan j
X = Tingkat keuntungan investasi pada
saham 1
Y = Tingkat keuntungan investasi pada
saham 2
n = Jumlah periode investasi

7.Menentukan Proporsi Investasi


(Membentuk Portofolio)
Proporsi yang dapat dibuat dari tiga sekuritas
dalam penelitian ini sangat bervariasi.
Proporsi investasi dapat ditentukan dengan
menggunakan bilangan acak sehingga
diperoleh kombinasi sekuritas (portofolio)
yang cukup banyak. Tetapi untuk perhitungan
pada penelitian ini hanya menyajikan
sembilan pembentukan portofolio.
Menggunakan sembilan pembentukan
portofolio karena setelah diacak, persentase
proporsi investasi yang seimbang antara satu
sekuritas dengan sekuritas yang lain
menghasilkan sembilan pembentukan
portofolio.

ANALISIS PORTOFOLIO MANAJEMEN


INVESTASI
Pada umumnya tujuan investor dalam
melakukan investasi saham adalah untuk
menghasilkan keuntungan maksimal
dengan risiko yang minimal.Untuk dapat
memaksimalkan keuntungan dan untuk
meminimalkan risiko dalam suatu
investasi saham, investor dapat
melakukan portofolio (diversifikasi)
saham.

Dengan melakukan investasi lebih dari


satu saham maka dapat mengurangi
risiko kerugian. Dengan melakukan
analisis portofolio, maka akan
membantu investor dalam mengambil
keputusan untuk menentukan portofolio
efisien yang dapat memberikan
keuntungan yang besar dengan risiko
tertentu atau memberikan risiko terkecil
dengan tingkat keuntungan tertentu.
Dalam analisis portofolio ini,
perhitungan dilakukan dengan
menggunakan model Markowitz.

Data yang digunakan dalam penelitian ini


adalah data sekunder berupa data harga saham
bulanan dari tiga sekuritas yang diteliti.
Tiga perusahaan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah PT Indosat Tbk, PT Indofood
Sukses Makmur Tbk, dan PT Indocement Tunggal
Prakarsa Tbk. Ketiga perusahaan tersebut dipilih
karena mempunyai kinerja keuangan yang baik
dan mempunyai penjualan yang baik di tahun
2008.
Dari hasil perhitungan tingkat keuntungan yang
diharapkan (return ekspektasi) dan tingkat risiko
(standar deviasi) pada masing-masing portofolio,
maka dapat disusun tabel perbandingan
kesembilan portofolio sebagai berikut :

Hasil PerhitunganReturn
Ekspektasidan Standar Deviasi
Portofolio

Sumber: Data yang telah diolah, 2009


Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
dari 9 komposisi portofolio yang dibentuk,
terdapat dua komposisi portofolio yang efisien,
yaitu :
Portofolio ke-1 dengan kombinasi saham PT
Indosat Tbk 25%, PT Indofood Sukses Makmur Tbk
25%, dan PT Indocement Tunggal Prakarsa 50%
yang menghasilkanreturn ekspektasiterbesar
sebesar 1,7195% dengan risiko sebesar 10,907%.
Portofolio ke-3 dengan kombinasi saham PT
Indosat Tbk 50%, PT Indofood Sukses Makmur Tbk
25%, dan PT Indocement Tunggal Prakarsa 25%
yang menghasilkan risiko terkecil sebesar 9,428%
denganreturn ekspektasisebesar 1,23%.

Kerangka Evaluasi Kinerja Portofolio


Pengukuran dan evaluasi kinerja portofolio
merupakan tahap terakhir dari proses
investasi yang berkesinambungan. Lewat
tahap ini dapat diketahui apakah kinerja
portofolio telah dapat memenuhi tujuan yang
diharapkan. Evaluasi kinerja portofolio yang
dilakukan investor mencakup dua hal yaitu (1)
evaluasi kemampuan portofolio memperoleh
return di atas portofolio yang dijadikan
sebagai patok duga (benchmark)dan (2)
evaluasi kesesuaian perolehan return dengan
risiko yang ditanggung investor.

Beberapa faktor yang harus diperhatikan


dalam evaluasi kinerja portofolio adalah:
1. Tingkat risiko Hubungan antara risiko dan
return bersifat linier positif artinya semakin
tinggi risiko maka semakin besar pula
return yang diharapkan. Ukuran evaluasi
kinerja portofolio harus didasarkan pada
hal ini, artinya pengukuran tidak hanya
dilihat dari besarnya return portofolio yang
dapat diperoleh tetapi juga harus
memperhatikan besarnya risiko yang harus
ditanggung untuk memperoleh return
sebesar itu.

2. Periode waktu. Lamanya periode


waktu juga akan memengaruhi tingkat
return portofolio. Penilaian kinerja dari
dua jenis atau lebih portofolio yang
sama harus memperhatikan bahwa
portofolio juga memiliki periode waktu
yang sama.

3. Penggunaanbenchmarkyang tepat.
Untuk dapat menilai kinerja
portofolionya, investor perlu
membandingkan return portofolio
tersebut dengan return dari portofolio
lain yang sebanding dan relevan.
Portofoliobenchmarktersebut juga
harus dapat mencerminkan tujuan
investasi investor.

4. Tujuan investasi. Perbedaan tujuan


investasi akan memengaruhi kinerja
portofolio. Misalnya: apabila investor
memiliki tujuan investasi yang sifatnya
jangka pendek maka kinerja portofolio
yang dibentuknya relatif lebih besar
daripada portofolio yang dibentuk
dengan tujuan pertumbuhan jangka
panjang.

Pengukuran Return Portofolio

Evaluasi kinerja portofolio diawali dengan


mengukur return yang dapat diperoleh dari
suatu portofolio. Pengukuran return portofolio
dibedakan menjadi dua cara:
1. Time weighted rate of return (TWR): mengukur
return yang ditawarkan oleh portofolio. Besarnya
TWR tidak dipengaruhi oleh penambahan atau
penarikan dana yang dilakukan oleh investor
selama periode perhitungan return portofolio.
TWR = (1+R1)(1+R2)(1+R3).(1+RN)-1 R
dalam persamaan di atas melambangkan return
yang diperoleh dalam setiap sub periode
perhitungan.

2. Dollar weighted rate of return (DWR): mengukur


return yang diberikan portofolio. Besarnya DWR
dipengaruhi oleh besarnya arus kas masuk dan
keluar dalam investasi portofolio akibat
penambahan atau penarikan dana yang
dilakukan investor selama periode penghitungan
return portofolio.

Notasi:
Dt = penambahan dana saat t
Wt = penarikan dana saat t
n = jumlah penambahan dana
m = jumlah penarikan dana
r = tingkat bunga

Ukuran Kinerja Portofolio


Beberapa ukuran kinerja portofolio sudah
memasukkan baik faktor return maupun
risiko dalam perhitungannya. Adapun
ukuran tersebut dibedakan menjadi:
a.Indeks Sharpe(reward to variability
ratio).Indeks ini dikembangkan oleh
William Sharpe.Benchmarkyang dipakai
berdasarcapital market line, yaitu
dengan membagi premi risiko portofolio
dengan deviasi standarnya. Semakin
tinggi nilai indeks Sharpe suatu portofolio
dibandingkan portofolio lain berarti
kinerjanya juga semakin bagus.

Dirumuskan:

b.Indeks Treynor(reward to volatility


ratio)
Ukuran kinerja ini dikembangkan oleh Jack
Treynor. Berbeda dengan indeks Sharpe,
maka indeks Treynor
menggunakanbenchmark security market
line. Di sini asumsi yang dipakai adalah
portofolio sudah terdiversifikasi dengan
baik sehingga risiko yang dianggap
relevan adalah risiko sistematis. Portofolio
yang memiliki indeks Treynor yang
semakin besar berarti kinerjanya juga
semakin bagus.

Dirumuskan:

c.Indeks Jensen(Jensens differential


return / Jensens alpha)
Indeks ini menunjukkan perbedaan
return aktual portofolio
denganexpected returnbila portofolio
berada padacapital market line.

Dirumuskan:

SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA


Sistem perekonomian adalah sistem yang
digunakan oleh suatu negara untuk
mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya
baik kepada individu maupun organisasi di
negara tersebut. Perbedaan mendasar antara
sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi
lainnya adalah bagaimana cara sistem itu
mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa
sistem, seorang individu boleh memiliki semua
faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya,
semua faktor tersebut di pegang oleh
pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia
berada di antara dua sistem ekstrem tersebut.

Sistem perekonomian Indonesia saat ini


adalah sistem perekonomian nasional
kerakyatan yang mulai berlaku sejak terjadinya
reformasi sejak tahun 1998.Tekad pemerintah
ini ditetapkan dalam ketetapan MPR Indonesia
nomor IV/MPR/1999 yang mengatur mengenai
garis-garis besar haluan Negara.
Dalam sistem perekonomian
kerakyatan, pemerintah hanya berperan
sebagai pencipta iklim sehat yang
memungkinkan tumbuh dan berkembangnya
dunia usaha di Indonesia, sedangkan kegiatan
ekonomi dipegang secara aktif oleh
masyarakat.

Secara umum ada 3 (tiga) macam sistem


perekonomian yang dikenal di dunia, yaitu :
1.Sistem Ekonomi Pasar (Kapitalisme)
Di dalam sistem ini setiap orang diberi
kebebasan unutk melaksanakan kegiatan
perekonomian, baik dalam hal kegiatan menjual
dan membeli barang yang mereka inginkan
serta kebebasan dalam memiliki faktor-faktor
produksi.
2.Sistem Ekonomi Terencana (Sosialisme)
Di dalam sistem ekonomi sosialis pemerintah
diharuskan memiliki dan menggunakan seluruh
faktor produksi, namun kepemilikkan
pemerintah atas faktor-faktor produksi tersebut
hanyalah sementara.

3. Sistem Ekonomi Campuran


Sistem ini timbul sebagai akibat dari
kegagalan sistem ekonomi pasar yang terlalu
ketat, demikian juga halnya dengan sistem
ekonomi terencana, tidak mampu
menghilangkan kelas-kelas dalam masyarakat
sehingga muncullah sistem ekonomi
campuran.
Indonesia adalah Negara yang terkenal akan
keajaiban alamnya yang sungguh membuat
takjub seluruh dunia, dan dipandang sebagai
Negara maju oleh sebagian Negara di
dunia.Namun bagaimanakah jika dilihat dari
sudut pandang perekonomiannya?

Perekonomian Indonesia saat ini menurut


IMF Ekonomi Indonesia 2012 Tumbuh 6,3%,
Dana Moneter Internasional (IMF)
memperkirakan pertumbuhan ekonomi
Indonesia 2012 sebesar 6,3%, jauh di
bawah target pemerintah 6,7% akibat
perlambatan ekspor. Namun, lembaga
keuangan internasional ini menaikkan
proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia
tahun ini menjadi 6,4% dari prediksi
sebelumnya 6,2%. Proyeksi pertumbuhan
2011 juga masih lebih rendah dibandingkan
target pemerintah yang sebesar 6,5%.

Lain halnya menurut menteri BUMN Dahlan


Iskan, yang meyakini ekonomi Indonesia pada
2012 dapat mengalahkan ekonomi Spanyol.
"Untuk mengalahkan Spanyol...dibutuhkan
syarat, bekerja, bekerja, bekerja dan tidak
usah memikirkan politik," kata Dahlan, saat
berpidato pada acara Anugerah Wira Usaha
Mandiri, di Jakarta Convetion Center (JCC),
Jumat. Menurt Dahlan, ekonomi Indonesia
belakangan ini terus menunjukkan
peningkatan tercermin dari kenaikan Produk
Domestik Bruto (PDB). "Tahun lalu (2011)
ekonomi kita telah mengalahkan Belanda,
tahun ini (2012) kita harus bisa melampaui
ekonomi Spanyol," tegasnya.

PDB Indonesia pada akhir 2011 menembus 800 miliar dolar AS,
berarti mengalahkan ekonomi Belanda yang mencapai 700 miliar
dolar AS. Melihat pertumbuhan ekonomi nasional yang terus positif
di atas 6 persen per tahun, bukan hal yang mustahil Indonesia dapat
disejajarkan dengan ekonomi negara-negara maju dalam beberapa
tahun ke depan. Di depan sekitar 1.000 mahasiswa yang hadir pada
acara Wira Usaha Mandiri tersebut, Dahlan berpesan bahwa ekonomi
Indonesia juga ditentukan oleh seberapa besar peran dunia usaha.
Menteri menuturkan banyak tantangan yang dihadapi jika ingin
menjadi usahawan yang sukses. "Pengusaha pasti pernah jatuh,
tetapi kejatuhan itu harus dijadikan sebagai cermin untuk bisa
bangkit kembali hingga menjadi sukses," tegasnya. Dahlan
mengajak pemuda untuk menjadi wirausaha sebagai wujud
mengaktualisasi diri dalam kehidupan. "Berusaha saat usia muda
merupakan masa yang ideal untuk mencapai kesuksesan dalam
berbisnis, dengan catatan jujur, kreatif dan inovatif," katanya.Jika
dilihat dari sektor pariwisata Indonesia Berdasarkan data tahun
2010, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia
sebesar 7 juta lebih atau tumbuh sebesar 10,74% dibandingkan
tahun sebelumnya, dan menyumbangkan devisa bagi negara
sebesar 7.603,45 juta dolar Amerika Serikat.

Dan dilihat dari sektor pertanian, pertanian (budidaya tanaman


dan ternak) merupakan salah satu kegiatan yang paling awal
dikenal peradaban manusia dan mengubah total bentuk
kebudayaan. Para ahli prasejarah umumnya bersepakat bahwa
pertanian pertama kali berkembang sekitar 12.000 tahun yang
lalu dari kebudayaan di daerah Timur Tengah, yang meliputi
daerah lembah Sungai Tigris dan Eufrat terus memanjang ke
barat hingga daerah Suriah dan Yordania sekarang. Bukti-bukti
yang pertama kali dijumpai menunjukkan adanya budidaya
tanaman biji-bijian (serealia, terutama gandum kuna seperti
emmer) dan polong-polong di daerah tersebut. Pada saat itu,
2000 tahun setelah berakhirnya Zaman Es terakhir di era
Pleistosen, di dearah ini banyak dijumpai hutan dan padang
yang sangat cocok bagi mulainya pertanian. Pertanian telah
dikenal oleh masyarakat yang telah mencapai kebudayaan batu
muda (neolitikum), perunggu dan megalitikum. Pertanian
mengubah bentuk-bentuk kepercayaan, dari pemujaan
terhadap dewa-dewa perburuan menjadi pemujaan terhadap
dewa-dewa perlambang kesuburan dan ketersediaan pangan.

Pembangunan sektor pertanian dapat merespon dan


menjadi katalis pertumbuhan di sektor-sektor lainnya
seperti perbankan, keuangan dan bisnis, pergdagangan,
pengangkutan/ transportasi, jasa-jasa, dan industri
pengolahan terutama industri pengolahan produk
pertanian. Faktor lain yang mendukukung sektor pertanian
menjadi sektor yang potensial karena kondisi tanah di
Indonesia yang begitu subur dengan iklim tropis yang
dimungkinkan dapat ditanami berbagai macam tumbuhan
dan luas lautan Indonesia yang begitu luas hingga 70
persen luas Indonesia secara keseluruhan.Permasalahan
utama bangsa Indonesia adalah imperior kompleks. Yang
berarti mempercayai bahwa produk bangsa Indonesia
lebih buruk dibandingkan dengan produk bangsa lain.
Masyarakat Indonesia lebih bangga menggunakan produk
luar negeri dibandingkan dengan menggunakan produk
dalam negerinya.

Dampak Positif
Kondisi ekonomi AS dan Jepang yang tengah
meningkat memiliki pengaruh yang besar pada
perkembangan ekspor Indonesia.
Indonesian Economic performance in 1H 2010 & market
outlook 2010
Pertumbuhan ekonomi global, memiliki dampak
positif terhadap kondisi ekonomi Indonesia. Kondisi
ekonomi AS dan Jepang sebagai proxi ekonomi dunia
yang meningkat berpengaruh terhadap perkembangan
ekspor Indonesia yang terus meningkat. Sampai dengan
akhir semester kedua 2010, Ekspor Indonesia meningkat
17,2% YoY. Secara historis perkembangan kondisi ekspor
Indonesia tersebut memiliki kaitan yang cukup erat
dengan perkembangan ekonomi kedua negara tersebut.

Laju penguatan pertumbuhan ekonomi


AS, sampai saat ini meskipun sedikit
melambat namun masih dalam trend
yang terus meningkat. Perbaikan angka
penyerapan tenaga kerja serta turunnya
angka pengangguran AS, menentukan
daya beli konsumen dalam
mengkonsumsi ekspor negara
berkembang termsuk Indonesia. Sampai
akhir Juli2010 angka pengangguran AS
telah mencapai 9,6% atau menurun
dibandingkan tahun sebelumnya yang
mencapai 10,1%.

Dampak Negatif
Dampak negatif yang paling cepat
dirasakan sebagai akibat dari krisis perekonomian
global adalah pada sektor keuangan melalui aspek
sentimen psikologis maupun akibat merosotnya
likuiditas global. Penurunan indeks harga saham di
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai sekitar 50,0
persen, dan depresiasi nilai tukar rupiah disertai
dengan volatilitas yang meningkat. Sepanjang
tahun 2008, nilai tukar rupiah telah terdepresiasi
sebesar 17,5 persen. Kecenderungan volatilitas
nilai tukar rupiah tersebut masih akan berlanjut
hingga tahun 2009 dengan masih berlangsungnya
upaya penurunan utang (deleveraging) dari
lembaga keuangan global.

SELESAI
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai