Anda di halaman 1dari 34

PENGUKURAN FAKTOR RISIKO PTM

DI POSBINDU PTM

Risiko Melekat
Umur, Sex
Keturunan dll

Fase Akhir
PJK - PD
Stroke
Diabetes
PPOK
Ginjal Kronik
Kanker

Risiko Perilaku

Merokok
Diet
Alkohol
Aktifitas Fisik
Stress

Faktor Lingkungan :
Globalisasi, Sosio-ekonomi
Budaya, Modernisasi, Polusi dll

Cedera
Thalassemia
Lupus
Osteoporosis

Pra Kegiatan Posbindu


Olah
raga

Penyuluhan

Demo makanan
sehat

Pengajian

dll

Kegiatan Posbindu
Meja 1

-Pendaftaran
-Menyalin KMS ke buku register

-Memberi nomer urut


-Menyalin KMS ke buku register sesuai
nomer urut

Meja 2

Wawancara

Hasil wawancara dicatat pd KMS

Meja 3

Pengukuran TB,BB (IMT), LP

Hasil pengukuran dicatat pd KMS

Meja 4

Pengukuran TD, GDA, Kol, APE, dll

Hasil pengukuran dicatat pd KMS

Meja 5

Identifikasi FR PTM, konseling,


tindak lanjut

-Konseling sesuai FR PTM


-Rujukan bila perlu, catat di KMS

PENGUKURAN OBESITAS

MENGUKUR BERAT BADAN


PERSIAPAN
Letakkan alat timbangan pada lantai keras dan datar
Responden yang akan ditimbang diminta membuka alas kaki
dan jaket serta mengeluarkan isi kantong yang berat
seperti kunci
Pastikan timbangan pada nilai nol (0).
PROSEDUR
Responden diminta naik ke alat timbang dengan
posisi kaki di tengah, tidak menutupi jendela baca
Posisi tegak lurus, lutut lurus, tangan lurus ke bawah
telapak tangan rapat pada tubuh, pandangan ke depan.
Baca nilai yang tertera.

MENGUKUR TINGGI BADAN

MENGUKUR IMT / BMI

No.
1.
2.
3.
4.
5.

Nilai IMT
18,5
18,5- 22,9
23 24,9
25,0 29,9
30

Klasifikasi

Risiko Penyakit

BB Kurang
BB Normal
Gemuk dengan risiko
Obesitas Tingkat I
Obesitas Tingkat II

Rendah
Rata rata
Meningkat
Sedang
Berbahaya

Contoh cara menghitung IMT:


Eko dengan tinggi badan 148 cm, mempunyai berat badan 38 kg.
38
----------------- = 17,3
(1,48 X 1,48) m

MENGUKUR LINGKAR PERUT (LP)

Normal ;
laki-laki ; LP 90 cm dan perempuan LP 80 cm

PENGUKURAN TEKANAN DARAH

TENSIMETER DIGITAL
ALAT DAN BAHAN
Tensimeter digital
Manset besar
Batu baterai AA
PEMASANGAN BATERAI

Balikkan alat, hingga bagian bawah menghadap atas


Buka tutup baterai sesuai tanda panah
Masukkan 4 buah baterai AA sesuai arah yg benar
PENGGANTIAN BATERAI
Matikan alat sebelum mengganti baterai
Keluarkan baterai jika alat tidak akan digunakan > 3 bulan
Jika baterai dikeluarkan >30 detik, maka tanggal/waktu perlu
disetting kembali
.Buang baterai yg sudah tidak terpakai
Jika tanda baterai bersilang muncul, segera ganti baterai
dengan yang baru

Prosedur Pengukuran (1)


Tekan tombol START/STOP utk mengaktifkan alat

Sebelum melakukan pengukuran tekanan darah, responden


sebaiknya menghindar kegiatan aktivitas fisik sprti olahraga,
merokok & makan, minimal 30 menit sebelum pengukuran. Dan juga
duduk beristirahat setidaknya 5 15 menit sebelum pengukuran.
Hindari melakukan pengukuran dlm kondisi stress. Pengukuran
sebaiknya dilakukan dlm ruangan yg tenang & dlm kondisi tenang
dan posisi duduk.

Prosedur Pengukuran (2)


Pastikan responden duduk tegak dgn posisi kaki tidak
menyilang tetapi kedua telapak kaki datar menyentuh
lantai. Letakkan lengan kanan responden di atas meja
sehingga manset yang sudah terpasang sejajar
dengan jantung pasien.
Singsingkan lengan baju pd lengan bagian kanan
responden
& memintanya utk tetap duduk tanpa
banyak gerak dan berbicara pd saat pengukuran.
Apabila responden menggunakan baju berlengan
panjang, singsingkan lengan baju ke atas tetapi pastikan
lipatan baju tdk terlalu ketat sehingga tdk menghambat
aliran darah di lengan.

Prosedur Pengukuran (3)


Biarkan lengan dalam posisi tidak tegang dengan
telapak tangan terbuka ke atas.
Selama pengukuran jangan memegang manset
Jika pengukuran selesai, manset akan
mengempis kembali dan hasil pengukuran
akan muncul. Alat akan menyimpan hasil
pengukuran secara otomatis.
Tekan START/STOP untuk mematikan alat.
Jika anda lupa mematikan alat, maka alat
akan mati dgn sendirinya dalam 5 menit.

Prosedur Penggunaan Manset


Masukkan ujung pipa manset pd bagian alat
Perhatikan arah masuknya perekat manset.
Pakai manset, perhatikan arah selang.

Perhatikan jarak manset dgn garis liku lengan 1 2 cm


Pastikan selang sejajar dgn jari tengah, dan posisi lengan
terbuka ke atas
Jika manset sudah terpasang dgn benar, rekatkan manset

Posisi duduk atau berbaring ( sebaiknya berbaring ).


Manset 2/3 lengan atas, ujung bawah manset 2 jari di atas lipatan
lengan.
Raba denyut nadi Arteri Brachialis, pompa sampai denyut nadi
tidak teraba, letakan stetoskop di atasnya turunkan tekanan
perlahan.
Saat denyut nadi mulai terdengar lihat angka pada tensimeter (TD
sistolik)
Suara denyut nadi terdengar mengeras kemudian melemah,
menghilang (TD Diastolik)
2x pengukuran TD, rata-ratanya.

TENSIMETER AIR RAKSA


PERSIAPAN
Pasang dengan rapat manset/sabuk tensimeter pada lengan
kiri atas pasien
Tempatkan stetoskop pada telinga kita
Pastikan kepala stetoskop dalam posisi terbuka (on). Cara
memastikannya dengan mengetuk secara perlahan pada area
sensor kepala stetoskop. Jika terdengar bunyi, maka
stetoskop dalam kondisi on.
Cari denyut nadi/arteri brakhialis di bagian siku dalam lengan
kiri pasien. Biarkan lengan rileks/nyaman
Letakkan kepala stetoskop pada denyut nadi/arteri tadi
(gunakan tangan kiri)
Pastikan katup kantung tekanan dalam keadaan tertutup
(dengan memutar skrup searah jarum jam sampai rapat).

PENGUKURAN
Pompa kantung tekanan sampai maksimal 160 mmHg pada
penunjuk jarum manometer
Buka perlahan-lahan katup kantung tekanan. Jarum pada
manometer akan turun perlahan-lahan seiring dibukanya
katup kantung tekanan tersebut.
Dengarkan dan tandai bunyi yang
terdengar pertama dan terakhir kali muncul saat jarum pada
manometer turun.
Bunyi yang pertama menunjukkan batas atas/sistole/rentang
waktu ketika jantung berkontraksi (misal : 120). Bunyi yang
terakhir menunjukkan batas bawah/diastole/rentang waktu
ketika jantung berelaksasi (misal 90). Maka tekanan
darah/tensi pasien tersebut adalah 120/90.

PENUTUPAN
Buka katup kantong tekanan sampai jarum pada
manometer menunjukkan angka 0 (nol)
Buka manset/sabuk tensimeter pada pasien, dan
kempiskan, lalu gulung dan masukkan kembali pada
kotak penyimpan
Lepaskan stetoskop dan pastikan kepala stetoskop
dalam kondisi tertutup (off)
Pengukuran tekanan darah telah selesai

tensi normal seseorang pada umumnya adalah sekitar


120/80.
Jika tensi seseorang menunjukkan nilai 140/100 atau
lebih, maka bisa dikatakan orang tersebut menderita
hipertensi (tekanan darah tinggi). Sedangkan jika tensi
seseorang menunjukkan nilai 100/60 atau kurang, maka
bisa dikatakan orang tersebut menderita hipotensi
(tekanan darah rendah).

Klasifikasi Tekanan Darah (JNC 7 2013)


No

Tekanan Darah

Klasifikasi

120/ 80 mmHg

Normal

120 139 / 80 90 mmHg

Prehipertensi

140 150 / 90 99 mmHg

Hipertensi derajat 1

160 / 100 mmHg

Hipertensi derajat 2

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai