Anda di halaman 1dari 16

SYOK ANAFILAKTIK

TINJAUAN MASALAH DAN


PENANGANANNYA
Dr. Agus Yuwono SpPD-KEMD
SMF Penyakit Dalam FK.UNLAM
RSUD ULIN Banjarmasin

Pendahuluan
Anafilaksis: Sindroma klinik dengan tanda-tanda
berupa perubahan mendadak dan dramatik
pada permeabilitas vaskular dan hiperaktifitas
bronchial. Perubahan eksplosif ini disebabkan
beberapa mediator endogen yg dilepaskan se
gera setelah suatu stimuli baik oleh antigenik
maupun non antigenik.
Karena datangnya tidak dapat diramalkan dan
mendadak
KEGAWAT DARURATAN yang
sangat berbahaya. Perlu pengetahuan
,penanganan cepat,tepat dan intensif

Laporan ttg anafilaksis pertama th 2641


SM raja Mesir Menes meninggal karena
disengat lebah.
Tersering karena pemberian antibiotika t.u
penisillin dan sefalosporin.Insiden berkisar
15-40/100.000 org yg mendapat terapi.
Di Amerika ratusan orng /tahun meninggal
krn-nya.
Bahan radiokontras yg mengandung yodi
um tjd sekitar 2 %, tetapi karena banyak
digunakan diperkirakan 500 kematian
/tahun karenannya.

Patofisiologi
Bila antigen masuk maka mast cell dan basofil
akan membuat antibodi jenis IgE spesifik.
Antibodi ini mempunyai bagian yg dapat beri
katan dengan reseptor yang cocok pada sel
plasma(Fc),juga mempunyai bagian yg berperan
dalam mengenali dan mengikat antigen(Fab).
Apabila suatu saat antigen serupa masuk, maka
antigen langsung dikenali dan diikat oleh Fab
dari IgE yg terbentuk sebelumnya.Pengikatan ini
menyebabkan pelepasan mediator-mediator yg
menimbulkan tanda-tanda anafilaksis

Aktivasi immunologis dan non


immunologis

Tabel 1. Beberapa mediator utama pada


anafilaksis dan efeknya
Mediator

Efek

Histamin

Vasodilatasi,kenaikan permeabilitas kapiler,


bronkhokontriksi

Chemotaktic factor

Khemotaksis dari eosinofill dan netrofil

Leukotriens

Bronkhospasme,kenaikan permeabilitas
kapiler, vasokonstriksi koroner,gang.inotropik.

Prostaglandin

Kenaikan permeabilitas kapiler,


bronkhospasme,hipertensi pulmoner,

PAF

vasodilatasi
Agregasi platelet,leukosit dan bronkhospasme

Kinins

kenaikan permeabilitas kapiler.


Kenaikan permeabilitas kapiler,vasodilatasi

Tabel 2. Aktivasi anafilaksis non


immunologis
Aktivasi komplemen: protamin,plasmin, bhn.
radiokontras,dekstran,obat-obatan, endotoxin,
exotoxinin
Aktivasi sistim penguat humoral: koagulasi,
fibrinolisis,aktivasi kinin.
Pelepasan histamin secara langsung: nar
kotika,d-tubokurarin,antrakurium,bhn radio
kontras,manitol,vankomisin,polimisin-B,
dekstran

Reaksi biokimiawi dalam sel


Aktivasi immunologis pada sel plasma ini menye
babkan perubahan bifasic kadar c-AMP dalam
sel, mula-mula meningkat kemudian menurun
tajam karena mengalami hidrolisis. Penurunan
ini ternyata disertai pelepasan mediator-medi
ator .Bila penurunan dihambat ternyata pelepa
san mediator tidak terjadi.
Katekolamin(mis:epinefrin) dapat meningkatkan
produksi c-AMP,sedangkan xanthin (mis:amino
phylin) dapat mencegah degradasi c-AMP, oleh
sebab itu keduanya sangat penting dalam meng
atasi anafilaksis.
C-AMP

Tanda dan gejala anafilaksis


Sistem

Tanda

Gejala

Pernapasan

Dyspneu
Rasa tak enak
didada

Batuk-batuk,bersin,
wheezing,edema laryng, edema
paru berat,distres napas akut.
Penurunan kesadaran

Kardiovaskuler

Hipotensi syok,inotropik(-)
malaise,pusing,rasa takikardia,disritmia, penurunan
tertekan retrosternal tahanan pembuluh darah
sistemik,cardiac arrest

Kulit

Gatal-gatal,rasa
panas

Urtikaria,flusing,edema peri oral


periorbital

Pencernaan

Mual-mual

Tumpah,diare,nyeri abdomen

Makin cepat timbul tanda-tanda dan gejala makin berat anafilaksisnya


paling bahaya adalah pada sistim pernapasan dan kardiovaskuler

Terapi Farmakologis
Obat-obatan umumnya ditujukan untuk:
Menghambat sintesis dan lepasnya mediator
Blokade reseptor jaringan terhadap mediator
yg lepas.
Mengembalikan fungsi organ terhadap peng
aruh mediator.
Ada 4 macam obat yang sering dipakai:
Gol.kathekolamin,Gol xanthin,antihistamin dan kortikosteroid

Obat

Tabel 4.Obat-obat anafilaksis


Efek farmakologis

indikasi

Vasokontriktor
Bronkhodilator
pelepasan mediator tahanan

Terapi utama
Bronkhospasme

Norepinefrin

vaskuler syst

Hipotensi refrakter

Isoproterenol

Pelepasan mediator
Bronkhodilator

Bronkhospasme
Disfungsi ventrikel kanan

Agonis
fosfodiesterase
Aminofilin

Bronkhodilator

Bronkhospasme persisten

Antihistamin

Hambatan sel target

Belum jelas

Metabolit arachidonic acid

Bronkhospasme,hipotensi
refrakter,menghambat reaksi
lambat

Katekholamin
Epinefrin

Kortikosteroid

Tindakan dan pengobatan


PERSIAPAN
mental: selalu waspada
Pengetahuan:mekanisme syok,farmakologi
Persiapan ketrampilan: pasang infus,menyuntik
.i.v,sub lingual,resusitasi tantung paru tanpa alat
Fasilitas dan alat:
Baringkan dalam posisi syok
Pikirkan pasang infus (perangkat?),tensimeter, tabung
oksigen,ambu bag,jalan nafas orofaring

Obat:
Adrenalin siap disemprit,antihistamin,kortikosteroid cairan
kristaloid,cairan koloid

Rencana terapeutik
Baringkan dalam posisi syok
Bebaskan jalan nafas
Tentukan lokasi masuk
RINGAN
Jika lewat ekstremitas pasanag tourniquette
Adrenalin 1:1000 0,25 ml subcutan
Monitoring pernapasan dan hemodinamik
Suplemen oksigen
Adrenalin i.m (sedang) i.v(berat)
Sublingual bila vena kolaps
Aminofilin 5-6mg/kg(bolus),0,4-0,9mg/kg/mnt drip
Infus cairan
Monitoring pernapasan dan hemodinamik
Cairan,inotropik,vasoaktif(tgt hemodinamik)
Rujuk
RJP

SEDANG

BERAT

ARREST

Disamping obat kathekolamin ,cairan


meru pakan terapi terpenting. Ditujukan
utk mengatasi syok hipovolemik dan
mening katkan kompensasi
kardiovaskulernya. Ca iran koloid lebih
menguntungkan karena tinggal lama
dalam sirkulasi.
Dosis adrenalin dapat diulang 5-10 menit
bila perlu
Antihistamin dan kortikosteroid adalah
obat sekunder,diberikan setelah stabil

Penutup
Syok anafilaktik adalah peristiwa yang akut dan
mematikan. Terapi yang cepat,tepat sangat
dibutuhkan.
Terapi farmakologis dng kathekolamin dan
aminofilin dapat menurunkan sintesa mediator
dan pelepasannya dan mengurangi pengaruh
nya pada organ-organ
Perhatikan jalan nafas dan mengembalikan
volume intravaskuler

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai