FILSAFAT
OLEH
IRWAN JASA TARIGAN, S.H.,M.H.
JULIANDI, S.H.,M.H.
PENGERTIAN FILSAFAT
Kata
philosophia
merupakan
kata
majemuk yang tersusun dari kata philos
atau philein yang berarti kekasih, sahabat,
mencintai dan kata sophia yang berarti
kebijaksanaan,
hikmat,
kearifan,
pengetahuan.
Yang
Berketuhanan
Yang
Maha
Esa,
yang
berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang
berpersatuan, yang berkerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat
kebijaksanaan
dalam
permusyawaratan/
perwakilan serta yang berkeadilan sosial pada
hakikatnya adalah manusia.
Manusia sebagai pendukung pokok sila-sila Pancasila
secara ontologis memiliki hal-hal yang mutlak, yaitu
terdiri atas susunan kodrat, raga dan jiwa, jasmani dan
rohani. Sifat kodrat manusia adalah sebagai makhluk
individu dan makhluk sosial serta sebagai makhluk
pribadi dan makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Maka
secara hirarkis sila pertama mendasari dan menjiwai
sila-sila Pancasila lainnya. (lihat Notonagoro, 1975: 53).
2. LANDASAN EPISTEMOLOGIS
PANCASILA
Sumber pengetahuan Pancasila adalah nilainilai yang ada ada bangsa Indonesia sendiri.
Sebagai suatu sistem pengetahuan, Pancasila
memiliki susunan yang bersifat formal logis,
baik dalam susunan Pancasila maupun arti
dari setiap sila.
Susunan sila bersifat hierarkis piramidal,
dimana sila pertama menjiwai 4 sila
berikutnya, dst.
3. LANDASAN AKSIOLOGIS
PANCASILA
(NILAI-NILAI DALAM PANCASILA)
3 tingkatan nilai dalam filsafat Pancasila :
1. Nilai Dasar : asas yang diterima sebagai dalil yang
bersifat mutlak, benar dan tidak perlu dipertentangkan
yaitu nilai ketuhanan, kemanusiaan, kerakyatan dan
keadilan
2. Nilai instrumental : nilai yang berbentuk norma sosial
dan norma hukum yang selanjutnya akan terkristalisasi
dalam pertauran dan mekanisme lembaga-lembaga
negara
3. Nilai
Praktis : nilai yang dilaksanakan dalam
kenyataan yang merupakan batu ujian apakah nilai
dasar dan instrumental tersebut berlaku di masyarakat.
Catatan :
nilai etik dan nilai moral merupakan nilai yang mendasari nilai dasar
dan nilai instrumental
IMPLIKASI
FILSAFAT
PANCASILA
DALAM
PENDIDIKAN
PENDIDIKA
N
Pendidikan
Pancasila
sebagai
paradigma
kehidupan dalam bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara mengandung konsekuensi
dalam segala aspek bidang nasional harus
berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila
Filsafat
UNSUR-UNSUR MANUSIA
MONOPLURALIS
Kodrat
IMPLIKASI DALAM
PENDIDIKAN
harus meliputi pengembangan
seluruh aspek jiwa (rohani) manusia
mencakup akal, rasa, dan kehendak, serta
aspek raga (jasmani) , aspek individu, aspek
mahluk sosial, aspek pribadi dan aspek
kehidupan ketuhanannya. Contoh :
Pendidikan
Pemelajaran
KESIMPULAN
Aplikasi
falsafah
Pancasila
yang
terjabarkan dalam sila-sila Pancasila
secara tepat dan integratif di dalam dunia
pendidikan perlu terus dijaga dan
dikembangkan agar arah dan pelaksanaan
pendidikan
mampu
mengembangkan
kompetensi
manusia
secara
utuh
berlandaskan nilai-nilai yang berasal dari
akar budaya bangsa Indonesia sendiri.