Anda di halaman 1dari 19

OLEOKIMIA

Fat Splitting
TEKNIK KIMIA S1-KELAS C
Baktiar Simaremare
Desly Fadilla Simbolon
Gherald Erlangga Putra
Gusti Ayu Nurjannah
Karim Abdullah
Onil Andika
Yasinta Lola Iriadi

LATAR BELAKANG
Oleokimia merupakan suatu bagian ilmu kimia

yang mempelajari tentang proses pengolahan


asam lemak dan gliserol serta turunannya, baik
yang diperoleh dari minyak atau lemak maupun
hasil sintesis.
Produksi oleokimia dasar yang telah dilakukan
dalam industri adalah melalui proses termik
(menggunakan suhu 250oC dan tekanan sekitar 50
atm), yaitu melalui proses pemecahan lemak (fat
splitting),
esterifikasi,
transesterifikasi
dan
hidrogenasi.

MINYAK/LEMAK

Minyak atau lemak secara umum merupakan

trigliserida yang mengandung gliserol dan


asam lemak baik jenuh maupun tidak jenuh.
Minyak dan lemak berbeda pada wujudnya.
Pada suhu ruang, maka minyak ini berwujud
cair, sedangkan lemak berwujud padat.
Minyak dan lemak tergolong kelompok lipid.
Suatu lipid didefinisikan sebagai senyawa
organik yang terdapat dalam alam serta tidak
larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut
organik non-polar seperti suatu hidrokarbon
atau dietil eter.

SUMBER MINYAK/LEMAK

Bersumber dari tanaman:


Biji-bijian palawija : jagung, biji kapas, kacang,
wijen, kedele, bunga matahari.
Kulit buah tanaman tahunan : zaitun dan kelapa
sawit.
Biji-bijian dari tanaman tahunan : kelapa, coklat,
inti sawit, babassu, cohune dan sejenisnya.
Bersumber dari hewan :
Susu hewan peliharaan : lemak susu.
Daging hewan peliharaan : lemak sapi dan
turunannya oleostearin, oleo oil dari oleo stock,
lemak babi dan muttor tallow.

OLEOKIMIA
Pada dasarnya Oleokimia merupakan cabang ilmu

kimia yang mempelajari trigliserida yang berasal


dari minyak dan lemak menjadi asam lemak dan
gliserin serta turunan asam lemak baik dalam
bentuk ester, amida, sulfat, sulfonat, alkohol,
alkoksi, maupun sabun.
Oleokimia yang paling utama adalah gliserol,
asam lemak, asam lemak metil ester, lemak
alkohol, dan lemak amina
Manfaat dari oleokimia adalah sumbernya yang
bersifat terbarukan dan kemampuan untuk
diuraikan oleh alam yang relatif cepat dan mudah,
serta dapat diterima oleh lingkungan dengan baik.

SKEMA BAHAN BAKU OLEOKIMIA DAN TURUNANNYA

FAT SPLITTING

Fat Splitting adalah proses pemecahan lemak

atau minyak (Trigliserida) menjadi Fatty Acid


(Asam lemak) serta gliserin sebagai produk
samping, dengan menggunakan air (proses
hidrolisa) dan atau menggunakan enzim.
Kegunaan dari proses pemecahan lemak ini
adalah untuk menghasilkan asam lemak dan
gliserin sebagai produk samping.

PROSES FAT SPLITTING


Proses twitchell
Proses batch autoklave
Proses kontinu
Enzimatik

TWITCHELL
PROSES
Proses twitchell adalah proses yang masih

menggunakan
cara
yang
sederhana,
disebabkan murah serta kemudahan dari
instalasi dan operasi.
Proses ini membutuhkan energi yang besar
dan kualitas produk yang rendah.
Proses
pemisahan menggunakan reagen
Twitchell dan H2SO4 sebagai katalis dalam
hidrolisis. Reagennya adalah campuran dari
oleic atau asam lainnya dengan naptalen
tersulfonasi.

PROSES TWITCHELL

PROSES BATCH AUTOKLAVE


Proses

ini adalah metode komersial yang


membutuhkan waktu yang cukup lama dalam
pemisahan.
Asam yang disediakan harus dalam jumlah
yang cukup banyak untuk menghasilkan zat
ligh-clored.
Proses ini lebih cepat dibandingkan dengan
proses Twitchell, butuh waktu selama 6-10 jam
sampai selesai.
Pemisahan menggunakan katalis zinc, Mg atau
kalsium oksida.

PROSES BATCH AUTOKLAVE

PROSES KONTINU
Proses

kontiniu merupakan proses pemisahan


lemak dengan menggunakan suhu dan tekanan
yang tinggi.
Proses pemisahan asam lemak lebih dikenal dengan
proses Coltage-Emery, merupakan metode yang
paling efisien dalam hidrolisis lemak.
Suhu dan tekanan tinggi dipergunakan untuk
mempercepat waktu reaksi.
Aliran counter current dipenuhkan oleh minyak dan
air guna menghasilkan suatu derajat pemisahan
yang maksimal tanpa memerlukan katalis.

SINGLE STAGE COUNTERCURRENT SPLITTING


Gambar menunjukkan
suatu rancangan
Single-stage
Countercurrent
splitting, lemak
terdegradasi pada
sebuah cincin sparge
bagian tengah sekitar 1
meter dari dasar
dengan sebuah pompa
bertekanan tinggi.
Proses continiu
countercurrent
bertekanan tinggi
memecah lemak dan
minyak dengan lebih
efisien dari pada proses
lain dengan lama reaksi
2-3 jam.

PROSES ENZIMATIK
Lemak

dan minyak dapat dihidrolisis dengan


enzim alami.
Pemecahan lemak dengan enzim telah dilakukan
melalui percobaan, tetapi saat ini prosesnya tidak
begitu dianggap penting karena biayanya yang
mahal dan waktu reaksinya yang lama.
Pemecahan lemak dan minyak secara enzimatis
oleh lipase dari Candida Rugosa, Aspergilus niger,
dan Rhizopus Arrhizus telah dipelajari pada range
temperatur 26-40 oC dengan periode 48-72 jam
dengan hasil pemecahan kira-kira 98 %.

Reaksi Pemecahan Minyak dan Lemak

REAKSI DAN MEKANISME FAT SPLITTING


Fat splitting merupakan reaksi yang essensial yang
berlangsung pada tahapan sebagai berikut :
Pertama asam lemak radikal, berpindah tempat dari
trigliserida satu kali dari tri ke di ke mono. Pemecahan
yang tidak sempurna akan menghasilkan monogliserida,
digliseridaa, dan mungkin juga masih berbentuk
trigliserida. Semenjak proses inisiasi, reaksi berjalan
lamban, terbatas oleh kelarutan air di dalam fasa minyak.
Pada tahapan kedua, prosedur reaksi mulai bergerak
cepat, karena peningkatan kelarutan air pada fasa
minyak.
Pada tahap akhir ditandai dengan dimishing rata-rata
reaksi sebagai asam lemak dan gliserin sebagai produk
kondiri equilibrium.

MEKANISME REAKSI FAT


SPLITTING

SEKIAN..
TERIMAKASIH..

Anda mungkin juga menyukai