Anda di halaman 1dari 11

Ver korban mati

Aletha Ayu 1310211140

V et R jenazah
Menentukan sebab mati korban
tindak pidana melalui autopsi
forensik
Kadangkala memerlukan
pemeriksaan tambahan/laboratorium
Bila permintaan pemeriksaan dari
penyidik tidak berupa permintaan
autopsi, sebab mati korban TIDAK
DAPAT DITENTUKAN

VISUM ET REPERTUM
JENAZAH
KETENTUAN UMUM
Jenazah yang akan dilakukan pemeriksaan diberikan
label: identitas korban; dilak, cap jabatan diikatkan
pada ibu jari kaki atau bagian tubuh lainnya.
Pada permintaan VER tertulis jelas jenis pemeriksaan
yang diminta.
Penyidik wajib memberitahu keluarga korban
Autopsi dilakukan setelah tidak ada yang keberatan,
>2 hari tidak ada tanggapan dilakukan autopsi,
autopsi dapat dari mayat hasil ekshumasi
Dapat dibawa keluar inst kesehatan setelah selesai
diperiksa (diberi surat kematian).

Pemeriksaan Luar
Umur, jenis kelamin, ras, ciri-ciri fisik,
tinggi badan, berat badan, dan status gizi
dari jenazah.
Malformasi kongenital bila ada.
Deskripsi singkat tentang pakaian. Jika
dicurigai adanya kekerasan pada jenazah
perubahan yang signifikan dari pakaian
sebagai akibat trauma harus
dideskripsikan lebih detail pada segmen
lain dari autopsi ini.

Deskripsi umum dari keadaan tubuh


jenazah yang mencakup:
Tingkat dan distribusi dari rigor dan livor
mortis.
Panjang dan warna rambut, ada atau
tidaknya rambut wajah, atau alopecia.
Keadaan mata dan warnanya.
Adanya penampakan yang tidak biasa
dari telinga, hidung, atau wajah
(contohnya malformasi kongenital,
jaringan parut, atau jerawat).

Ada atau tidak nya gigi atau dental


plates.
Adanya jaringan parut atau tato.
Adanya bukti eksternal tentang suatu
penyakit.
Bekas luka lama yang tidak
berhubungan dengan kematian (luka
baru atau jejas yang berkaitan dengan
kematian dijelaskan pada bagian yang
terpisah).
Adanya bukti intervensi medis atau

AUTOPSI
Merupakan pemeriksaan terhadap tubuh mayat yang
meliputi pemeriksaan luar dan pemeriksaan dalam.
TUJUAN
Menemukan proses penyakit dan atau adanya cedera.
Melakukan interpretasi dan identifikasi jenazah.
Menerangkan penyebab, mekanisme, dan saat
kematian.
Mencari hubungan sebab akibat antara kelainan-kelainan
yang ditemukan dengan penyebab kematian.
Mengumpulkan dan memeriksa barang bukti.
Membuat Visum et Repertum.

KLASIFIKASI
Autopsi Klinik. Dilakukan terhadap mayat
seseorang yang diduga terjadi akibat suatu
penyakit.
Autopsi anatomi. Dilakukan terhadap mayat
oleh mahasiswa kedokteran dalam rangka
belajar mengenal anatomi manusia.
Autopsi forensik. Dilakukan terhadap mayat
yang diduga meninggal akibat suatu sebab
yang tidak wajar (terkait tindak pidana).

PERSIAPAN
Melengkapi surat-surat yang diperlukan
seperti surat izin keluarga dan surat
permintaan Visum et Repertum.
Memastikan jenazah yang akan diautopsi.
Mengumpulkan keterangan yang
berhubungan dengan terjadinya kematian
selengkap mungkin.
Memastikan alat-alat yang diperlukan telah
tersedia.

PROSEDUR
Pemeriksaan luar. Meliputi pemeriksaan label,
mencatat penutup dan pembungkus mayat,
pakaian dan perhiasan, benda di samping
mayat, ciri tanatologis, ciri identitas fisik,
perlukaan, dan patah tulang.
Pemeriksaan dalam. Dilakukan dengan
membuka dan memeriksa isi rongga kepala,
leher, dada, perut, dan panggul. Pemeriksaan
dengan membuka bagian tubuh lain dilakukan
apabila diperlukan.

Form VER korban mati PL.doc

Anda mungkin juga menyukai