Anda di halaman 1dari 14

PENANGGULANGA

N NARKOBA

NEGARA
Sebagai Institusi

Sebagai Wilayah

Artinya Negara
memiliki organisasi
yang mengurus
berbagai
permasalahan yang
ada

Artinya negara
menempatin sebuah
wilayah dan
bertanggung jawab
atas wilayah
tersebut

CONTOH USAHA NEGARA


DALAM PENANGGULANAN
NARKOBA

BNN
Badan Narkotika Nasional adalah sebuah Lembaga
Pemerintah Non Kementerian (LPNK) Indonesia
yang mempunyai tugas melaksanakan tugas
pemerintahan di bidang pencegahan,
pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran
gelap psikotropika, prekursor, dan bahan adiktif
lainnya
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang
Psikotropika
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1997 tentang
Narkotika
Keputusan Presiden Nomor 17 Tahun 2002
tentang Badan Narkotika Nasional


MASYARAKAT

MASYARAKAT
Tokoh masyarakat tampil sebagai aktor utama
dalam upaya pencegahan penyalahgunaan
narkoba , diharapkan mereka dapat melakukan
hal-hal berikut ini:
Memahami masalah penyalahgunaan narkoba,
upaya pencegahan dan penanggulangannya di
masyarakat.
Mengamati bagaimana kondisi dan situasi
lingkungan masayarakat sekitar.

Menggalang potensi masyarakat yang nantinya dapat


ikut membantu pelaksanaan pencegahan,
pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap
narkoba, terutamaorang tua, para remaja sekolah,
organisasi sosial dan kelompok kegiatan
masyarakatdalam lingkungan sekitar.
Memberikan arahan yang benar, menyemangati tanpa
lelah dan mengendalikan gerakanmasyarakat tersebut
agar tidak keluar dari batas yang sudah ditetapkan
bersama.


Hubungan
internasional

Hubungan Internasional
1. Dapat melalui perjanjian-perjanjian dengan berbagai Negara
2. Konferensi-konferensi internasional
3. Kerjasama dengan Interpol dan Kepolisian luar

Conoh Konferensi Intenasional mengenai Narkoba

1. Konvensi Palermo
Diadakan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tanggal 15 November 2000.
Konvensi ini merupakan bukti bahwa negara-negara di dunia sangat concern
terhadap permasalahan kejahatan lintas negara
2. Konvensi Tunggal Narkotika 1961
Menitikberatkan kepada aspek pengaturan dan pengawasan di New York,
tanggal 24 25 Maret 1961
3. Konvensi Wina 1988 Konvensi Wina 1988 ditujukan untuk meningkatkan
penegakan hukum terhadap tindak pidana narkotika.

Kerjasama dengan Interpol dan


kepolisian luar
Membantu monitoring
Interpol dapat menyediakan berbagai dokumen untuk membantu
dalam pemberantasan peredaran gelap narkotika.
Pelatihan dan spesialiasi pertugas kepolisian dengan pendirian
JCLEC (Jakarta Centre for Law Enforcement Cooperation)

PANCASILA

1. Narkoba dapat dan diperbolehkan digunakan dalam


bidang kesehatan dan dengan jumlah yang sedikit dan
tidak menyalahi atuaran kemanusiaan sesuai dengan
kandungan nilai Pancasila sila ke dua.
2. Narkoba jika dipakai dan disalahgunakan maka
perbuatan si pemakai menyimpang dari nilai-nilai
Pancasila sila Pertama, Kedua ,dan Ketiga. Sila Pertama
yaitu Pemakai tidak percaya terhadap Tuhan yang Maha
Esa, karena ia lebih percaya terhadap Narkoba untuk
menenangkan diri dan menghilangkan masalah yang
terjadi pada dirinya. Sila Kedua yaitu Pemakai merusak
dan membunuh dirinya sendiri dengan mengonsumsi
narkoba. Sila Ketiga yaitu pemakai tidak menghiraukan
dampak-dampak yang terjadi terhadap orang lain dan
masyarakat.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai