Anda di halaman 1dari 9

Manifestasi Klinis

edema : umumnya terlihat pada kedua kelopak mata lambat laun edema

menjadi menyeluruh pinggang, perut dan tungkai bahkan sampai


pembengkakan pada scrotum sehingga penyakit yang sebenarnya menjadi
tambah nyata.

Timbulnya edema pada anak dengan SN bersifat perlahan-lahan.

Gangguan gastrointestinal sering ditemukan dalam perjalanan penyakit SN


Diare sering dialami pada keadaan edema yang masif tidak berkaitan

dengan infeksi diduga penyebabnya : edema submukosa di mukosa usus.


Hepatomegali dapat ditemukan pada pemeriksaan fisik mungkin
disebabkan sintesis albumin yang meningkat / edema atau keduanya
Kemungkinan adanya nyeri abdomen akut atau peritonitis harus
disingkirkan dengan pemeriksaan fisik dan pemeriksan lainnya bila
komplikasi ini tidak ada kemungkinan penyebab nyeri tidak diketahui.
Nyeri Akut abdomen / peritonitis disebabkan karena edema dinding
perut atau pembengkakan hati kadang nyeri dirasakan terbatas pada
daerah kuadran atas kanan abdomen.

Nafsu makan kurang berhubungan erat dengan beratnya edema yang diduga

sebagai akibatnya.
Anoreksia & hilangnya protein di dalam urin malnutrisi berat yang
kadang ditemukan pada pasien SN non-responsif steroid dan persisten.
malaise
hipertensi (25%)
hipotensi dapat terjadi pada keadaan hipoalbunemia dan hipovolemia
distres pernapasan (akibat edema pulmonal atau efusi pleura)

Gejala Klinis
Edema

proteinuria masif
Hipoalbuminemia
Hiperkolesterolemia / hiperlipidemia

Pemeriksaan Fisis
Pada pemeriksaan fisik sindrom nefrotik dapat ditemukan :
edema di kedua kelopak mata, tungkai
adanya asites dan edema skrotum/labia
Hipertensi (kadang-kadang)
Hematuria (pada SN tipe lain yang kerusakan glomurulus lebih berat)

Pemeriksaan Penunjang
Urinalisis : biakan urin hanya dilakukan bila didapatkan gejala klinis yang

mengarah kepada infeksi saluran kemih


Pemeriksaan urin 24 jam / urine Esbach: untuk menilai proteinuria secara
kuantitatif
Pemeriksaan darah :
- Darah tepi lengkap (hemoglobin, leukosit, hitung jenis leukosit, trombosit,
hematokrit, LED)
- fungsi ginjal
- fungsi hati (SGOT, SGPT, Albumin)
- profil lipid

Kadar komplemen C3 (Kadar komplemen C3 yang rendah merupakan

petunjuk lesi selain SNKM sehingga terindikasi untuk pemeriksaan biopsi


ginjal sebelum pemberian terapi steroid)
bila dicurigai lupus eritematosus sistemik pemeriksaan ditambah dengan
komplemen C4, ANA (anti nuclear antibody), dan anti ds-DNA
Hematuria mikroskopik dapat ditemukan pada 25% SNKM namun tidak
dapat memprediksi respons terhadap steroid.
Pemeriksaan USG ginjal seringkali berguna dan biopsi ginjal dilakukan
sesuai indikasi

Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan :
anamnesis :

- bengkak di kedua kelopak mata, perut, tungkai, atau seluruh tubuh


- jumlah urin yang berkurang
- urin berwarna kemerahan
pemeriksaan fisis :
- edema di kedua kelopak mata, tungkai
- adanya asites dan edema skrotum/labia
- hipertensi

Diagnosis
SN adalah keadaan klinis yang ditandai dengan gejala :
1.

2.
3.
4.

Proteinuria masif (>40mg/m2 LPB/jam atau 50mg/kg/hari atau


rasio protein/kreatinin pada urin sewaktu >2mg/mg atau dipstik
2+)
Hipoalbuminemia <2,5 g/dL
Edema anasarka
Dapat disertai hiperkolesterolemia >200mg/dL

Ikatan Dokter Anak Indonesia. Konsensus Tata Laksana Sindrom Nefrotik


Idiopatik pada Anak. Edisi kedua. 2012. Hal.2-16

Anda mungkin juga menyukai