KELOMPOK A
Muhammad Saadillah
Siti Hardiyanti
Haryanto Kendek Tuling
Eka Saraswati Tawainella
Oei Robby Wiranata Wijaya
Yuliasih
Erni Herawati
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Tn. MY
Tanggal Lahir
: 31-12-1957
: 061269
Alamat
Pekerjaan
: PNS
Pendidikan terakhir : S1
Tanggal Masuk RS : 28-4-2016
RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG
Keluhan Utama
: Sesak Nafas
Auto/Alloanamnesis :
RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG
Auto/Alloanamnesis :
RIWAYAT PENYAKIT
DAHULU
Riwayat OAT sejak 2 minggu sebelum masuk
Rumah sakit.
RIWAYAT KEBIASAAN
RIWAYAT ALERGIIMUNISASI
Imunisasi lengkap
Riwayat alergi tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK
KEADAAN UMUM
: 110/90 mmHg
: 80 bpm
Breathing
: 26 times/min
Temperature
: 36,5C (Axilla)
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala dan Leher
Inspeksi
: Pengembangan dada kiri tertinggal
Palpasi
: Nyeri tekan (-), massa (-), VF meningkat di
kiri
Perkusi
: redup di sebelah kiri
Auskultasi
: bunyi napas bronko vesikuler
bunyi tambahan : ronki kasar mediobasal paru sinistra
PEMERIKSAAN FISIK
Cor
Inspeksi
Palpation
Percussion
Auscultation
Abdomen
Inspeksi
: datar, mengikuti gerakan pernapasan
Auscultation: peristaltik usus (+), normal
Palpation
: hepar dan lien tidak teraba.
Percussion : tympani (+), ascites (-)
Ekstremitas
- Oedema
LABORATORIUM
GDS : 94
Ureum/creatinin :17/0,41
SGOT/SGPT : 29 / 61
WBC : 17.700
HB : 11,31
PLT : 216.000
Na : 133
Kalium : 4,0
Klorida : 106
MIKROBIOLOGI
Pewarnaan BTA 1
: 1+
Pewarnaan BTA 2
: Negatif
Pewarnaan BTA 3
ASSESMENT
Dispepsia fungsional
Suspect CAP
DISKUSI
Dispepsia Fungsional
Hal ini berdasarkan pada keluhan pasien, nyeri ulu hati
dan mual pada saat makan.
Terapi : Ranitidin 50mg/12jam/iv
Suspect CAP
Hal ini berdasarkan pada keluhan pasien yakni batuk berlendir warna
hijau sejak 1 minggu yang lalu, sesak napas dan hasil lab
menunjukan leukositosis
terapi : cefalosporin generasi ke 3 : ceftazidime 1 g/12 jam/iv
N-ace 8n jam/ nebu
Obat ini diberikan kepada pasien karena infeksi saluran napas yang
diderita pasien dengan hipersekresi lendir
Anjuran : foto torax kembali dan kultur sensitivitas antibiotik
PROGNOSIS
Dubia ad boenam
THANK YOU
DEFINISI
Penyakit infeksi
Tuberculosis.
menular
oleh
bakteri
Mycobacterium
Gejala
Gejala sistemik/umum
Sesak nafas
Cara Penularan
Cara Penularan
arogen = kontak langsung (bicara), tidak langsung (droplet)
enteral = anak minum asi / susu sapi
Perlutan/ mukosa
Makrofag
alveolar
fagosit
M.Tuberculos
is
Respon imun
non spesifik
Resolusi
Respon
imun seluler
Kompleks
primer
Resolusi
sempurna
Infeksi TB
primer
Sembuh
dengan
fibrotik
Berkomplika
si
Fokus
primer
Perkontinuitat
um
Bronkogen
limfogen
hematogen
Gagal
Fagosit
M
.Tuberculosis
bereplikasi
PATOGENESIS TBC
SEKUNDER
TBC
SEKUNDE
R
Infeksi
Eksogen
Infeksi
Endogen
Sembuh
granulom
a
cavitas
TB Milier
Lesi luas
TB
endotracheal
TB usus
Infeksi usia
muda
Imunitas
menurun
Jumlah
kuman
Infeksi usia
tua
Aktifkan
M.tuberculosis
dormant
Fokus lesi
virulensi
imunitas
TB
endobronchial
Empiema
Mycetom
a
GEJALA KLINIS
1.
Demam
GEJALA KLINIS
3. Sesak
Pada penyakit yang ringan (baru tumbuh) belum dirasakan sesak
napas. Sesak napas akan ditemukan pada penyakit yang sudah
lanjut, yang infiltrasinya sudah meliputi setengah bagian paru
4. Nyeri Dada
Gejala ini agak jarang ditemukan. Nyeri dada timbul bila infiltrasi radang
sudah sampai ke pleura sehingga menimbulkan pleuritis. Terjadi gesekan
kedua pleura sewaktu pasien menarik/melepaskan napasnya
5. Malaise
penyakit tuberkulosisi bersifat radang yang menahun. Gejala malaise
sering ditemukan berupa anoreksia tidak nafsu makan, badan makin
kurus (BB turun),sakit kepala, meriang,nyeri otot, keringat malam dll.
Gejala malaise ini makin lama makin berat dan terjadi hilang timbul
secara teratur.
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS
Pemeriksaan bakteriologik
a) Bahan pemeriksaan
Pemeriksaan bakteriologik untuk menemukan kuman tuberkulosis
mempunyai arti yang sangat penting dalam menegakkan diagnosis.
Bahan untuk pemeriksaan bakteriologik ini dapat berasal dari dahak,
cairan pleura, liquor cerebrospinal, bilasan bronkus, bilasan lambung,
kurasan bronkoalveolar (bronchoalveolar lavage/BAL), urin, faeces
dan jaringan biopsi (termasuk biopsi jarum halus/BJH)
b) Cara pengumpulan dan pengiriman bahan
atau
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Radiologik
1.
2.
3.
4.
TERAPI
Dalam pengobatan TB digunakan OAT dengan jenis, sifat dan
dosis sebagaimana pada Tabel 1
TERAPI
KATEGORI I
TERAPI
KATEGORI II
TERAPI
KATEGORI III