Anda di halaman 1dari 33

KEHAMILAN DENGAN LUPUS

ERITEMATOSUS SISTEMIK

BAB I PENDAHULUAN
Lupus

dikenal pertama 1828,Biett


seorang ahli penyakit kulit dari Perancis
Lupus Eritematosus Sistemik (LES)
Kaposi dokter Venesia, ruam kulit seperti
kupu (butterfly rash) manifestasi
organ dalam

Willian Osler 1890 LES mengenai


organ dalam, tanpa lesi pada kulit
Malcolm Hargraves 1948 sel Lupus
eritematosus (sel LE) pada preparat
darah penderita LES
Tahun 1954 protein antibodi
menyerang jaringan penderita sendiri

LES

PENYAKIT INFLAMASI
AUTOIMUN
BERSIFAT
KRONIK
GAMBARAN,
MANIFESTASI
BERVARIASI

MENGENAI
BERBAGAI
ORGAN

SISTEM IMUNITAS TUBUH


KEHILANGAN KEMAMPUAN
MEMBEDAKAN ANTIGEN ASING
JARINGAN SENDIRI

KERUSAKAN
ORGAN

KOMPLEKS IMUN MENGENDAP


DIBERBAGAI ORGAN TUBUH
AUTO ANTIBODI BERREAKSI
DGN JARINGAN SENDIRI
KOMPLEKS IMUN
PRODUKSI ANTI BODI
MENYERANG JAR SENDIRI
AUTO ANTIBODI

LES ditemukan pada :

Semua umur anak dan neonatus


Wanita dan pada masa reproduksi
Rasio perempuan : laki-laki 5:1
Insiden puncak umur 15-40
RSCM 15,02 kasus per 100.000 perawatan
AS diperkirakan 15-50 kasus per 100.000

penduduk
Kehamilan dengan LES jarang ditemukan

BAB II
ETIOLOGI & PATOGENESIS
Etiologi belum diketahui dengan pasti
Faktor LES internal dan eksternal :
INTERNAL :
Genetika
Defisiensi komplemen
Hormonal

EKTERNAL (LINGKUNGAN) :
Paparan sinar ultra violet (UV)
Infeksi
Obat-obatan
Bahan kimia dan logam
Faktor stres
Faktor lainnya seperfi usia, gizi, neoplasma

FAKTOR GENETIKA
Komplemen pertahanan tubuh
opsonisasi ~ komplek imun mudah
dieliminasi
Herediter komplemen (terutama C2)
Defisiensi komplemen bawaan yaitu Clq,
C2, C3, C4 eliminasi kompleks imun
Abnormalitas reseptor komplemen

FAKTOR HORMON
Estrogen imunomodulator terhadap
fungsi imun humoral fungsi sel Ts
mengikat reseptor peningkatan
produksi antibodi
Hormon androgen menginduksi sel Ts &
diferensiasi sel B produksi antibodi
hambat perkembangan penyakit lupus

FAKTOR INFEKSI
Bakteri atau virus mengubah dan
membentuk neoantigen
Infeksi virus menimbulkan endapan
kompleks imun dan atau antibodi
antinuklear
Kuman Salmonella jenis kuman
penyebab tersering

FAKTOR OBAT DAN BAHAN


KIMIA

Jenis obat yang mempengaruhi timbulnya LES

Antiaritmia
: Procainamid
Antibiotika
: Minosiklin, Isoniazid
Antikonvulsan : Asam Valproat,karbamazepin
Antihipertensi : Hidralasin, metildopa, kaptopril
Antiinflamasi : Sulfasalazin, D-penicilamin
Antipsikotik
: Klorpromazin
Anti-Kolesterol : Lovastatin, Simvastatin

Hidralasin, procainamid dan quinidin paling


sering timbulnya LES

PATOGENESIS
Penyakit LES timbul
Ekspresi klinis berbagai faktor etiologi yang
belum jelas
Penyimpangan regulasi sel limfosit B
Terjadinya kompleks imun
Aktivasi komplemen
Imunitas seluler terhadap autoantigen
spesifik

Lupus Eritromatosus Sistemik :

Ketidakmampuan sistem imun tubuh

mengenali struktur antigen diri mekanisme


autoimun
Autoantibodi + autoantigen kompleks imun
mengendap pada jaringan
Komplemen teraktivasi reaksi inflamasi dan
lesi

Secara specifik patogenesis LES :


PENYIMPANGAN REGULASI LIMFOSIT
B

Defisiensi primer limfosit T supresor (Ts)

B berproliferasi diluar regulasi fisiologis.

KOMPLEKS

IMUN

Endapan kompleks imun + aktivasi


komplemen kerusakan jaringan

sel

AKTIVASI

KOMPLEMEN

kadar komplemen total / komponen

komplemen aktivitas penyakitnya sendiri,


atau terpakai pada aktivasi komplemen
kompleks imun.

IMUNITAS

SELULAR SPESIFIK
TERHADAP AUTOANTIGEN

Hipersensitivitas selular

menunjukkan
peranan limfosit T kerusakan jaringan

BAB III
MANIFESTASI KLINIK
Gejala

klinis & perjalanan penyakit LES


bervariasi
Timbul mendadak , menahun remisi
dan eksaserbasi
Setiap serangan gejala umum jelas
demam, menggigil, malaise, lemah,
nafsu makan , berat badan dan
iritabilitas

GEJALA LES PADA BERBAGAI


ORGAN
Gejala Muskuloskeletal

Artritis atau atralgia (5395%)


poliartritis,simetris, tanpa
deformitas kontraktur
atau ankilosis

Gejala Mukokutan

Ruam kulit khas


mengarah ke Dx LES
ruam kulit berbentuk
kupu-kupu (butterfly rash)
berupa eritema
edematus pada hidung

Ginjal

Proteinuria dan atau hematuria


Nefritis lupus difus dan nefritis lupus membranosa
Hipertensi, sindroma nefrotik dan kegagalan ginjal
jarang terjadi

Kardiovaskular

Perikarditis ringan - berat (efusi perikardium),


Iskemia miokard dan endokarditis verukosa

Paru

Dapat terjadi efusi pleura tersering unilateral

Saluran pencernaan

Nyeri abdomen disertai mual, muntah dan


diare.

Hati dan Limpa

Hepatosplenomegali pada anak-anak


jarang diserta ikterus.

Kelenjar Getah Bening (KGB)

Pembesaran KGB ,limfadenopati difus,lebih


sering pada anak

Kelenjar Parotis

Kelenjar parotis membesar pada 6 % kasus LES

Neuropati perifer gangguan sensorik dan motorik


bersifat sementara

Susunan Saraf tepi


Susunan Saraf Pusat

Psikosis organik dan kejang-kejang, yang timbul


spontan

Mata

Konjungtivitis, edema periorbital, perdarahan


subkonjungtival, uveitis

BAB IV
DIAGNOSIS

Diagnosis LES ditegakkan :

Berdasarkan anamnesis
Tanda klinis
Pemeriksaan fisis
Analisis pemeriksaan laboratorium

Kriteria ARA (American Rheumatism


Association) 1982 pedoman diagnosis LES

Diagnosis ditegakkan ditemukan 4 dari 11 kriteria


ARA 1982

Kriteria ARA (American


Rheumatism Association)1982
Eritema malar (butterfly rash)
Lupus discoid
Fotosensitivitas
Ulserasi Mukokutaneus oral atau nasal
Artritis non erosif
Kelainan ginjal (proteinuri > 0.5 g/24 jam atau >+++ atau
silinder seluler
Kelainan neurologik/ensefalopati, konfulsi, psikosis
Pleuritis atau perikarditis
sitopenia. Anemia hemolitik, leokopenia (4000/ul), limfopenia
(<1500/ul), trombositopenia (<100.000/ul)
Imunoserologis positif. Antibodi anti double stranded DNA,
Antibodi antinuclear Sm, Sel LE, serologi sifilis (positif palsu)
Antibodi antinuklear (ANA) positif

BAB V
KEHAMILAN
LES selama kehamilan :
Studi retrospektif, tidak terkontrol 1960an
dilaporkan LES makin memburuk selama
kehamilan
Lockshin et al, Mint et al, dan Urowitz et al
tidak ada kenaikan insidensi flare lupus selama
kehamilan
Wong et al, Petri et al, dan Ruiz-Iraztorza et al
kehamilan menyebabkan naiknya flare lupus

Penderita LES asumsi resiko flare selama


kehamilan sulit di prediksi dan harus
ditindaklanjuti
LES bisa flare pada trimester berapapun dan
pada periode postpartum
Sepertiga kehamilan penderita LES
menyebabkan :

LES kambuh
Kematian bayi dan lupus neonatal
Toxemia

Ciri LES yang aktif pada


kehamilan berupa:
Adanya

artritis
Trombositopenia
Kenaikan tekanan darah
Gejala serebral
Kadar komplemen C3 & C4 rendah
Kenaikan proteinuri
Kenaikan kliren kreatitinin

Keadaan janin pada LES

Kenaikan insiden abortus, kelahiran mati,


prematuritas, IUGR
Hipertensi maternal prematuritas dan IUGR
Kehamilan lupus + ibu positif aPL resiko
kehilangan janin
1980an dosis rendah aspirin (75-100 mg/hari)
dan prednison keselamatan janin pada
terulangnya pregnancy loss dikaitkan dengan
aPL

Cowchock

et al 1992 heparin
subkutaneous (20.000 U/hari) dan
aspirin dosis rendah (80 mg/hari)
sama efektifnya
Rai et al aspirin (75 mg/hari)
dikombinasi dengan subcutaneous
unfractionated heparin (10.000 U/hari)
lebih baik

Obat yang aman dalam


kehamilan lupus
Aspirin aman digunakan selama
kehamilan
Non-steroidal antiinflammatory drugs
(NSAIDs) belum ada bukti teratogenik
hati-hati
Prednison, prednisolon, dan methyl
prednisolon minimal placental
transfer,dipilih selama kehamilan

Dexamethasone dan betamethasone mudah


melewati plasenta tidak digunakan
Hydroxychloroquine obat antimalaria
digunakan pada LES tidak menyebabkan
malformasi kongenital
Azathioprine (immunosuppresion) LES akut,
tranplantasi ginjal IUGR, BBLR dan
prematuritas

LES dengan kehamilan dosis prednison


maintenance 5-15mg/sehari
LES pada kehamilan seperti nefritis lupus
prednison dosis tinggi 1- 2 mg/kgBB/hari atau
60- 80mg/hari
Kegawatan gangguan organ vital akibat LES
metylprednisolon intravena 1 gr/hari selama
3 hari selanjutnya pemberian kortikosteroid
oral dosis tinggi

kortikosteroid dosis yg adekuat 6 bulan


post partum menekan aktivitas LES
Secara umum kehamilan dengan LES akan
berhasil baik jika:

Tidak ada LES yang aktif dalam 6 bulan


Tidak ada proteinuria dan gangguan fungsi ginjal
Tidak terdapat preeklamsia selama kehamilan
Tidak terdapat antifosfolipid antiibodi selama
kehamilan

Beberapa hal mengenai pengelolaan


penderita LES pada kehamilan :

Mengusahakan agar konsepsi dapat dilakukan


pada saat LES remisi.
Mempertahankan aktivitas LES dalam
keadaan tenang selama kehamilan
Pemantauan dari pertumbuhan dan
perkembangan janin
Waspada akan kemungkinan terjadinya gawat
janin
Mempertimbangkan terminasi kehamilan jika
dijumpai gejala gawat janin

Anda mungkin juga menyukai