Hiperbilirubinemia
Identitas pasien
Nama
: By. K
Suku Bangsa
: Betawi
Tanggal Lahir
: 20 Nov 2016 (7 hari)
Agama
: Islam
Jenis kelamin
: Perempuan
Tanggal Masuk RS : 27 Nov 2016
Alamat
: Jalan Deli
Lorong 26
Ayah
Nama : Tn. I
Agama
: Islam
Umur : 28 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan
:Buruh
Swasta
Alamat
:Jalan Deli
Lorong 26
Ibu
Nama
: Ny. S
Agama
: Islam
Umur
:23
tahun
Pendidikan :SMA
Pekerjaan
: IRT
Alamat
: Jalan
Deli Lorong 26
ANAMNESIS
Alloanamnesis dari ibu pasien
Tanggal : 28 November 2016.
12.30
Riwayat keluarga
Penyakit kehamilan :
Tidak ada
Tempat kelahiran
Penolong persalinan
Cara persalinan
Masa gestasi
Keadaan bayi
Puskesmas
Bidan
Spontan
37 minggu
Berat badan lahir : 2.400 gr
Panjang badan lahir : 46 cm
Nilai APGAR : 7/8,
Kelainan bawaan : tidak ada
Riwayat imunisasi
Vaksin
Dasar (umur)
Ulangan (umur)
BCG
DPT
Polio
Campak
Hep.B
MMR
Riwayat perkembangan
Pertumbuhan gigi pertama : - bulan
Psikomotor
:
Tengkurap
: - bulan
Duduk
: - bulan
Berdiri
: - bulan
Bicara
: - bulan
Pemeriksaan fisik
Keadaan
sedang
Kesadaran
Tanda-tanda
: Compos mentis
vital :
Heart Rate
: 138x / menit
Suhu
: 36,8o C
Frekuensi Nafas : 46 x / menit
Data antropometri
Berat
Pemeriksaan sistematis
Kepala:
Paru :
Inspeksi : pergerakan dada simetris saat statis dan
dinamis, retraksi (-)
Palpasi : tidak terdapat retraksi sela iga
Perkusi : tidak dilakukan
Auskultasi : Suara napas vesikuler, ronki -/-,
wheezing -/Jantung :
Inspeksi : Iktus tidak terlihat
Palpasi : iktus teraba sela iga IV midclavicula
sinistra
Perkusi : tidak dilakukan
Auskultasi : BJ I-II murni reguler. Murmur (-), gallop
Abdomen :
Inspeksi : Sedikit membuncit, tidak
tampak gambaran vena.
Palpasi : Supel, turgor kulit kembali cepat.
Perkusi : Timpani di seluruh lapang
abdomen.
Auskultasi : Bising usus (+)
Anus
: Ada
Genitalia : Labia mayora menutupi labia minora,
kelainan bentuk (-)
Tulang Belakang: Lurus, Benjolan (-), spina bifida (-)
Ekstremitas: Akral hangat, sianosis (-), CRT< 2 dtk,
gerak aktif, tonus otot baik
Kulit : Kulit normal, tidak terdapat lesi di kulit,
ikterik kramer 4
Rambut: Pertumbuhan rambut merata, rambut
berwarna hitam
Kelenjar Getah Bening: Tidak ada pembesaran
kelenjar getah bening
Pemeriksaan Neurologis
Kesadaran:
Pemeriksaan
laboratorium
Pemeriksaan
Hasil
Nilai rujukan
Satuan
Hb
18,6
15,0 - 24,0
g/dL
Leukosit
12,20
9,10 - 34,00
103/uL
Hematokrit
54,5
44,0 - 70,0
Trombosit
338
182 369
103/uL
Bilirubin Total
16.40
<0.9
mg/dL
Bilirubin Direk
0.52
<0.3
mg/dL
Bilirubin Indirek
15.88
<0.75
mg/dL
<200
mg/dL
62
Resume
Pasien
Diagnosa kerja
Hiperbilirubinemia
Anjuran pemeriksaan
penunungan
Pemeriksaan
Bilirubin Serial
Penatalaksanaan
Medikamentosa:
Non-medika mentosa :
Light Therapy
ASI ekslusif
Prognosis
Ad
vitam : ad bonam
Ad functionam : ad bonam
Ad sanationam : ad bonam
: Tampak kuning pada mata dan wajah. Bayi menangis kuat, gerak aktif.
: Hiperbilirubinemia
: Fototerapi
Follow Up Tanggal 30
November 2016
S
: Masih tampak kuning pada mata. Bayi menangis kuat, gerak aktif.
O :Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran: compos mentis
TTV: Frekuensi nadi 132x/m, pernapasan 40x/m, suhu 36,8C
Kepala: normosefal
Mata: SI +/+, CA -/Hidung: sekret (-), nafas cuping hidung (-)
Mulut: mukosa lembab, sianosis (-)
Paru: suara napas vesikuler +/+, Wh-/-, Rh-/Jantung: BJ I-II murni reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: lembut, BU (+) normal, tidak ada pembesaran organ di
abdomen
Ekstremitas: akral hangat
A
: Hiperbilirubinemia
: Dibolehkan pulang
Hiperbilirubine
mia
Ikterus
neonatorum
Definisi
Metabolisme
Bilirubin merupakan bentuk akhir
pemecahan katabolisme heme melalui
proses oksidasi reduksi yaitu:
1. Pembentukan
2. Transpor
3. Pengambilan bilirubin oleh sel Hati
4. Konjugasi
5. Eksresi
Pembentukan
Sebagian
besar
bilirubin
terbentuk
dari
degradasi
hemoglobin.
Katabolisme
hemoglobin terutama berasal
dari sekuestrasi eritrosit pada
akhir masa hidupnya (90 hari
pada bayi).
Langkah
oksidasi
yang
pertama adalah biliverdin
yang dibentuk dari heme
dengan bantuan enzim heme
oksigenase.
Biliverdin kemudian direduksi
menjadi
bilirubin
tidak
terkonjugasi (indirect) oleh
enzim biliverdin reduktase
Transport
dan uptake
Transportasi:
Selanjutnya
bilirubin tidak terkonjugasi
(indirect)
dilepaskan
ke
sirkulasi
yang
akan
berikatan dengan albumin.
Selanjutnya ikatan kompleks
bilirubin
albumin
ditransportasikan
ke
sel
hepar.
Pengambilan:
Pada
saat
kompleks bilirubin-albumin
mencapai
membrane
plasma hepatosit, albumin
terikat
ke
reseptor
permukaan sel.
Konjugasi
Bilirubin
tidak
terkonjugasi (indirect)
dikonversikan
ke
bentuk
bilirubin
terkonjungasi (direct)
yang larut dalam air
di
reticulum
endoplasma dengan
bantuan
enzim
uridine diphosphate
glucoronosyl
transferase (UDPG-T)
Ekskresi
Ikterus
Patolog
is
Ikterus
Fisiologis
Etiologi
Pembentukan
bilirubin yang
berlebihan
1. Inkompaktibilas golongan
darah fetal-maternal
2. Polisitemi
3. Abnormalitas sel darah
merah (hemoglobinopati,
defek enzim dan membran)
4. Adanya darah
ekstravaskuler di jaringan
tubuh
Defek
pangambilan
bilirubin oleh
sel hati
1. Obat-obatan
seperti rifampisin,
rifamisin,
probenasid
Defek konjungasi
bilirubin
Penurunan eksresi
bilirubin
Sindrom Gilbert
Hipotiroidisme
Breast-milk jaundice (ASI
mengandung beta
glukoronidase
Peningkatan aktivitas
sirkulus enterohepatikus
bilirubin indirek meningkat
jaundice
Peningkatan sirkulasi
enterohepatik
Breast feeding
Hormon dan obat-obatan
Prematur
Kolestasis
Obstruksi billiary tree
Pemeriksaan
DERAJA
Kadar
bilirubin
1
2
4-7 mg/dl
8-10
mg/dl
11-13
mg/dl
14-17
mg/dl
> 17
mg/dl
Diagnosis
Pemeriksaan
Bilirubin
total dan
direk
indirek
Lab
Darah
lengkap
Transcutaneous
Gol. Darah
dan Rh
bilirubinometry
Fototerapi
B.Transfusi Tukar
Terapi Farmakologis
Fenobarbital
meningkatkan ligandin, ekskresi bilirubin
Ursodiol
Stimulasi aliran empedu, membuat empedu lebih
hidrofobik
Metalloporphyrin
Albumin
Meningkatkan ikatan bilirubin bebas
IV Gamma-globulin
Mencegah hemolisis lebih lanjut
Anamnesis
Bayi
Terima Kasih