Anda di halaman 1dari 51

Konsep Dasar Ikatan Kimia

dan Gaya Antarmolekul


Pertemuan 2
Kelas FKG 2016

Ikatan Kimia

Ada tiga tipe ikatan kimia:


1. Ikatan ion

Interaksi elektrostatik antara


ion.

2. Ikatan Kovalen
Pemakaian bersama
sepasang elektron

3. Ikatan logam
Ikatan antara atom logam
dengan beberapa atom
tetangganya.

Ikatan ion
Bila logam sodium/Na(s), direaksikan dengan gas klorin/
Cl2(g), maka akan terjadi reaksi yang dahsyat.
Produk dari reaksi eksotermik ini adalah sodium klorida,
NaCl(s):
Na(s) + 1/2 CI2(g) ------> NaCl(s)

H = - 410.9 kJ

Terjadi transfer elektron dari atom Na ke atom Cl

Energi Kisi (Lattice Energy)


Energi yang dibutuhkan untuk memisahkan satu mol
padatan ionik menjadi ion gas

Proses kebalikannya sangat eksotermik (H = - 788


kJ/mol

Energi Kisi
Energi kisi meningkat dengan meningkatnya
muatan ion
Menurun dengan menurunnya ukuran ion

Ikatan Kovalen
Pemakaian bersama
sepasang elektron
Contoh: molekul
hidrogen, H2
Bila dua atom hidrogen
berdekatan akan terjadi
gaya elektrostatik/listrik
diantara keduanya.

Struktur Lewis dari Ikatan Kovalen

Multiple bond:

Ikatan Kovalen

Ikatan kovalen non polar: berbagi elektron,


seimbang antara dua atom, contoh: Cl2, N2, F2
Ikatan kovalen polar: satu atom menggunakan
gaya yang lebih besar untuk membentuk ikatan
dibanding atom yang lain, contoh: HF

Elektronegativitas
Kemampuan atom dalam
molekul untuk menarik
elektron.
Pada tabel periodik,
elektronegativitas meningkat
dari:
Kiri ke kanan baris
Bawah ke atas kolom.

Ikatan Kovalen Polar


Makin besar perbedaan keelektronegativan, makin polar ikatan

Momen dipol

"+ " and "-" menunjukkan muatan partial positif dan negatif
dari atom H and F.
Bila ada jarak yang memisahkan dua muatan listrik yang
besarnya sama, tapi berlawanan, maka akan terjadi dipol.
Penentuan besarnya dipol secara kuantitatif disebut momen
dipol (dilambangkan, ). Jika jarak (r) memisahkan dia muatan
berlawanan Q+ dan Q-, besarnya momen dipol adalah :

= Qr

Contoh Perhitungan Momen dipol:


Satuan momen dipole adalah debyes (D), yaitu sama
dengan 3,34 x 10-30 coulomb-meters (C-m). Untuk
molekul, kita mengukur muatan dalam satuan
muatan elektron e, 1,60 x 10-19 C, dan jarak dalam
angstrom. Jika kita ingin menghitung momen dipole
dalam debyes. Dengan muatan 1+ and 1- (dalam
satuan e) dipisahkan dengan jarak 1,00 . Maka
momen dipole adalah:
=Qxr
= (1,60 x 10-19C) x (1.00 ) (10-10m /1 ) (
1 D x 1/3,34 x10-30C-m)
= 4.79 D

EXERCISE
The bond length in the HCl molecule is 1.27 . (a)
Calculate the dipole moment, in debyes, that results if
the charges on the H and Cl atoms were 1+ and 1-,
respectively. (b) The experimentally measured dipole
moment of HCl(g) is 1.08 D. What magnitude of
charge, in units of e, on the H and Cl atoms leads to
this dipole moment?

Resonansi
Satu jenis struktur
Lewis tidak cukup
untuk
menggambarkan
struktur ozon
Sehingga digunakan
struktur resonansi

Resonance
Hijau adalah gabungan dari
biru dan kuning...

ozon dibentuk dari dua


struktur resonansi ini.

Keadaan Materi
Keadaan suatu zat pada
suhu dan tekanan
tertentu tergantung pada
dua unsur antagonis
sebagai berikut:
Energi kinetik partikel
Kekuatan gaya
antarpartikel

Gaya Antarmolekul

Gaya antarmolekul cukup kuat untuk dapat


mempengaruhi sifat fisik suatu zat, seperti titik
didih, titik leleh, tekanan uap dan viskositas

Gaya Antarmolekul

Gaya antarmolekul berkelompok dikenal


dengan Gaya Van der Waals
Interaksi dipol-dipol
Ikatan hidrogen
Gaya dispersi London

Interaksi Dipol-Dipol
Molekul yang memiliki
dipol permanen tarik
menarik satu sama lain
Ujung positif tertarik ke
ujung negatif dan
sebaliknya
Gaya-gaya ini hanya
berlaku jika molekul
berdekatan satu sama
lain

Interaksi Dipol-Dipol

Semakin polar suatu molekul, semakin tinggi titik didihnya

Gaya Dispersi London

Ketika elektron pada orbital 1s dari helium tolak menolak


satu dengan yang lain (sehingga cenderung berjauhan
satu sama lain), elektron-elektron tersebut sesekali dapat
berada pada satu sisi yang sama pada atom tersebut
Dalam keadaan sesaat, atom helium itu menjadi polar
dengan kelebihan elektron pada sisi kiri dan kekurangan
elektron pada sis atom sebelah kanan

Gaya Dispersi London

Atom helium disebelahnya kemudian akan memiliki dipol


terinduksi dalam atomnya, karena elektron-elektron pada sisi
kiri atom helium 2 akan menolak elektron-elektron pada atom
helium 1
Gaya dispersi London, atau gaya dispersi, merupakan gaya
tarikan antara sebuah dipol sesaat dan sebuah dipol
terinduksi

Gaya Dispersi London

Gaya ini muncul pada SEMUA molekul, baik itu


molekul polar atau non polar
Kecenderungan awan elektron untuk mendistorsi
dengan cara ini disebut polarisabilitas

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Gaya


London
Bentuk molekul mempengaruhi
kekuatan gaya dispersi: molekul
panjang, ramping seperti npentana cenderung memiliki gaya
dispersi yang lebih kuat
dibandingkan molekul yang
pendek dan gemuk seperti
neopentana
Ini disebabkan area permukaan
yang semakin meningkat pda npentana

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Gaya


London

Kekuatan gaya dispersi cenderung meningkat


dengan meningkatnya bobot molekul
Atom yang lebih besar memiliki awan elektron
yang lebih besar yang lebih mudah dipolarisasi

Manakah yang berpengaruh lebih besar:


Interaksi dipol-dipol atau gaya London?
Jika dua molekul memiliki ukuran dan bentuk
yang hampir sama, interaksi dipol-dipol akan
mendominasi
Jika salah satu molekul lebih besar
dibandingkan yang lainnya, gaya dispersi
London akan mendominasi dan akan
menentukan sifat fisik

Ikatan Hidrogen

Interaksi dipol-dipol yang terjadi


ketika H (hidrogen) terikat ke N,
O, atau F biasanya kuat
Interaksi seperti ini disebut ikatan
hidrogen

Ikatan Hidrogen
Ikatan hidrogen terjadi
ketika terdapat
keelektronegativan
yang tinggi dari
nitrogen, oksigen dan
fluorin

Ketika hidrogen terikat pada salah satu atom


elektronegatif tersebut, inti hidrogen akan
terbentuk

Ringkasan Gaya Antarmolekul

Cairan (Liquid) dan Sifatnya


VISKOSITAS
Resistensi suatu cairan
untuk mengalir disebut
viskositas
Viskositas
berhubungan dengan
kemudahan molekul
untuk bergerak
Viskositas meningkat
dengan semakin
besarnya gaya
antarmolekul dengan
suhu yang lebih tinggi

Tegangan Permukaan
Tegangan permukaan dihasilkan
dari total gaya ke arah dalam
(inward force) yang dialami oleh
molekul pada permukaan cairan

Perubahan Fasa

Tekanan Uap

Cairan dan uap mencapai keadaan setimbang yang dinamis:


molekul cairan menguap dan molekul uap berkondensasi
dengan laju yang sama
Titik didih cairan adalah suhu dimana tekanan uap sama
dengan tekanan atmosfer
Titik didih normal adalah suhu dimana tekanan uapnya 760 torr

Diagram Fasa
Diagram fasa menunjukan keadaan zat pada beragam
tekanan dan temperatur dan merupakan tempat dimana
kesetimbangan terjadi diantara fasa-fasa

Padatan (Solid)
Kita dapat membagi
padatan menjadi 2
grup:
Kristalpartikel
berada pada
penataan dengan
keteraturan yang
tinggi
AmorfTidak ada
penataan tertentu
dari partikel tersebut

Gaya Tarik dalam Kristal Ionik

Dalam kristal ionik, ion mengatur diri sehingga


dapat
memaksimalkan
gaya
tarik
dan
meminimalkan tolakan antar ion

Tipe-tipe Ikatan Dalam padatan Kristal

Jaringan Kovalen dan Padatan Molekul

Berlian adalah salah satu contoh padatan dengan


jaringan kovalen dimana atom terikat secara
kovalen sata dengan yang lain
Berlian cenderung keras dan memiliki titik leleh
yang tinggi

Jaringan Kovalen dan Padatan Molekul

Grafit adalah salah satu contoh padatan molekul dimana


atom terikat satu dengan lain dengan gaya van der
Waals forces.
Grafit cenderung lembut dan memiliki titik leleh yang
rendah

Padatan Logam
Logam
tidak
terikat
secara kovalen, tapi gaya
tarik antar atom terlalu
kuat untuk mengalami
gaya van der Waals
Dalam logam, elektron
valensi
terdelokalisasi
melalui padatan

Amalgam
Amalgam adalah logam campuran yang
mengandung merkuri
Amalgam yang digunakan sebagai tambalan gigi
merupakan campuran merkuri (50% dari
komposisi keseluruhan), perak (~22-32%), timah
(~14%), tembaga (~8%), serta logam lain dalam
jumlah sangat kecil.

Fungsi Amalgam
Dengan penambalan amalgam, gigi yang berlubang akan
terlihat utuh seperti sedia kala
Tambal gigi juga dapat mengurangi laju caries (pada gigi
berlubang) yang ditimbulkan oleh asam yang diproduksi oleh
bakteri sebagai hasil dari fermentasi bakteri terhadap sisa
makanan yang menempel pada permukaan gigi.
Amalgam juga merupakan material dental filling yang lebih
murah, kuat, tidak mudah pecah dan mudah digunakan (ease
of appilcation) daripada material tambal gigi yang lain misal
resin komposit, semen ionomer kaca, porselen dan emas.
Tapi dibalik semua kelebihannya, amalgam ternyata
menyimpan racun yang berbahaya bagi tubuh (Needleman,
2006),

Bahaya Amalgam
Merkuri adalah satu dari sepuluh zat kimia yang
membahayakan kesehatan masyarakat dan
menjadi prioritas WHO
Amalgam gigi adalah sumber pemaparan yang
signifikan

Beberapa Reaksi Bahaya Merkuri dalam


Tubuh
Kegiatan mengunyah dan meminum makanan dan minuman yang
panas dapat menaikan frekuensi lepasnya tambalan gigi. Uap
merkuri (yang berasal dari amalgam) tersebut akan diserap oleh
akar gigi, selaput lendir dari mulut dan gusi, dan ditelan, lalu
sampai ke kerongkongan dan saluran cerna
Merkuri metalik juga dapat larut dalam lemak (karena bersifat
nonpolar) dan dapat didistribusikan keseluruh tubuh. Merkuri
metalik dapat menembus Blood-Brain Barier (B3) atau Plasenta
Barier. Keduanya merupakan selaput yang melindungi otak atau
janin dari senyawa yang membahayakan. Setelah menembus
Blood-Brain Barier, merkuri metalik akan terakumulasi dalam otak.
Sedangkan merkuri yang menembus Placenta Barier akan merusak
pertumbuhan dan perkembangan janin.

Uap merkuri juga dapat terhirup melalui paru-paru. HgO


akan berdifusi melalui membran alveolar dan bertahan di
dalam sel darah merah. Sebagian HgO yang terjebak dalam
darah akan teroksidasi dalam bentuk ion Hg2+ oleh sistem
katalase peroksidase. Dalam sistem perdaran darah, proses
pengubahan HgO menjadi Hg2+ terus berlangsung dan
terdistribusi sampai ke hati. Di dalam hati melalui sistem
billiari, merkuri yang terjebak dalam pembuluh darah
selanjutnya akan terekskresi melalui faeces
Sedangkan HgO yang tidak teroksidasi menjadi ion Hg 2+
akan tersebar ke berbagai organ tubuh melalui ginjal dan
sistem syaraf pusat dalam jumlah yang kecil. Tapi walaupun
jumlahnya kecil, keberadaan merkuri dalan sistem syaraf ini
dapat menimbulkan efek neurobehavior. Efek neurobehavior
merupakan keterkaitan perilaku, daya ingat, perhatian, dan
visuomotor (Bellinger, 2006).

Fungsi sistein terganggu karena merkuri dalam bentuk


dimetil merkuri dapat membentuk ikatan thiol yang kuat dan
stabil => contoh: fungsi enzim terganggu, karena thiol
umumnya merupakan pusat aktif enzim
Dapat membentuk jembatan menggantikan ikatan disulfida
=> Kerusakan protein

Gaya Antarmolekul pada Amalgam


Amalgam adalah logam yang tidak terikat secara
kovalen, tapi gaya tarik antar atom terlalu kuat
untuk mengalami gaya van der Waals
Gaya antarmolekul pada amalgam adalah melalui
ikatan antara logam

Anda mungkin juga menyukai