Devi Anggita S
Nida Al Husna
Kusumaningtyas D.P
FA/09652
FA/09661
FA/09666
Deskripsi Kasus
Ny. A (72 tahun, BB 53 kg/ TB 153 cm) pada tanggal 21 September 2016
datang ke dokter untuk kontrol kesehatan.
Diagnosis dokter :
Hyperuricemia without signs of inflammatory arthritis and tophaceous
disease, unspecified lipoprotein metabolism dysfunction, hipertensi primer
esensial,
Non-insulin
komplikasi, dyspepsia
dependent
diabetes
mellitus
(NIDDM)
tanpa
HASIL PEMERIKSAAN
Hasil pemeriksaan fisik:
- BP 140/80 mmHg (target 130/80)
- VAS (Visual analog scale) 0
GDS
140-160
351
336
254
194
211
166
339
TD
130/80
150/70
155/70
140/70
140/70
130/80
Problem medik
1.
hyperuricaemia without
sign of inflammatory
arthritis dan penyakit
tophaceous
2.
3.
unspecified lipoprotein
metabolism disfunction
hipertensi primer
esensial
Subyektif
pasien memiliki
riwayat hipertensi
primer esensial
Obyektif
Assessment
Plan
Terapi dengan
Allopurinol 100 mg
(1x1)
Problem medik
Subyektif
Obyektif
a)
NIDDM tanpa
4.
komplikasi
5. dispepsia
6 Primary headache
pasien memiliki
riwayat NIDDM
tanpa komplikasi
pasien memiliki
riwayat dispepsia
Pasien memiliki
riwayat primary
headache
b)
Assessment
Gula darah belum
terkontrol, perlu
evaluasi
compliance
pasien
Terapi
lansoprazol tidak
bisa untuk jangka
a) Diberikan terapi
panjang.
lansoprazol 30 mg q 24 h
Maintenance
digunakan dosis
rendah
a)
b)
Terapi sudah
VAS 0
sesuai, pasien
Diberikan terapi
memberikan
flunarizine 5 mg q 12
respon terhadap
h
profilaksis
Plan
Perlu modifikasi
lifestyle,
peningkatan
kepatuhan
Terapi dilanjutkan
Terapi diturunkan
dosis, diberikan
lansoprazol 15 mg
q 24 h
Dilanjutkan terapi
dengan flunarizine
5 mg q 12 h
(AAFP, 2011)
Titrasi untuk penyesuaian dilakukan tiap minggu, dilakukan
penambahan atau pengurangan 2-3 unit jika GDP belum
mencapai target.
Dosis
Interaksi Obat
Efek Samping
Perhatian
Amlodipin
5 mg, 1sehari,
pada waktu yang
sama setiap hari,
sebelum/sesudah
makan
Meningkatkan
level simvastatin
Edema, sakit
Mulai dari dosis
kepala, pusing, nyeri rendah pada pasien
perut, mengantuk
lnsia
Edema kemungkinan
muncul setelah 2-3
minggu mulai terapi
Metformin
Menurunkan level
sianokobalamin
Monitoring pada
pasien gangguan hati,
ginjal, asma
Irbesartan
Hiperkalemia,
pusing, dispepsia
(2%), diare,
ortostatik hipotensi
Lansoprazol
30 mg, 1sehari,
pada waktu yang
sama setiap hari,
sebelum/sesudah
makan
Menurunkan level
sianokobalamin
Sakit kepala,
muntah, nyeri perut,
konstipasi, diare
Dosis
Interaksi Obat
Efek Samping
Mecobalamin
Pusing, sakit
kepala
Glimepiride
1 mg, 1sehari,
sebelum/pada saat
sarapan
Hipoglikemi,
pusing, sakit
kepala, muntah
Flunarizine
5 mg, 2sehari,
sesudah makan
atau saat perut
kosong
Mengantuk,
gelisah, tremor
Allopurinol
Mual, muntah,
rash, gagal ginjal
Simvastatin
10 mg, 1sehari,
malam hari
sebelum tidur
Perhatian
Resiko
hipoglikemi,
diperhatikan gejala
hipoglikemia
Menjaga intake
cairan minimal 2
L/hari
MONITORING
Monitoring efektivitas
Monitoring Efek samping obat
Monitoring Kepatuhan Pengobatan
MONITORING EFEKTIVITAS
-
Tanda hipertensi
Sesak napas,
Sakit kepala berkepanjangan,
Mimisan,
Pandangan kabur
Tanda hipoglikemia
Sakit kepala,
mual,
kelaparan,
kebingungan,
mengantuk,
lemah,
pusing,
Penglihatan kabur,
Denyut jantung cepat,
berkeringat berlebihan,
tremor,
Susah konsentrasi,
konvulsi
Tanda hiperglikemia
perasaan mudah gelisah,
tingkat kesadaran
menurun,
sangat kehausan,
penglihatan tidak jelas,
Pusing,
Perubahan pada kondisi
kulit seperti memerah,
kering, dan terasa panas
KIE
Pasien disarankan untuk berolahraga secara teratur (senam). Olahraga yang tepat
(peregangan dan penguatan) akan membantu mempertahankan kesehatan tulang
rawan meningkatkan daya gerak sendi dan kekuatan otot disekitarnya sehingga otot
menyerap bantuan dengan lebih banyak.
Pasien sebaiknya ditingkatkan kepatuhan pengobatannya untuk meningkatkan
keberhasilan terapi
Pasien dianjurkan untuk menjaga BMI tetap ideal
Pasien disarankan untuk diet rendah purin, rendah kolesterol, serta perbanyak serat.
hindari BENJOL (bayam, emping, nanas, jeroan, otak, lemak) dapat memicu
timbulnya asam urat.
hindari makanan tinggi purin seperti daging merah berasal dari domba atau sapi,
tiram, kepiting, kerang
Pasien disarankan menghindari alkohol. Seseorang yang menderita hiperurisemia,
harus menghindari alkohol. Karena alkohol dapat meningkatkan asam laktat plasma,
asam laktat plasma yang dihasilkan ini akan menghambat pengeluaran asam urat.
1. Exercise
Prinsipnya tidak perlu olahraga
berat, olahraga ringan saja yang
penting teratur. Misalnya jalan atau
lari pagi, bersepeda, berenang dan
lain sebagainya. Olahraga minimal
dilakukan 30-40 menit per hari.
2. Diet
GARIS BESAR
Perhatikan
jumlah
kalori
untuk
mendapatkan berat badan yang ideal.
Penurunan berat badan dapat menurunkan
HbA1C, mengurangi progresivitas DM, dan
risiko kardiovaskuler.
Hal lain yang perlu diperhatikan selain
kalori adalah kolesterol tidak melebihi
300 mg tiap hari.
Perbanyak serat minimal 25 g sehari,
selain menghambat penyerapan lemak juga
mengatasi rasa lapar.
Konsultasi pada ahli gizi untuk dapat
menyusun regimen diet dengan lebih jelas.
Diet
Hipertensi
Thank You!
Mecobalamin
TERAPI DYSPEPSIA