Anda di halaman 1dari 26

Cancer

Rosyida Awalia Safitri

Cancer vs Tumor ???

Tumor
Adalah segala benjolan atau gumpalan yang timbul
pada tubuh, baik yang kelihatan di permukaan tubuh
maupun yang tersembunyi di dalam tubuh

Golongan Tumor
Tumor Jinak yang tumbuhnya lamban, mempunyai
selaput sehingga mudah untuk dilakukan operasi
Tumor Ganas yang tumbuhnya menyusup kebagian
lain melalui pembuluh darah dan pembuluh limfe.
Serta tidak memiliki selubung

Kanker
Suatu penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari
sel sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel
sel kanker.

FAKTOR
RESIKO

Patofisiologi Kanker

7 Gejala Kanker yang Perlu


diwasapadai
Waktu BAB atau BAK ada perubahan kebiasaan atau
gangguan
Alat pencernaan terganggu dan susah menelan
Suara serak atau batuk yang tidak sembuh
Payudara atau ditempat lain ada benjolan
Andeng2 (tahi lalat) yang berubah sifatnya menjadi
makin besar dan gatal
Darah atau lendir yang tidak normal keluar dari
lubang lubang tubuh
Adanya koreng atau luka yang tidak mau sembuh

Kondisi Pasien Kanker yang


berhubungan dengan Gizi
Malnutrisi
Cachexia
Anorexia
Penurunan Berat Badan
Nausea kronik
Anemia
Gangguan elektrolit

Manajemen Diet pada Penderita


Kanker

Langkah Langkah sebelum


Manajemen Diet
Lakukan pemeriksaan fisik
dengan cara antropometri untuk menentukan status gizi
pasien
Kulit kering
Kulit bersisik
Atrofi otot
Oedema
Penurunan fungsi otot (ex: sulit menelan)
Lakukan kordinasi dengan perawat dan/atau dokter mengenai
kondisi yang tak tampak (hasil laboratorium, adanya rasa nyeri,
muntah, terapi yang dijalani dan jenis obat-obatan yang
dikonsumsi)

Cara Pemberian Zat Gizi

Tujuan Penatalaksanaan Diet


Mempertahankan atau memperbaiki status
gizi
Mengurangi gejala kanker cachexia
Mencegah komplikasi misal sepsis, infeksi

Prinsip Diet
Tinggi Energi
Tinggi Protein

Syarat Diet
Energi diberikan 25 50 Kkal/Kg BB
Protein 1 2 g/Kg BB
Lemak 25%
Karbohidrat adalah sisa dari protein+lemak
Tingkatkan konsumsi vitamin dan mineral,
apabila diperlukan berikan suplemen
Sesuaikan dengan efek samping obat

PERHATIKAN. !!!
Hindari makan dan minum selama 2 jam post
kemoterapi maupun radiasi
Sering terjadi diare
Keseimbangan cairan dipantau
Pemberian gizi parenteral merupakan
keputusan team medis mengingat resiko yang
ditimbulkan

Common Eating Problems

Appetite Changes
Eat several snacks
Avoid liquids with meals (useless you need
liquids to help swallow or dry mouth)
Make eating more enjoyable
Be as physically active as you can
Keep high calorie, high protein snacks on hand
Review your diet everyday

Constipation
Try to eat at the same times each day
Try to have a bowel movement at the same times
Drink 8 10 glass each day
Use laxatives only as directed
Eat breakfast that include a hot drink and high fiber
food
Limit drinks and foods that cause gas if it becomes a
problem

Diarrhea
Drink plenty of mild, clear, non-carbonated liquids during the day. Drink
liquids at room temperature. This may be easier to take than very hot or
cold drinks.
Eat small, frequent meals and snacks during the day.
Avoid greasy, fried, spicy, or very sweet foods.
Limit milk or milk products to 2 cups a day. Yogurt and buttermilk are OK.
Avoid drinks and foods that cause gas, like carbonated drinks, gas-forming
vegetables, and chewing gum.
Drink and eat high-sodium (salt) foods
Drink and eat high-potassium
Increase soluble-fiber foods
Do not chew sugar-free gum or eat candies and desserts made with sugar
alcohol (i.e.,sorbitol, mannitol, or xylitol).

Kasus

Kasus 1
Seorang pasien bernama Tn. J berusia 45tahun, BB
50kg, TB 164cm, yang bekerja sebagai buruh
mengeluh batuk selama 2minggu terakhir dan
kadang disertai darah, sesak nafas dan nyeri pada
dada serta ada perubahan pada pengecapan. Ia
didiagnosis mederita kanker paru. Dia memiliki
kebiasaan makan tidak teratur dan ia merupakan
perokok lebih dari 5 batang perhari serta suka
mengonsumsi minuman beralkohol. Berikan terapi
diet yang sesuai dengan penyakitnya!

Kasus 2
Tn. I, usia 60 tahun, status menikah, dirawat di RS
dengan diagnosis medis Ileus Obstruksi Parsial ec. Recti
1/3 distal. Pasien dan istrinya bekerja sebagai petani
dengan penghasilan tidak tetap tergantung hasil panen.
Pasien mempunyai 2 orang anak yang sudah tidak tinggal
dengan pasien. Sejak 3 bulan SMRS pasien mengeluh BAB
bercampur darah, dan sempat dirawat kelas III RS
Jampang Kulon Sukabumi selama 4 hari dan dibiopsi. Dari
hasil biopsy pasien didiagnosis Ca recti dan harus
menjalani operasi. Sejak 1 minggu SMRS pasien
mengeluh sulit BAB tetapi masih bisa buang angin, setiap
BAB bercampur darah, dan keras. BB pasien sekarang 48
kg, dan TB 163 cm.

Hasil pemeriksaan biokimia : Hb :9,1 g/dl (N = 13,5 17,5 g/dl),


Hematokrit 27 % (N = 40-52 %), Eritrosit 3,32 jl/UL (4,5-6,5
jt/UL), Leukosit 8200 /mm3 (N = 3800 10600/mm3), trombosit
342.000/mm3 (N = 150.000-450.000/mm3), albumin 2,5 g/dl (N
= 3,5-5 g/dl), dan protein total 4,8 g/dl (N = 6,3-8,2 g/dl). Data
klinis pasien adalah TD 110/70 mmHg, nadi 88x/menit, RR :
20x/menit, suhu afebris. Secara fisik pasien tampak kurus,
lemah, pucat, bising usus (+), dan hanya bisa berbaring di
tempat tidur.
Sebelum sakit, pasien biasa makan nasi 2-3 x/hari, dengan lauk
yang sering dikonsumsi telur, ikan asin, tahu dan tempe. Pasien
jarang mengkonsumsi buah dan sayuran, hanya 1-2
kali/minggu, meskipun istrinya sudah memasakkan sayur.
Setelah sakit, pasien makan lebih sedikit dari biasanya. Hasil
recall 24 jam saat di RS didapatkan energi : 690 kal, Protein :
34 gram, lemak 20 gram, dan KH 67 gram. Standart makanan
RS : Energi 1700 kalori, protein 68 gram, lemak 54 gram, dan

Anda mungkin juga menyukai