DAN ELEKTROLIT
Pembimbing: dr. Imam Ghozali, Sp.An
Sumber :
Air yang diminum
Bersama makanan
Hasil metabolisme
Keringat: normal
100ml/hari
Traktur
respiratorius: 300400 ml/hari
Kulit : 300-400
ml/hari
Tek.vena central
dan arteri
sistemik
Pelepasan renin
oleh ginjal
Angiotensin I
Angiotensin II
vasokontriksi
ekskresi na
Pelepasan
aldosteron
reabsorpsi
na
tek.arteri
volume
vaskular
Kekurangan air
osmolaritas
ekstrasel
Sekresi ADH
(hipofisis posterior)
ADH plasma
permeabilitas
tubulus distal,
duktus koligentes
terhadap air
Reabsorpsi H2o
H2o yg diekskresi
Merangsang rasa
haus
Keinginan untuk
minum
a.
.
Osmosis
Osmosis adalah pergerakan molekul dari larutan
berkadar lebih rendah menuju larutan berkadar
lebih tinggi hingga kadarnya sama.
Tekanan osmotik plasma darah ialah 285+ 5
mOsm/L.
DIFUSI
Larutan akan
bergerak dari
konsentrasi tinggi ke
arah larutan
berkonsentrasi
rendah.
TRANSPORT AKTIF
Energi diperlukan agar
substansi dapat pindah
dari area berkonsentrasi
lebih rendah atau sama ke
area dengan konsentrasi
sama atau lebih besar
Pompa natrium kalium
merupakan suatu proses
transpor yang memompa
ion natrium keluar melalui
membran sel dan pada
saat bersamaan memompa
ion kalium dari luar ke
dalam
Koloid
Efek volume
intravaskuler
Efek volume
interstisial
Edem paru
Lebih baik
Harga
Reaksi-reaksi
Waktu paruh
Tek.onkotik
Contoh cairan
CAIRAN MAINTENANCE
Cairan masuk=cairan keluar
Tujuannya untuk mengganti kehilangan normal
dari
CARA MENGHITUNG
Cukupi volume: 40-50 ml/kgBB atau estimasi 42-1 tiap 10 kgBB/JAM
Cukupi Na: 2-4 mEq/kgBB
Cukupi K: 1-3 mEq/kgBB
Cukupi Kalori 25 kcal/kgBB
RESUSITASI CAIRAN
DEHIDRASI
DERAJAT DEHIDRASI
DEwasa
Dehidrasi Ringan
4% BB
5% BB
Dehidrasi sedang
6% BB
10% BB
Dehidrasi berat
8% BB
15% BB
Sedang
Berat
DEfisit
3-5%
6-8%
10%
Hemodinamik
Takikardi
Nadi lemah
Hipotensi
Takikardi
Nadi sangat
lemah
Takikardi
Nadi tak teraba
Akral dingin,
sianosis
Jaringan
Lidah kering
Tugor turun
Lidah keriput
Turgor kurang
Atonia
Turgor buruk
Urin
Pekat
SSP
Mengantuk
Apatis
Koma
REHIDRASI
1. Hitung derajat dehidrasi
Jumlah
40
3. Pemberian cairan
CONTOH SOAL
SYOK HIPOVOLEMIK
Syok adalah gangguan sirkulasi yg mengakibatkan penurunan perfusi
jaringan hypoxia cell kompensasi tubuh
Resusitasi:
1. Tentukan defisit dan rumatan
2. Atasi syok cairan infus 20 ml/kgBB dalam -1 jam,
dapat diulangi
3. Sisa defisit:
1. 50% dalam 8 jam pertama
2. 50% dalam 16 jam berikutnya
Pasien BB 50
kg, defisit 10 %
dan mengalami
syok
PENATALAKSANAAN
Letakkan pasien pd posisi terlentang kaki lebih tinggi dari kepala
Beri o2 5-10 l/mnt dgn nasal kanul atau sungkup muka
pasang infus jarum besar (#16/18, 2 buah)
ambil sample darah u/ px lab dl, penentuan gol.darah
Guyur RL 1000 cc (30 mnt)
ELEKTROLIT
ELEKTROLIT
Anion
Kation
intraseluler
kalium (K+).
ekstraseluler
Natrium (Na)
intraseluler
ekstraseluler
klorida (Cl- )
PENGATURAN ELEKROLIT
Natrium (Na)
1.
HIPONATREMIA
Definisi : keadaan kadar darah Na < 135 mEq/L
Kadar Na aman sekurangnya 125 mEq/L
Penyebab: 1. Pengobatan diuretik dgn diet rendah garam
yg berkepanjangan
2. Muntah,diare
3. Gagal ginjal
Hiponatremia = hipoosmolalitas plasma
(< 287 mOsm/kg) Perpindahan air masuk ke dalam sel
Pembengkakan sel otak TIK
PENATALAKSANAAN
Defisit Natrium = 0,6 x BB (kg) X (140Na
serum)
Larutan NaCl 3% (513 mEq/L)
HIPERNATREMIA
Definisi : keadaan bila kadar Na darah >145 meq/L
Penyebab :
Asupan air yg tidak mencukupi
PENATALAKSANAAN
1.
2.
3.
4.
5.
Lar.garam
isotonis
utk
memulihkan TD dan perfusi jaringan Beri
cairan hipotonis (0,45%)
Hipernatremia dengan normovolemia D5w
per oral atau IV
Hipernatremia dengan hipervolemik D5w
dan diuretik
2. KALIUM (K)
HIPOKALEMIA
Definisi
Penyebab :
diare, muntah
Pemberian diuretik.
Penggunaan cairan intravena yang tidak mengandung kalium secara
berlebihan
Alkalosis metabolik
Sindrom Cushing atau tumor yang dapat memproduksi hormon adrenal
PENATALAKSANAAN
Defisit K (mEq/l) = ( 3,5 Kadar K sekarang )x 0,3x BB
(diberikan dalam 24 jam)
- KCL drip per 24 jam
- Max. 20 mEq/jam atau 100 mEq/hari
HIPERKALEMIA
Definisi
Penyebab :
Penyakit ginjal
Pemberian kalium yang berlebihan
Asidosis metabolik
Pemberian diuretik hemat kalium
Insufisiensi adrenal
PENATALAKSANAAN
.
.
.
.
.
3. PENGATURAN KALSIUM
HIPOKALSEMIA
Definisi: Kadar Ca di bawah 8,0 mg/dL
Penyebab :
Pemberian cairan intravena yang tidak mengandung
kalsium
Alkalosis metabolik
Nutrisi parenteral total
Defisiensi vitamin D
PENATALAKSANAAN
Calsium chloride 10-20 mg/kg i.v.
Ca glukonate 50-100 mg/kg/dosis
Gunakan vena sentral
Jangan bersamaan dengan bikarbonat
Dapat menyebabkan bradikardia, hipotensi, dan aritmia
Untuk kasus kronik tambahkan kalsium dalam asupan
enteral atau parenteral
HIPERKALSEMIA
Definisi
Penyebab :
Hiperparatiroidisme
Immobilisasi lama
Osteoporosis
Peningkatan absorpsi kalsium dari traktus
gastrointestinal, penurunan ekskresi kalsium ginjal,
dan peningkatan resorpsi kalsium tulang
4. PENGATURAN MAGNESIUM
Hipomagnesemia
Definisi
: kadar Mg < 1,7 mEq/L
Penyebab :
Asupan yang tidak adekuat ; malnutrisi dan alkoholisme
Absorbsi yang tidak adekuat ; diare, muntah, drainase
nasogastrik, fistula, diet kalsium yang berlebihan,
penyakit usus kecil
Kehilangan magnesium yang berlebihan akibat
penggunaan diuretic
Kelebihan aldosteron
Poliuria
PENATALAKSANAAN
Magnesium sulfat 25-50 mg/kg/dosis i.v
Dapat menyebabkan hipotensi, flushing, nausea, warmth,
depresi pernapasan
HIPERMAGNESEMIA
Penyebab :
Gagal ginjal
Pemberian
magnesium
berlebihan
Hiperparatiroidisme
Penyakit Addison
parenteral
yang
. PENGATURAN KLORIDA
HIPOKLOREMIA
Penyebab :
Dapat terjadi sesudah muntah kronis
Berhubungan dengan pemberian furosemid atau diuretic
tiazid
HIPERKLOREMIA
Penyebab :
Meningkatnya
pemberian cairan intravena yang
hipertonik
Masukan garam yang berlebihan selama terapi intravena
atau selama pemberian nutrisi secara parenteral
Kegagalan ginjal akut
Diabetes insipidus
TERIMA KASIH