Anggota kelompok 4 :
Anggitya
Firdhayani
Damara Gaya
Kirana
Ameylia Indah W
Jenis-jenis
Reaksinya
Redoks
Aplikasi dalam analisis
Obat beserta contoh
Indikator
Prinsip reaksi
redoks
Reaksi reduksi
Reaksi reduksi
- Reaksi pelepasan oksigen/
- Reaksi
pelepasan oksigen/
- Pengikatan hydrogen/
- Pengikatan
hydrogen/
- Pengikatan elektron
- Pengikatan
elektron
Jenis-jenis Reaksinya
Serimetri
Serimetri
Kalium Iodat
Titrasi Iodin
Titrasi Iodin
Permanganometri
Titrasi Redoks
Titrasi dengan Kalium Bromat
IODOMETRI
IODOMETRI
Titrasi Iodin
IODIMETRI
IODIMETRI
Titrasi Iodin
Iodometri
Iodimetri
Iodimetri merupakan
metode titrasi redoks
yang melibatkan iodin
yang bereaksi secara
langsung
Dalam iodimetri iodin
digunakan sebagai
oksidator
Indikator yang digunakan yaitu kanji dengan titik akhir titrasi memberikan
warna ungu atau violet.
dimanfaatkan, seperti dalam analisis vitamin C (asam askorbat).
2. Permanganometri
Permanganometri
merupakan titrasi redoks
menggunakan larutan
standar Kalium
permanganate
Reaksi redoks ini dapat
berlangsung dalam
suasana asam maupun
dalam suasana basa
Beberapa indikator yang
dapat dipergunakan
seperti feroin, asam N-fenil
antranilat.
3. Serimetri
3. Serimetri
Larutan serium(IV) sulfat dalam asam sulfat encer
merupakan zat pengoksidasi yang kuat dan lebih stabil
daripada larutan kalium permanganat
Ion Ce(IV) digunakan dalam larutan larutan dengan
keasaman tinggi karena hidrolisa akan menghasilkan
pengendapan pada larutan-larutan dengan konsentrasi
ion hydrogen yang rendah
4. Kalium Iodat
Kalium iodat dapat
diperoleh dalam
keadaan murni dan
bersifat stabil
sehingga larutan ini
tidak perlu
dibakukan kembali.
Dengan reaksi:
IO + 6H I +
3HO (I)
Bromometri merupakan
penentuan kadar
senyawa berdasarkan
Reaksi reduksi-oksidasi
dimana proses
Titrasi ( reaksi Antara reduktor
dan bromine
berjalan lambat )
sehingga dilakukan
Titrasi secara tidak langsung
dengan Menambahkan
bromine berlebih.
Indikator
1. Indikator Redoks Reversibel
- Indikator ini dapat dioksidasi dan direduksi secara
reversibel (bolak-balik).
- Beberapa contoh indikator yang sering digunakan
antara lain:
a. Kompleks Fe(II) ortofenentrolin
Suatu golongan senyawa organik yang dikenal dengan
nama 1.10 fenantrolin (Ortofenantrolin) yang membentuk
kompleks yang stabil dengan Fe(II)
b. Difenilamin dan
Turunannya
Reaksi pertama
membentuk
difenilbenzidine yang tidak
berwarna, reaksi ini tidak
reversibel. Yang kedua
membentuk
difenilbenzidine, reversibel
dan merupakan reaksi
induktor yang sebenarnya
Amylum
Penggunaan indikator ini
berdasarkan
pembentukan kompleks
Iod-Amylum yang larut
dengan Iodium (I) yang
berwarna biru cerah
Chloroform
Penggunaan indikator ini untuk titrasi Iodometri. Chloroform berfungsi sebagai
pelarut organik yang melarutkan iodium dalam fase organik (fase nonpolar).
Aplikasi analisis reaksi redoks dalam analisis obat dan bahan obat
beserta beberapa contohnya
titrasi permanganometri
dapat digunakan untuk
penentuan kadar besi (II)
dalam obat. Contohnya :
Sangobion, Etabion
Penggunaan titrasi iodimetri
adalah untuk penentuan
kadar asam askorbat dalam
obat viatmin C dan untuk
penentuan kadar arsen (III)