Gejala Klinis
Gejala klinis dari leukemia pada umumnya adalah anemia,
trombositopenia, neutropenia, infeksi, kelainan organ yang terkena
infiltrasi, hipermetabolisme.
Leukemia Limfositik Akut (LLA)
Gejala klinis LLA sangat bervariasi. Umumnya menggambarkan
kegagalan
sumsum tulang. Gejala klinis berhubungan dengan anemia (mudah
lelah, letargi, pusing, sesak, nyeri dada), infeksi dan perdarahan. Selain
itu juga ditemukan
anoreksi, nyeri tulang dan sendi, hipermetabolisme.
Nyeri tulang bisa dijumpai terutama pada sternum, tibia dan femur.
Leukemia Mielositik Akut (LMA)
Gejala utama LMA adalah
rasa lelah, perdarahan dan infeksi yang disebabkan oleh sindrom
kegagalan sumsum tulang. perdarahan biasanya terjadi dalam bentuk
purpura atau petekia. Penderita LMA dengan leukosit yang sangat
tinggi (lebih dari 100 ribu/mm biasanya mengalami gangguan
kesadaran, sesak napas, nyeri dada dan priapismus. Selain itu juga
menimbulkan gangguan metabolisme yaitu hiperurisemia dan
hipoglikemia.
Diagnosis dini
Pemeriksaan fisik
1. Pemeriksaan fisik untuk jenis LLA yaitu ditemukan
splenomegali (86%),
hepatomegali, limfadenopati, nyeri
tekan tulang dada, ekimosis, dan
perdarahan retina.
Pada penderita LMA ditemukan hipertrofi gusi yang mudah
berdarah. Kadang kadang ada gangguan penglihatan yang
disebabkan adanya perdarahan fundus oculi
2. Pada penderita leukemia jenis LLK ditemukan
hepatosplenomegali dan limfadenopati. Anemia, gejala gejala
hipermetabolisme (penurunan berat badan, berkeringat)
menunjukkan penyakitnya sudah berlanjut.
3. Pada LGK/LMK hampir selalu ditemukan
splenomegali, yaitu pada 90% kasus. Selain itu Juga
didapatkan nyeri tekan pada tulang dada dan
hepatomegali, Kadang kadang terdapat purpura,
perdarahan retina, panas, pembesaran kelenjar getah
bening dan kadang kadang priapismus.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang dapat dilakukan dengan
pemeriksaan darah tepi dan pemeriksaan sumsum
tulang
Pemeriksaan darah tepi
Pada penderita leukemia jenis LLA ditemukan
leukositosis (60%) dan kadang kadang leukopenia
(25%)
Pada penderita LMA ditemukan penurunan eritrosit dan
trombosit.
Pada penderita LLK ditemukan limfositosis lebih dari
50.000/mm
pada penderita LGK/LMK ditemukan leukositosis lebih
dari 50.000/mm
Penatalaksanaan Medis
Kemoterapi
Kemoterapi pada penderita LLA
Pengobatan umumnya terjadi secara bertahap, meskipun
tidak semua fase yang digunakan untuk semua orang.
Tahap 1 (terapi induksi)
Tujuan dari tahap pertama pengobatan adalah untuk
membunuh sebagian besar sel sel leukemia di dalam
darah dan sumsum tulang. Terapi induksi kemoterapi
biasanya memerlukan perawatan di rumah sakit yang
panjang karena obat menghancurkan banyak sel darah
normal dalam proses membunuh sel leukemia.
kemoterapi kombinasi yaitu daunorubisin, vincristin,
prednison dan asparaginase.
Radioterapi
Radioterapi menggunakan sinar berenergi
tinggi untuk membunuh sel sel leukemia
Sinar berenergi tinggi ini ditujukan
terhadap limpa atau bagian lain dalam
tubuh tempat menumpuknya sel
leukemia
Energi ini bisa menjadi gelombang atau
partikel seperti proton, elektron, x ray
dan sinar gamma.
Pengobatan dengan cara ini dapat
diberikan jika terdapat keluhan
pendesakan karena pembengkakan
Pencegahan Tertier
Pencegahan tertier ditujukan untuk membatasi atau
menghalangi perkembangan kemampuan, kondisi, atau
gangguan sehingga tidak berkembang ke tahap lanjut
yang membutuhkan perawatan intensif.
Untuk penderita leukemia
dilakukan perawatan atau penanganan oleh tenaga
medis yang ahli di rumah sakit.
Salah satu perawatan yang diberikan yaitu perawatan
paliatif dengan tujuan
mempertahankan kualitas hidup penderita dan
memperlambat progresifitas penyakit., Selain itu
perbaikan di bidang psikologi, sosial dan spiritual,
Dukungan moral dari orang-orang terdekat juga
diperlukan.
Terima kasih