Anda di halaman 1dari 27

KEHAMILAN

EKTOPIK TERGANGGU
Oleh :
NILA MAYA SARI
1402450007

Definisi
Kehamilan ektopik
terganggu adalah
kehamilan dimana setelah
fertiliasai, implantasi terjadi
diluar endometrium kavum
uteri. Hampir 90%
kehamilan terjadi di tuba
uteri. Kehamilan ektopik
dapat mengalami abortus
atau ruptura apabila
kehamilan berkembang
melebihi ruang implantasi
(misalnya : tuba) dan
peristiwa ini disebut

Etiologi
1. Faktor Uterus
Tumor uterus yang menekan tuba
Uterus hipoplasia
Tuba sempit dan berlekuk-lekuk sering disertai
dengan gangguan fungsi silia endosalping.
2. Faktor Tuba
Penyempitan lumen tuba oleh karena infeksi
endosalping
Tuba sempit, panjang dan berlekuk-lekuk
Gangguan fungsi rambut getar (silia) tuba
Diventrikel tuba dan kelainan kongenital lainnya.
Operasi plastik tuba dan strelisasi yang tidak
sempurna (lumen tuba menyempit)

3. Faktor Ovum
Migrasi eksterna dari ovum
Perlekatan membran granulosa
Migrasi internal ovum. (Anik Maryunani, 38:
2009)

Patofisiologi
Karena

tuba
bukan
tempat
untuk
pertumbuhan
hasil
konsepsi,
tidak
mungkin janin tumbuh secara utuh
seperti dalam uterus. Dengan demikian
ada kemungkinan :
Hasil konsepsi mati dini dan diresorbsi
Abortus ke dalam lumen tuba
Ruptur dinding tuba

Klasifikasi
Kehamilan
1.
2.
3.
4.
5.

ektopik berdasarkan
lokasinya antara lain pada :
Kehamilan tuba
Kehamilan heterotipik
Kehamilan ovarial
Kehamilan servikal
Kehamilan abdominal

Diagnosis

1. Anamnesa
Amenorhea
Terdapat rasa nyeri mendadak disertai rasa nyeri
didaerah bahu dan seluruh abdomen
Terdapat rasa nyeri mendadak disertai rasa nyeri
didaerah bahu dan seluruh abdomen
2. Pemeriksaan fisik
Keadaan umum
Pemeriksaan dalam
3. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan Ultrasonografi (USG)
Pemeriksaan Kuldosentesis

Penatalaksanaan

Kehamilan ektopik terganggu merupakan


masalah klinis yang memerlukan
penanganan spesialistis, sehingga rujukan
merupakan langkah yang sangat penting.
Penanganan kehamilan ektopik pada
umumnya adalah laparotomi. Apabila kondisi
penderita buruk, misalnya dalam keadaan
syok, lebih baik dilakukan salpingektomi.

Komplikasi

Akibat kegagalan penegakan diagnosis


secara cepat dan tepat dapat : ruptur tuba
atau uterus, tergantung lokasi kehamilan,
dan hal ini dapat menyebabkan perdarahan
masif, syok, DIC, dan kematian.
Akibat pembedahan : perdarahan, infeksi,
kerusakan organ sekitar (usus, kandung
kemih, ureter, dan pembuluh darah besar).

Prognosis
Kematian

ibu yang disebabkan oleh


kehamilan ektopik terganggu turun
sejalan dengan ditegakkannya diagnosis
dini dan persediaan darah yang cukup.
Kehamilan ektopik terganggu pada
umunnya bersifat bilateral. Sebagian
wanita menjadi steril (tidak dapat
mempunyai keturunan) setelah
mengalami keadaan tersebut diatas,
namun dapat juga mengalami
kehamilan ektopik terganggu lagi pada
tuba yang lain

KONSEP MANAJEMEN KEBIDANAN PADA


KASUS
KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU
Fokus Data
1. Anamnese
a. Biodata
- Nama : sebagai identitas bagi pelayanan
kesehatan/Rumah Sakit/Klinik atau catat apakah
klien pernah dirawat di rumah sakit tersebut atau
tidak.
- Umur : Digunakan sebagai pertimbangan dalam
memberikan
terapi dan tindakan, juga sebagai
acuan pada umur
berapa penyakit/kelainan
tersebut terjadi. Pada keterangan sering terjadi pada
usia produktif25 - 45 tahun (Prawiroharjo S, 1999 ;
251).

- Pekerjaan : Untuk mengetahui keadaan


aktivitas sehari-hari dari klien, sehingga
memungkinkan menjadi faktor resiko
terjadinya KET.

b. Keluhan Utama
Terjadi amenorhea yaitu terlambat haid
Terdapat rasa nyeri mendadak disertai
rasa nyeri didaerah bahu dan seluruh
abdomen
Terdapat perdarahan melalui vagina
atau spotting/bercak.

c. Riwayat kehamilan
Riwayat kehamilan yang berhubungan
dengan resiko kehamilan ektopik adalah
pernah mengalami kehamilan ektopik,
induksi abortus berulang dan mola. Sekali
pasien pernah mengalami kehamilan
ektopik ia mempunyai kemungkinan 1025% untuk terjadi lagi.

d. Riwayat infeksi pelvis


Kira-kira sepertiga sampai separuh dari
pasien dengan kehamilan ektopik
sebelumnya mempunyai riwayat infeksi
pelvis , calon ibu menderita infeksi akibat
penyakit GO (Gonorrhea) ataupun radang
panggul.

e. Riwayat kontrasepsi
Riwayat kontrasepsi membantu dalam penilain
kemungkinan kehamilan ektopik pada kasuskasus kegagalan kontrasepsi pada wanita
yang menggunakan kontrasepsi oral atau
dengan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR),
rasio kehamilan ektopik dibandingkan dengan
kehamilan intrauterin adalah lebih besar
daripada wanita-wanita yang tidak
menggunakan metode kontrasepsi

f. Riwayat operasi tuba


Adanya riwayat pemebedahan tuba
sebelumnya baik prosedur sterilisasi yang
gagal maupun usaha untuk memperbaiki
infertilitas tuba semakin umum sebagai
faktor resiko terjadinya kehamilan ektopik.

g. Pola aktivitas sehari hari


- Pola nutrisi
Pada rupture tube keluhan yang paling menonjol
selain nyeri adalahNausea dan vomiting karena
banyaknya darah yang terkumpul dirongga abdomen.
- Pola aktivitas (istirahat tidur)
Terjadi gangguan istirahat, nyeri pada saat
infeksi/defekasi akibat hematikei retropertonial
menumpuk pada cavum Douglasi.
- Pola kebiasaan sehari-hari
Merokok pada waktu terjadi konsepsi meningkatkan
insiden kehamilan ektopik yang diperkirakan sebagai
akibat perubahan jumlah dan afinitas reseptor
andrenergik dalam tuba.

2. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
- Ibu tampak anemis dan sakit
-Kesadaran bervariasi dari baik sampai
koma
tidak sadar
- Terdapat tanda-tanda syok
-Hipotensi (tekanan darah menurun)
-Takhikardia (nadi meningkat)
-Pucat, ekstremitas dingin

b. Pada pemeriksaan abdomen :


- Ditemukan tanda-tanda rangsangan
peritoneal (nyeri tekan, nyeri ketok, nyeri
lepas, defense musculaire) ini disebabkan
karena darah yang masuk ke dalam rongga
abdomen akan merangsang peritoneum.
- Tanda cairan bebas dalam abdomen.
- Perut kembung

c. Pemeriksaan khusus melalui vagina


(pemeriksaan dalam)
- V/t : v/v tidak ada kelainan, portio tebal
lembek, tidak ada pembukaan.
- Nyeri goyang pada pemeriksaan serviks
- Serviks terlalu lunak nyeri tekan
- Korpus uteri normal atau sedikit
membesar, kadang-kadang sulit diketahui
karena nyeri abdomen yang hebat.
- Kavum douglas menonjol oleh karena tensi
darah dan nyeri.
- Perdarahan pervaginam sedikit

d. Pemeriksaan penunjang
- Tes kehamilan (urine dan HCG) : positif
- Pemeriksaan Ultrasonografi (USG): KET
(+)

3. Analisa Data
G...P..Ab.., hamil ............ minggu dengan kehamilan
ektopik terganggu.
Masalah potensial : akan terjadi syok hipovolemik, Abortus
ke dalam lumen tuba (Abortus tubaria), ruptur tuba
Kebutuhan segera :
kolaborasi dengan dokter spesialis obgyn

kolaborasi dengan bagial laborattorium untuk pemeriksaan


laboratorium

tirah baring atau bed rest

4. Penatalaksanaan
a. Mandiri :
Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga
hawa ibu mengalami kehamilan di luar kandungan yang
harus diatasi secepat mungkin.
Melakukan informed consent setiap tindakan.

b. Kolaborasi
Kolaborasi dengan dokter untuk penangan sesuai protap :
Melakukan pmeriksaan kadar hb serial 15 menit sekali
sebanyak 3 kali dan mempersiapkan tranfusi bila
kurang dari 10 gr/dl
c. Rujukan
Merujuk pasien ke rumah sakit untuk dilakukan untuk
dilakukan tindakan laparotomi. Bila kondisi penderita
semakin buruk misalnya dalam keadaan syok, lebih
baik dilakukan salpingektomia.

Evaluasi

Pada langkah ini keefektifan dari asuhan yang telah


diberikan, meliputi pemenuhan kebutuhan bantuan
apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan
kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan di
dalam diagnose dan masalah (Varney, 2004)
Hasil

yang diharapkan dalam asuhan kebidanan


pada ibu hamil dengan kehamilan ektopik
terganggu adalah :
Keadaan umum ibu baik
Tidak terjadi perdarahan
Tidak terjadi infeksi

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai