Anda di halaman 1dari 37

REPRODUKSI WANITA

KELOMPOK VI
1. Hendri Evantrio
2. Muhammad Ikhwanudin Al-Faris
3. Kris Ayu Wijayaningrum
4. Yerryco Pujja Lorenza
5. Alfani Achmad Suryadi
6. Febrina Andini Parinosa
7. Imas Qodri Nur Fakih
8. Gustin Wijayaning Astuti

Pendahuluan
Reproduksi adala kemampuan makhluk hidup
untuk

menghasilkan

Tujuannya

adalah

keturunan
untuk

yang

baru.

mempertahankan

jenisnya dan melestarikan jenis agar tidak punah.


Untuk mengetahui reproduksi pada manusia, kita
harus mengetahui terlebih dahulu organ-organ
kelamin

yang

terlibat

berlangsung di dalamnya.

serta

proses

yang

Secara umum organ


reproduksi
wanita
dibagi atas dua yaitu
organ kelamin luar dan
organ kelamin dalam.
dalam organ kelamin
wanita
terdiri
dari
bagian-bagian dibawah
ini:

Organ Reproduksi Luar


1. Vulva
Termasuk organ kelamin bagian luar
tempat bermuaranya sistem urogenital
oleh labia mayor, ke belakang menjadi
satu dengan kommisura posterior dan
perineum, di bawah kulit terdapat jaringan
lemak (mons pubis). Vagian media dari
bibir besar ditemukan bibir kecil (labia
minora), ke arah perineum menjadi satu
dan membentuk frenulum labiorum
pudendi.

Mons pubis adalah bagian meninjol yang


melingkar di depan simfisis pubis, dibentuk
oleh jaringan lemak di bawah kulit, meliputi
daerah simfisis yang ditumbuhi rambut pada
masa pubertas.

2. Labia Mayor
Berasal dari mons pubis, bentuknya
lonjong menjurus ke bawah dan bersatu
dibagian bawah. bagian luar labia mayor
terdiri dari kulit berambut, kelenjar lemak,
bagian dalam dan kelenjar keringat.
Bagian dalamnya tidak berambut dan
mengandung kelenjar lemak. Bagian ini
mengandung bayak ujung syaraf sehingga
sensitif saat hubungan seks.

3.Labia Minor
Merupakan lipatan kecil dibagian dalam
labia mayor. Bagian depannya mengilingi
klitoris. Kedua labia ini mempunyai
pembuluh, sehingga dapat menjadi besar
saat keinginan seks bertambah.

4. Klitoris
Merupakan bagian yang erektil, seperti penis
pada pria. Terdapat di bawah kommisura
labia anterior dan sebagian tersembunyi di
antara ujung anterior labia minor, banyak
mengandung saraf, terdiri dari:
a.) Korpus kervernous yang mengandung
jaringan erektil ditutupi oleh lapisan padat
b.)Membran fibrosa bergabung sepanjang
permukaan medial oleh septum pektini
formis.

5. Vestibulum Vagina
Celah di antara labia minor di belakang
glans glitoris, di dalamnya terdapat
orifisium uretra 2,5 cm. Bagian belakang
glans klitoris dan vagina merupakan
muara duktus vestibularis mayor, liang
sanggama, kelenjar Bartholini dan kelenjar
Skene kiri dan kanan.

6. Himen (selaput darah)


Merupakan lapisan tipis menutupi
sebagian liang sanggama. Ditengahnya
berlubang, merupakan tempat keluarnya
menstruasi, bentuknya bervariasi dan bila
teregang akan terbentuk cicin.

7. Orifisium Vagina
Celah yang terdapat di bawah dan di
belakang muara uretra, ukurannya
bergantung pada himen, lipatan tepi
dalamnya berkontak satu sama lainnya.
Orifisium vagina muncul sebagai celah di
antara ofisium vagina.

8. Bulbus Vestibularis
Terdiri dari dua masa erektil dari masingmasing sisi orifisium vagina yang disebut
pars intermedis, masing-masing massa
lateralis panjangnya 2,5 cm.

9. Glandula Vestibularis Mayor (bartolini)


Terdiri dari dua bagian melingkar dengan
warna merah kekuning-kuningan. Pada
orifisium vaginalis, ujung posterior dari
masing-masing bulbus vestibula panjang
salurannya 2 cm.

REPRODUKSI DALAM
1. Vagina (saluran senggama)
Merupakan saluran muskolamembranase
(otot selaput) yang menghubungkan
rahim dengan dunia luar, bagian ototnya
berasal dari otot levator ani dan otot
spinter ani( Otot dubur) sehingga dapat
dikendalikan dan dilatih.

2. Uterus (rahim)
Bentuk rahim seperti buah pir, dengan berat
sekitar 30 gr. Terletak di panggul kecil di
antara rectum (bagian usus sebelum dubur)
dan didepannya terletak kandung kemih.
Uterus ada 3 macam lapisan dinding yaitu :
a. Perimetrium
Lapisan terluar, sebagai pelindung uterus
b. Miometrium
Lapisan kaya akan sel otot, untuk kontraksi
dan relaksasi uterus dengan melebar dan
kembali ke bentuk semula setiap bulannya.
c. Endometrium
Merupakan lapisan terdalam yang kaya akan
sel darah merah.

3. Tuba Falopii
Berasal dari ujung ligamentum latum
berjalan kearah lateral, dengan panjang
sekitar 12 cm. Bagian ujungnya terbuka
dan mempunyai fimbrae (rumbai-rumbai)
sehingga, sehingga dapat menangkap
ovum (telur) saat terjadi pelepasan telur
atau ovulasi.

4. Indung Telur
Indung telur terletak antara rahim dan
dinding panggul, dan digantung ke rahim
oleh ligamentum ovarii propium dan ke
dinding
panggul
oleh
ligamentum
infudibulo-pelvikum.
Indung
telur
merupakan sumber hormonal wanita
yang paling utama, sehingga mempunyai
dampak kewanitaan dalam pengaturan
proses menstruasi.

5. Cervix
Cervix merupakan bagian dasar dari
uterus yang bentuknya menyempit
sehingga disebut juga sebagai leher
rahim. Menghubungkan uterus dengan
saluran vagina dan sebagai jalan
keluarnya janin dari uterus menuju
saluran vagina.

Oogenesis
Merupakan proses pembentukan
dan perkmbangan sel ovum. Proses
oogenesis dipengaruhi oleh beberapa
hormon yaitu:
a. Hormon FSH
b. Hormon Estrogen
c. Hormon LH
d. Hormon progesteron

MENSTRUASI
Tidak adanya progesteron dalam darah
menyebabkan penebalan dinding rahim
tidak dapat dipertahankan, selanjutnya akan
luruh dan terjadilah pendarahan inilah yang
disebut menstruasi.
Ada 4 fase, yaitu:
a. Fase menstruasi
b. Fase Praovulasi
c. Fase Ovulasi
d. Fase Pasca Ovulasi

FERTILISASI
Peleburan antara sel sperma dengan sel
ovum yang telah matang dan menghasilkan
zygot. Zygot akan menempel/implantasi
pada
dinding
uterus
dan
tumbuh
berkembang menjadi embrio dan janin.
Keadaan demikian disebut dengan masa
kehamilan/gestasi/nidasi. Janin akan keluar
dari
uterus
setelah
berusia
40
minggu/288hari/9bulan 10 hari. Peristiwa ini
disebut dengan kelahiran.

KEHAMILAN
Bila terjadi pembuahan sel telur oleh sperma,
maka zigot yang terbentuk akan menempel pada
dinding rahim, hal inilah yang menyebabkan
terjadinya kehamilan.
Pada fase kehamilan ini, hormon-hormon yang
berperan adalah:
a. Progesterone dan estrogen
b. Prolaktin
c. HCG (hormone chorionic gonadotrophin)
d. Hormon oksitosin

KELAHIRAN
Hormon yang berperan dalam proses
kelahiran antara lain:
a. Hormon relaksin
b. Hormon estrogen
c. Hormon prostaglandin
d. Hormon oksitosin

MENOPAUSE
Ovarium seorang wanita mampu memproduksi sel
telur setelah masa puber sampai dewasa subur,
yaitu berkisar antara usia 12 sampai dengan 50
tahun. Setelah sel telur habis diovulasikan, maka
seorang wanita tidak lagi mengalami menstruasi
(haid), dan disebut masa menopause. Menopause
adalah berhentinya atau ketidakmampuan lagi
proses pengeluaran sel telur dari ovarium,
sehingga secara otomatis wanita mulai tidak dapat
menstruasi lagi.

Keluhan-keluhan yang biasa terjadi pada


wanita menopause :
a. Sulit tidur
b. Mudah marah
c. Sering pusing
d. Mudah cemas
e. Sakit disekitar persendian

KEPUTIHAN (FLOUS ALBUS)


Flous albus (fluor = cairan kental, albus = putih) atau dikenal dengan
istilah keputihan/leukorhea / vaginal discharge adalah nama yang di
berikan kepada cairan yang di keluarkan dari alat ginital yang tidak
berupa darah.
Fluor albus (FA) dapat merupakan sesuatu keadaan yang normal
(fisiologis) atau sebagai tanda dari adanya suatu penyakit (patologis).
FA normal biasanya bening sampai keputihan, tidak berbau dan tidak
menimbulkan

keluhan.

FA yang

patologis

biasanya

berwarna

kekuningan/ kehijauan/ keabu-abuan, berbau amis/ busuk, jumlah


sekret umumnya banyak dan menimbulkan keluhan seperti gatal,
kemerahan (eritema), edema, rasa terbakar pada daerah intim, nyeri
pada saat berhubungan sekual (dyspareunia) atau nyeri saat berkemih
(sysuria).

Macam-Macam Keputihan
Macam Keputihan Menurut Elmart:
1. Keputihan Fisiologis
a. Jumlah : wajar tidak terlalu banyak.
b. Warna : bening, cenderung tidak berwarna.
c. Bau

: tidak berbau

d. Gatal

: tidak menimbulkan rasa gatal

e. Waktu

: saat hamil, sebelum atau sesudah


menstruasi, jika terangsang atau
saat hubungan seksual, saat stress
melanda.

2. Keputihan Patologis
a. Jumlah :berlebihan dan terus menerus
b. Warna : putih susu, kekuningan,
kuning kehijaun.
c. Bau
: berbau amis sampai busuk.
d. Gatal : menimbulkan rasa gatal
bahkan sampai perih, juga
iritasi
e. Waktu : tidak spesifik dan terjadinya
terus-menerus.

Keputihan Abnormal Ditinjau


dari Warna Cairannya
a.Keputihan dengan cairan berwarna putih atau
keruh
b.Keputihan dengan cairan berwarna putih
kekuningan dan sedikit kental menyerupai susu.
c.Keputihan dengan cairan berwarna coklat atau
disertai sedikit darah.
d.Keputihan dengan cairan warna kekuningan atau
hijau, berbusa, dan berbau sangat menyengat.
e.Keputihan dengan cairan berwarna pink
f. Keputihan dengan cairan berwarna abu-abu atau
kuning yang disertai bau amis menyerupai bau
ikan.

GEJALA KEPUTIHAN
a. Cairan yang keluar bisa saja sangat banyak,
sehingga berkali-kali mengganti celana dalam,
bahkan menggunakan pembalut, namun dapat
pula sangat sedikit.
b. Warna cairan yang keluar juga bisa berbedabeda, seperti berwarna keputih-putihan (tetapi
jernih),
keabu-abuan,
kehijauan
atau
kekuningan.
c. Tingkat kekentalan caian tersebut berbedabeda, mulai dari encer, berbuih, kental, hingga
menggumpal seperti kepala susu.

4. Cairan itu dapat pula berbau busuk,


meskipun ada juga cairan keputihan yang
tidak berbau
5. Mengeluhkan rasa gatal pada kemaluan
dan lipatan di sekitar paha, rasa panas
dibibir vagina, serta rasa nyeri ketika
buang air kecil dan berhubungan seksual.

Menjaga Kesehatan Organ Reproduksi


a.Bersihkan vagina dengan cara membasuh
bagian antar bibir vagina (vulva) secara
hati- hati dan perlahan.
b.Cara membasuh vagina yang benar
adalah dari arah depan (vagina) menuju
belakang (anus).
c.Penggunaan parfum, sabun antiseptic
yang keras, maupun penyemprotan cairan
bersih vagina secara terus-menerus
bukan langkah bijaksana.
d.Gunakan celana dalam yang bersih dan
bertahan katun 100 persen bila ingin
menggunakan dalam waktu yang lama.

e.Cuci tangan sebelum menyentuh vagina.


Tangan yang berada di luar secara bebas
menjadi tempat yang baik untuk
menempelnya berbagai kotoran dan
bakteri.
f.Jangan pernah menggunakan handuk milik
orang lain untuk mengeringkan vagina.
g.Cukurlah rambut vagina setidaknya 7 hari
sekali dan maksimal 40 hari sekali untuk
mengurangi kelembapan di dalam vagina.

h.Pada saat haid, gunakan pembalut yang


nyaman, bertahan lembut, menyerap
seluruh darah yang keluar, melekat kuat
pada celana dalam, tidak menimbulkan
iritasi atau alergi.

Anda mungkin juga menyukai