Rp 75.000
900.000
50.000
Jumlah
Persed awal + pembelian 550 Unit
Pengeluaran
450 unit
Persedian akhir
100 unit
Rp 1.025.000
??
??
Pembahasan 1
Jumlah
75.000
100.00
= Rp 1.025.000 175.000
= Rp 850.000
Pembahasan 2
Pembahasan 2
Jurnal Pembenan BOP
BDP BOP Pesanan #005 Rp 1.800.000
BDP BOP Pesanan #007
3.000.000
- BOP Yang dibebankan
4.800.000
Jurnal untuk mencatat BOP sesungguhnya
BOP Sesungguhnya Rp 4.960.000
BOP
4.960.000
Pembahasan 2
Jurnal Selisih BOP
BOP Yang Dibebankan Rp 4.800.000
- BOP Sesungguhnya
4.800.000
Selisih BOP
160.000
- BOP Sesungguhnya 160.000
Pembahasan 3
a. Distribusi By. Tenaga Kerja
Bag. Pemsrn (15.000 x 200) = 3.000.000
Bag. Adm (15.000 x 200)
= 3.000.000
b. BOP
Cici (15.000 x 10)
Damar(15.000 x 10)
Edo (15.000 x 10)
150.000
150.000
150.000
JUMLAH
450.000
Pembahasan 3
C . BTKL
Cici (15.000 x 100)
Dmar(15.000 x 110)
Edo (15.000 x 80)
Cici (10.000 x 150)
01
JUMLAH
5.850.000
02
1.500.000 1.350.000
(15.000 x 90)
1.650.000 1.200.000
(15.000 x 80)
1.200.000 1.650.000
(15.000 x 110)
1.500.000
500.000
4.700.000
(10.000 x 50)
Pembahasan 3
Jurnal tahap 1
B. Pemasaran
3.000.000
B. Adm
3.000.000
BOP
450.000
BDP-BTKL
10.550.000
- Gaji & Upah
17.000.000
Pembahasan 3
Jurnal tahap 2
Gaji & Upah
17.000.000
- Utang PPH
1.700.000
- Utang Gaj & Upah 15.300.000
Pembahasan 3
Jurnal tahap 3
Utang PPH
- Kas
1.700.000
1.700.000
Tahap 4
Utang Gaj & Upah
- Kas
15.300.000
15.300.000
NILAI
Produk A = 700
BBB
BTKL
BOP
Produk B = 650
Produk C = 580
Produk D = 10
Pembahasan 4
Biaya
Nilai realisasi
Produk
nilai jual
tambahan
bersih
Bulat
500.000
500.000
Lonjong
525.000
125.000
500.000
Persegi
1.200.000
100.000
1.100.000
Jumlah
2.100.000
Setiap rupiah nilai realisasi bersih mendapatkan alokasi biaya
sebesar = 1.000.000 / 2.100.000 = 0,476 = 47.6%
Alokasi biaya bersama kepada seluruh produk menjadi
Bulat
= 500.000 X 47.6% = 238.095
Lonjong = 500.000 X 47.6% = 238.095
Persegi = 1.100.000 X 47.6%
= 523.810
Jumlah
1.000.000
Pembahasan 4
Bulat
= 238.095 + 0
= 238.095
Lonjong = 238.095 + 125.000 = 363.095
Persegi = 523.810 + 100.000 = 623.810
Apabila
Hss
Hss
Kss
Kss
Contoh :
Biaya bahan baku standar untuk memproduksi satu unit produk adalah
sbb. :
SUL
Tss
Tst
JKss
JKst
SEU
JKss
JKst
Tst
Contoh :
Perhitungan selisih biaya tenaga kerja langsung.
Biaya tenaga kerja standar untuk memproduksi satu unit
produk XYZ adalah sebagai berikut :
Tarif upah standar per jam kerja
= Rp. 700,00
Jam kerja standar
= 3,5 jam
Biaya tenaga kerja standar per unit = Rp. 2.450,00
Data sesungguhnya untuk tahun 2003 adalah sebagai berikut :
= 3.000 unit
= 11.000 jam
= Rp. 710,00
Rp. XXX
Rp. XXX (-)
Rp. XXX
Rp. XXX (-)
Rp. XXX
b. Selisih Volume :
Selisih yang disebabkan oleh adanya perbedaan jam standar
dengan jam normal, sehingga biaya tetap berbeda antara yang
dianggarkan dengan yang dibebankan ke produk menurut jam
standar.
a. Selisih Anggaran
Yaitu selisih yang disebabkan oleh adanya perbedaan antara
overhead sesungguhnya dengan overhead pabrik menurut
Anggaran pada jam sesungguhnya.
BOP sesungguhnya
BOP tetap (Anggaran)
BOP variabel sesungguhnya
BOP variabel pada jam sesungguhnya
Selisih
Rp. XXX
XXX ( - )
Rp. XXX
XXX ( - )
Rp. XXX
b. Selisih Kapasitas
Yaitu selisih yang disebabkan oleh karena biaya tetaptotal
berbeda dengan biaya tetap yang dibebankan ke produk
pada jam sesungguhnya.
Rp. XXX
XXX ( - )
Rp. XXX
c. Selisih Efisiensi
Yaitu selisih yang disebabkan oleh perbedaan
antara jumlah overhead pabrik yang dibebankan pada
jam
sesungguhnya dengan overhead pabrik yang
dibebankan
pada jam standar.
(Jam Sesungguhnya Jam Standar) X Tarif
Overhead Pabrik
3. Analisis Empat Selisih
Pada analisis empat selisih perbedaan anatar BOP standar
dengan sesungguhnya dianalisis sebab-sebabnya menjadi
empat :
a.
b.
c.
d.
Selisih Anggaran
Sama dengan tiga selisih
Selisih Kapasitas
Selisih Efisiensi Variabel
Selisih Efisiensi Tetap