Anda di halaman 1dari 38

Konsep dan Manajemen

Stres
dalam Psikiatri
Oleh:
Dr.Idawati Waromi,SpKJ

SEHAT ?

Sehat ( WHO ) :
Mencakup kesehatan
o Jasmani
o Kejiwaan (Rohani)
o Sosial

SEHAT
JIWA ?

Orang yang sehat jiwanya :

Merasa sehat & bahagia


Mampu menghadapi tantangan
hidup
Dapat menerima orang lain
sebagaimana adanya
Mempunyai sikap positif terhadap
diri sendiri dan orang lain
Bisa mengatasi stres

Sehatkah jiwa
saya??

I. Pendahuluan
Sigmund Freud, jiwa 3 aspek :
aspek psikologik (Ego),
aspek biologik (Id),
aspek psikososial (Super Ego).
Fungsi Super Ego, pengendali Ego & Id.
Keinginan Ego & Id tidak terpenuhi & Super Ego
gagal mengendalikan keadaan stres.

BIOPSIKOSOSIAL
Hubungan
antar
manusia
fungsi
mental

JIWA-BADAN

LINGKUNGAN
SOSIAL

LINGKUNGAN
FISIK
Sistem
organ &
saraf
8

Individu
Keluarga
Masyarakat
Budaya

Siklus
Kehidupan

Sejak pembuahan :
seorang manusia merupakan
suatu kesatuan Badan dan
Jiwa yang tidak dapat
dipisahkan.

Pendahuluan (2)

2 hal yg harus dipahami

STRES
STRESOR

Individu mengalami
ketidakenakan
harus beradaptasi dgn stresor

Keadaan / peristiwa yang terjadi


disekitar kita
11

Stresor: penyebab & stres: akibat stresor

II. Stresor
Stresor dievaluasi:
A. Bentuk stresor
B. Sumber stresor
C. Penilaian berat ringannya stresor

Stresor (2)

A. Bentuk Stresor
1. Pertumbuhan fisiologis / Perkembangan
psikologis.
keadaan netral terjadi pd seseorang
individu harus beradaptasi.
Contoh: menstruasi, pubertas, menopause,
masa pensiun, dsb

Stresor (3)

2. Frustrasi/kekecewaan
o akibat kehilangan yg dicintai
o makin berat:tdk diduga sebelumnya(tiba-tiba)
o usaha sudah maksimal & nyaris berhasil.

PENGHALANG

Frustasi : individu berusaha mencapai


tujuan tiba2 ada penghalang stres

15

KEBUTUHA
N/ TUJUAN

Stresor (3)

3. Konflik
pertentangan pd diri sendiri.
bentuk: menyusahkan vs menyusahkan,
menyenangkan vs menyenangkan
menyenangkan vs menyusahkan

Konflik: terjadi saat kita tidak dapat


memilih antara 2 atau lebih stres
KEBUTUHA
N/ TUJUAN

KEBUTUHA
N/ TUJUAN

17

Stresor (4)

4. Ancaman
kehidupan, kedudukan, sosial ekonomi &
keamanan.
Menghadapi stresor adaptasi

volunter
involunter

involunter disebut mekanisme pertahanan jiwa.

Stresor (5)

B. Sumber Stresor
- keluarga
- perumahan
- sosial
- ekonomi
- pendidikan
- akses ke pelayanan kesehatan
- pekerjaan
- interaksi hukum (kriminal)
- psikososial & lingkungan lain.

Stresor (6)

C. Penilaian Berat-ringannya Stresor.


+ Taraf 1: tidak ada stresor.
tdk ada stresor psikososial berarti.
+ Taraf 2: sedikit
pinjaman uang relatif sedikit
atau pelanggaran lalulintas.
+ Taraf 3: ringan
pindah rumah, pekerjaan, penggantian jam
kerja, atau pertengkaran dgn tetangga.
+ Taraf 4: sedang
ganti karir (profesi), kematian kawan dekat,
kehamilan, kesukaran
seksual (abortus).

Stresor (7)

+ Taraf 5: berat
sakit atau cidera berat diri sendiri atau
anggota keluarga, kerugian besar,
bangkrut, pernikahan paksa atau
ekonomi tdk cukup utk ongkos hidup
+ Taraf 6: sangat berat
kematian pasangan hidup, perceraian,
kematian anak atau masuk penjara.
+ Taraf 7: malapetaka
bencana alam, kematian beberapa anggota
keluarga atau kamp konsentrasi.

III. Konsep Stres


2 pendekatan: psikologik & biologik.
A. Pendekatan Psikologik
Adaptasi berhasil atau tdk tergantung
kuat/tdk mekanisme pertahanan jiwa.
Apabila cukup kuat stres berakhir baik.
Artinya individu tdk terganggu adanya
stresor.
Apabila mekanisme pertahanan jiwa gagal
gangguan jiwa.

Konsep Stres (2)

Gangguan jiwa ditandai:


penurunan bidang fungsi pekerjaan atau belajar,
fungsi sosialisasi,
fungsi perawatan diri &
penggunaan waktu senggang secara efektif.

Konsep Stres (3)

B. Pendekatan biologik
Stres & gangguan jiwa tdk terlepas dr gangguan
neurokimiawi otak neurotransmiter.
Pusat jiwa pd subkorteks sistem limbik.
Sistem limbik: amigdala, hipokampus & girus
parahipokampi. Berkaitan erat dgn hipotalamus.
Sistem limbik pusat produksi & keseimbangan
neurotransmiter.
Neurotransmiter, yg diketahui fungsi & strukturnya: dopamin, serotonin, nor epinefrin, asetil kolin
& gamma amino butiric acid (GABA).

Konsep Stres (4)

Dari penelitian diketahui, gangguan jiwa berkaitan


ketidakseimbangan neurotransmiter.
Contoh:
- gangguan keseimbangan dopamine skizofrenia
- gangguan serotonin depresi
- gangguan nor epinefrin cemas.

Konsep Stres (5)

Teori lain yang mendukung teori HPA-axis.


Menurut teori ini, ketidakseimbangan
neurotransmiter di sistem limbik, mempengaruhi
langsung & berkesinambungan HipothalamusPituitari-Adrenal (HPA).
Pengaruh ini juga melalui neurotransmiter atau
hormon yg diproduksi: masing-masing organ.
Akibat gangguan produksi hormon gangguan jiwa
disertai keluhan-keluhan fisik gangguan
sistem saraf otonom.

IV. Manajemen Stres


1.

Mengatasi penyebab
Harus mengenal penyebab stresor
upayakan diatasi atau diselesaikan.
Apabila tdk dpt dikoreksi upayakan
menerima kenyataan.
2. Meningkatkan daya tahan
Tingkatkan mekanisme pertahanan jiwa
terutama sublimasi banyak manfaat

Manajemen Stres (2)


3. Konsultasi & psikoterapi
Kepada orang yg dipandang lebih dpt memberi
nasehat dianggap lebih berwibawa atau
kepada konsultan profesional.
Konsultasi mendalam & dilakukan profesional
psikoterapi.
4. Pengobatan
Kasus sulit & memerlukan obat-obatan utk
menolong penderita membebaskan dr keluhan
dilakukan dokter menyangkut kesehatan
secara menyeluruh.

V. Mekanisme Pertahanan Jiwa


1. Represi
mendorong impuls-impuls (konflik-konflik) dari
alam sadar ke alam tak sadar
di luar kesadaran individu.
- terjadi pd kondisi yg sama tp jika mencari
fc.predisposisi dpt yg lain mjd pemicu
2. Regresi
kembali ke fase perkembangan lebih dini
3. Sublimasi
menghasilkan suatu manfaat yang berarti
impuls-impuls dialihkan/ditransformasikan
usaha-usaha yg lebih berguna.

Mekanisme Pertahanan Jiwa (2)

4. Simbolisasi
impuls direpresikan ke alam tak sadar
keluar bentuk simbol-simbol mimpi.
5. Kompensasi
utk melindungi aspek-aspek lemah
bentuk lebih layak.
6. Proyeksi
tdk sadar menempatkan kondisi-kondisi pd
dirinya ke obyek lain di luar dirinya
-memantau

Mekanisme Pertahanan Jiwa (3)

7. Fiksasi
individu berhenti pd suatu fase perkembangan
ada kecemasan bila melangkah ke fase
selanjutnya.
8. Identifikasi
bertingkah laku seperti orang lain menghadapi
suatu hal yg dpt menimbulkan kecemasan atau
ketegangan.
9. Konversi
konflik-konflik psikologik diubah/dikonversikan
ke proses-proses/gejala-gejala fisik.

Mekanisme Pertahanan Jiwa (4)

10. Rasionalisasi
memberikan alasan-alasan rasional terhadap suatu
kekecewaan
menimbulkan rasa aman
11. Restitusi
bertingkah laku dgn tujuan meringankan rasa dosa
12. Displacement
Untuk mengurangi kecemasan, semua emosi yg
ditujukan pd suatu obyek, dialihkan ke obyek lain

Mekanisme Pertahanan Jiwa (5)

13. Fantasi=berandai-andai
Untuk mengurangi kecemasan membuat cerita dlm
kenyataan
terpuaskan walaupun tdk dlm alam kenyataan.
Dalam mempergunakan mekanisme pertahanan jiwa, tdk
satu macam, tetapi simultan
mengatasi suatu konflik/frustrasi lebih baik
Semakin efektif penggunaan mekanisme pertahanan jiwa
semakin baik pengendalian diri individu & semakin
meningkat kesabaran
Dalam mengatasi suatu konflik itu dpt terproyeksi
Ex: dalam olah raga ada upaya untuk memproyeksikan

VI. Penutup
Stres akibat adanya stresor yg berasal dr luar.
Sumber stres: berasal dr keluarga, lingkungan
pekerjaan & lingkungan masyarakat
Stres dpt mengakibatkan gangguan jiwa serius.
Tanda gangguan jiwa awal: penurunan potensi dr
pekerjaan, penurunan kemampuan diluar waktu
tidur. Seringkali dgn keluhan fisik tanpa ada
kelainan fisik.
Sisi stres yg menguntungkan: apabila seseorang
mampu mengatasi stres dgn mekanisme
pertahanan jiwa yang efektif, terutama sublimasi.

35

Sehatkah jiwa
saya??

36

Tubuh yang sehat berawal dari


jiwa yang sehat

38

Kuliah Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran UNCEN
PAPUA
Papua
11 oktober 2016
Dr.Idawati Waromi,SpKJ

Anda mungkin juga menyukai