PENYAKIT DM
PENYAKIT DM
DIABETES
MELITUS
Oleh
EDI ROSADI
Powerpoint Templates
Page 1
DEFINISI
Diabetes Melitus (DM) adalah suatu
kumpulan gejala yang timbul pada
seseorang yang disebabkan oleh adanya
peningkatan kadar glukosa (gula) darah
akibat kekurangan insulin baik absolut
maupun relatif.
Diabetes melitus merupakan suatu kelompok
penyakit
metabolik
dengan
karakteristik
hiperglikemia yang terjadi karena kelainan
sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya.
Powerpoint Templates
(American Diabetes
Association /ADA, 2010)Page 2
GEJALA
KLINIS
Banyak
kencing (poliuri)
Page 3
PENYEBAB
Pankreas berhenti membuat insulin/insulin yg ada
tdk cukup:
Terjadi pd anak & remaja
Termasuk kelompok IDDM/ketergantungan pd insulin
Dpt diatasi dg penyuntikan insulin & menjaga
keseimbangan antara makanan, kegiatan& insulin yg
disuntikan.
PATOFISIOLOGI
Pada DM tipe-1
Didalam sel, zat makanan terutama glukosa
dibakar melalui proses kimia yang rumit dan
hasil akhirnya adalah energi.
Dalam proses metabolisme itu insulin
memegang
peranan
penting.
Insulin
dihasilkan oleh sel beta pankreas. Bila insulin
tidak aktif, glukosa tidak dapat masuk ke sel,
akibatnya glokusa akan tetap berada di
dalam pembuluh darah yang artinya
kadarnya di dalam darah akan meningkat.
Powerpoint Templates
Page 5
Pada DM tipe 2
Jumlah insulin normal, mungkin lebih banyak. Insulin
adalah hormon yang dikeluarkan oleh sel beta pankreas.
Insulin diibaratkan sebagai anak kunci yang dapat
membuka pintu masuknya glukosa ke dalam sel yang
akhirnya dimetabolisme menjadi tenaga.
Yang terjadi pada DM tipe 2, reseptor insulin yang terdapat
pada permukaan sel kurang jumlahnya. Reseptpr insulin
diibaratkan sebagai lubang-lubang kunci pintu masuk ke
dalam sel. Akibatnya glukosa yang masuk ke dalam sel
sedikit sedangkan dalam pembuluh darah meningkat.
Powerpoint Templates
Page 6
Powerpoint Templates
Page 7
KLASIFIKASI
Powerpoint Templates
Page 8
DIAGNOSA DM
Kecurigaan adanya DM perlu dipikirkan apabila
terdapat kelu-han klasik DM seperti di bawah ini:
Keluhan klasik DM berupa: poliuria, polidipsia,
polifagia, dan penurunan berat badan yang tidak
dapat dijelaskan sebabnya
Keluhan lain dapat berupa: lemah badan,
kesemutan, gatal, mata kabur, dan disfungsi
ereksi pada pria, serta pruritus vulvae pada
wanita
Powerpoint Templates
Page 9
Page 10
Kadar Glukosa
Blm pasti
DM
DM
< 110
< 90
110 199
90 199
200
<110
< 90
110 125
90 - 109
126
Powerpoint Templates
200
110
Page 11
PENYULIT DM
Penyulit Akut
- Ketoasidosis diabetik
- Status Hiperglikemi Hiperosmolar (SHH)
- Hipoglikemi
Penyulit Menahun
- Makroangiopati : pembuluh darah jantung, tepi,
otak
- Mikroangiopati : pembuluh darah kapiler retina
mata (retinopati diabetik), ginjal
(nefropati diabetik
- Neuropati
Powerpoint Templates
Page 12
KOMPLIKASI DM
Nefropati diabetik
Terjadi
proteinuria
,pd
pemeriksaan
kreatinin/ureum serum naik. Pd keadaan
lanjut dpt berupa gagal ginjal kronis gejala
lemas mual, pucat sampai sesak napas krn
penimbunan cairan.
Retinopati diabetik
Gejala dpt berupa kabur sampai buta, pada
DM katarak lebih dini terjadi.
Powerpoint Templates
Page 13
Neuropati diabetik
Gejala
dpt
berupa
baal,
kesemutan, lemah.
Ganggren diabetik
kelainan
pada
makrovaskular
tungkai
bawah
shg
terjadi
ganggren / ulkus.
Gangguan serebrovaskular
Berupa stroke krn penyumbatan
pembuluh darah di otak.
Gangguan Jantung
Terjadi Infark jantung
krn
kelainan
makrovaskular
(pembuluh darah koroner) krn
Powerpoint
Templates
terjadi penyakit jantung
koroner.
Page 14
Powerpoint Templates
Page 15
Powerpoint Templates
Page 16
PILAR PENATALAKSANAAN DM
Edukasi/penyuluhan
Diet/perencanaan
makan
Latihan jasmani
Intervensi
farmakologis
Powerpoint Templates
Page 17
Edukasi / Penyuluhan
Diabetes tipe 2 umumnya terjadi pada saat pola gaya
hidup dan perilaku telah terbentuk dengan mapan.
Untuk mencapai keberhasilan perubahan perilaku,
dibutuhkan edukasi yang komprehensif dan upaya
peningkatan motivasi.
Pengetahuan tentang pemantauan glukosa darah
mandiri, tanda dan gejala hipoglikemia serta cara
mengatasinya harus diberikan kepada pasien.
Powerpoint Templates
Page 18
Intervensi gizi
Preventif:
Pencegahan obesitas pada pasien resiko
diabetes.
Asupan serat 25 gram/1000 kalori, khususnya
serat larut dapat mengendalikan kadar glukosa
darah.
Menghindari asupan kalori yang berlebihan.
Olah raga teratur ( yaitu 3 x seminggu atau lebih
selama > 30 menit).
Powerpoint Templates
Page 19
Kuratif :
Mengatur kadar glukosa dan lemak darah.
Mendapatkan dan mempertahankan berat
badan normal / ideal.
Menghasilkan status gizi yang adekuat.
Powerpoint Templates
Page 20
Page 21
TUJUAN
DIET
Mempertahankan kadar glukosa darah
supaya mendekati normal dengan
menyeimbangkan asupan makanan
dengan insulin, dengan obat penurun
glukosa oral dan aktivitas fisik.
Page 22
TUJUAN DIET
Menghindari atau menangani
komplikasi akut pasien yang
menggunakan insulin seperti
hipoglikemia, komplikasi jangka
pendek dan jangka lama serta
masalah yang berhubungan dengan
latihan jasmani
Meningkatkan derajat kesehatan
Powerpoint Templates
secara keseluruhan
melalui gizi yang
Page 23
SYARAT DIET
SYARAT DIET
Penggunaan gula murni dalam minuman
dan makanan tidak dianjurkan, kecuali
sebagai bumbu. Bila kadar glukosa
darah
terkendali
dan
diinginkan,
konsumsi gula murni sampai 5 % dari
kebutuhan energi total diperbolehkan.
Gula alternatif digunakan dalam jumlah
terbatas.
Powerpoint Templates
Page 25
SYARAT DIET
Asupan serat dianjurkan 25 g/hari
dengan mengutamakan serat larut air
yang terdapat di dalam sayur dan
buah.
Pasien DM dengan tekanan darah
normal diperbolehkan mengkonsumsi
natrium (dalam bentuk garam
dapur) : 3000 mg/hari. Bila mengalami
hipertensi , asupan garam harus
dikurangi ( sesuai diet rendah garam).
Cukup vitaminPowerpoint
dan mineral.
Templates
Page 26
Page 27
Page 28
Gula alternatif
Gula alternatif terdiri atas:
Gula alternatif bergizi : fruktosa, gula
alkohol (sorbitol, manitol dan xylitol).
Gula alternatif tidak bergizi : aspartam,
sakarin, dll.
Powerpoint Templates
Page 29
Page 31
Aktivitas Fisik
Powerpoint Templates
Page 32
Intervensi farmakologis
Terapi farmakologis diberikan bersama
dengan pengaturan makan dan latihan
jasmani (gaya hidup sehat).
Terapi farmakologis terdiri dari obat oral
dan bentuk suntikan.
Powerpoint Templates
Page 33
Page 35
2. Suntikan
a. Insulin
Insulin diperlukan pada keadaan:
Penurunan berat badan yang cepat
Hiperglikemia berat yang disertai ketosis
Ketoasidosis diabetik
Hiperglikemia hiperosmolar non ketotik
Hiperglikemia dengan asidosis laktat
Gagal dengan kombinasi OHO dosis
optimal
Powerpoint Templates
Page 36
Powerpoint Templates
Page 37
Powerpoint Templates
Page 38
2. Agonis GLP-1
Pengobatan dengan dasar peningkatan GLP1
merupakan
pendekatan
baru
untuk
pengobatan DM.
Agonis GLP1 dapat bekerja sebagai
perangsang penglepasan insulin yang tidak
menimbulkan
hipoglikemia
ataupun
peningkatan berat badan yang biasanya
terjadi
pada pengobatan dengan insulin
ataupun sulfonilurea.
Powerpoint Templates
Page 39
3. Terapi Kombinasi
Pemberian OHO maupun insulin selalu dimulai dengan
dosis rendah, untuk kemudian dinaikkan secara
bertahap sesuai dengan respons kadar glukosa darah.
Bersamaan dengan pengaturan diet dan kegiatan jasmani,
bila diperlukan dapat dilakukan pemberian OHO tunggal
atau kombinasi OHO sejak dini. Terapi dengan OHO
kombinasi (secara terpisah ataupun fixed-combination
dalam bentuk tablet tunggal), harus dipilih dua macam
obat dari kelompok yang mempunyai mekanisme kerja
berbeda.
Powerpoint Templates
Page 40
Powerpoint Templates
Page 41
Page 42
Hipoglikemia
Suatu keadaan dimana kadar
gula darah terlalu rendah dan
dapat menyebabkan koma.
Gejala: keluar keringat dingin,
gemetar, pusing, lemas dan
mata berkunang-kunang.
Bila anda mengalami gejala
tsb, segera minum segelas
sirup atau air gula atau makan
permen.
Powerpoint Templates
Page 43
Terima kasih
Powerpoint Templates
Page 44