Anda di halaman 1dari 5

Tindakan Medik Invasive dan

Non Invasive
Oleh
Edi Rosadi

Tindakan Medik Invasive


Risiko tindakan medis dapat terjadi dalam setiap
rangkaian proses pengobatan, seperti pada penegakan
diagnosa, saat dilakukan operasi, penentuan obat dan
dosisnya, pasca operasi dan lain sebagainya.
Risiko medik juga dapat terjadi di semua tempat
dilakukannya pengobatan: di rumah sakit, klinik,
praktik dokter, apotik, di rumah pasien, di tempat
umum (pada kegiatan immunisasi, misalnya) dan lainlain.

Invasive menurut kamus besar adalah yang


berhubungan dengan suatu teknik yang di tubuh
yang dimasukkan oleh kebocoran atau pengirisan
Tindakan invasif sebenarnya merupakan bagian
dari terapi. Tindakan ini sangat sarat dengan
aspek etik, hukum dan medis.

Tindakan Medik Non


Invasive
Sebuah prosedur non-invasif adalah pengobatan
konservatif yang tidak memerlukan sayatan ke dalam
tubuh atau penghapusan jaringan. Untuk pengobatan
sakit punggung, kombinasi prosedur non-invasif
seperti manipulasi chiropractic, terapi fisik dan
terapi panas biasanya diberikan untuk beberapa
minggu.
Prosedur non-invasif sangat penting untuk manajemen
nyeri melayani sebagai alternatif untuk operasi invasif.


Informed Consent

Risiko medik ini harus diantisipasi oleh dokter agar


tidak muncul gugatan atau tuntutan malpraktik
medik.
Untuk itulah dibutuhkan Persetujuan Tindakan
Kedokteran (Informed Consent) seperti yang diatur
dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes)
Nomor 290 / Men.Kes / PER / III / 2008 tentang
Persetujuan Tindakan Kedokteran.

Anda mungkin juga menyukai