Risiko tindakan medis dapat terjadi dalam setiap rangkaian proses pengobatan, seperti pada penegakan diagnosa, saat dilakukan operasi, penentuan obat dan dosisnya, pasca operasi dan lain sebagainya. Risiko medik juga dapat terjadi di semua tempat dilakukannya pengobatan: di rumah sakit, klinik, praktik dokter, apotik, di rumah pasien, di tempat umum (pada kegiatan immunisasi, misalnya) dan lainlain.
Invasive menurut kamus besar adalah yang
berhubungan dengan suatu teknik yang di tubuh yang dimasukkan oleh kebocoran atau pengirisan Tindakan invasif sebenarnya merupakan bagian dari terapi. Tindakan ini sangat sarat dengan aspek etik, hukum dan medis.
Tindakan Medik Non
Invasive Sebuah prosedur non-invasif adalah pengobatan konservatif yang tidak memerlukan sayatan ke dalam tubuh atau penghapusan jaringan. Untuk pengobatan sakit punggung, kombinasi prosedur non-invasif seperti manipulasi chiropractic, terapi fisik dan terapi panas biasanya diberikan untuk beberapa minggu. Prosedur non-invasif sangat penting untuk manajemen nyeri melayani sebagai alternatif untuk operasi invasif.
Informed Consent
Risiko medik ini harus diantisipasi oleh dokter agar
tidak muncul gugatan atau tuntutan malpraktik medik. Untuk itulah dibutuhkan Persetujuan Tindakan Kedokteran (Informed Consent) seperti yang diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 290 / Men.Kes / PER / III / 2008 tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran.