Anda di halaman 1dari 5

PANDUAN PELAYANAN BEDAH

BAB I
DEFENISI

Pembedahan atau operasi adalah :Semua tindakan pengobatan yang menggunakan cara
infasive dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani Rumah
sakit Thursina.
Proses operasi merupakan pembukaan bagian tubuh untuk dilakukan perbaikan yang diakhiri
dengan penutupan dan penjahitan luka.
Operasi/pembedahan terdapat beberapa macam tahap:
Preoperatif adalah: fase dimulai ketika keputusan untuk menjalani operasi/pembedahan dan
diakhiri ketika pasien dipindahkan ke meja operasi.Dalam tahapan ini persiapan fisik maupun
pemeriksaan penunjang serta persiapan mental sangat penting dilakukan,karena kesuksesan
suatu tindakan pembedaha pasien berasal dari kesuksesan persiapan yang dilakukan selama
tahap preoperasi.

Kesalahan yang dilakukan pada saat tindakan preoperasi apapun bentuknya dapat berdampak
pada tahap-tahap selanjutnya untuk diperlukan kerjasama yang baik antar masing-masing
komponen yang berkopeten untuk menghasilkan outcome yang optimal.berikut ini persiapan
yang perlu dilakukan pada tahap preoperasi yaitu:
a. Persiapan fisik.
Persiapan fisik yang dilakukan sebelum operasi biasanya mencakup status
kesehatan fisik secara umum,status nutrisi,pencukuran dareah operasi,personal
hygiene,dll

b. Persiapan penujang
Persiapan penunjang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari tindakan
pembedahan/operasi.pemeriksaan penunjang yang dimaksud adalah berbagai
pemeriksaan radiologi,laboratoriummaupun pemeriksaan lainnya.

c. Inform consen
Inform consen adalah sebuah istilah yang sering dipakai untuk terjemhan dari
persetujuan tindakan medis.inform consen terdiri dari dua kata yaitu inform dan
consen.inform diartikan telah diberitahukan atau telah disampaikan atau telah
diinformasikan dan consen yang berarti persetujuan yang diberikan oleh seseorang
untuk berbuat sesuatu.dengan demikian pengertian bebas dari inform consen
adalah persetujuan oleh pasien kepada dokter untuk berbuat sesuatu setelah
mendapatkan penjelasan atau informasi.
Pengertian inform consen oleh Komalawati(1989:86)disebutkan sebagai berikut:
“Yang dimaksud inform consen adalah suatu kesepakatan/persetujuan pasien atas upaa medis
yang dilakukan oleh dokter terhadap dirinya,setalh pasien mendapatkan informasi dari dokter
mengenai upaya medis yang dapat mungkin terjadi.’’
Sedangkan tatacara pelaksanaan tindakan medis yang akan dilaksanakan oleh dokter
pada pasien,lebih lanjut diatur dalam pasal 45 UU No.29 Tahun 2009 Tentang Praktek
Kedokteran yang menegaskan sebagai berikut:
(1) Setiap Tindakan kedokteran atau kedokteran gigi yang akan dilakuan oleh dokter atau
dokter gigi terhadap pasien harus mendapat persetujuan.
(2) Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diberikan setelah pasien diberikan
penjelasan lengkap.
(3) Penjelasan lengkap sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sekurang-kurangnya
mencakup:
a. Diagnosis dan tatacara tindakan medis
b. Tujuan tindakan medis yang dilakukan
c. Alternatif tindakan lain dan resikonya
d. Resiko dan komplikasi yang mungkin terjadi
e. Prognosis terhadap tindakan yang dilakukan.
Dengan lahirnya UU No.29 Tahun 2004 ini, maka semakin terbuka luas peluang bagi
Pasien untuk mendapatkan informasi medis yang sejelas-jelasnya tentang penyakitnya dan
sekaligus mempertegas kewajiban dokter untuk memberikan informasi medis yang
benar,akuran dan berimbang tentang rencana sebuah tindakan medis yang akan
dilakukan,pengobatan maupun perawatan yang akan diterima oleh pasien.Karena pasien yang
paling berkepentingan terhadap apa yang akan dilakukan terhadap dirinya dengan segala
resikonya,maka inform consen merupakan syarat subjektif terjadinya transaksi terapeutik dan
merupakan hak pasienJ yang harus dipenuhi sebelum dirinya menjalani suatu upaya medis
yang akan dilakukan oleh dokter terhadap dirinya.
Sehubungan dengan penjelasan tersebut diatas maka Inform consen bukan hanya sekadar
mendapatkan formulir persetujuan tindakan yang ditanda tangani oleh pasien atrau
keluarganya tetapi persetujuan tindakan medis adalah sebuah proses komunikasi intensif
untuk mencapai sebuah kesamaan persepsi tentang dapat tidaknya dilakuakan suatu
tindakan,pengobatan,perawatan medis.Jika proses komunikasi intensif ini telah dilakukan
oleh kedua belah pihak antara dokter sebegai pemberi pelayanandan pasien sebagai penerima
pelayanan kesehatan makahal tersebut dikukuhkan dalam bentuk pernyataan tertulisyang
ditandatanggani kedua belah pihak,demikian halnya jika bahwa ternyata setelah proses
komunikasi ini terjadi dan ternyata pasien menolakmaka dokter wajib menghargai keputusan
tersebutdan meminta pasien untuk menandatanggani surat pernyataan penolakan tindakan
medik jadi informed consent/adalah sebuah proses bukan hanya sekedar mendapatkan tanda
tangan lembar persetujuan tindakan.Hal pokok yang harus diperhatikan dalam proses
mencapai kesamaan persepsi antara dokter dan pasien agar terbangun suatu persetujuan
tindakan medik adalah bahasa komunikasi yang digunakan.jika terdapat kesenjangan
penggunaaan bahasa atau istilah-istilah yang sulit dimengerti oleh pasien maka besar
kemungkinan terjadinya mispersepsi yang akan membuat gagalnya persetujuan tindakan
medis yang akan dilakukan.Sehubungan dengan hal
tersebut,komalawati(2002:111)mengungkapkan bahwa informed consent dapat
dilakukan,antara lain:
a. Dengan bahasa yang sempurna dan tertulis
b. Dengan bahasa yang sepmpurna secara lisan
c. Dengan bahasa yang tidak sempuna asal dapat diterima oleh pihak lawan
d. Dengan bahasa isyarat asal dapat diterima oleh pihak lawan.
Jika setelah pose Informed yang dilakuakan oleh dokter pada pasien dan ternyata pasien
gagal memberikan consent sebagaimana yang diharpkan,tidaklah berarti bahwa upaya
memperoleh persetujuan tersebut menjadi gagagl total tetapi dokter harus tetap ruang yang
seluas-luasnya untuk pasien berfikir kembali setiap keuntungan dan kerugian jika tindakan
medis tersebut tidak dilakukan.Selain itu dokter tetap berusaha melakuakn pendekatan-
pendekatan efektif dan efesien yang memugkinkan untuk memeperoleh persetujuan atas
tindakan yang dilakukan jika memang tindakan tersebut adalah tindakan yag utama dan satu-
satunya cara yang dapat dilakukan untuk menolong menyembuhkan atau meringankan sakit
pasien.
BAB II
RUANG LINGKUP

Pembedahan merupakan cabang dari ilmu medis yang ikut berperan terhadap
kesembuhan dari luka atau penyakit melalui prosedur manual atau melalui operasi dengan
tangan.
Bedah atau operasi merupakan tindakan pembedahan cara dokter untuk mengobati
kondisi yang sulit atau tidak mungkin disembuhkan hanya dengan obat-oabtan sederhana.
Jenis pembedahan:
a. Bedah minor
Bedah minor merupakan pembedahan dimana secara sederhana,tidak memiliku
resiko terhadap nyawa pasien dan tidak memerlukan bantuan asisten untuk
melakukannya seperti:
1. Membuka abses superficial
2. Pembersih luka
3. Inokulasi
4. Superfisial neuroktomi dan tenotomi
b. Bedah Mayor
Beadah mayor merupakan pembedahan dimana secara relative lebih sulit untuk
dilakukan dari pada pembedahan mayor,membutuhkan waktu,melibatkan resiko
terhadap nyawa pasien dan memerlukan bantuan asisten seperti :
1. Bedah caesar
2. Mammektomi
3. Bedah thorak
4. Bedah otak
c. Bedah antiseptik
Bedah antiseptik merupakan pembedahan yang merupakan pembedahan yang
berhubungan terhadap penggunaan agen antiseptik untuk mengontrol kontaminasi
bakterial.
d. Bedah Radikal
Beadah Radikal merupakan pembedahan dimana atau akar penyebab atau sumber
dari penyakit tersebut dibuang seperti:Pembedahan radikal untuk
neoplasma,pembedahan radikal untuk hernia.
e. Pembedahan Rekontruksi
Pemebedahan yang dilakukan untuk melakukan koreksi terhadap pembedahan yang
telah dilakukan pada deformitas atau malformasi seperti:Pembedahan terhadap
langit-langit mulut yang terbelah,tendon yang mengalami kontraksi.
f. Bedah Plastik
Bedah plastik merupakan pembedahan dimana dilakukan untuk memperbaiki efek
atau deformitas.baik dengan jaringan setempat atau dengan trasfer jaringandari
bagian tubuh lainnya.

Anda mungkin juga menyukai