Anda di halaman 1dari 19

NEPHROTIK SYNDROM

Oleh
Edi Rosadi

DEFINISI
Nefrotik sindrom adalah gangguan klinis yang ditandai
dengan peningkatan protein urine (proteinuria), edema,
penurunan albumin dalam darah (hipoalbuminemia).
Kejadiaan ini diakibatkan oleh kelebihan pecahnya
plasma protein kedalam urin karena peningkatan
permeabilitas membaran kapiler glomerulus. (Nursalam,
2006)
Merupakan suatau sindrom yang ditandai dengan,
hipoalbuminemia, hiperlipidemia, dan edema. Sindrom
ini dapat terjadi karena faktor yang menyebabkan
permeabilitas glomerulus. (Aziz Alimul, 2008)

Angka kejadian lebih sering pada


antara 3 - 5 tahun.

anak - anak usia

ETIOLOGI

Penyebab pasti dari Nephrotik syndrom


belum diketahui secara pasti, kemungkinan
penyebabnya adalah penyakit autoimun/
reaksi antigen-antibodi.

Pembagian nephrotik sindrom ada 2 :


1.Primer
Akibat adanya perubahan glomerolus
primer yg penyebabnya tdk diketahui.
Sebagian besar ( dua pertiga ) nephrotik
syndrom termasuk golongan ini.

2.Sekunder
Penyebabnya :
a.Keracunan spt logam berat (air raksa,
bismuth,
emas), obat trimethadione, zat
kimia, gigitan ular, sengatan lebah.
b. Infeksi spt tonsilitis, sifilis, malaria
c. Karena genetik (sindrom nefrotik familial)
d. Penyakit sistemik
(Penyakit Lupus Erythematosus/LES)

PATOGENESIS
Awalnya adalah gangguan pada membrana kapiler

glomerolus. Pada ginjal yg normal, Membrana


basalis glomerolus tdk berlubang, tetapi pd
nephrotik syndrom mengalami kebocoran.
Akibatnya protein dari plasma akan masuk ke filtrat
glomerolus. Mula - mula protein yg lebih kecil, jika
semakin besar kebocoran glomerolus, maka protein
yg besar akan melewati glomerolus.
Timbul proteinuria yang masif yang menyebabkan
hipoalbuminemia.

Hipoalbuminemia

menyebabkan
penurunan
tekanan osmotik darah, shg cairan di pembuluh
darah keluar ke jaringan timbul Edema
Penyebab hiperlipidemia krn protein dlm darah
berkurang shg transport lipid / lemak ke hepar
terganggu.

GEJALA KLINIS
- Edema merupakan gejala yg menonjol kadang
bengkak seluruh tubuh / edema anasarka.
- Terdapat proteinuria (albumin) sebanyak 10 - 15
gram / hari
- Urin berkurang jika edema yang meluas.

PENATALAKSANAAN
Istirahat sampai edema tinggal sedikit
Kurangi asupan garam/ secukupnya (natrium 1

gram/hari)
Bila edema tdk berkurang dpt diberikan obat
diuretik utk mengeluarkan cairan.
Pemberian kortikosteroid untuk mengurangi
bengkak.
Jika terjadi komplikasi asites dilakukan pungsi
asites utk mengambil cairan.

Terapi Gizi
Diberikan diit Rendah Garam Tinggi Protein

(RGTP)

Tujuan diit
1. Memberikan makanan secukupnya
tanpa memberatkan faal ginjal.
2. Mencegah / mengurangi retensi garam/air.
3. Mengganti protein yang keluar bersama urin.

Syarat Diit :
1. Protein tinggi, 2-3 gram/kgBB/hari.
2. Rendah garam, menurut beratnya retensi
garam/urin.

Indikasi pemberian :
Diberikan kepada penderita neprotik sindroma
Makanan dalam bentuk lunak atau biasa.
Jumlah garam dapur yang boleh diberikan
disesuaikan dengan banyaknya retensi
garam/air.
Makanan ini tinggi kalori , protein dan cukup
zat-zat gizi lain.

Makanan yang boleh diberikan


Bahan Makanan yang mengandung protein
tinggi, seperti : sumber protein hewani (telur,
susu, daging, ikan, hati) dan protein nabati
(kacang-kacangan dan hasil olahannya).
Membatasi penggunaan bahan makanan yang
mengandung tinggi Na.

16

Makanan yang tidak boleh


diberikan
Makanan yang tinggi Na, seperti :
Bahan
makanan
yang
diawetkan
dengan sodium dan garam dapur ( telur
asin, ikan asin, abon,kornet, ikan
kaleng / sardin, udang kering / ebi,
dendeng, ).
Jeroan (otak, ginjal, paru),ham,sosis.
Susu full cream.
Sayuran yang diawetkan dengan garam
dapur dan ikatan Na (sawi asin, acar)
17

Makanan yang tidak boleh


diberikan
Buah-buahan yang diawetkan dengan
garam dapur.
Margarin, keju dan mentega
Roti, biskuit, crakers dan kue-kue yang
dimasak dengan garam dapur dan soda.
Bumbu bumbu : garam dapur, vetsin,
tauco, baking powder, terasi, petis, saos
tomat, kecap, buillon blok.
Bubuk coklat.
18

PROGNOSIS
Prognosis akan baik / sembuh sempurna jika
memberi
respon
yang
baik
terhadap
kortikosteroid ( prednison, deksametason )

Anda mungkin juga menyukai