Anda di halaman 1dari 46

POSTUR DAN GESTUR PAT

TORPEY
DALAM PERMAINAN DRUM
OLEH :
VICTOR IMANUEL LASUT
NIM. 09 313 898

LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan manusia, musik dimanfaatkan sebagai sarana
mengekspresikan sesuatu dengan menggunakan berbagai media
mulai dari tepukan tangan, bernyanyi, hentakan kaki,
menggelengkan kepala, menari, bahkan melalui penggunakan
media-media tertentu yang selanjutnya disebut instrumen musik,
baik sejak zaman dahulu sampai sekarang ini dalam bentuk
instrumen yang telah berkembang dan sifatnya lebih modern.

Salah

satu instrumen yang digunakan adalah :

DRUM

DRUM adalah kelompok alat musik perkusi yang

terdiri dari kulit yang direntangkan dan dipukul dengan


tangan atau penukul yang disebut stick.

Dalam perkembangannya, drum mengalami modifikasi


bentuk serta pengembangan teknik yang menimbulkan
ketertarikan untuk mendalami secara khusus instrumen
drum.

Instrumen drum pada awalnya sangat sederhana, mulai


dieksplorasi, sehingga instrumen drum tidak lagi semudah
dimainkan seperti pada masa-masa sebelumnya.

Munculnya aturan-aturan dalam permainan drum, menuntut


pemainnya memahami, memiliki wawasan dan kemampuan dalam
memainkan instrumen ini.

Salah satu hal umum yang menjadi basic rule atau aturan dasar
untuk pengetahuan memainkan instrumen secara umum yaitu:

POSTUR

POSTUR merupakan hal mendasar yang perlu


ditanamkan dalam diri seorang pemain musik.

Pemahaman mengenai

POSTUR dalam

pembelajaran instrumen akan terus diberlakukan


sepanjang instrumentalis menekuni dan berkarir di
bidangnya.

POSTUR yang benar akan menunjukkan kualitas dari apa


yang dikerjakan seseorang.

Demikian pula POSTUR seorang pemusik akan menentukan


kualitas bunyi secara musikal melalui instrumen yang
dimainkannya, sehingga akan membantu menginterpretasikan
musik secara tepat.

Dalam kaitan antara POSTUR dan INTERPRETASI


MUSIKAL, tidak terlepas hubungannya dengan
GESTUR sebagai implikasi adanya POSTUR.

J.W. Davidson & J. S. Correia. 2002. Body movement. In R. Parncutt & G. E. McPherson (Eds.)
The Science and Psychology of Music Performance. Oxford: Oxford University Press. Pp.
220221.

GESTUR MUSIKAL sebagai bentuk gerakan yang

memiliki karakter khusus, perlambangan yang mengandung


makna, yang dilakukan oleh bagian-bagian tubuh tertentu
untuk mengekspresikan sesuatu secara musikal, atau
dengan kata lain menginterpretasikan musik yang tercermin
melalui gerakan tubuh.

J.W. Davidson & J. S. Correia. 2002. Body movement. In R. Parncutt & G. E.


McPherson (Eds.) The Science and Psychology of Music Performance. Oxford: Oxford
University Press. Pp. 210221.

Dalam kaitannya dengan permainan DRUM


sebagai salah satu bagian dalam aktivitas bermusik,
maka instrumen DRUM dipandang sebagai
instrumen yang turut berperan dalam suatu ansambel
untuk mengekspresikan musik dan
menginterpretasikannya melalui bagian-bagian tubuh
yang berhubungan dengan itu.

ALASAN YANG MENDASARI


KETERTARIKAN TOPIK PENELITIAN
1. Setiap pemain drum seharusnya memiliki POSTUR
yang benar, akan tetapi pada prakteknya masih dapat
ditemukan adanya POSTUR yang tidak tepat dalam
permainan drum.
2. Sekalipun setiap pemain drum memiliki

POSTUR

yang sama, tetapi GESTUR-nya dapat saja berbeda


untuk menginterpretasikan suatu unsur musikal.

RUMUSAN MASALAH
Bagaimana postur dalam permainan drum mahasiswa
Program Studi Pendidikan Sendratasik FBS UNIMA?
Bagaimana gestur dalam permainan drum mahasiswa
Program Studi Pendidikan Sendratasik FBS UNIMA?

MAKSUD, TUJUAN DAN MANFAAT


PENELITIAN

Maksud Penelitian

Sebagai bentuk kajian terhadap permainan drum dengan fokus pada postur dan gestur seorang pemain
drum dalam memainkan instrumen tersebut.

Tujuan Penelitian
Mendeskripsikan 2 hal yang menjadi topik penelitian ini yaitu, postur dan gestur dalam permainan drum
mahasiswa Program Studi Pendidikan Sendratasik FBS UNIMA.

Manfaat Penelitian
1. Memberikan pemahaman mengenai postur dan gestur dalam permainan drum.
2. Menambah pengetahuan, wawasan dan perbendaharaan mengenai prinsip dalam permainan drum
secara umum, serta upaya mengembangkannnya.
3. Dapat menjadi referensi ilmiah untuk penelitian-penelitian selanjutnya yang sejenis.

KAJIAN PUSTAKA
M. Nusseckdan M. M. Wanderley dalam Music and Motion-How Music
Related Ancillary Body Movements Contribute to the Experience of
Music:
A gesture is a specific bodily movement that reinforces a verbal message or conveys
a particular thought or emotion. Although gestures may be made with the head,
shoulders, or even the legs and feet, most are made with the hands and arms.
Gestur merupakan gerakan secara badaniah yang spesifik menegaskan pesan verbal
atau membawa emosi atau pikiran tertentu. Walaupun gestur umumnya dapat dibuat
melalui gerakan kepala, bahu, ataupun pangkal paha dan kaki, akan tetapi
kebanyakan gestur dibuat melalui gerakan tangan dan lengan.
M. Nusseck & M. M. Wanderley. 2009. Music and Motion-How Music Related Ancillary Body Movements
Contribute to the Experience of Music. New York: Schirmer. Pp. 335353.

Garry Chaffee dalam Linear Time Playing: Funk and Fusion


Grooves for The Modern Styles.
Having correct posture and balance is very important when playing the drums, as it
will affect how you play and sound. With proper posture and balance you will not be
as sore after a long gig.
Memiliki postur tubuh yang benar dan keseimbangan sangat penting ketika bermain
drum, karena akan mempengaruhi bunyi dan bagaimana seorang pemain drum
memainkannya. Dengan postur tubuh yang tepat dan keseimbangan, seorang
pemain drum tidak akan mengalami rasa sakit setelah melakukan pertunjukan yang
panjang.

Garry Chaffee. 1993. Linear Time Playing: Funk and Fusion Grooves for The Modern Styles. Miami, FL:
Belwin, Inc. Pg. 7.

Peter Erskine dalam Master Classes: Drum Concepts and


Techniques, menyatakan bahwa, postur seorang pemain drum dapat menghasilkan
perbedaan antara kualitas bunyi yang terdengar baik dan bunyi yang terdengar buruk.
A drummers posture can make the difference between sounding good and
sounding bad.
Lebih lanjut mengenai pemahaman postur, Erskin menjelaskan sebagai berikut.
Posture plays an important part in playing all instruments. Careful attention to this
critical factor can alleviate many complaints, enhance chest and lung volume, and ease
up freedom of movement.

Postur memainkan peranan penting dalam memainkan semua instrumen. Perhatian


terhadap faktor kritis ini dapat mengurangi banyak keluhan, meningkatkan volume dada
dan paru-paru, dan mempermudah kebebasan bergerak.
Peter Erskine. 1987. Master Classes: Drum Concepts and Techniques. New York: Hal Leonard Publishing, Inc. Pg. 11.

Adapun pemahaman mengenai gestur dalam performance musik, diuraikan oleh


Davidson dan Correia sebagai berikut.
Gestural recognition in musical performance demonstrates links between
direction, velocity and performer's intentions and interpretation of the
composed structure of the music.
Kesadaran mengenai nilai gestur dalam penyajian musikal mendemonstrasikan
hubungan antara direksi, velositas (kecepatan), intensi pemusik dan interpretasi
struktur musik yang telah tersusun atau dengan kata lain performer mampu
menafsirkan (menginterpretasi) pesan-pesan atau pun simbol-simbol yang
terkandung dalam suatu karya musikal melalui gestur tubuhnya.

J.W. Davidson & J. S. Correia. 2002. Body movement. In R. Parncutt & G. E. McPherson (Eds.) The
Science and Psychology of Music Performance. Oxford: Oxford University Press. Pp. 237250.

Roland Barthes dalam In Image, Music, Text memberikan


pemahaman mengenai gestur dalam pernyataan sebagai berikut.

All hand gestures are hand movements, but not all hand
movements are gestures, and it is useful to draw some
distinctions among the types of hand movements people
make.
Barthes menjelaskan bahwa, semua gestur tangan adalah gerakan tangan,
akan tetapi tidak semua gerakan tangan adalah gestur. Menurut Barthes,
konsep atau pemahaman ini berguna untuk menggambarkan beberapa
perbedaan di antara gerakan tangan yang dibuat oleh orang-orang.

Roland Barthes. 1977. "Musica Pratica." In Image - Music - Text. New York: Hill & Wang, pp.
149-154.

R. Leppert dalam The Sight of Sound: Music,


Representation, and the History of the Body menjelaskan
pemahaman mengenai gestur musikal sebagai berikut.
Concerning music, one can say that physical gesture is directly related to music
interpretation while composition is much closer to mental gesture. If the
composer goes from gesture to the composition, the performer goes the
opposite way, that means, he goes from the score to the gesture.
Gestur fisik secara langsung berhubungan dengan interpretasi musik, sedangkan
komposisi musikal lebih dekat pada gestur mental. Jika komposer mulai dari
gestur menuju pada komposisi, maka performer bergerak berlawanan, dalam arti
bergerak dari partitur menuju gestur. Dengan demikian, gestur musik dipahami
sebagai upaya menginterpretasikan musik yang tercermin melalui gerakan tubuh
performer dengan mengacu pada partitur musikal.
R. Leppert. 1993. The Sight of Sound: Music, Representation, and the History of the Body. Berkeley:
University of California Press. Pp. 17-18.

Robert S. Hatten dalam Interpreting Musical


Gestures, Topics and Tropes menjelaskan, bahwa postur

sebagai disiplin, yang mana sebagai cara atau metode untuk mengontrol
tubuh dengan cara mengatur pergerakannya sesuai aktivitasnya dalam
ruang dan waktu. Hatten menyatakan sebagai berikut.

Postures as disciplines, which are the methods to control the body by


regulating its movement as well as its activity in time and space.

Robert S. Hatten. 2004. Interpreting Musical Gestures, Topics and Tropes. Bloomington:
University of Indiana Press. Pg. 45.

The Encyclopedia of Percussion, karangan John A. Beck


menjelaskan sebagai berikut.
Musical performance can be used as a text to understand the function of the
performing body and the relationship between the performers and the audience.

Studi mengenai penyajian musikal dapat digunakan sebagai acuan tekstual untuk
memahami fungsi bagian tubuh yang melakukan gerakan serta hubungan antara
penyaji dan pendengar. Bagian tubuh yang melakukan gerakan ini dipahami
melalui postur dan gestur, sehingga gerakan tubuh yang mencakup keduanya
dapat disaksikan dan dipahami maksudnya oleh pendengar.

John A. Beck. 2007. The Encyclopedia of Percussion, 2nd Edition. New York: Routledge. Pp. 18.

LANDASAN TEORI
Topik permasalahan dalam penelitian ini akan dikaji berdasarkan perspektif
musikologi. Kajian musikologi yang dimaksudkan adalah untuk mengkaji
mengenai postur dan gestur dalam permainan drum yang berkaitan dengan
performance study secara musikal.
Topik penelitian menyangkut deskripsi postur dan gestur dalam permainan

subdisiplin musikologi
yaitu performance practice atau performance
drum, berhubungan langsung dengan

study, yaitu cabang musikologi yang mempelajari mengenai


performance atau penyajian karya musikal atau cara-cara menyajikan atau
mempresentasikan sesuatu yang mengandung unsur musikal.

C. Cadoz

menyatakan bahwa:

Playing music is a complex coordination of body and psyche: sitting,


standing, holding an instrument for long hours, managing breath and stress
level, attuning to subtleties within a band or ensemble, being receptive and
inventive, hardworking and free.

Bermusik adalah koordinasi kompleks tubuh dan jiwa yang meliputi: duduk,
berdiri, memegang instrumen selama berjam-jam, mengatur napas dan
tingkat ketegangan, mengatur keselarasan dalam sebuah band atau
ensemble, bersikap menerima dan inventif, bekerja keras dan kebebasan.
Dengan demikian, bermusik melibatkan keseluruhan kerja organ tubuh
secara mental dan fisik, dan secara fisik, aktivitas bermusik berhubungan
dengan postur dan gestur seseorang yang menyajikan musik.

C. Cadoz. 1988. "Instrumental Gesture and Musical Composition." In Proceedings of the 1988.
International Computer Music Conference. San Francisco: International Computer Music Association. Pp.
1-12

Dengan demikian di pahami bahwa:


Gestur adalah bagian dari postur.
Gestur muncul akibat postur dalam tujuan mengekspresikan sesuatu secara

musikal.
Gestur ditunjang oleh postur yang tepat dan benar. Tanpa postur yang

tepat, maka gestur tidak dapat mengeksresikan simbol-simbol atau makna


musikal secara tepat.
Gestur adalah implikasi postur yang tepat dalam mengekspresikan sesuatu,

sehingga bagi seorang instrumentalis, postur memegang peranan yang


sangat penting untuk mengekspresikan musik yang didukung oleh gestur.

METODE PENELITIAN
Berdasarkan Sifat Permasalahan

Merupakan bentuk penelitian analitis deskriptif, dikaji hal-hal yang berhubungan dengan postur
dan gestur dalam permainan drum secara umum berdasarkan pengamatan terhadap mahasiswa
Program Studi Pendidikan Sendratasik FBS UNIMA, serta beberapa pelaku instrumen musikal
yang berkaitan dengan permainan drum.
Berdasarkan Tujuan Penelitian
Bentuk penelitian verifikatif, yang mana dimaksudkan untuk menguji sekaligus menerapkan
kebenaran suatu pandangan, teori, fenomena, konsep dan sebagainya. Dalam hal ini, teori-teori,
pandangan-pandangan yang ada dirangkum dalam bentuk kajian verifikatif terhadap postur dan
gestur dalam permainan drum, menelaah penerapan teorinya, dan membandingkan hasilnya.
Berdasarkan Taraf Penelitian

Penelitian ini adalah bentuk penelitian kualitatif, di mana menghasilkan dan mengolah data yang
sifatnya deskriptif, seperti transkripsi wawancara, catatan lapangan, gambar, foto, rekaman
audio-video, dan lain-lain. Dalam penelitian kualitatif perlu menekankan pada pentingnya
kedekatan dengan orang-orang dan situasi penelitian, agar diperoleh pemahaman yang jelas
tentang realitas dan kondisi kehidupan nyata.

Lingkup Penelitian
Adapun yang menjadi lingkup penelitian ini adalah Program Studi FBS UNIMA
di Tondano, serta semua tempat, sarana, sumber dan narasumber yang
berhubungan dengan data yang dibutuhkan.
Instrumen Penelitian
Peneliti sebagai instrumen utama dalam penelitian, langsung berinteraksi
dengan sumber data sebagai yang obyek yang diteliti yaitu permainan drum
mahasiswa Program Studi Pendidikan Sendratasik FBS UNIMA, contoh-contoh
diskografi terkait, literatur, rekaman, dan sebagainya yang berhubungan
dengan permainan drum, maupun subyek penelitian yaitu, mahasiswa
Program Studi Pendidikan Sendratasik FBS UNIMA, termasuk informan dan
nara sumber untuk memperoleh infomasi, pandangan-pandangan terhadap
suatu kondisi, fenomena, atau pun gejala-gejala yang berhubungan dengan
penelitian ini. Penggunaan alat bantu seperti alat rekam audio-video untuk
mengambil gambar dan suara, serta media internet untuk memperoleh
informasi-informasi aktual, serta melakukan komunikasi ataupun wawancara

Tahapan Penelitian

1. Tahap Persiapan Penelitian


a) Penentuan Obyek dan Subyek Penelitian
Obyek dalam penelitian ini adalah postur dan gestur dalam permainan drum, sedangkan subyek
penelitiannya adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Sendratasik FBS UNIMA, pelaku musikal atau
artis, serta nara sumber yang dianggap dapat memberikan keterangan atau informasi terkait dengan topik
penelitian ini. Sumber lain berupa data-data literatur, audio-video, serta informasi tertulis lainnya yang
berkaitan dengan topik penelitian ini, dan narasumber yang lain, yang dalam hal ini sebagai informan dan
responden termasuk pula sebagai subyek penelitian
b) Penentuan Latar atau Setting Penelitian
Setting atau latar penelitian ini adalah Program Studi Pendidikan Sendratasik FBS UNIMA, termasuk
segala bentuk tempat yang dapat diperoleh informasi literatur dan diskografi yang berhubungan dengan
topik penelitian ini, seperti perpustakaan, sumber elektronik, maupun studi internet.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Peneliti melakukan studi terhadap subyek penelitian dengan mengacu pada sumber-sumber data yang ada,
dalam hal ini berbagai literatur-literatur, rekaman audio-video yang berhubungan dengan topik penelitian
ini, melakukan analisa dan membandingkan dengan perspektif narasumber, kenyataan di lapangan,
dikaitkan dengan teori musikologi, kemudian melakukan interpretasi data. Selanjutnya berdasarkan hasil
penelitian ini, diberikan saran-saran untuk pengembangan penelitian-penelitian selanjutnya.

Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Metode Pengumpulan Data


Wawancara Tidak Terstruktur
Hanya memuat garis besar yang ditanyakan kepada pihak yang diwawancarai, dalam hal ini mencakup
narasumber-narasumber yang berkompeten di bidang musikologi, serta pelaku musikal, artis yang
berkaitan dengan topik penelitian ini, terutama mahasiswa Program Studi Pendidikan Sendratasik FBS
UNIMA yang terkait langsung dengan topik penelitian ini.
Studi Dokumenter (Documentary Study)
Pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis
(catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah), data gambar maupun data elektronik berupa diskografi
audio, video dan sebagainya. Dokumen yang diperoleh dalam penelitian ini antara lain diskografi video
permainan drum, rekaman dan transkrip wawancara dengan pelaku musikal, informan, dan musikolog,
literatur, majalah yang berkaitan dengan topik penelitian ini. Dokumen yang diperoleh, kemudian
dianalisis (diurai), dibandingkan dan dipadukan (sintesis), sehingga membentuk satu hasil kajian yang
sistematis, padu dan utuh.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data untuk penulisan ini dilakukan dengan menggunakan teknik dokumentasi
melalui pengkajian terhadap buku teks, tulisantulisan, literatur dan informasi internet yang dapat
menunjang penelitian ini. Di samping itu, diadakan wawancara dengan subjek penelitian yaitu,
mahasiswa Program Studi Pendidikan Sendratasik FBS UNIMA, dan narasumber-narasumber yang
berkompetensi dalam bidang musikologi.

Analisis Data

Analisis data yang dilakukan adalah dimulai dari menelaah dari berbagai
sumber data yaitu rekaman audio video, diskografi, wawancara,
observasi yang ditulis dalam catatan lapangan, foto, dan catatan atau
literatur lainnya yang tersedia, kemudian dibaca, dipelajari,
dibandingkan dengan fenomena-fenomena yang ditemukan,
disesuaikan dengan pandangan-pandangan umum serta pendapat
narasumber, kemudian mengadakan penyalinan, pemilihan dan reduksi
data. Selanjutnya, data yang ada disusun dalam satuan-satuan,
diadakan pemeriksaan keabsahan data dan membuat interpretasi data.
Melalui hasil interpretasi data yang ada, maka dipaparkan kembali
secara utuh dan sistematis.

KONSEP DAN TEKNIK DALAM


PERMAINAN DRUM
Di masa lampau, drum digunakan tidak hanya untuk
tujuan kualitas musikal, melainkan mengandung makna
komunikasiterutama sebagai sinyal atau pertanda.

KOMPONEN DRUM
Secara umum, bagian-bagian drum dikelompokkan pada 3 bagian besar
yaitu,

Main Equipment (Peralatan Utama)


Secondary Equipment (Peralatan
Tambahan)
Hardware (Perangkat Keras).

TEKNIK PERMAINAN DRUM


Teknik dalam permainan drum dikategorikan pada 5 bentuk teknik yaitu,

1.Teknik
2.Teknik
3.Teknik
4.Teknik
5.Teknik

pemanasan (warm up)


grip
stroke pada snare drum dan cymbal
memainkan hi-hat
pedal bass drum.

POSTUR
Postur (body posture) secara umum dipahami sebagai sikap tubuh yang
mendukung dalam melakukan suatu aktifitas, apakah berolah raga,
berbicara, bahkan pun postur pada saat tidur. Body posture merupakan
salah satu bentuk komunikasi kinesik yaitu bentuk komunikasi non verbal
menggunakan gerak tubuh kinetis. Body posture adalah sikap tubuh atau
bagian tubuh yang terjadi dalam durasi cukup lama (lebih dari 2 detik),
sehingga bisa menjadi ekspresi sikap, perasaan, dan mood orang yang
bersangkutan.

Istilah

posture berasal dari bahasa Latin, yaitu kata

Ponere
, yang berarti meletakkan atau menempatkan (Inggris: to put, place).

KATEGORI POSTUR TUBUH


Forward lean (condong ke depan), yang menunjukkan makna penuh
perhatian
Drawing back (menarik diri ke belakang) atau turning away (pergi atau
membalikkan badan/kepala) yang bermakna negatif, penolakan.
Expansion (mengembangkan tubuh/anggota tubuh), yang bermakna
bangga, sombong.
Forward-leaning trunk (tubuh condong ke depan), bowed head (kepala
menunduk), drooping shoulders (bahu terkulai), dan sunken chest (dada
menekuk), yang bermakna depresi/tertekan, sedih, putus asa.

ANATOMI POSTUR
POSTURAL ANATOMY)
Anatomi postural adalah standarisasi kajian terhadap postur tubuh secara
umum berdasarkan sudut pandang (perspective) postur dari berbagai sisi
sebagai berikut.
Anterior dan posterior, yang menggambarkan struktur tubuh dari sisi
depan (anterior) dan sisi belakang (posterior).
Superior dan inferior, yang menggambarkan posisi tubuh tampak dari
atas (superior) atau dari bawah (inferior).
Proximal dan distal, menggambarkan posisi bagian tubuh tertentu yang
lebih dekat (proximal) atau lebih jauh (distal) dari bagian tubuh utama
atau bagian tertentu yang menjadi objek fokus (center).

ANATOMI POSTUR
(POSTURAL ANATOMY)
Superficial dan deep, yang menggambarkan struktur yang lebih dekat
(superficial) atau lebih jauh (deep) dari permukaan tubuh. Dalam beberapa
kondisi tertentu, terkadang digunakan istilah profound untuk deep.
Medial dan lateral, yang menggambarkan posisi yang lebih dekat (medial) atau
lebih jauh (lateral) dari bagian tubuh tertentu yang posisinya berada di tengah.
Ventral dan Dorsal, yang menggambarkan struktur yang berasal dari bentuk
lain ketika tampak dari depan (ventral) dan dari belakang (dorsal) dari bentuk
asal sebelum menjadi bentuk lain.
Cranial dan caudal, yang menggambarkan struktur tubuh yang lebih dekat
dengan bagian atas tengkorak (cranial), dan ke arah bawah tubuh (caudal).
Sinister mengacu pada posisi tangan kiri dan dexter untuk tangan kanan.

TIPIKAL GERAKAN ALAMIAH


Pada dasarnya, postur terbentuk dari keadaan atau kondisi alamiah gerakan tubuh dan
perilaku manusia. Tipikal gerakan alamiah manusia dibagi menjadi 4 kategori sebagai berikut.

Flexion dan Extension, mengacu pada tipikal gerakan yang berkurang (flexion)
atau meningkat (extension) dari sisi sudut antara bagian tubuh.

Abduction dan adduction

mengacu pada gerakan yang menrik sebuah struktur


menjauh dari (abduction) atau mengarah ke (adduction) bagian tubuh terpusat (di tengah).

Internal rotation (medial rotation) dan External rotation


(lateral rotation) mengacu pada putaran yang mengarah (internal) atau menjauh
dari (external) pusat tubuh.

Elevation dan Depression mengacu pada gerakan pada tingkatan yang lebih di
atas (elevation) atau lebih di bawah (depression).

Adapun tipikal gerakan tangan dan kaki secara alamiah dapat dikategorikan
pada beberapa kelompok sebagai berikut.

1. Dorsiflexion dan Plantarflexion mengacu pada gerakan flexion


(dorsiflexion) atau extension kaki pada pergelangan mata kaki.

2. Palmarflexion dan dorsiflexion mengacu pada gerakan flexion


(palmarflexion) atau extension (dorsiflexion) tangan pada pergelangan
tangan.

3. Pronation dan Supination mengacu pada rotasi pergelangan


tangan dan siku atau kaki, sehingga pada posisi anatomikal, bagian telapak
atau tapak kaki mengarah atau menghadap anterior (supination) atau
posterior (pronation) akibat rotasi pada pergelangan.

4. Eversion dan Inversion mengacu pada gerakan yang mana


kecenderungan tapak kaki menjauh (eversion) atau mengarah (inversion)
bagian tengah tubuh atau bagian tubuh tertentu yang menjadi fokus atau
titik pusat.

Selain beberapa tipikal gerakan tubuh manusia seperti pada penjelasan di atas, terdapat
pula beberapa gerakan tubuh lainnya yaitu,

1. Anterograde dan Retrograde

adalah tipikal arah gerakan darah atau


cairan secara normal (anterograde) atau abnormal (retrograde).

2. Protraction dan Retraction

adalah tipikal gerakan anterior (protraction)


atau posterior (retraction) lengan pada bahu.

3. Circumduction

adalah gerakan sirkular bagian tubuh tertentu, yang mana


berupa kombinasi flexion, extension, adduction, dan abduction.

4. Opposition

adalah gerakan yang menggenggam atau mencengkeram dengan


melibatkan ibu jari dan jari-jari lainnya.

5. Reposition

adalah tipikal gerakan dengan melepas objek dari genggaman melalui


gerakan membukan jari tangan.

6. Reciprocal motion adalah gerakan berlawanan.


7. Protrusion dan Retrusion

adalah gerakan yang umumnya digunakan untuk


menggambarkan gerakan rahang secara anterior (protrusion) dan posterior (retrusion).

GESTUR
Gestur dipahami sebagai salah satu bentuk komunikasi non verbal.
Bahasa non verbal merupakan salah satu bentuk komunikasi yang sering
digunakan dalam presentasi, dimana penyampaiannya bukan dengan
kata-kata ataupun suara tetapi melalui gerakan-gerakan anggota tubuh
yang sering dikenal dengan istilah bahasa isyarat atau body language.
Selain itu juga, penggunaan bahasa non verbal dapat melalui kontak
mata, penggunaan objek seperti pakaian, potongan rambut, dan
penggunaan simbol-simbol.

Anatomi Gestur
(Gesture Anatomy)
Fase atau tahapan terbentuknya anatomi gestur dalam 4 tingkatan sebagai berikut.

1. Preparation (opsional): Anggota badan bergerak dari rest position ke dalam


ruang gestur untuk memulai stroke.

2. Stroke (wajib): Stroke adalah fase gestural yang mengandung makna; adanya
upaya yang difokuskan pada energi.

3. Retraction (opsional): Merupakan fase penarikan kembali gestur yang


dilakukan, namun tidak selalu kembali seperti pada posisi awal, dan dapat saja
tidak dilakukan apabila performer langsung melakukan gestur berikutnya.

4. Pre and post-stroke hold phases (opsional): Fase penghentian


gerakan secara temporer baik sebelum dan sesudah gerakan stroke.

TIPE GESTUR
Descriptive gestures bertujuan mengklarifikasi atau memperjelas pesan verbal, yang mana
membantu audience memahami perbandingan dan kontras, visualisasi ukuran, ketajaman, gerakan, lokasi,
fungsi dan sejumlah objek.

Emphatic gestures menekankan pada apa yang dikatakan. Gestur ini mengindikasikan
kesungguhan dan keyakinan. Misalnya, tangan yang dikepal menandakan perasaan yang kuat seperti
marah atau penekanan tentang ketetapan hati.

Suggestive gestures

adalah simbol ide dan emosi yang membantu menciptakan mood atau
mengekspresikan bayangan tertentu. Telapak tangan yang terbuka menunjukkan ekspresi memberik atau
menerima, biasanya mengenai ide, sedangkan mengangkat bahu mengindikasikan kerelaan secara
terpaksa, tidak tahu, bingung atau ironi.

Prompting gestures digunakan untuk membantu membangkitkan respon yang diinginkan pada
audience, misalnya menginginkan audience mengangkat tangan, memberikan appaluse atau melakukan
beberapa gerakan atau tindakan tertentu, maka dimulai dengan memberikan contoh melakukan hal hal
tersebut dan diikuti audience.

Analisis Gestur
(Gestural Analysis)
Douglas W. Scott menjelaskan bahwa tujuan utama analisis gestural tidak
dimaksudkan untuk menemukan gestur melainkan hukum-kaidah dan aturan
yang menciptakan gestur atau dengan kata lain mengkaji gestur secara
prosedural.
The task of gestural analysis is then not to discover gestures, but to discover
the laws of being a gesture.

Gestural analysis atau analisis gestural dalam performance musikal menurut
Douglas W. Scott adalah
The formal and functional motivic analysis of the musical parameters an
individual attends to in the perceptual present, differentiated by the location
of emphasis amongst them.

Waktu Gestural (Times of gesture)


Waktu gestural dalam hubungannya dengan bunyi musikal, terdapat 3 momen gestur
yaitu

1. Waktu Sebelum Gestur (Time Before) yaitu Waktu sebelum gestur


adalah momen di mana performer atau musisi berada dalam keadaan belum
melakukan gestur, atau dengan kata lain merupakan preparatory movements
(gerakan persiapan).

2. Waktu Sejajar Gestur (Parallel Time) yaitu Waktu sejajar gestur adalah
keadaan atau kondisi di mana performer atau musisi melakukan gestur.

3. Waktu Sesudah Gestur (Time After) yaitu Waktu sesudah gestur


merupakan implikasi gerakan lanjutan sesudah gestur dilakukan, di mana dalam hal
ini dapat berupa preparatory movements untuk melakukan gestur berikutnya,
ataupun kembali ke initial position (posisi awal) pada waktu sebelum gestur dilakukan.

Uraian mengenai pemahaman Postur dan Gestur ini merupakan dasar


dalam kajian terhadap postur dan gesture Pat Torpey dalam permainan
drum, yang dapat disimak pada BAB III melalui contoh gambar dan
penjelasannya.

Anda mungkin juga menyukai