Anda di halaman 1dari 35

PEMBUATAN STANDAR PROSEDUR

OPERASIONAL (SPO)

HIMPUNAN PERAWAT PENCEGAH &


PENGENDALI INFEKSI INDONESIA

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Pendahuluan
Pengertian SPO
Tujuan dan manfaat SPO
Format dan pengisian SPO
Tata cara pengelolaan SPO
Contoh SPO

Setiap orang mempunyai hak dalam


memperoleh pelayanan kesehatan yang
aman, bermutu dan terjangkau
(UU RI No. 36 /2009 Pasal 5 Ayat 2)

Suatu perangkat instruksi yang memberikan


langkah langkah berurutan yang sudah diuji
disetujui
dalam
melaksanaan
berbagai
kegiatan,sehingga membantu mengurangi
kesalahan dan pelayanan substandar
(KARS 2011 )
Suatu perangkat instruksi/langkah-langkah
yang dibakukan untuk menyelesaikan proses
kerja rutin tertentu.(Panduan Penyusunan
Dokumen Akreditasi 2012)

Standar yang berbasis manajemen kinerja


memiliki persyaratan persyaratan antara
lain :
Specific
Measurable atau terukur
Appropriate atau tepat
Reliable atau handal
Timely atau batas waktu

Terciptanya komitmen mengenai apa yg


dikerjakan oleh satuan unit kerja instansi utk
mewujudkan tatakelola yang baik
Terlaksananya berbagai proses kerja rutin dg
efisien,efektif,konsisten/seragam dan aman dlm
meningkatkan mutu pelayanan memenuhi
standar yg berlaku
Dipahaminya perangkat instruksi / langkah
proses kerja rutin oleh pegawai,sehingga
mengurangi kesalahan dalam pelaksanaan

Memenuhi standar pelayanan RS/Akreditasi


RS
Mendokumentasi langkah-langkah kegiatan
Memastikan staf RS memahami bagaimana
melaksanakan pekerjaannya

Sesuai dengan surat edaran Diryanmed


spesialistik no.YM.00.02.2.2.837,tgl 1 Juni
2001, perihal SPO
Mulai berlaku 1 Januari 2002
Merupakan format minimal, dapat diberi
tambahan materi misalnya nama penyusun
SPO,unit yg periksa SPO,dll, namun tdk
boleh mengurangi item yg ada di SPO

Penulisan SPO yg tetap dalam kotak


:Nama RS,logo,judul SPO,SPO,no
dokumen,no revisi,tgl terbit,dan tanda
tangan direktur RS
Pengertian,tujuan ,kebijakan prosedur
dan unit terkait boleh tidak diberi
kotak/tabel

KOTAK HEADING
Heading & kotaknya dicetak pada setiap
halaman
Kotak RS diberi nama & logo RS (bila RS
mempunyai Logo)
Judul SPO : diberi judul/nama SPO sesuai
proses kerjanya, misal : Kebersihan
tangan, Konsultasi medis, Biopsi
ginjal,dsb

KOTAK HEADING
No. Dokumen : diisi sesuai dng ketentuan
penomoran yg berlaku di RS ybs yg dibuat
sistematis agar ada keseragaman

No. revisi : diisi dng status revisi, bisa


menggunakan huruf atau angka. Contoh
penggunaan huruf : dokumen baru diberi huruf
A, dokumen revisi I diberi huruf B,dst; Contoh
penggunaan angka : untuk dokumen baru diberi
nomor 00, dokumen revisi pertama diberi angka
01, dst

KOTAK HEADING
Halaman : diisi nomor halaman dng
mencantumkan juga total halaman utk SPO
tsb. Misal SPO dng 5 halaman halaman
pertama : 1/5; halaman kedua 2/5,dst
Prosedur tetap diberi penamaan sesuai
ketentuan (istilah) yg digunakan RS,
misalnya Prosedur, Prosedur tetap, Petunjuk
pelaksanaan, prosedur kerja,dsb

KOTAK HEADING
Tanggal terbit : diberi tanggal sesuai dng
tanggal terbitnya yg harus sesuai dng tanggal
diberlakukannya SPO tersebut
Ditetapkan Direktur : diberi tanda tangan
Direktur dan nama jelas
Kotak heading pada halaman-halaman
berikutnya dapat hanya memuat : Kotak nama
RS, judul SPO, No dokumen, No revisi &
halaman

ISI SPO
1. Pengertian : berisi penjelasan & atau definisi
tentang istilah yg mungkin sulit dipahami atau
menyebabkan salah pengertian
2. Tujuan : berisi tujuan pelaksanaan SPO
secara spesifik. Kata kunci : Sebagai acuan
penerapan langkah-langkah untuk
..

ISI SPO
3. Kebijakan : berisi kebijakan (RS dan atau
bidang/departemen) yg menjadi dasar & garis
besar dibuatnya SPO tsb.
Dapat berisi (terkait dengan) beberapa
kebijakan yang mendasari SPO tsb.
Dapat juga terjadi satu kebijakan menjadi
dasar beberapa SPO, sehingga tercantum
dalam beberapa SPO yg dipayungidilengkapi
dg no SK yg mencantumkan kebijakan tsb

ISI SPO
4. Prosedur: bagian ini merupakan bagian utama yg
menguraikan langkah-langkah kegiatan utk menyelesaikan proses kerja tertentu, & staf/petugas yg
berwenang, dimulai dg kata kerja
Didalamnya dapat dicantumkan alat/formulir/fasilitas
yg digunakan, waktu, frekuensi dalam proses kerja yg
digunakan. Bila memungkinkan, diuraikan secara
lengkap unsur-2 yg menyangkut : SIAPA, DIMANA,
KAPAN & BAGAIMANA (Who, what, where, when, how)

ISI SPO
5. Unit terkait: berisi unit-unit yg terkait & atau
prosedur terkait dalam proses kerja tsb

Hal-hal yang perlu diingat:


RS menetapkan siapa yang mengelola SPO
mis.Manajemen Representatif (MR)
Pengelola SPO hrs mempunyai arsip seluruh
SPO RS
Pengelola SPO membuat tata cara
penyusunan,penomoran,distribusi,penarikan,
penyimpanan,evaluasi dan revisi SPO

Syarat penyusunan SPO :


Identifikasi kebutuhan apakah kegiatan yg
dilakukan sudah ada SPO
SPO dibuat oleh yg melakukan/unit kerjanya
Tim/panitia yg ditunjuk direktur
menanggapi/mengoreksi
SPO merupakan flow charting kegiatan
Dlm SPO harus dikenali siapa melakukan
apa,dimana,kapan dan mengapa

Syarat penyusunan SPO :


SPO jgn menggunakan kalimat majemuk,subyek,predikat
dan obyek hrs jelas
SPO menggunakan kalimat perintah/instruksi
SPO jelas,ringkas,mudah dilaksanakan
SPO pelayanan pasien memperhatikan
keselamatan,keamanan,dan kenyamanan pasien
SPO profesi mengacu standar profesi,standar pelayanan
mengikuti perkembangan IPTEK dan keselamatan pasien

Sesuai Edaran Direktur Pelayanan Medik


Spesialistik nomer YM.00.02.2.2.837
tertanggal 1 Juni 2001, perihal bentuk SPO

Dikelola oleh suatu Tim/panitiadengan


mekanisme sebagai berikut :
1. Pelaksana atau unit kerja menyusun
SPO dengan melibatkan unit terkait.
2. SPO yang telah disusun oleh pelaksana
atau unit kerja disampaikan ke Tim/Panitia
SPO.

Fungsi Tim/Panitia SPO :


Memberikan tanggapan, koreksi dan
perbaiki terhadap SPO
Sebagai koordinator dari SPO
Melakukan cek ulang terhadap SPO yang
akan ditanda tanagni oleh Direktur RS

Identifikasi kebutuhan SPO


SPO pelayanan/administrasi dg
menggambarkan alur bisnis/kegiatan di unit kerja
SPO Profesi dengan mengetahui pola penyakit
yang sering ditangani di unit kerja

1.
2.
3.
4.

5.

Evaluasi SPO dilaksanakan sesuai kebutuhan dan maksimal 3 tahun sekali.


Evaluasi SPO dilakukan oleh masing-masing unit kerja yang dipimpin oleh
kepala unit kerja.
Hasil evaluasi : SPO masih tetap bisa dipergunakan atau SPO perlu
diperbaiki/direvisi. Perbaikan/revisi bisa isi SPO sebagaian atau seluruhnya.
Perbaikan/revisi perlu dilakukan bila :
1. Alur di SPO sudah tidak sesuai dengan keadaan yang ada
2. Adanya perkembagan IPTEK
3. Adanya perubahan organisasi atau kebijakan baru.
4. Adanya perubahan fasilitas
Pergantian direktur/pimpinan RS, bila SPO memang masih
sesuai/dipergunakan maka tidak perlu direvisi.

CONTOH
SPO

LOGO DAN
NAMA RS

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

JUDUL STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


Contoh SPO Cuci tangan
Nomor dokumen

Nomor+inisial satker
pembuat SPO

Halaman
Nomor Revisi

Tanggal Terbit

1/.(total halaman)
Ditetapkan
Direktur Utama:
.
Nama
NIP

PENGERTIAN

Ex: Pengertian dari judul

TUJUAN

1. Sesuai judul SPO.


2. ..

KEBIJAKAN

Apa yang terkait dengan judul SPO ex kebersihan tangan dengan


alkhohol hand rub

PROSEDUR

1. Merupakan langkah langkah..


2. ..

UNIT TERKAIT

1. Unit yang berhubungan dengan SPO ini.


2. .
3. ..

JUDUL STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


LOGO DAN
NAMA RS

Nomor dokumen

Nomor+inisial satker
pembuat SPO

Nomor Revisi

Halaman
1/.(total halaman)

JUDUL STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


LOGO DAN
NAMA RS

Nomor dokumen

Nomor+inisial satker
pembuat SPO

Nomor Revisi

Halaman
....../.(total
halaman)

Lampiran 1 : ALUR..

JUDUL STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


LOGO DAN
NAMA RS

Nomor dokumen

Nomor+inisial satker
pembuat SPO

Nomor Revisi

Halaman
....../.(total
halaman)

Lampiran 2 : FORMULIR..
LOGO
DAN
NAMA RS

JUDUL FORMULIR

SPO

adalah mutlak ada dalam setiap


tindakan yang akan kita kerjakan
Dengan SPO melindungi pasien dan
petugas dari tuntutan hukum
SPO merupakan standar dalam rumah sakit
yang harus dipatuhi petunjuk kerja
Dengan SPO kualitas /mutu pelayanan
meningkat

Anda mungkin juga menyukai