Anda di halaman 1dari 75

SESI 2

POLUSI DAN
MITIGASI LINGKUNGAN

Era Industrialisasi

Reklamasi Lahan ?

Perubahan Lingkungan
karena Campur Tangan Manusia
contohnya penebangan hutan,
pembangunan pemukiman, dan penerapan
intensifikasi pertanian

World Population

Compare hunter/gathering, agriculture, and industrial revolution time period.


Fig. 1-1 p. 5

Perubahan Lingkungan
Perubahan lingkungan mempengaruhi berbagai aspek
kehidupan.
Perubahan yang terjadi pada lingkungan hidup manusia
menyebabkan adanya gangguan terhadap keseimbangan
karena sebagian dari komponen lingkungan menjadi
berkurang fungsinya.
Perubahan lingkungan dapat terjadi karena campur tangan
manusia dan dapat pula karena faktor alami.
Dampak dari perubahannya belum tentu sama, namun
akhirnya manusia juga yang mesti memikul serta
mengatasinya.

What Keeps Us Alive? Capital


Solar Capital: without the sun there would
be no life. (What is the difference between direct
and indirect solar energy?

Natural
Resources:
Air, water, soil
ect.

Fig. 1-2, p. 7

Resources
Perpetual:
renewed
continuously on a
Renewable:
human scale.
can be
replenished fairly
quickly.
Non-renewable:
exist only in fixed
quantities. (once
they are gone they
are gone.)
Fig. 1-6 p. 9

Percent of
Worlds

19

Population

81
Population
growth

0.1
1.6
85

Wealth and
income
Resource
use

15
88
12
75

Pollution
and waste

25
Developed
countries

Developing
countries

Globalization: A Few Pros/Cons


Pros

Cons

Sharing ideas and Wealth not shared


technology around
equally.
the world.
Pollution now worst
Access to materials
in poor countries.
once unthinkable
Loss of local
(example: fresh
identities.
fruits and
vegetables year
round)

Pollution: What is it?


Pollution is the presence
of substances at high
enough levels in air,
water, soil or food to
threaten humans or
other living organisms.
Most pollution are unintended by
products of useful activities.
Example: driving cars gives of
pollutant.

UU RI No.32 Tahun 2009 tentang:


Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Baku mutu lingkungan hidup = ukuran batas atau
kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen
yang ada atau harus ada dan/atau unsur pencemar
yang ditenggang keberadaannya dalam suatu
sumber daya tertentu sebagai unsur lingkungan
hidup.
Pencemaran lingkungan hidup = masuk atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau
komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh
kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu
lingkungan hidup yang telah ditetapkan..

Effects of Pollution
1) Disrupt or degrade
life-supporting
systems for humans
or other species.
2) Can damage
wildlife, human
health or property.
3) Can by a nuisance
such as noise, smell,
sights.

Sources of Pollution
Point Source:
pollutants that come
from one single,
identifiable source
such as a pipe.
Nonpoint Source:
pollutants that are
dispersed and often
difficult to identify
such as farm or
street runoff.

Dealing With Pollution


Prevention (Input Control):
Reduced or eliminates pollutants from production
EXAMPLE: driving more fuel efficient automobile

Dealing with Pollution

Pollution Cleanup (output


control): Cleaning up or diluting pollution
once in the environment.

What are the problems with pollution cleanup?

Environmental and Resource


Problems: 5 Root Causes

Penebangan Hutan
Penebangan hutan yang liar mengurangi
fungsi hutan sebagai penahan air.
Akibatnya, daya dukung hutan menjadi
berkurang. Selain itu, penggundulan hutan
dapat menyebabkan terjadi banjir dan erosi.
Akibat lain adalah munculnya harimau, babi
hutan, dan ular di tengah pemukiman
manusia karena semakin sempitnya habitat
hewan-hewan tersebut

Pembangunan Pemukiman
Pembangungan pemukiman pada daerah-daerah yang subur
merupakan salah satu tuntutan kebutuhan akan pagan.
Semakin padat populasi manusia, lahan yang semula
produktif menjadi tidak atau kurang produktif.
Pembangunan jalan kampung dan desa dengan cara
betonisasi mengakibatkan air sulit meresap ke dalam tanah.
Sebagai akibatnya, bila hujan lebat memudahkan terjadinya
banjir. Selain itu, tumbuhan di sekitamya menjadi kekurangan
air sehingga tumbuhan tidak efektif melakukan fotosintesis.
Akibat lebih lanjut, kita merasakan pangs akibat tumbuhan
tidak secara optimal memanfaatkan CO2, peran tumbuhan
sebagai produsen terha

Penerapan Intensifikasi Pertanian


Penerapan intensifikasi pertanian dengan cara panca
usaha tani, di satu sisi meningkatkan produksi, sedangkan
di sisi lain bersifat merugikan.
Misalnya, penggunaan pupuk dan pestisida dapat
menyebabkan pencemaran. Contoh lain pemilihan bibit
unggul sehingga dalam satu kawasan lahan hanya
ditanami satu macam tanaman, disebut pertaniantipe
monokultur, dapat mengurangi keanekaragaman sehingga
keseimbangan ekosistem sulit untuk diperoleh. Ekosistem
dalam keadaan tidak stabil. Dampak yang lain akibat
penerapan tipe ini adalah terjadinya ledakan hama.

Perubahan Lingkungan karena Faktor Alam


Perubahan lingkungan secara alami
disebabkan oleh bencana alam. Bencana
alam seperti kebakaran hutan di musim
kemarau menyebabkan kerusakan dan
matinya organisme di hutan tersebut. Selain
itu, terjadinya letusan gunung menjadikan
kawasan di sekitarnya rusak.

PEMANASAN GLOBAL

Pengertian Global Warning


Pemanasan global (global warming) pada
dasarnya merupakan fenomena peningkatan
temperatur global dari tahun ke tahun karena
terjadinya efek rumah kaca (greenhouse
effect) yang disebabkan oleh meningkatnya
emisi gas-gas seperti karbondioksida (CO2),
metana (CH4), dinitrooksida (N2O) dan CFC
sehingga energi matahari terperangkap
dalam atmosfer bumi

Pengertian Global Warning


Merupakan peristiwa meningkatnya suhu
permukaan bumi melebihi rata-rata akibat
peningkatan jumlah emisi gas rumah kaca di
atmosfer
Berbagai literatur menunjukkan kenaikan
temperatur global termasuk Indonesia
yang terjadi pada kisaran 1,540 Celcius
pada akhir abad 21

Tanda/Gejala Pemanasan Global


Salju-salju di dataran tinggi mengalami
pelelehan
Meningkatnya suhu bumi
Munculnya angin topan, badai, dan tornado
menjadi lebih sering
Tanah longsor akibat penggundulan hutan

Pendingin Udara (AC)


Penggunaan pendingin udara yang makin masif
dan intensif pada sebagian besar rumah tangga di
perkotaan secara akumulatif justru mendorong
terciptanya bumi yang makin panas akibat gas-gas
yang dihasilkan oleh pendingin udara tersebut
tidak ramah lingkungan
Memicu meningkatnya kebutuhan listrik yang terus
membesar, sementara listrik tersebut diproduksi
dengan menggunakan bahan bakar fosil dan
memberi kontribusi terbesar pada pemanasan
secara global

Efek Rumah Kaca


Kandungan gas yang berada di atmosfer, disebut sebagai gas rumah kaca,
yang bisa mempengaruhi iklim di Bumi
Adalah Suatu efek, dimana molekul-molekul yang ada di atmosfer kita bersifat
seperti memberi efek rumah kaca. Efek rumah kaca sendiri, seharusnya
merupakan efek yang alamiah untuk menjaga temperatur permukaaan Bumi
berada pada temperatur normal, sekitar 30C
Atmosfer itu sangat bisa diterobos (permeable) oleh cahaya Matahari yang
masuk ke permukaan Bumi, tetapi tidak semua cahaya yang dipancarkan ke
permukaan Bumi itu bisa dipantulkan keluar, radiasi merah-infra yang
seharusnya terpantul terjebak, dengan demikian maka atmosfer Bumi
menjebak panas (prinsip rumah kaca).
Tipe gas yang menjebak panas tersebut terutama adalah karbon-dioksida dan
uap air, dan molekul-molekul tersebut yang akhirnya dinamai sebagai gas
rumah kaca, jika konsentrasi karbon-dioksida dilipatgandakan, maka
peningkatan temperatur permukaan menjadi sangat signifikan.

Efek Rumah Kaca


Karbon-dioksida adalah penyumbang utama gas
kaca
Sumber terutama peningkatan konsentrasi karbondioksida adalah penggunaan bahan bakar fosil,
ditambah pengaruh perubahan permukaan tanah
(pembukaan lahan, penebangan hutan,
pembakaran hutan, mencairnya es)

Dampak Pemanasan Global


Pemanasan global mengakibatkan dampak yang
luas dan serius bagi lingkungan bio-geofisik,
seperti :
- pelelehan es di kutub,
- kenaikan muka air laut,
- perluasan gurun pasir,
- peningkatan hujan dan banjir,
- perubahan iklim,
- punahnya flora dan fauna tertentu,
- migrasi fauna dan hama penyakit, dsb

Dampak Pemanasan Global


bagi aktivitas sosial-ekonomi masyarakat
(a) gangguan terhadap fungsi kawasan pesisir dan
kota pantai,
(b) (b) gangguan terhadap fungsi prasarana dan
sarana seperti jaringan jalan, pelabuhan dan
bandara
(c) gangguan terhadap permukiman penduduk,
(d) pengurangan produktivitas lahan pertanian,
(e) peningkatan resiko kanker dan wabah
penyakit, dsb)

Dampak Pemanasan Global terhadap


kenaikan muka air laut
Kenaikan muka air laut secara umum akan
mengakibatkan dampak sebagai berikut :
(a) meningkatnya frekuensi dan intensitas banjir,
(b) perubahan arus laut dan meluasnya kerusakan
mangrove,
(c) meluasnya intrusi air laut,
(d) ancaman terhadap kegiatan sosial-ekonomi
masyarakat pesisir, dan
(e) berkurangnya luas daratan atau hilangnya
pulau-pulau kecil.
(Desa Itu Akhirnya Tenggelam Akibat Pemanasan
Global, Kompas Selasa, 8 Desember 2009)

Banjir
Meningkatnya frekuensi dan intensitas banjir
disebabkan oleh :
terjadinya pola hujan yang acak dan
musim hujan yang pendek sementara curah
hujan sangat tinggi (kejadian ekstrim
akibat terjadinya efek backwater dari
wilayah pesisir ke darat

Meningkatnya permukaan air laut


Peningkatan volume air pada kawasan
pesisir akan memberikan efek akumulatif
apabila kenaikan muka air laut serta
peningkatan frekuensi dan intensitas hujan
terjadi dalam kurun waktu yang bersamaan

Meningkatnya permukaan air laut


Kenaikan muka air laut selain
mengakibatkan perubahan arus laut pada
wilayah pesisir juga mengakibatkan
rusaknya ekosistem mangrove, yang pada
saat ini saja kondisinya sudah sangat
mengkhawatirkan
Meluasnya intrusi air laut selain diakibatkan
oleh terjadinya kenaikan muka air laut juga
dipicu oleh terjadinya land subsidence akibat
penghisapan air tanah secara berlebihan

Meningkatnya permukaan air


laut
Gangguan terhadap kondisi sosial-ekonomi masyarakat yang
terjadi diantaranya adalah : (a) gangguan terhadap jaringan
jalan lintas dan kereta api di Pantura Jawa dan Timur-Selatan
Sumatera ; (b) genangan terhadap permukiman penduduk
pada kota-kota pesisir yang berada pada wilayah Pantura
Jawa, Sumatera bagian Timur, Kalimantan bagian Selatan,
Sulawesi bagian Barat Daya, dan beberapa spot pesisir di
Papua ; (c) hilangnya lahan-lahan budidaya seperti sawah,
payau, kolam ikan, dan mangrove seluas 3,4 juta hektar atau
setara dengan US$ 11,307 juta ; gambaran ini bahkan
menjadi lebih buram apabila dikaitkan dengan keberadaan
sentra-sentra produksi pangan yang hanya berkisar 4 % saja
dari keseluruhan luas wilayah nasional, dan (d) penurunan
produktivitas lahan pada sentra-sentra pangan, seperti di
DAS Citarum, Brantas, dan Saddang yang sangat krusial
bagi kelangsungan swasembada pangan di Indonesia

Meningkatnya permukaan air


laut
Terancam berkurangnya luasan kawasan
pesisir dan bahkan hilangnya pulau-pulau
kecil yang dapat mencapai angka 2000
hingga 4000 pulau, tergantung dari
kenaikan muka air laut yang terjadi
pengurangan luas hutan tropis yang cukup
signifikan, baik akibat kebakaran maupun
akibat penggundulan

What is Our Greatest


Environmental Problem????

Disease
Overpopulation
Water Shortages
Climate Changes
Biodiversity Loss
Poverty
Malnutrition

Environmental Interactions
Goal for environmental science is to
learn about these complex
interactions.

Fig. 1-14 p. 15

Solutions

Fig. 1-16, p.

Kebijakan Penataan Ruang dalam rangka Mengantisipasi Dampak Pemanasan


Global terhadap Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

Mewujudkan pembangunan berkelanjutan pada kawasan


pesisir, termasuk kota-kota pantai dengan segenap
penghuni dan kelengkapannya (prasarana dan sarana)
sehingga fungsi-fungsi kawasan dan kota sebagai sumber
pangan (source of nourishment) dapat tetap berlangsung.
Mengurangi kerentanan (vulnerability) dari kawasan pesisir
dan para pemukimnya (inhabitants) dari ancaman kenaikan
muka air laut, banjir, abrasi, dan ancaman alam (natural
hazards) lainnya. Mempertahankan berlangsungnya proses
ekologis esensial sebagai sistem pendukung kehidupan
dan keanekaragaman hayati pada wilayah pesisir agar
tetap lestari yang dicapai melalui keterpaduan pengelolaan
sumber daya alam dari hulu hingga ke hilir (integrated
coastal zone management).

Revitalisasi Tata Ruang


Untuk mendukung tercapainya upaya revitalisasi dan
operasionalisasi rencana tata ruang, maka diperlukan
dukungan-dukungan, seperti : (a) penyiapan Pedoman dan
Norma, Standar, Prosedur dan Manual (NSPM) untuk
percepatan desentralisasi bidang penataan ruang ke
daerah - khususnya untuk penataan ruang dan
pengelolaan sumber daya kawasan pesisir/tepi air; (b)
peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia
serta pemantapan format dan mekanisme kelembagaan
penataan ruang, (c) sosialisasi produk-produk penataan
ruang kepada masyarakat melalui public awareness
campaig, (d) penyiapan dukungan sistem informasi dan
database pengelolaan kawasan pesisir dan pulau-pulau
kecil yang memadai, serta (e) penyiapan peta-peta yang
dapat digunakan sebagai alat mewujudkan keterpaduan
pengelolaan kawasan pesisir dan pulau-kecil sekaligus
menghindari terjadinya konflik lintas batas.

Kelestarian Lingkungan
Sehubungan dengan pemanfaatan sumber
daya alam, agar lingkungan tetap lestari,
harus diperhatikan tatanan/tata cara
lingkungan itu sendiri.
Dalam hal ini manusialah yang paling tepat
sebagai pengelolanya karena manusia
memiliki beberapa kelebihan dibandingkan
dengan organisme lain

Manusia -Lingkungan
Manusia mampu merombak, memperbaiki,
dan mengkondisikan lingkungan seperti
yang dikehendakinya
- manusia mampu berpikir serta
meramalkan keadaan yang akan datang
- manusia memiliki ilmu dan teknologi
- manusia memiliki akal dan budi
sehingga dapat memilih hal-hal yang
baik.

Mewujudkan masyarakat berkelanjutan:

Perlu antisipasi permasalahan


lingkungan sedini mungkin
Perlu pemahaman dan penerapan
Ilmu Lingkungn

Pengelolaan Lingkungan Hidup


adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan,
penataan, pemeliharaan, pengawasan,
pengendalian, pemulihan, dan
pengembangan lingkungan hidup

Tujuan Pengelolaan Lingkungan


Pengelolaan ini mempunyai tujuan sebagai berikut :
1.Mencapai kelestarian hubungan manusia dengan
lingkungan hidup sebagai tujuan membangun
manusia seutuhnya.
2.Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara
bijaksana.
3. Mewujudkan manusia sebagai pembina
lingkungan hidup.
4. Melaksanakan pembangunan berwawasan
lingkungan untuk
kepentingan generasi sekarang dan mendatang.

Undang-undang Lingkungan Hidup


Undang-undang tentang ketentuan-ketentuan pokok
pengelolaan lingkungan hidup disahkan oleh Presiden
Republik Indonesia pada tanggal 11 Maret 1982.
Undang-undang ini berisi 9 Bab terdiri dari 24 pasal.
Undang-undang lingkungan hidup bertujuan mencegah
kerusakan lingkungan, meningkatkan kualitas lingkungan
hidup, dan menindak pelanggaran-pelanggaran yang
menyebabkan rusaknya lingkungan.
Undang-undang lingkungan hidup antara lain berisi hak,
kewajiban, wewenang dan ketentuan pidana

Undang-undang Lingkungan Hidup


1.

Setiap orang mempunyai hak atas lingkungan hidup yang baik dan
sehat.

2.

Setiap orang berkewajiban memelihara lingkungan dan mencegah


serta menanggulangi kerusakan dan pencemaran lingkungan

3.

Setiap orang mempunyai hak untuk berperan serta dalam rangka


pengelolaan lingkungan hidup. Peran serta tersebut diatur dengan
perundang-undangan.

4.

Barang siapa yang dengan sengaja atau karena kelalaiannya


melakukan perbuatan yang menyebabkan rusaknya lingkungan
hidup atau tercemamya lingkungan hidup diancam pidana penjara
atau denda.

KESADARAN LINGKUNGAN
BISNIS
Kesadaran lingkungan terhadap peningkatan

polusi sangat diperlukan , dan salah satu hal yang sering


dilakukan adalah dengan program mitigasi terhadap
lingkungan ekologi.
Keprihatinan yang umum tentang pencemaran
lingkungan adalah menjadi panggilan semua orang
untuk menjadi lebih sadar lingkungan. Dalam studi
penelitian membuktikan bahwa kerusakan lingkungan
terbesar datang dari sektor energi, transportasi dan
industri. Oleh karena itu sektor industri semakin
mengakui kebutuhan untuk memodifikasi proses yang
ada untuk lebih sadar lingkungan praktek (ECP)
meminimalkan dampak kerusakan lingkungan.

Program Kesadaran Lingkungan


Dalam Bisnis Praktis

Management rantai pasok


Council of Supply Chain Management Professionals
mendefinisikan : bahwa Manajemen rantai pasok adalah
meliputi perencanaan dan manajemen dari semua
aktivitas terlibat dalam sumber dan pengadaan,
konversi, dan semua kegiatan manajemen logistik. Dan
juga mencakup koordinasi dan kerjasama dengan mitra
saluran, yang dapat menjadi pemasok, perantara,
penyedia layanan pihak ketiga, dan pelanggan. Pada
dasarnya, manajemen rantai pasok mengintegrasikan
manajemen penawaran dan permintaan dalam dan di
seluruh perusahaan.

Manajemen Rantai Pasok Hijau


Manajemen Rantai Pasok Hijau (GSCM)
sebagai "proses menggunakan input
ramah dan mengubah input ke output
yang dapat direklamasi dan digunakan
kembali pada akhir siklus kegiatan mereka
dengan demikian, menciptakan rantai
pasokan berkelanjutan."

Perbedaan Manajemen Hantai Pasok Hijau


dan Tidak

Anda mungkin juga menyukai