Anda di halaman 1dari 22

DJ

SN

KONSEPSI
JAMINAN SOSIAL NASIONAL:
IMPLEMENTASI UU SJSN & UU BPJS

SJSN

Forum Koordinasi Stakeholders Hubungan Industrial


Denpasar, Bali, 3-4 Mei 2012

LATAR BELAKANG
Sistem Jaminan Sosial Nasional
Amanat Pasal 28H dan Pasal 34 UUD 1945:
Program Negara untuk memberikan kepastian perlindungan
dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Diwujudkan melalui UU 40/2004 SJSN


3 Azas, 9 Prinsip, 5 Program
Melalui program ini setiap penduduk dapat memenuhi
kebutuhan dasar hidup yang layak apabila terjadi hal-hal
yang mengakibatkan hilang/berkurangnya pendapatan

Asas, Prinsip, dan Program

3 Asas:

1. Asas Kemanusiaan, 2. Asas Manfaat, 3. Asas Keadilan Sosial

9 Prinsip:

Prinsip Asuransi Sosial: 1. Iuran bersifat Wajib, 2. Gotong Royong.

Prinsip Pengelolaan sesuai asas GCG: 3. Keterbukaan, 4. Kehati-hatian,


5. Akuntabilitas.

Prinsip Badan Usaha pengelola Dana Amanat: 6. Nirlaba, 7. Dana


Amanah, 8. Hasil pengelolaan Dana Jamsos digunakan seluruhnya
untuk pengembangan program dan untuk sebesar-besarnya
kepentingan Peserta.

Prinsip cerminan pelayanan terpadu dan sama diseluruh Negara


Kesatuan RI: 9. Portabilitas.

5 Program:

1. Jaminan Kesehatan (JK), 2. Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), 3.


Jaminan Kematian (JKm), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Pensiun (JP).

Implementasi SJSN
UU SJSN
Kelembagaan:
DJSN & BPJS
Program Jaminan Sosial
Jaminan Kesehatan (JK), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK),
Jaminan Kematian (JKm), Jaminan Hari Tua (JHT) dan
Jaminan Pensiun (JP).
Prioritas: Jaminan Kesehatan (JK)

DJSN: Tugas Pokok & Fungsi


UU SJSN

UU BPJS

DJSN bertanggungjawab kepada


Presiden
DJSN berfungsi merumuskan
kebijakan umum dan sinkronisasi
penyelenggaraan SJSN

Melakukan penelitian & kajian

Mengusulkan kebijakan investasi

Mengusulkan anggaran PBI

DJSN berwenang melakukan


Monitoring & Evaluasi

Mengusulkan PAW anggota Dewan


Pengawas & Direksi

DJSN bertugas:

Menyampaikan hasil monitoring


dan evaluasi SJSN setiap 6 bulan

Menerima Laporan Pengelolaan


Program & Keuangan BPJS

Memberikan konsultasi kepada


BPJS tentang Bentuk dan Isi
Laporan Pengeloaan Program
DJSN sebagai Pengawas Eksternal

BPJS: Amanat UU

UU 40/2004 tentang SJSN


Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 52 mengamanatkan
pembentukan Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial (BPJS), dan transformasi kelembagaan PT.
Askes, PT Jamsostek, PT Taspen dan PT Asabri
menjadi BPJS

UU 24/2011 tentang BPJS

Pasal 1 BPJS adalah badan hukum yang


dibentuk untuk menyelenggarakan program
jaminan sosial
Pasal 5 ayat (1) Berdasarkan UU ini dibentuk
BPJS
Pasal 7 ayat (1) sebagaimana pasal 5 adalah

BPJS: Fungsi dan Tugas

Fungsi:
Menyelenggarakan Program Jaminan Kesehatan (JK), Jaminan
Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKm), Jaminan Hari Tua
(JHT), dan Jaminan Pensiun (JP).

Tugas:
1. Melakukan dan/atau menerima pendaftaran peserta
2. Memungut dan mengumpulkan iuran dari Peserta dan Pemberi

Kerja
3. Menerima Bantuan Iuran dari Pemerintah
4. Mengelola Dana Jaminan Sosial untuk kepentingan Peserta
5. Mengumpulkan dan mengelola data Peserta program jaminan

sosial
6. Membayar manfaat dan/atau membiayai pelayanan kesehatan

sesuai dengan ketentuan program jaminan sosial; dan


7. Memberikan informasi mengenai penyelenggaraan program

jaminan sosial kepada Peserta dan Masyarakat.

Tahapan Transformasi BPJS


1 Januari 2014
PT Askes

1 Juli 2015

2029

BPJS Kesehatan
Jaminan Kesehatan
Jamkes

PT Jamsostek

BPJS Ketenagakerjaan

BPJS Ketenagajerjaan
JKK, JKm, JHT, JP

JP & JHT

PT Taspen

PT Taspen
JP & JHT

PT Asabri

PT Asabri

Catatan & Syarat Transformasi


BPJS
1. Tidak boleh ada PHK.
2. Tidak boleh ada penurunan kesejahteraan

karyawan BPJS.
3. Tidak ada penurunan assets BPJS.
4. Kekayaan/Assets terdiri:

Kekayaan Milik Peserta.


Kekayaan Negara yang dipisahkan.

5. Tidak ada pelayanan peserta yang terhenti.


6. Tidak ada penurunan besaran dan

pelayanan manfaat.

Program Jaminan Sosial


Yang masih berjalan saat ini beserta peraturan perundangannya
1. Jaminan Kesehatan
UU 40/2004 SJSN & UU 3/1992 Jamsostek, Peraturan Perundangan ttg Askes.

2. Jaminan Kecelakaan

Kecelakaan Kerja UU 40/2004 SJSN, UU 3/1992 Jamsostek, UU 13/2003


Ketenagakerjaan.
Kecelakaan Transportasi UU 33 & 34/1964 Jasa Raharja.

3. Jaminan Kematian
UU 40/2004 SJSN, UU 3/1992, UU 13/2003 Ketenaga kerjaan.

4. Jaminan Hari Tua


UU 40/2004 SJSN, UU 3/1992 Jamsostek, Peraturan perundangan ttg Taspen & Asabri.

5. Jaminan Imbalan PHK UU 13/2003 Ketenagakerjaan, terdiri:

Uang Pesangon.
Uang Penghargaan Masa Kerja.
Uang Penggantian Hak.

6. Jaminan Pensiun
UU 40/2004 SJSN, UU 11/1992 Dana Pensiun, UU 13/2003 Ketenagakerjaan, Peraturan
Perundangan ttg Taspen & Asabri.

Terkait Jaminan Sosial Pekerja


Swasta

Tuntutan Pekerja:
1. Jaminan Kesehatan Seumur Hidup
2. Jaminan Pensiun

Tuntutan Pemberi Kerja:


1. Revisi UU 13/2003 Ketenagakerjaan tentang

Imbalan PHK
2. Harmonisasi dan sinkronisasi jaminan yang
tumpang tindih, substansi sama nama
berbeda
3. Tidak menambah beban yang sudah ada

Peraturan Pelaksanaan UU BPJS

Peraturan Pelaksanaan terdiri:

8 Peraturan Pemerintah

7 Peraturan Presiden

1 Keputusan Presiden

Batas Waktu:

1 tahun untuk peraturan yang mendukung beroperasinya BPJS


Kesehatan.

2 tahun untuk peraturan yang mendukung beroperasinya BPJS


Ketenagakerjaan.

Tim Penyiapan BPJS:

Menko Kesra bentuk Tim Penyiiapan BPJS lintas Kementrian/Lembaga

Tim BPJS Kesehatan diketuai oleh Wamenkes, dengan 5 Pokja.

Tim BPJS Ketenagakerjaan diketuai oleh Sekjen Kemenakertrans, dengan 2 Pokja.

Tim Sosialisasi., Edukasi dan Advokasi diketuai oleh Dirjen Kementrian Kominfo.

DJSN bentuk Tim Adhoc untuk masing-masing BPJS

PT Askes dan PT Jamsostek membentuk Tim Internal.

MENUJU JAMINAN SOSIAL


KESEHATAN SEMESTA
Universal Health Coverage
(UHC)

PETA JALAN MENUJU UHC

3 (tiga) PENDEKATAN
STRATEGIS PENCAPAIAN UHC

Strategi Pengelompokan Sasaran.

Fokus kepada yang belum memiliki jaminan:


pekerja sektor swasta dan pekerja sektor
informal/pekerja mandiri.

Kelompok yang sudah memiliki Jaminan PNS/TNI


Polri, Jamkesmas dan Jamkesda: dibutuhkan
harmonisasi dan sinkronisasi manfaat, iuran dan
kelembagaan.

Strategi Pengelompokan Kewilayahan.

Luasnya wilayah dengan karakteristik daerah.

Keberadaan Jamkesmas/Jamkesda.

Strategi Keterpaduan antar Instansi.

Pekerjaan besar, melibatkan banyak instansi baik


vertikal maupun horisontal.

Sustainabilitas penyelenggaraan program.

ASPEK PENCAPAIAN UHC


1. Aspek Kepesertaan
2. Aspek Manfaat
3. Aspek Iuran & Pembiayaan
4. Aspek Fasilitas Kesehatan
5. Aspek Kelembagaan &

Regulasi

ASPEK KEPESERTAAN
Saat ini

Askes PNS/Pensiunan
TNI/Polri 17 jt

Asabri 2 jt

Jamkesmas 76 jt

Jamsostek 6 jt

Jamkesda/PJKMU 22 jt

Askes Komersial 9 jt
TOTAL 132 jt

Kedepan
52
Upaya

132
Jt
56%

2010: 238 juta


jiwa
Tambahan setiap
tahun +/- 3-4 juta

ASPEK MANFAAT
Saat ini

Kedepan

Sangat bervariasi:

Ada yang kurang


memenuhi kebutuhan
dasar medis, ada yang
lebih, ada yang parsial,
ada yang komphrehensif.

Standar dan sesuai


prinsip ekualitas:

7
Upay
a

Cost sharing/excess claim


besar.
Utilisasi review & case
management belum
optimal

Sesuai kebutuhan
medis.
Komphrehensif:
promotif, preventif,
kuratif, rehabilitatif.
Cost sharing hanya
untuk cegah
penyalahgunaan.

ASPEK IURAN & KEUANGAN


Saat ini

Kedepan

Iuran: Sangat bervariasi


(besaran, cara
pengumpulan).
Pembayaran PPK:
Bervariasi (kapitasi, DRG,
reimbursment)
Skema: Sebagian besar
masih bantuan sosial.
Collecting premi relatif
sedikit.
Cost containment: Belum
optimal.

Iuran: Standar,
persentase upah dan
nominal.

20
Upay
a

Pembayaran PPK: Pola


yang sama, prospective
payment.
Skema: Asuransi sosial.
Tidak mampu PBI,
mampu bayar iuran.

Cost contaiment:
Optimal

ASPEK FASILITAS KESEHATAN


Saat ini

Kedepan

Sangat bervariasi:

Ada yang sampai PPK II


Kab, ada yang sampai
PPK III Prop, bahkan ada
yang sampai luar negeri.
Ada yang melibatkan PPK
Swasta disemua jenjang,
ada yang hanya PPK
Pemerintah.
Ada yang memenuhi
prinsip portabilitas ada
yang tidak.

Jumlah mencukupi,
kualitas memadai:
13
Upay
a

Fasilitas Kesehatan
Pemerintah dan
melibatkan Swasta.
Ada kompensasi bila
fasilitas kesehatan tak
tersedia.

Kelas standar

ASPEK KELEMBAGAAN &


REGULASI
Saat ini

Bervariasi belum
terkoordinasi

Pola Pengelolaan
berbeda-beda

Kapasitas organisasi
sangat bervariasi
Prosedur operasi
tidak sama

Kedepan

9
Upay
a

Terkoordinasi sesuai
regulasi (UU BPJS dan
turunannya).

Pola Pengelolaan sama


hanya satu: BPJS
Kesehatan.

Standar operasi sesuai


SOP sama hanya
satu: BPJS Kesehatan.

TERIMA KASIH
FORUM SDM BALI
GEDUNG DARMA LT.2 (DI ATAS KFC)
JL. HASANUDIN (DI SEBERANG BCA) DENPASAR
TLP 0361 8724.724 -- 08191.616.8191
EMAIL ; KOMUNITAS.SDM.BALI@GMAIL.COM

Anda mungkin juga menyukai