Bagian Histologi
Fungsi
1. Menunjang struktur berdaging
2. Melindungi organ vital (rongga kranium dan
rongga dada)
3. Mengandung sumsum tulang, tempat sel darah
dibentuk
4. Cadangan kalsium, fosfat dan ion lain untuk
mempertahankan konsentrasi ion dalam cairan
tubuh
5. Sistem pengungkit melipatgandakan kekuatan
yang timbul akibat kontraksi otot rangka,
menghasilkan gerak tubuh
Osteoprogenitor
Osteoblas
Osteosit
Osteoklas
Matriks interselular:
Organik: kolagen & substansia dasar
Anorganik:Kalsium fosfat, kalsium karbonat, kalsium
matriks organik.
Sel Osteoprogenitor
Lokasi periosteum, endosteum, saluran
vaskular tulang kompakta
Sel induk, daya mitotik
Asal sel mesenkim
Sel gelendong, inti pucat memanjang,
sitoplasma jarang
Dulu: preosteoblas & preosteoklas
Sekarang preosteoblas, osteoklas dari
fusi monosit
Osteoblas
Osteon; tulang, blastos: benih
Lokasi: permukaan tulang
Sintesis matriks organik: kolagen tipe I,
proteoglikan & glikoprotein
Mengandung fosfatase alkali kalsifikasi
Bentuk sel tergantung dari aktivitas sintesis
matriks:
Aktif: sel kuboid silindris, sitoplasma basofil
Tidak aktif: sel gepeng, kurang basofil
Matriks:
Belum mengapur: osteoid
Sudah mengapur: ossein
water mark
Osteosit
Osteoblas yang terpendam dalam matriks
tulang
Terdapat dalam lakuna yang berada
diantara lamel-lamel
Sel gepeng, inti kromatin padat, sitoplasma
basofil ringan, mengandung titik-titik
lemak , sejumlah glikogen dan butir-butir
halus
Tonjolan sitoplasma kanalikuli
berhub dengan taut rekah
Osteosit
Dewasa tonjolan hilang, kanalikuli tetap
untuk pertukaran metabolit osteosit & p.d
RSER & kompleks golgi << osteoblas
Antara osteosit dgn lakuna/kanalikuli :
daerah amorf: medium pertukaran
metabolit.
Aktif terlibat dalam mempertahankan
matriks. Osteosit mati resorpsi matriks
Osteoklas
Sel raksasa berinti banyak (5-50 buah),
besar, jumlah anak inti sangat bevariasi
Permukaan tulang yg diresorpsi Lacuna
Howship
Fusi monosit
Sitoplasma asidofil
ME: permukaan aktif berkerut,dikelilingi
zona jernih tempat perlekatan osteoklas
pada matriks tulang
Osteoklas
menghasilkan kolagenase, enzim proteolitik lain
dan pompa proton:
dicernanya kolagen
larutnya kristal garam kalsium dari matriks tulang
membebaskan substansi dasar yang mengapur
secara aktif terlibat dalam pembersihan debris yang
terjadi selama resorpsi tulang
factor
Matriks tulang
50-65% berat kering tdd matriks anorganik
Tu: kalsium dan fosfat, selain itu bikarbonat,
sitrat, magnesium, kalium (potassium) dan
natrium (sodium)
kristal hidroksiapatit dengan komposisi
Ca10(PO4)6(OH)2
Permukaan kristal :lapisan air berikatan dengan
ion hydration shell pertukaran ion kristal dan
air
matriks organik: kolagen tipe I, proteoglikan,
glikoprotein
Glikoprotein mungkin membantu kalsifikasi,
kolagen tidak terkalsifikasi, glikoprotein-
Matriks tulang
mineral dan serat kolagen kekerasan dan
ketahanan tulang
Pengambilan matriks anorganik / dekalsifikasi
elastis
Pengambilan matriks organik / dibakar rapuh
Serat kolagen diikat menjadi satu oleh substansia
semen /glikosaminoglikans
Jumlah polisakarida sulfat ( kondroitin sulfat)
jauh lebih sedikit asidofil
Matriks tulang secara khas tersusun lamel-lamel
setebal 3-7m.
Lamel:hasil peletakan matriks yang terjadi secara
ritmik
Matriks tulang
Serat dalam lamel teratur sejajar satu
terhadap lainnya dalam bentuk pilinan /
heliks.
Puncak pilinan beralih dalam lamel
sebelahnya dengan sudut 900.
Periosteum
luar: serat kolagen dan fibroblas, anyaman
p.d.
Serat Sharpeys: bundel kolagen menembus
matriks tulang dan mengikat periosteum ke
tulang.
Endosteum
Lapisan lebih tipis dari periosteum
Satu lapis sel osteoprogenitor gepeng
dengan sedikit jaringan ikat
Melapisi rongga sum-sum
Fungsi periosteum & endosteum:
nutrisi jaringan tulang
menyediakan suplai osteoblas baru untuk
Jenis tulang
Makroskopik:
1. Tulang kompakta: padat tanpa rongga
2. Tulang spongiosa: balok tulang tipis, banyak
Serat sharpey:
berjalan dari periosteum lamel sirkumferens luar
HISTOGENESIS
Embriologi:
1. Osifikasi intramembranosa
2. Osifikasi intrakartilaginosa/ endokondral
Ke 2 nya tulang primer/imatur yang tidak jelas
terlihat lamel-lamel tulang spongiosa
tulang kompakta
Selama pertumbuhan tampak daerah tulang primer,
daerah resorpsi dan daerah tulang berlamel
bersebelahan
Kombinasi sintesis dan perombakan tulang tidak
hanya terdapat pada tulang yang sedang
tumbuh namun juga sepanjang hidup orang
dewasa, meskipun kecepatan perubahan itu
lebih lambat.
Osifikasi intramembranosa
Lokasi:tulang pipih tengkorak: frontal, parietal,
oksipital, temporal, mandibula dan maksila
pertumbuhan tulang pendek
penebalan tulang panjang
Sel mesenkim berkondensasi osteoblas
matriks osteoid kalsifikasi ossein
lakuna dan kanalikuli osteosit
pulau tulang yang berkembang ini disebut
sebagai spikula
area osteocollagenous fibers yang terdiri dari
sel-sel osteogenik, serat kolagen dan osteoid
Awalnya timbul sebagai woven bone
peleburan spikula- spikula menjadi trabekula
tulang spongiosa
OSIFIKASI ENDOKONDRAL
Tulang rawan hialin tulang
Terutama tulang panjang dan pendek
Terdiri dari 2 tahap:
1. hipertrofi dan destruksi kondrosit
glikogen
Panjang tulang bertambah
Matriks tipis
4. Zona Kalsifikasi
Kondrosit mati
Matriks mengapur
5. Zona regresi
Penghancuran matriks
Celah /ruangan
6. Zona osifikasi
Kuncup osteogenik masuk
Osteoblas meletakkan matriks tulang diatas
Mekanisme pengapuran
Belum ada hipotesis yang pasti
penimbunan garam kalsium pada serat
kolagen
diinduksi oleh proteoglikan dan
glikoprotein yang mengikat kalsium
berafinitas besar
dipercepat oleh osteoblas yg
mengkonsentrasinya dalam vesikel
intrasitoplasma dan melepaskannya ke
matriks ekstraseluler bila perlu
Fraktur
tulang patah/fraktur, matriks & sel tulang
yang berdekatan mati.
Fibroblas dan kapiler darah memasuki
bekuan darah dan membentuk jaringan
granulasi yaitu prokalus.
Jaringan granulasi jaringan fibrosa padat
massa tulang rawan yaitu massa kalus
temporer
proses osifikasi intramembranosa dan
osifikasi endokondral tulang spongiosa
(kalus tulang) (stres) tulang kompakta
HISTOFISIOLOGI
1. Penyokong dan Pelindung
Otot rangkakontraksipengungkit
SSP, jantung,paru
Lamel tulang yang sudah tua
2. Plastisitas
Walaupun keras struktur dalam bisa
dirombakortodonsipembentukan tulang
sisi terkena traksi dan penyerapan tulang sisi
berlawanan gigi bergeser dan tulang
alveolar remodeling.
3. Cadangan kalsium
Pertukaran kalsium darah & jaringan stabil
defisiensi kalsium makanan dekalsifikasi
4. Kekurangan Nutrisi
Asam amino sintesis kolagen oleh
osteoblas menurun
Vit C sintesis kolagen oleh osteoblas
osteosit menurun
Vit D (tidak dari diet)tapi fotosintesis di kulit
absorbsi kalsium dan fosfat
Kalsium:
Anak :Rachitis: Kalsifikasi terhambat, tulang
lambat tumbuh dan berubah bentuk
Dewasa: Osteomalacia: kalsifikasi terhambat,
dekalsifikasi. Rasio kalsium per satuan matriks
berkurang
Osteoporosis: Rasio kalsium per satuan matriks
tetap. Postmenopause, pasien tidak bergerak
5. Hormonal
. Paratiroid & Kalsitonin
. Growth hormone
Masa Pertumbuhan: kekurangancebol
hipofisis( pituitary dwarfism), berlebihan
raksasa (gigantism)
Dewasa: akromegali karena lempeng
epifisis sudah menutup
Osteoblas
diferensiasi
modulasi
Osteosit
SENDI
Daerah dimana tulang ditutupi dan
dikelilingi oleh jaringan ikat
mempertahankan tulang bersama
menentukan jenis dan derajat pergerakan
di antara tulang- tulang itu
Sendi:
Temporer: pertumbuhan
Permanen: tergantung gerakan sinartrosis
dan diartrosis
SINARTROSIS
Tergantung jaringan penghubungnya
1. SINOSTOSIS
Jaringan tulang
Tidak ada pergerakan
Sutura orang dewasa
2. SINKONDROSIS
Jaringan tulang rawan
Lempeng epifisis anak, simfisis pubis, costae
dan sternum
3. SINDESMOSIS
3. SINDESMOSIS
Jaringan ikat fibrosa
Sendi radioulna dan tibiofibula
Gomfosis: gigi dan mandibula, Jaringan ikat
hialuronat tinggi
sel B dari lapis sinovium
Pelumas tulang rawan
Makanan dan oksigen untuk tulang rawan
Simpai sinovial
1. Lapis fibrosa:
. jaringan ikat padat yang berkembang
menahan beban berat
. membungkus ligamen sendi dan
beberapa tendo
2. Lapis sinovial berlipat-lipat
Ke dalam : vili sinovial
Ke luar: bursa sinovial
mononukleus
Sitoplasma mengandung kompleks golgi
besar, banyak mitokondria, vesikel
mikropinositotik dan banyak lisosom.
2. Sel B / sel F
Menyerupai fibroblas
Retikulum endoplasmic kasar sangat luas,
Obesitas
membebankan ketegangan yang bermakna
pada tulang rawan sendi
sehingga mempercepat degenerasi tulang
rawan
Masalah sendi lebih sering terjadi pada
individu yang obese.
Selamat Belajar