Anda di halaman 1dari 73

Tulang

Bagian Histologi

Fungsi
1. Menunjang struktur berdaging
2. Melindungi organ vital (rongga kranium dan
rongga dada)
3. Mengandung sumsum tulang, tempat sel darah
dibentuk
4. Cadangan kalsium, fosfat dan ion lain untuk
mempertahankan konsentrasi ion dalam cairan
tubuh
5. Sistem pengungkit melipatgandakan kekuatan
yang timbul akibat kontraksi otot rangka,
menghasilkan gerak tubuh

Jaringan ikat khusus yang sangat keras


Terdiri dari sel dan matriks interselular yang
mengapur
Sel tulang ada 4 macam:

Osteoprogenitor
Osteoblas
Osteosit
Osteoklas

Matriks interselular:
Organik: kolagen & substansia dasar
Anorganik:Kalsium fosfat, kalsium karbonat, kalsium

fluorida dan magnesium fluorida

Matriks tulang mengapurnutrisi dari


kapiler darah lewat kanalikuli
osteosit
Tulang dilapisi periosteum (luar) dan
endosteum (dalam)
Untuk mempelajari tulang:
Sediaan gosok: sel -, lakuna & kanalikuli
Dekalsifikasi: asam nitrat & EDTA sel dan

matriks organik.

Sel Osteoprogenitor
Lokasi periosteum, endosteum, saluran
vaskular tulang kompakta
Sel induk, daya mitotik
Asal sel mesenkim
Sel gelendong, inti pucat memanjang,
sitoplasma jarang
Dulu: preosteoblas & preosteoklas
Sekarang preosteoblas, osteoklas dari
fusi monosit

Osteoblas
Osteon; tulang, blastos: benih
Lokasi: permukaan tulang
Sintesis matriks organik: kolagen tipe I,
proteoglikan & glikoprotein
Mengandung fosfatase alkali kalsifikasi
Bentuk sel tergantung dari aktivitas sintesis
matriks:
Aktif: sel kuboid silindris, sitoplasma basofil
Tidak aktif: sel gepeng, kurang basofil

Matriks:
Belum mengapur: osteoid
Sudah mengapur: ossein

water mark

Tetrasiklin: afinitas tinggi pada matriks


yang baru ditimbun oleh bahan mineral
Diagnostik untuk:
Osteomalacia (gangguan mineralisasi tulang)
Osteitis fibrosa kistik (peningkatan aktivitas

osteoklas yang mengakibatkan penguraian


matriks tulang dan terjadinya degenerasi
fibrosa)

Osteosit
Osteoblas yang terpendam dalam matriks
tulang
Terdapat dalam lakuna yang berada
diantara lamel-lamel
Sel gepeng, inti kromatin padat, sitoplasma
basofil ringan, mengandung titik-titik
lemak , sejumlah glikogen dan butir-butir
halus
Tonjolan sitoplasma kanalikuli
berhub dengan taut rekah

Osteosit
Dewasa tonjolan hilang, kanalikuli tetap
untuk pertukaran metabolit osteosit & p.d
RSER & kompleks golgi << osteoblas
Antara osteosit dgn lakuna/kanalikuli :
daerah amorf: medium pertukaran
metabolit.
Aktif terlibat dalam mempertahankan
matriks. Osteosit mati resorpsi matriks

Osteoklas
Sel raksasa berinti banyak (5-50 buah),
besar, jumlah anak inti sangat bevariasi
Permukaan tulang yg diresorpsi Lacuna
Howship
Fusi monosit
Sitoplasma asidofil
ME: permukaan aktif berkerut,dikelilingi
zona jernih tempat perlekatan osteoklas
pada matriks tulang

Osteoklas
menghasilkan kolagenase, enzim proteolitik lain
dan pompa proton:

dicernanya kolagen
larutnya kristal garam kalsium dari matriks tulang
membebaskan substansi dasar yang mengapur
secara aktif terlibat dalam pembersihan debris yang
terjadi selama resorpsi tulang

Mempunyai reseptor untuk


Hormon Kalsitonin
Hormon Parathyroid Sitokin: osteoclast stimulating

factor

Osteopetrosis: tulang padat dan berat (marble


bone). Osteoklas tidak punya batas berkerut.

Matriks tulang
50-65% berat kering tdd matriks anorganik
Tu: kalsium dan fosfat, selain itu bikarbonat,
sitrat, magnesium, kalium (potassium) dan
natrium (sodium)
kristal hidroksiapatit dengan komposisi
Ca10(PO4)6(OH)2
Permukaan kristal :lapisan air berikatan dengan
ion hydration shell pertukaran ion kristal dan
air
matriks organik: kolagen tipe I, proteoglikan,
glikoprotein
Glikoprotein mungkin membantu kalsifikasi,
kolagen tidak terkalsifikasi, glikoprotein-

Matriks tulang
mineral dan serat kolagen kekerasan dan
ketahanan tulang
Pengambilan matriks anorganik / dekalsifikasi
elastis
Pengambilan matriks organik / dibakar rapuh
Serat kolagen diikat menjadi satu oleh substansia
semen /glikosaminoglikans
Jumlah polisakarida sulfat ( kondroitin sulfat)
jauh lebih sedikit asidofil
Matriks tulang secara khas tersusun lamel-lamel
setebal 3-7m.
Lamel:hasil peletakan matriks yang terjadi secara
ritmik

Matriks tulang
Serat dalam lamel teratur sejajar satu
terhadap lainnya dalam bentuk pilinan /
heliks.
Puncak pilinan beralih dalam lamel
sebelahnya dengan sudut 900.

Periosteum
luar: serat kolagen dan fibroblas, anyaman
p.d.
Serat Sharpeys: bundel kolagen menembus
matriks tulang dan mengikat periosteum ke
tulang.

dalam: sel mirip fibroblas: sel


osteoprogenitor

Endosteum
Lapisan lebih tipis dari periosteum
Satu lapis sel osteoprogenitor gepeng
dengan sedikit jaringan ikat
Melapisi rongga sum-sum
Fungsi periosteum & endosteum:
nutrisi jaringan tulang
menyediakan suplai osteoblas baru untuk

pertumbuhan dan perbaikan tulang

Jenis tulang
Makroskopik:
1. Tulang kompakta: padat tanpa rongga
2. Tulang spongiosa: balok tulang tipis, banyak

rongga saling berhubungan anyaman

Mikroskopik: struktur dasar histology


yang sama, tergtantung jumlah relatif
bahan padat, ukuran dan jumlah celah
Tulang panjang:Epifisis, diafisis
Tulang pendek
Tulang pipih: Tabula eksterna,diploe,
tabula interna

Jaringan tulang primer / imatur /


woven bone
Jaringan tulang pertama pada perkembangan
embrional
Sementara dewasa tulang sekunder
Lokasi:

dekat sutura tulang pipih tengkorak


soket gigi
pada insersi beberapa tendo
perbaikan fraktur

deretan serat-serat kolagen yang tidak teratur


kandungan mineral lebih kecil (lebih mudah
dilalui sinar X)
proporsi osteosit yang lebih besar daripada
jaringan tulang sekunder.

Jaringan tulang sekunder


umumnya dijumpai pada orang dewasa
khas serat kolagen tersusun dalam lamel paralel
atau konsentris mengelilingi saluran Havers (p.d,
saraf dan jaringan ikat longgar) sistem Havers
Diameter saluran Havers bervariasi, sistim yang
lebih muda saluran lebih besar
Lamel sirkumferens luar di bawah periosteum
Lamel sirkumferens dalam di bawah endosteum
lamel interstitial:
lamel yang irreguler atau segitiga
struktur lamel ini merupakan sisa sistem Havers

Saluran Havers berhubungan dengan rongga


sumsum, periosteum
Saluran Havers berhubungan dengan saluran
Volkmann yang berjalan melintang atau serong
Saluran Volkmann:
Dari periosteum dan endosteum
secara tegak lurus ke dalam tulang
tidak memiliki lamel - lamel konsentris

Serat sharpey:
berjalan dari periosteum lamel sirkumferens luar

lamel interstitial tetapi tidak ada pada lamel


sirkumferens dalam dan sistem Havers
Berfungsi untuk menahan periosteum secara erat pada
tulang dan terutama banyak terdapat pada tempat
insersi ligamen dan tendo.

HISTOGENESIS
Embriologi:
1. Osifikasi intramembranosa
2. Osifikasi intrakartilaginosa/ endokondral
Ke 2 nya tulang primer/imatur yang tidak jelas
terlihat lamel-lamel tulang spongiosa
tulang kompakta
Selama pertumbuhan tampak daerah tulang primer,
daerah resorpsi dan daerah tulang berlamel
bersebelahan
Kombinasi sintesis dan perombakan tulang tidak
hanya terdapat pada tulang yang sedang
tumbuh namun juga sepanjang hidup orang
dewasa, meskipun kecepatan perubahan itu
lebih lambat.

Osifikasi intramembranosa
Lokasi:tulang pipih tengkorak: frontal, parietal,
oksipital, temporal, mandibula dan maksila
pertumbuhan tulang pendek
penebalan tulang panjang
Sel mesenkim berkondensasi osteoblas
matriks osteoid kalsifikasi ossein
lakuna dan kanalikuli osteosit
pulau tulang yang berkembang ini disebut
sebagai spikula
area osteocollagenous fibers yang terdiri dari
sel-sel osteogenik, serat kolagen dan osteoid
Awalnya timbul sebagai woven bone
peleburan spikula- spikula menjadi trabekula
tulang spongiosa

terisinya daerah di antara trabekula tulang


oleh tulang lameler konsentris kompakta
(tabula eksterna dan tabula interna)
tulang spongiosa tetap ada diploe
Celah-celah rongga sumsum primer
jaringan myeloid atau hematopoetik
Bagian jaringan ikat yang tidak mengalami
osifikasi periosteum dan endosteum

OSIFIKASI ENDOKONDRAL
Tulang rawan hialin tulang
Terutama tulang panjang dan pendek
Terdiri dari 2 tahap:
1. hipertrofi dan destruksi kondrosit

celah/lakuna diantara matriks yang


mengapur
2. kuncup osteogenik (periosteal bud) tdd sel
osteoprogenitor dan kapiler darah
menerobos ke dalam celah osteoblas
menutupi septa tulang rawan dengan matriks
tulang

Tulang rawan hialin


Pd diafisis: Kerah tulang dengan cara
osifikasi intramemranosadirusak
osteoklas
Kuncup osteogenik masuk (pusat osifikasi
primer)osteoblas meletakkan matriks di
spikula tulang rawantulang spongiosa
Perluasan ke arah epifisis(memanjang),
dan pembentukan rongga sumsum tulang
Pd epifisis: pusat osifikasi sekunder,
pertumbuhan radialmelebar
Yang tersisa tulang rawan sendi dan
lempeng epifise

Tulang rawan epifisis


1. Zona reservoir/ epifisis / rehat
tulang rawan embrional
pertumbuhan ke segala arah

2. Zona Proliferasi / multiplikasi


cepat membelah dan membentuk kolom-

kolom / deretan sel


sel gepeng

3. Zona Hipertrofi / Maturasi


Kondrosit kuboid, besar, sitoplasma berisi

glikogen
Panjang tulang bertambah
Matriks tipis

4. Zona Kalsifikasi
Kondrosit mati
Matriks mengapur

5. Zona regresi
Penghancuran matriks
Celah /ruangan

6. Zona osifikasi
Kuncup osteogenik masuk
Osteoblas meletakkan matriks tulang diatas

spikula tulang rawan

Mekanisme pengapuran
Belum ada hipotesis yang pasti
penimbunan garam kalsium pada serat
kolagen
diinduksi oleh proteoglikan dan
glikoprotein yang mengikat kalsium
berafinitas besar
dipercepat oleh osteoblas yg
mengkonsentrasinya dalam vesikel
intrasitoplasma dan melepaskannya ke
matriks ekstraseluler bila perlu

PERTUMBUHAN DAN REMODELING


Pertumbuhan tulang berhubungan dengan
resorpsi parsial dan peletakan tulang baru
Remodeling tulang (bone turn over) anak
200 X lebih cepat drpd orang dewasa
Proses remodeling tulang dipengaruhi :
Tegangan dan tekanan yang disebabkan oleh
kontraksi otot dan pergerakan tubuh
Kehamilan
Hormon
Faktor pertumbuhan

Fraktur
tulang patah/fraktur, matriks & sel tulang
yang berdekatan mati.
Fibroblas dan kapiler darah memasuki
bekuan darah dan membentuk jaringan
granulasi yaitu prokalus.
Jaringan granulasi jaringan fibrosa padat
massa tulang rawan yaitu massa kalus
temporer
proses osifikasi intramembranosa dan
osifikasi endokondral tulang spongiosa
(kalus tulang) (stres) tulang kompakta

HISTOFISIOLOGI
1. Penyokong dan Pelindung
Otot rangkakontraksipengungkit
SSP, jantung,paru
Lamel tulang yang sudah tua

2. Plastisitas
Walaupun keras struktur dalam bisa

dirombakortodonsipembentukan tulang
sisi terkena traksi dan penyerapan tulang sisi
berlawanan gigi bergeser dan tulang
alveolar remodeling.

3. Cadangan kalsium
Pertukaran kalsium darah & jaringan stabil
defisiensi kalsium makanan dekalsifikasi

tulang, tulang menjadi lebih mudah fraktur


dan lebih transparan terhadap sinar- X
Pengeluaran kalsium dari tulang:
Cepat: ion kristal hidroksiapatit cairan
interstitial ke darah. Terutama lamel muda
Lambat: Kerja hormon. Paratiroid menggiatkan
dan menambah osteoklas resorpsi matriks tulang
Kalsitonin menghambat resorpsi

4. Kekurangan Nutrisi
Asam amino sintesis kolagen oleh

osteoblas menurun
Vit C sintesis kolagen oleh osteoblas
osteosit menurun
Vit D (tidak dari diet)tapi fotosintesis di kulit
absorbsi kalsium dan fosfat
Kalsium:
Anak :Rachitis: Kalsifikasi terhambat, tulang
lambat tumbuh dan berubah bentuk
Dewasa: Osteomalacia: kalsifikasi terhambat,
dekalsifikasi. Rasio kalsium per satuan matriks
berkurang
Osteoporosis: Rasio kalsium per satuan matriks
tetap. Postmenopause, pasien tidak bergerak

5. Hormonal
. Paratiroid & Kalsitonin
. Growth hormone
Masa Pertumbuhan: kekurangancebol
hipofisis( pituitary dwarfism), berlebihan
raksasa (gigantism)
Dewasa: akromegali karena lempeng
epifisis sudah menutup

. Hormon kelamin: androgen dan estrogen


Pubertas Prekoks krn tumor
/obatmempercepat proses penutupan
epifise
defisiensi : kastrasi atau kelainan gonad
lambat menutuptinggi

HUBUNGAN ANTAR SEL TULANG


Osteoprogenitor

Osteoblas
diferensiasi
modulasi

Osteosit

SENDI
Daerah dimana tulang ditutupi dan
dikelilingi oleh jaringan ikat
mempertahankan tulang bersama
menentukan jenis dan derajat pergerakan
di antara tulang- tulang itu
Sendi:
Temporer: pertumbuhan
Permanen: tergantung gerakan sinartrosis

dan diartrosis

SINARTROSIS
Tergantung jaringan penghubungnya
1. SINOSTOSIS
Jaringan tulang
Tidak ada pergerakan
Sutura orang dewasa

2. SINKONDROSIS
Jaringan tulang rawan
Lempeng epifisis anak, simfisis pubis, costae

dan sternum

3. SINDESMOSIS

3. SINDESMOSIS
Jaringan ikat fibrosa
Sendi radioulna dan tibiofibula
Gomfosis: gigi dan mandibula, Jaringan ikat

fibrosa membentuk membran periodontal

DIARTROSIS / SENDI SINOVIAL


Tulang panjang
Sangat mobile
Simpai jaringan ikat membungkus rongga
sendi yang berisi cairan sinovial
Cairan sinovial:
cairan kental, transparan, tanpa warna
dialisat plasma darah dengan kandungan asam

hialuronat tinggi
sel B dari lapis sinovium
Pelumas tulang rawan
Makanan dan oksigen untuk tulang rawan

Simpai sinovial
1. Lapis fibrosa:
. jaringan ikat padat yang berkembang
menahan beban berat
. membungkus ligamen sendi dan
beberapa tendo
2. Lapis sinovial berlipat-lipat
Ke dalam : vili sinovial
Ke luar: bursa sinovial

Jenis sel pada membarn sinovial


1. Sel A / sel M
Sel sangat fagositik
Struktur serupa dengan sel fagosit

mononukleus
Sitoplasma mengandung kompleks golgi
besar, banyak mitokondria, vesikel
mikropinositotik dan banyak lisosom.

2. Sel B / sel F
Menyerupai fibroblas
Retikulum endoplasmic kasar sangat luas,

sedang organel lain kurang berkembang

Obesitas
membebankan ketegangan yang bermakna
pada tulang rawan sendi
sehingga mempercepat degenerasi tulang
rawan
Masalah sendi lebih sering terjadi pada
individu yang obese.

Selamat Belajar

Anda mungkin juga menyukai